disusun oleh :
Yanuar Ryan Irawan
(NIM : 14/370448/SV/07955)
PROGRAM DIPLOMA
PENGINDERAAN JAUH dan SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penyusun telah
dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mengenai Pengenalan dan
Pengukuran Bentanglahan Pulau Bali yang dilaksanakan pada 10-14 Agustus 2015. Laporan ini
disusun untuk melengkapi kegiatan KKL tersebut.
Laporan ini disusun berdasarkan data dan pengamatan yang dilakukan selama KKL
berlangsung, dengan demikian laporan ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas
perjalanan KKL yang telah penulis laksanakan.
Dalam pembuatan laporan resmi ini penyusun telah dibantu oleh beberapa pihak yang
terkait. Karena itu pada kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada
1. Tim dosen Program Studi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi yang
telah membimbing dan mendampingi selama masa KKL.
2. Staff laboran Program Studi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi yang
telah mendampingi selama masa KKL.
3. Panitia, peserta, dan anggota kelompok 6 dalam mensukseskan kegiatan KKL ini.
4. Keluarga yang selalu memberi semangat dan dorongan untuk
menyelesaikan tahap demi tahap kuliah kerja lapangan ini hingga
penulisan laporan akhir kuliah kerja lapangan.
5. Serta seluruh pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penyusun mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang bermanfaat sebagai bahan
masukan dan koreksi dalam membuat laporan praktikum di lain waktu. Akhir kata penyusun
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait, terutama bagi pihak-pihak
yang membutuhkan. Terimakasih.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan suatu kegiatan yang
bangku
kuliah
maupun
di
kegiatan
praktikum,
dari
mulai
keadaan
sekitar
dalam
bentuk
yang
luas,
tetapi
yang
mengubah
suatu
lahan
menjadi
suatu
yang
ialah
permukiman.
Permukiman
diklasifikan
menjadi
dalamnya
sehingga
terbentuk
menjadi
suatu
organisasi.
Subak
itu,
sebagai
mahasiswa
penginderaan
jauh
dan
sistem
1.2.
TUJUAN
1. Melakukan uji lapangan terhadap citra atau peta yang merupakan hasil delineasi
yang telah dilakukan di laboratorium sebelumnya.
2. Menganalisis dan mengidentifikasi bentanglahan dan bentuklahan yang ada di
Provinsi Bali.
3. Menganalisis dan mengidentifikasi penggunaan lahan yang ada di Provinsi Bali.
4. Mengetahui dan memahami proses geologi dan geomorfologi
yang terdapat di Provinsi Bali berdasarkan karakteristik daerah
yang dikaji.
5. Mengetahui dan memahami karakteristik tanah yang terdapat di Provinsi Bali.
6. Mengetahui kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Bali terkait dengan
bentuklahan dan penggunaan lahan.
7. Menghitung kerapatan vegetasi dari sebagian vegetasi yang ada di Pulau Bali.
8. Menggunakan alat-alat survey lapangan dengan baik.
9. Menyajikan data hasil Kuliah Kerja Lapangan dalam bentuk peta yang telah
dilaukan uji lapangan.
10. Melatih kerjasama antar kelompok.
1.3.
SASARAN
1. Uji lapangan terhadap peta yang dibuat saat pra-Kuliah Kerja Lapangan.
2. Pengamatan dan pemahaman tentang bentuklahan dan penggunaan lahan di
Pulau Bali.
3. Pemahaman tentang kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang terkait dengan
bentuklahan dan penggunaan lahan di Pulau Bali.
4. Pengukuran kerapatan vegetasi di Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten
Jembrana, provinsi Bali.
5. Pemahaman tentang system pengairan subak serta pengukuran debit aliran
sungai.
BAB II
METODE
2.1. BAHAN
1. Kertas Transparansi
2. Citra Landsat 8 false color komposit 543 Pulau Bali skala
1:250.000.
3. Citra Landsat 8 false color komposit 563 Pulau Bali skala
1:250.000.
4. Peta Geologi Pulau Bali skala 1:250.000.
5. Citra Sebagian daerah Singaraja, Bali skala 1:5000.
6. Peta Administrasi Pulau Bali skala 1:250.000.
7. Kertas HVS
2.2.
