2. Hypervitaminosis A
Hipervitaminosis merupakan suatu istilah yang merujuk pada kadar abnormal vitamin yang
tersimpan dalam tubuh hingga dapat menyebabkan keracunan. Kelebihan vitamin
(hipervitaminosis) terjadi apabila tubuh kita mendapatkan vitamin dari beberapa sumber. Jika
makanan sudah mengandung cukup vitamin, maka suplement vitamin sudah tidak diperlukan
lagi dan jika tetap dilakukan akan menimbulkan dampak berbahaya bagi tubuh.
Hipervitaminosis vitamin A biasanya disebabkan konsumsi kadar vitamin A yang terlalu tinggi
setiap hari dalam waktu yang lama.
Gejala kondisi akut kelebihan vitamin A berupa sakit kepala, pusing, mual, rasa sakit di perut,
iritasi dan gangguan penglihatan. Sedangkan gejala kronis antara lain demam, mulut kering,
nyeri pada tulang, anoreksia. Dalam beberapa kasus, efek kronis hipervitaminosis A termasuk
adanya tekanan cairan di dalam tulang sekitar otak (intrakranial), anemia, dan rendahnya kadar
trombosit (trombositopeni) (https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/hipervitaminosis-apa-
yang-terjadi-jika-tubuh-kelebihan-vitamin/)
Anak yang menderita rickets biasanya menunjukan perubahan fisik seperti berikut ini:
2. Penyakit Osteomalica
Pada osteomalacia, proses mineralisasi tulang mengalami gangguan, sehingga tulang tidak
dapat mengeras dan menjadi rentan bengkok atau bahkan patah. Kondisi ini umumnya
disebabkan oleh kekurangan (defisiensi) vitamin D.
Gejala Osteomalacia
Ketika kondisi belum parah, penderita osteomalacia mungkin tidak akan merasakan gejala
apa pun. Ketika kondisi memburuk, beberapa gejala yang biasanya dirasakan oleh penderita
adalah:
Nyeri yang biasanya terasa di bagian punggung bawah, panggul, pangkal paha, kaki, dan
tulang rusuk. Nyeri mungkin akan terasa lebih parah saat malam hari atau pada saat tulang
yang sakit menahan beban terlalu berat.
Otot-otot lengan dan paha melemah. Melemahnya otot-otot paha akan membuat penderita
berjalan seperti terhuyung-huyung.
Otot kaku.
Kesulitan untuk berdiri dari posisi duduk atau untuk berjalan menaiki tangga.
Merasa kelelahan.
Tulang-tulang menjadi mudah patah.
(http://www.alodokter.com/osteomalacia)
3. Hypervitaminosis D
Biasanya disebabkan konsumsi suplemen vitamin D dan kalsium secara bersamaan. Kondisi
hipervitaminosis D biasanya tidak menyebabkan gejala secara langsung, namun karena efek
sekunder dari kelebihan kalsium dalam darah (hypercalcaemia), karena terlalu banyak
kalsium yang diserap dengan adanya vitamin D dalam tubuh. Batas konsumsi vitamin adalah
sekitar 600 IU per hari.
Efek akut dari vitamin D adalah sembelit, dehidrasi, hilangnya nafsu makan, kelelahan,
pusing, tekanan darah tinggi, dan aritmia. Sedangkan efek kronis yang ditimbulkan adalah
kerusakan pada ginjal, pengeroposan tulang, dan kalsifikasi (pengerasan) arteri dan dan
jaringan lunak pada tubuh
(https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/hipervitaminosis-apa-yang-terjadi-jika-tubuh-
kelebihan-vitamin/)
Gagal jantung kongestif atau Congestive heart failure (CHF) merupakan kegagalan jantung
dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh. Hal ini terjadi karena kelainan
pada otot-otot jantung sehingga tidak bisa bekerja secara normal.
Seperti Apa Gejala yang Muncul?
Ada beberapa gejala yang menunjukkan bahwa seseorang mengidap gagal jantung kongestif.
Meski pada tahap awal gejalanya mungkin tidak akan berdampak kepada kondisi kesehatan
secara umum, namun seiring memburuknya kondisi yang diderita, maka gejalanya kian nyata.
Setidaknya ada tiga tahapan gejala yang bisa dilihat pada seorang pengidap gagal jantung
kongestif. Yang pertama adalah gejala tahap awal. Pada tahap ini, pasien mengalami:
Mudah lelah.
Makin sering ingin buang air kecil, terutama saat malam hari.
Jika kondisi penderita terus memburuk, muncul beberapa gejala seperti di bawah ini.
Napas berbunyi.
Selanjutnya, jika penderita mengalami gejala seperti di bawah ini, maka gagal jantung
kongestif bisa dikatakan sudah mencapai kondisi parah.
Menjalarnya rasa nyeri di dada melalui tubuh bagian atas, kondisi ini bisa juga menandakan
adanya serangan jantung.
Mengalami pingsan.
(http://www.alodokter.com/gagal-jantung-kongestif-pembunuh-diam-diam)
1. Pendarahan Diathesis
Penyakit Pada Vitamin B1
1. Beri- beri
Penyakit beri-beri adalah kondisi yang diakibatkan oleh kurangnya vitamin B1 atau
tiamin pirofosfat dalam tubuh.
Penyakit ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Beri-beri kering
Beri-beri kering umumnya terjadi pada penderita dengan konsumsi kalori rendah dan minim
olahraga, yang mengakibatkan sistem saraf seperti gerakan motorik, sensorik, dan refleks
terganggu, khususnya pada otot bagian bawah tubuh.
