MASYARAKAT PEDESAAN
ARNI WIDYASTUTI, SKM., M. KES
INDAH RESTIATY, SKM., M. KES
ANGGOTA KELOMPOK 5
NAURAH NURHANISA FAJRI
Q HASNA AFIFAH
RERE INDRAWAN
SALSABILA RAMADHANI
TRI ACESARIA
DEFINISI MASYARAKAT
Definisi Masyarakat, masyarakat
adalah sebuah komunitas yang saling
tergantung satu sama lain. Umumnya.
istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang
hidup bersama dalam satu komunitas
yang teratur.
Perkotaan
Pengertian perkotaan sendiri secara
geografis, pengertian kota adalah suatu
bentang budaya yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur alam dan non alam,
dengan sejumlah gejala berupa
pemusatan penduduk yang tinggi, corak
kehidupan yang heterogen, serta sifat
penduduknya yang individualistis dan
materialistis.
Masyarakat Perkotaan
Pengertian masyarakat perkotaan
adalah masyarakat yang cenderung
memiliki sifat individual dan heterogen
dengan kehidupan yang modern yang
dilengkapi dengan berbagai arsitektur
dan industri yang canggih.
MASYARAKAT PERKOTAAN MENURUT PARA AHLI
A. Menurut Dwight Sanderson (1942)
Kota adalah tempat yang berpenduduk 10.000 orang atau lebih.
C Toleransi sosial
Masyarakat kota tidak memperdulikan tingkah laku sesamanya dan pribadi sebab masing-
masing anggota mempunyai kesibukan sendiri. Sehingga kontrol sosial pada masyarakat kota
dapat dikatakan lemah sekali dan non pribadi.
D. Kontrol sekunder
Anggota masyarakat kota secara fisik tinggal berdekatan, tetapi secara pribadi atau
sosial berjauhan. Dimana bila ada anggota masyarakat yang susah, senang, jahat, dan
lain sebagainya, anggota masyarakat yang lain tidak mau mengerti.
KARAKTERISTIK
MASYARAKAT
PEDESAAN
Menurut Para Ahli
PAUL H LANDIS
A. Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk
D. Mereka amat toleran terhadap nilai budaya sendiri sehingga kurang toleran
budaya lain
F. Memiliki sikap udik dan isolatifi serta kurang komunikatif dengan kelompok
sosial di atasnya
SOERJONO SOEKANTO
A. Kehidupan masyarakat sangat erat dengan alam
B. Jauh dari informasi kemajuan zaman, karna kurang nya sarana dan prasarana.
C. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat
istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang
monoton.
2. Lingkungan hidup
Lingkungan desa masih asri dengan kegiatan masyarakat yang masih
ketergantungan terhadap alam, seperti pertanian. Sedangkan, lingkungan kota
banyak yang telah mengalami kerusakan akibat padatnya penduduk, seperti alih
fungsi lahan, munculnya pemukiman kumuh, pencemaran sungai, dan lain
sebagainya.
3. Sistem perekonomian
Jenis pekerjaan masyarakat desa relatif homogen dan masih mengandalkan
potensi sumber daya alam yang merupakan sektor perekonomian primer, seperti
pertanian, perkebunan, peetambangan, dan lain sebagainya. Sedangkan, kota
memiliki jenis pekerjaan yang heterogen dengan didominasi oleh sektor
perekonomian sekunder, seperti industri, jasa, dan lainnya.
4. Kehidupan sosial
Kontrol sosial budaya masyarakat desa masih didasarkan pada adat/tradisi yang
ada di desa secara turun temurun, sedangkan masyarakat kota cenderung lebih
didasarkan pada tradisi modernisasi. Kontak sosial masyarakat desa memiliki
frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kota, sedangkan masyarakat
kota cenderung lebih bersifat individualis sehingga frekuensi kontak sosial yang
terjadi rendah.
5. Corak masyarakat
Desa memiliki corak masyarakat yang homogen, baik suku, ras, etnis, agama,
dan lain sebagainya. Sedangkan, kota memiliki corak masyarakat yang
heterogen, baik suku, ras, etnis, agama, dan lain sebagainya.
HUBUNGAN ANTARA
PEDESAAN DAN
PERKOTAAN
Hubungan kota-desa cenderung terjadi
secara alami yaitu yang kuat akan menang,
karena itu dalam hubungan desa-kota,
semakin besar suatu kota semakin
berpengaruh dan makin menentukan
kehidupan pedesaan.
1. Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan
dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua
kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam
2. Invasi kota, pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota
baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan
lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan.
3.Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, perilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses
ini yang sesungguhnya banyak terjadi