ALAT
1
Alat tulis
Alat
yang
digunakan
untuk
kegiatan
tulis-menulis
di
Spidol OHP
Alat yang digunakan untuk mendelineasi citra di laboratorium
dan digunakan untuk melakukan plotting titik di lapangan.
Papan jalan
Alat yang digunakan sebagai alas untuk kegiatan tulis-menulis
di lapangan.
Buku catatan
Alat yang digunakan untuk mencatat hasil penjelasan dosen
dan pengamatan saat melakukan survei di lapangan.
Kamera
Alat yang digunakan untuk melakukan dokumentasi selama
kegiatan kuliah kerja lapangan berlangsung.
Patok
Alat/tanda pembatas terluar zona saat melakukan pengukuran
vegetasi di lapangan.
Pita Ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang dalam jarak
jauh.
Pita kecil
Alat yang digunakan untuk mengukur diameter pohon.
Kompas geologi/brunton
Alat yang digunakan untuk menentukan arah dip dan strike
serta menunjukkan arah mata angin.
10 Palu geologi
Alat yang digunakan untuk mengambil sampel batuan sedimen
pada bagian ujung palu yang pipih dan pada bagian ujung palu
yang lancip digunakan untuk mengambil sampel batuan beku.
11 Abney level
Alat yang digunakan untuk menentukan kemiringan suatu
bidang dalam satuan derajat dan persen.
12 Yallon
Alat
yang
digunakan
untukpenanda/pembatas
dalam
kerja
lapangan,
kuliah
kerja
lapangan,
dan
mencatat
kecepatan,
jarak,
waktu
ditempuh,
CARA KERJA
Kegiatan Pra-Lapangan
A. Mengikuti Pengarahan dan pembekalan dari Tim Dosen KKL yang mencakup
aspek geografi, meliputi:
1. Aspek Sosial-Ekonomi oleh Dosen Dr. Sri Rum Giyarsih dan Dr. Sudrajat.
2. Pengarahan dan pembekalan dasar mengenai GIS oleh dosen Dr. Taufik
Hery Purwanto, S.Si., M.Sc.,
3. Pengarahan teknis KKL dari pengolahan data awal secara manual sampai
kegiatan lapangan dan pascalapangan oleh dosen Karen Slamet
Hardjo,S.Si.,M.Sc.
4. Pembekalan mengenai tata ruang wilayah oleh dosen Dr. Andri
Kurniawan, M.Si.
Mencatat
pembekalan
kuliah dari tim
Mencatat
peralatan yang
diperlukan saat
Mencatat semua
bahan yang
diperlukan saat
2. Membuat peta tentatif penggunaan lahan Pulau Bali dari citra Landsat 8
kompsit 543 skala 1:100.000 dengan mendeleniasi secara manual di
transparansi menggunakan kunci interpretasi.
3. Membuat peta tentatif bentuklahan Pulau Bali dengan citra penginderaan
jauh Landsat 8 komposit 543 skala 1:100.000 dengan mendeleniasi secara
manual di transparansi dengan jalan interpretasi.
4. Membuat peta tentatif penggunaan lahan untuk survei kota Singaraja dari
citra google earth skala 1:5.000 dengan jalan interpretasi secara manual di
transparansi.
Membuat Peta Tentatif PL,
BL, dan Survei Kota
Melakukan interpretasi
citra dengan kunci
interpretasi
3. Titik Ketiga : Tol Bali di antara Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.
Melakukan plotting posisi pada GPS dan tabel checklist lapangan.
Mendengarkan, mencatat, dan mengamati penjelasan singkat mengenai tol di
atas laut di atas laut.
4. Titik Keempat
: Uluwatu,
Kabupaten
Melakukan
dokumentasi
padaBadung.
daerah tersebut.
Melakukan plotting posisi pada GPS dan tabel checklist lapangan.
Mendengarkan, mencatat, dan mengamati penjelasan terbentuknya Uluwatu.