Beri-beri basah
Beri-beri basah umumnya menyerang organ jantung. Intensitas penyakit ini dibagi menjadi 3
tahap yang saling berkaitan, mulai dari potensi edema, cedera otot jantung, hingga penyakit
beri-beri kardiovaskular akut (Shoshin beri-beri).
Risiko seseorang menderita penyakit beri-beri terkait dengan kebiasaan mengonsumsi beras
giling (tanpa kulit) , mengonsumsi alkohol secara berlebihan, dan jarang mengonsumsi
makanan yang kaya akan vitamin B1.
Kesulitan berjalan.
Kesulitan berbicara.
Linglung.
Mual.
(http://www.alodokter.com/penyakit-beri-beri)
2. Sindrom Wernicke-Korsakoff
Sindrom Wernicke-Korsakoff (WKS) adalah salah satu jenis kelainan otak yang disebabkan
oleh defisiensi vitamin B1 atau tiamin dalam tubuh. Sindrom ini adalah kombinasi dari 2
penyakit, yaitu penyakit Wernicke dan sindrom Korsakoff.
Mengingat sindrom ini disebabkan oleh dua jenis penyakit, yaitu penyakit Wernicke
dan sindrom Korsakoff, berikut adalah gejala-gejala yang dapat dialami secara
umum:
Masalah pada mata, seperti penglihatan ganda, kelopak mata menggantung atau
kelainan pada pergerakan mata.
1. Stomatitis
Penyakit pada bibir ini memang menyakitkan dan mengganggu karena saat membuka mulut untuk
makan atau minum, radang dan luka pecah-pecah ini akan dirasa perih. Sebabnya sebenarnya tidak
hanya kekurangan vitamin B2. Bisa karena bakteri, virus, jamur, memakai gigi tiruan, penggunaan
kosmetik bagi wanita, sampai pada orang penderita HIV. Sedangkan stomatitis angular mirip seperti
penyakit sebelumnya. Dimana adanya peradangan pada pojok-pojok mulut. Sebab lainnya juga
karena adanya penumpukan air liur dan terkadang adanya ragi sebagai hasil infeksi jamur pada
rongga mulut. Bahkan bisul kecil juga bisa memicu timbulnya penyakit ini
(http://wikivitamin.com/akibat-defisiensi-atau-kekurangan-vitamin-b2-riboflavin-dan-cara-
pencegahannya/)
2. Glositis
Glositis termasuk salah satu penyakit jaringan lunak rongga mulut yaitu peradangan lidah. Istilah
glossitis sendiri berasal dari kata glossus yang berarti lidah dan itis yang berarti radang dalam
bahasa Yunani Kuno.
Secara medis, penyakit ini dapat dibedakan menjadi beberapa tipe dengan mempertimbangkan
tingkat keparahannya. Berikut adalah penjelasan mengenai empat tipe glositis :
1. Glositis akut
peradangan pada lidah yang muncul secara tiba-tiba dan biasanya gejala yang timbul lebih parah.
Glositis tipe ini pada umumnya disebabkan karena alergi.
2. Glositis kronik
Peradangan lidah pada tipe ini mempunyai gejala yang hilang timbul, biasanya merupakan salah
satu gejala dari penyakit tertentu.
3. Glositis idiopatik
Glossitis Idiopatik, yang juga dikenal dengan Hunter’s glossitis, mengenai otot dari lidah. Pada
kondisi ini sejumlah papil di lidah menghilang. Penyebabnya sampai saat ini tidak diketahui.
4. Glositis atrofi
Pada tipe ini terjadi ketika hampir seluruh papil di lidah menghilang, sehingga warna dan tektur
dari lidah akan berubah, biasanya lidah akan berubah menjadi merah gelap.
Gejala
Jika Anda menderita penyakit ini, maka akan muncul tanda-tanda seperti :
Pembesaran lidah,
Nyeri pada lidah,
Penurunan kemampuan untuk berbicara, makan, dan menelan,
Perubahan warna permukaan lidah menjadi kemerah-merahan,
Permukaan lidah menjadi licin dan halus
Penyakit Pada Vitamin B3
1. Pellagra
Pellagra adalah penyakit yang ditandai dengan diare, dermatitis, dan demensia. Jika tidak
segera ditangani, penyakit ini bisa berujung pada kematian. Pellagra muncul akibat
kekurangan niasin (vitamin B3). Niasin diperlukan untuk segala aktivitas sel. Karena triptofan
dalam pangan bisa diubah jadi niasin dalam tubuh, pellagra hanya akan muncul apabila tubuh
kekurangan keduanya, yaitu niasin dan triptofan.
Ruam yang bersisik dan tebal pada kulit saat kena sinar matahari
Mulut bengkak dan lidah berwarna merah terang
Muntah dan diare
Sakit kepala
Lemas
Depresi
Linglung
Hilang ingatan
2. Parethesia
Paresthesia adalah suatu kondisi yang abnormal disaat seseorang merasakan sensasi
seperti terbakar, baal, geli, gatal dan seperti ada yang menjalar di kulit pada tubuhnya.
1. Kecemasan
2. Sering buang air kecil
3. Paresthesia makin terasa bila berjalan atau menggerakkan anggota badan
4. Kaku otot
5. Nyeri pada tubuh
6. Merah pada lokasi paresthesia
7. Sensitif bila disentuh pada lokasi paresthesia
(dr.Indra K Muhtadi,2011)
3. Diare