Mengisi
parameter
pada
hillshade
Meletakkan
hasil Hillshade
pada layer di
bawah Mosaic
bali (hasil
Membuka software
Arcgis dan pilih
menu add (untuk
menambahkan layer
yang akan di input)
Pilih menu
windowspilih
catalogpilih
toolboxepilih system
toolboxe3D Analyst
toolpilih raster
Pilih tools Adjust
transparency pada
menu Effects untuk
menampilkan
ketinggian dan 3D
Pilih tool
add
Membuka software
Arcgis dan pilih menu
add (untuk
menambahkan layer
yang akan
di input)
Mengisi
parameter
pada hilshade dengan
data SRTMmosaic
Pilih
Pilihmenu
data SRTM
windowspilih
mosaic
catalogpilih
baliAdd data
toolboxepilih
system toolboxe3D
Analyst toolpilih
raster surfacepilih
Meletakkan hasil
slope pada layer di
atas Mosaic bali (hasil
pertama)
Membuat layout
dengan memilih
menu view -> layout
view
Membuat insert
peta indonesia
dengan memilih
add data ->
basemap -> indo
Mewarnai pulau
Bali dengan warna
merah, sedangkan
provinsi yang lain
berwarna putih.
Ulangi 2 langkah
diatas pada setiap
poligon penggunaan
lahan.
Memasukkan text
seperti toponimi,
arah orientasi, skala
text, skala bar
legenda, sumber,
pembuat, logo
universitas dengan
memilih menu insert
1.5 ( NIRM )
( NIR+
MBali
) +0.5
Kedua citra
Pulau
tersebut di mosaik dengan
cara : map -> mosaicking
-> georeferenced ->
muncul bagan mosaic ->
import -> import file ->
mosaic input file -> pilih
kedua citra yang sudah
terekstrak dengan rumus
SAVI -> Ok.
Keterangan :
Rumus Transf. SAVI
Membuka software
Arcgis dan pilih menu
add (untuk menambahkan
layer yang akan di input)
Memasukkan data jalan,batas
administrasi, dan lau pada layer.
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH
3.1.
PROVINSI BALI
Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah
Denpasar. Bali juga merupakan nama dari pulau utama di wilayah ini. Di awal
kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang
beribukota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara
Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu
Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau
Serangan.
Lombok. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali
terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya,
khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan
julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan
selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di
82523 Lintang Selatan dan 1151455 Bujur Timur yang membuatnya beriklim
tropis seperti bagian Indonesia yang lain. Gunung Agung adalah titik tertinggi di
Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963.
Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang
lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi.
Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang
dialiri sungai-sungai.
Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang
pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan di antara pegunungan tersebut
terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta
gunung yang tidak berapi, yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas dan Gunung
Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis
terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran
rendah yang sempit dan kurang landai dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang
luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas
122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%)
seluas 190.486 ha dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali
memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau
Beratan atau Bedugul, Buyan, Tamblingan, dan Batur. Alam Bali yang indah
menjadikan pulau Bali terkenal sebagai daerah wisata.
Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud
sebagai pusat kesenian dan peristirahatan, terletak di Kabupaten Gianyar. Nusa
Lembongan adalah sebagai salah satu tempat menyelam (diving), terletak di
Kabupaten Klungkung. Sedangkan Kuta, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah
beberapa tempat yang menjadi tujuan utama pariwisata, baik wisata pantai maupun
tempat peristirahatan, spa, dan lain-lain, terletak di Kabupaten Badung.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi
atas 8 kabupaten, 1 kotamadya, 55 kecamatan, dan 701 desa/kelurahan. Penghuni
pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari
Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang
terletak di bagian barat pulau. Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan
datangnya ajaran Hindu dan tulisan Bahasa Sanskerta dari India pada 100 SM.
Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa lebih, dengan mayoritas 84,5%
menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Buddha (0,5%), Islam (13,3%),
Protestan dan Katolik (1,7%). Agama Islam adalah agama minoritas terbesar di Bali
dengan penganut kini mencapai 13,3% berdasarkan sensus terbaru pada Januari
2014.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
Bupati/Walikota
Kabupaten Badung
Mangupura
Kabupaten Bangli
Bangli
I Made Gianyar
Kabupaten Buleleng
Singaraja
Kabupaten Gianyar
Gianyar
Kabupaten Jembrana
Negara
I Putu Arta
Kabupaten Karangasem
Karangasem
I Wayan Geredeg
Kabupaten Klungkung
Semarapura
I Nyoman Suwirta
Kabupaten Tabanan
Tabanan
Kota Denpasar
Denpasar
3.2.
KABUPATEN JEMBRANA
Kabupaten Jembrana adalah satu dari sembilan Kabupaten dan Kota yang
ada di Propinsi Bali, terletak di belahan barat pulau Bali, membentang dari arah
barat ke timur pada 809'30" - 828'02" LS dan 11425'53" - 11456'38" BT. Luas
wilayah Jembrana 841.800 Km atau 14,96% dari luas wilayah pulau Bali.
Ibukota Kabupaten dari Jembrana ini adalah Negara.
Melaya
Luas kecamatan Melaya: 197,19 Km
Negara
Luas kecamatan Negara: 126,6 Km
Jembrana
Luas kecamatan Jembrana: 93,87 Km
Mendoyo
Luas kecamatan Mendoyo: 294,49 Km
Pekutatan
Berdasarkan
3.3.
KABUPATEN BULELENG
Kabupaten Buleleng terletak di belahan utara Pulau Bali memanjang dari
barat ke timur dan mempunyai pantai sepanjang 144 Km, secara geografis terletak
pada posisi 8 03 ' 40 - 8 23 ' 00'' lintang selatan dan 114 25 ' 55- 115 27 ' 28''
bujur timur. Kabupaten Buleleng berbatasan dengan Kabupaten Jembrana dibagian
Barat, laut Jawa/Bali di Bagian Utara, dengan Kabupaten Karangasem dibagian
Timur dan di sebelah Selatan berhadapan dengan 4 Kabupaten yaitu : Badung,
Gianyar, Bangli, dan Kabupaten Tabanan.
Luas Kabupaten Buleleng secara keseluruhan 1.365,88 Km2 atau 24,25 %
dari luas Propinsi Bali, dimana kecamatan Gerokgak merupakan kecamatan terluas
yakni 26,11%, Kecamatan Busungbiu seluas 14,40 %, kecamatan Sukasada dan
Banjar masing-masing 12,66% dan 12,64%. Kecamatan Kubutambahan sebesar 8,
: 356,57 Km2
: 111,78 Km2
: 196,62 Km2
: 172,60 Km2
: 97,68 Km2
: 118,24 Km2
: 92,52 Km2
3.4.
KOTA DENPASAR
Kota Denpasar terletak di tengah-tengah dari Pulau Bali, selain merupakan
Ibukota Daerah Tingkat II, juga merupakan Ibukota Propinsi Bali sekaligus sebagai
pusat pemerintahan, pendidikan, perekonomian.Letak yang sangat strategis ini
sangatlah menguntungkan, baik dari segi ekonomis maupun dari kepariwisataan
karena merupakan titik sentral berbagai kegiatan sekaligus sebagai penghubung
dengan kabupaten lainnya. Wilayahnya sendiri berbatasan dengan Kabupaten
Badung di sebelah utara, Selat Badung atau Samudera HIndia di sebelah Selatan,
Kabupaten Badung di sebelah barat dan Kabupaten Gianyar di sebelah timur.
Terletak diantara 08 35" 31'-08 44" 49' lintang selatan dan 115 10" 23'-115 16" 27'
Bujur timur.Luas seluruh Kota Denpasar 127,78 km2 atau 12.778 Ha , yang
merupakan tambahan dari reklamasi pantai serangan seluas 380 Ha.
Kota Denpasar termasuk daerah beriklim tropis yang dipengaruhi angin
musim sehingga memiliki musim kemarau dengan angin timur (Juni-Desember) dan
musim Hujan dengan angin barat (September-Maret) dan diselingi oleh musim
Pancaroba.Suhu rata-rata berkisar antara 25,1 C-29,0 C dengan suhu maksimum
jatuh pada bulan Nopember, sedangkan suhu minimum pada bulan Juli.Jumlah
Curah Hujan tahun 2006 di Kota Denpasar berkisar 1.0-466.0 mm dan rata-rata
119,4 mm. Bulan basah (Curah Hujan >100 mm/bl) selama 4 bulan dari bulan
Januari s/d April. Sedangkan bulan kering (Curah Hujan <100 mm/bl selama 8
bulan jatuh pada bulan Mei sampai Desember. Curah Hujan tertinggi terjadi pada
pada bulan Januari (466.0 mm) dan terendah terjadi pada bulan September (1.0
mm). Kota Denpasar dengan luas lahan 12.778 Ha sampai tahun 2006, dengan luas
lahan sawah 2.717 Ha masih berpeluang / potensi untuk mengembangkan pertanian
pangan dan masih memadai. Selama kurang lebih lima tahun terakhir ini luas lahan
sawah berkurang 2.882 Ha pada tahun 2002 menjadi 2.717 ha tahun 2006. Berarti
menyusut rata-rata tiap tahun sekitar 5,72 %. Sampai tahun 2006 produksi sayuran
masih berfluktuasi tinggi karena usaha ini dijalankan tidak seintensif tanaman padi
dan masih dianggap sebagai kegiatan sampingan.
Karena lahan yang sangat terbatas, maka hanya sekitar 15 jenis komoditi
buah-buahan diproduksi di Kota Denpasar yang cukup potensial adalah mangga,
pepaya, jambu biji, sawo dan pisang.Sub Sektor perkebunan diarahkan pada
program diversifikasi dan intensifikasi kebun-kebun rakyat seperti kebun kelapa
rakyat dengan mengganti tanaman yang tua dan penanggulangan/pemberantasan
hama kelapa dan pemanfaatan lahan-lahan yang kosong untuk ditanami kelapa
unggul. Sub sektor Peternakan sebagian masih merupakan Peternakan Rakyat yang
umumnya menghasilkan ternak hanya untuk dikonsumsi. Namun belakangan ini
sudah mulai berkembang ke usaha bisnis dengan memelihara ternak unggas dan
ayam untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani, juga tidak kalah pentingnya
peternak babi sadle back sebagai komoditi ekspor dan keunggulan sapi Bali terus
dikembangkan dengan kawin suntik atau inseminasi buatan. Sub sektor perikanan
masih berpotensi dalam menanggulangi kekurangan protein hewani penduduk dan
wisatawan, dimana perairan yang ada cukup kaya akan jenis-jenis ikan laut, ikan air
tawar dan payau.
Untuk meningkatkan produksi ikan diarahkan pada usaha penangkapan pada
perairan berpotensial dan peningkatan prasarana perikanan serta penyuluhan oleh
petugas perikanan. Untuk perikanan laut telah tersedia pelabuhan perikanan Benoa
yang didukung oleh Aramada penangakapan ikan sebanyak 794 buah berupa 46
perahu tanpa motor, 188 perahu tempel dan 560 kapal motor yang kesemuanya
dilengkapi alat penangkap ikan. Pembangunan di Sektor Industri khususnya Industri
Kecil juga merupakan
3.5.
KABUPATEN KARANGASEM
Kabupaten Karangasem sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali,
Indonesia. Ibu kotanya berada di Amlapura. Kabupaten ini secara geografis terletak
antara 800'00" - 841'37,8" Lintang Selatan dan 11535'9,8" - 11554'8,9" Bujur
Timur. Wilayah Kabupaten Karangasem di sebelah utara berbatasan dengan Laut
Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Selat Lombok, sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Klungkung, Bangli dan Buleleng sedangkan sebelah selatan
berbatasan dengan Samudera Indonesia. Luas wilayah Kabupaten Karangasem
839,54 Km2 yang terbagi menjadi delapan kecamatan.
Keberadaan Industri kecil yang ada di Kabupaten Karangasem beraneka
ragam dengan berbagai produk barang/ jasa yang dihasilkan seperti halnya industri
yang bergerak bidang makanan, minuman, keperluan rumah tangga dan
perkantoran, jasa service maupun kerajinan. Diantara industri kecil yang ada,
industri kecil bidang kerajinan merupakan jumlah yang paling banyak. Ada sekitar
14 Obyek Wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Karangasem sebagai
pendukung investasi. Diantara Obyek wisata tersebut adalah Bukit Jambul, Besakih
dan Telaga Waja (Kecamatan Rendang)Putung (KecamatanSelat) Iseh(Kecamatan
Sidemen) Agrowisata Salak Sibetan (Kecamatan Bebandem) Puri Agung
Karangasem, Taman Sukasada Ujung dan Candidasa (Kecamatan Karangasem)
Taman Tirtagangga serta Jemeluk (Kecamatan Abang) Tenganan serta Padang Bai
(KecamatanManggis) Tulamben ( Kecamatan Kubu).
Musibah gunung meletus yang pernah terjadi di kabupaten ini ternyata tidak
hanya menimbulkan kerusakan wilayah tapi cukup memberikan keuntungan bagi
wilayah ini. Letusan yang terjadi ternyata memuntahkan jutaan kubik pasir yang
menutupi tanah di lima kecamatan. Masyarakat Kecamatan Kubu dan empat
kecamatan lainnya sangat tertolong kehidupannya. Pasir itu bagaikan tambang emas
hitam. Ketebalannya mencapai dua meter, untuk di tepi sungai bahkan mencapai
lima meter. Sektor peternakan pun menjadi potensi untuk peningkatan pendapatan
masyarakatnya, terutama melalui pengembangan populasi ternak sapi dan domba,
yang disertai pengembangan industri pengolahan produksi ternak.
Kabupaten ini mempunyai kain tenun yang cukup khas yaitu kain gringsing.
Kain tenun ini terkenal di kalangan peneliti budaya dunia tidak saja dari segi
mitosnya, tetapi juga dari segi teknik penenunannya. Pakar tekstil menyebutkan
teknik penenunan kain gringsing yang rumit dan memakan waktu yang lama ini
hanya dijumpai di tiga lokasi di dunia. Selain di Tenganan, Kabupaten Karangasem,
Bali, teknik ini hanya terdapat di Jepang dan India.
3.6.
KABUPATEN BADUNG
Secara geografis Kabupaten Badung terletak pada posisi antara 81420 85048 Lintang Selatan dan 11505 00 1152616 Bujur Timur dengan luas
wilayah 418,52 Km2 atau sekitar 7,43 % dari dataran Pulau Bali dan terbagi atas 6
wilayah kecamatan. Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung adalah: 1.
Kecamatan Kuta Utara; 2. Kecamatan Kuta Selatan; 3. Kecamatan Kuta; 4.
Kecamatan Mengwi; 5. Kecamatan Abian Semal; dan Kecamatan Petang.
Dari 6
kecamatan ini nampak Kecamatan Petang memiliki luas wilayah terbesar yakni 115
Km2, sedangkan Kecamatan Kuta merupakan kecamatan yang terkecil dengan luas
wilayah 17,52 Km2.
Sama halnya dengan daerah lainnya, Kabupaten Badung mengalami dua
musim yakni musim kemarau dan musim penghujan. Suhu udara berkisar antara
22,9 derajat celsius yang merupakan suhu terendah dan suhu tertinggi mencapai
31,2 derajat celsius. Sementara itu kelembaban udara berkisar antara 80 % - 86%.
Kelembaban tertinggi biasanya terjadi pada bulan April, sementara kelembaban
Januari.
memang penting karena hal ini dapat dimanfaatkan dalam merencanakan usaha
pertanian. Air hujan merupakan salah satu pendukung dalam melaksanakan
aktivitas pertanian.
Kabupaten Badung terletak berbatasan dengan
Kabupaten Buleleng di
perekonomian
suatu
daerah.
Demikian
halnya
perkembangan
Sampai
didominasi oleh sektor pariwisata terutama sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Pada tahun 2006 sektor ini mampu menyumbang 39,27% dari produk domistik
regiaonal bruto (PDRB). Dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2005), angka ini
mengalami penurunan 0,92%.
3.7.
KABUPATEN TABANAN
40
persen
total
PAD.