Kelas : XI MIPA
Semester : 1 ( ganjil )
Kompetensi Dasar :
Persebaran penduduk yang pada umumnya dari Jawa ke luar Jawa, hingga
sekarang di samping memiliki dampak sosial juga memiliki dampak ekonomi
yang positif. Semula tujuan utama transmigrasi pada masa tersebut adalah
untuk menyebarkan tenaga murah di berbagai perkebunan Sumatra dan
Kalimantan, namun sekarang sebagian besar transmigran tidak lagi menjadi
tenaga kerja murah tetapi berbalik menjadi majikan. Mereka dapat menggarap
lahan dengan tanaman yang produktif seperti kelapa sawit, coklat, kopi, dan
lain sebagainya. Dari aktivitas tersebut mereka dapat meningkatkan kondisi
ekonominya. Di samping itu hasil produksi mereka telah dapat membantu
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tidak hanya masyarakat di lingkungan
sekitar, namun sudah menjadi komoditas ekspor.
Pada zaman penjajahan Belanda banyak dibangun jalan raya, rel kereta
api, dan jaringan telepon. Pembangunan berbagai sarana transportasi dan
komunikasi tersebut mendorong mobilitas barang dan jasa yang sangat cepat.
Pada transportasi laut juga dibangun berbagai dermaga di berbagai daerah di
Indonesia.
g. Mengenal uang
3) Pengerahan Romusha
3) Perlawanan bersenjata
Pajak merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Di mana
terdapat sistem pemerintahan pasti kemudian muncul pajak. Membayar pajak
adalah wajib bagi seorang wajib pajak. Bayarlah pajak tepat waktu sesuai
dengan peraturan yang berlaku! Jujurlah dalam membayar pajak, karena hasil
pemungutan pajak akan digunakan untuk membiayai pembangunan.
Pada masa akhir pendudukan Jepang terjadi revolusi politik di Indonesia, yakni
kemerdekaan Indonesia. Peristiwa proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945 menjadi momen penting perjalanan sejarah Indonesia selanjutnya.
Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.
PERTEMUAN PERTAMA
UJI KOMPETENSI
g. Mengenal uang
Lanjutan KD.3.1
Dampak Kedatangan Bangsa Eropa
Bagi Indonesia
Bidang Politik
Berhasil membuat penguasa daerah tunduk, berarti juga dapat “mengatur” beberapa
kebijakan baru, seperti:
1. membagi wilayah Hindia Belanda khususnya Jawa menjadi 9 prefektur dan 30 regentschap.
2. Tiap prefektur dipimpin oleh prefek yang merupakan orang Eropa sedangkan tiap
regentschap (kabupaten) dipimpin bupati yang berasal dari orang pribumi bangsawan.
3. Prefektur dan regent berada di bawah Gubernur Jenderal yang berkedudukan sebagai
pemimpin tertinggi pemerintah kolonial Belanda.
4. Gubernur Jenderal dibantu oleh enam departemen yaitu kehakiman, keuangan, dalam
negeri, kebudayaan dan kepercayaan, ekonomi serta kesejahteraan rakyat.
5. Perubahan dalam politik pemerintahan kembali terjadi akibat kebijakan politik Pax
Nederlanica di akhir abad 19 menuju awal abad 20.
Bidang Ekonomi
Bidang Sosial
Bidang Budaya
Selain itu, kedatangan Bangsa Eropa juga mengenalkan berbagai hal baru ke
bangsa kita. Misalnya, kita jadi tahu berbagai musik internasional ataupun tarian
seperti dansa. Selain itu, ada juga bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu
terhadap segala peristiwa masa lampau. Semua bangunan tersebut punya ciri khas
yang sulit dibuat saat ini. Seperti bangunan yang bisa kita temui di Kota Tua,
Jakarta. Dulunya, Kota Tua merupakan pusat pemerintahan Batavia.
Bidang Pendidikan
Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan Politik Etis dilakukan oleh
pemerintah kolonial. Perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan
dikarenakan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor swasta dan
pemerintahan. Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah menganut sistem
pendidikan barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan bangsawan. Beberapa
contoh sekolah yang didirikan pada masa awal pemerintah kolonial Belanda, antara
lain:
Pada abad ke-16 bangsa Eropa berlayar ke wilayah Timur, diantaranya Portugis,
Spanyol, Inggris, dan Belanda. Tujuan mereka adalah mencari rempah-rempah
dan juga menyebarkan agama kristen. Setelah sampai Nusantara keserakahan
mereka timbul, yang awalnya hanya ingin berdagang tiba-tiba mereka ingin
menguasai Nusantara. Keinginan mereka itulah yang melatarbelakangi bangsa
Indonesia melakukan perjuangan.
Sebelum tahun 1908, banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai
Indonesia. Banyak yang memeras, menyiksa dan merebut hak-hak rakyat
Nusantara. Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah hampir dilakukan
diseluruh wilayah, terutama di daerah yang menjadi pusat kekuasaan penjajah.
KESIMPULAN
1. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno merupakan salah satu tokoh hebat yang berjuang dalam
kemerdekaan Indonesia dan merupakan tokoh pertama yang menjadi presiden
Republik Indonesia. Ir. Soekarno, atau biasa disebut Bung Karno, lahir pada
tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur dan meninggal pada tanggal 21 Juni
1970. Pada masa itu, Bung Karno memiliki konsep teks proklamasi yang ingin
dibacakan kepada rakyat Indonesia. Bung Karno juga yang menyusun teks
proklamasi bersama dengan Bung Hatta di rumah Laksamana Tadashi Maeda.
Kemudian Bung Karno juga berperan dalam membacakan teks proklamasi
kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 daerah DKI
Jakarta.
Drs. Moh Hatta atau biasa disebut dengan Bung Hatta, lahir pada tanggal 12
Agustus 1902 di daerah Bukittingi, Sumatera Barat dan meninggal pada
tanggal 14 Maret 1980 pada umurnya yang telah menginjak 77 tahun. Bung
Hatta juga merupakan seseorang yang telah memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia dan merupakan wakil presiden pertama yang memimpin Indonesia
bersama Bung Karno. Bung Hatta memiliki peran yang besar juga dalam
proklamasi kemerdekaan, dimana beliau ikutserta dalam menyusun naskah
proklamasi bersama dengan Bung Karno dan Achmad Soebardjo di rumah
Laksamana Tadashi Maeda. Selain itu, Bung Hatta juga seseorang yang
mengatur naskah proklamasi bersama dengan Bung Karno. Ketahui pula
mengenai Perkembangan Nasionalisme Indonesia .
4. Sutan Syahrir
Sutan Syahrir (dengan ejaan lama: Soetan Sjahrir) lahir di Padang Panjang,
Sumatera Barat pada 5 Maret 1909 dang meninggal pada tanggal 9 April 1966
di Zurich, Swiss pada umur 57 tahun. Beliau adalah seorang politikus
keturunan Bugis dan perdama Menteri pertama di Indonesia. Beliau
diberlakukan sebagai perdana Menteri Indonesia dari 14 November 1945
hingga 20 Juni 1947 dan meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan
politik. Sutan Syahrir ditetapkan sebagai salah seorang pahlawan Nasional
Indonesia pada tanggal 9 April 1966 berdasarkan Keppres no. 76 tahun 1966.
Sutan Syahrir berperan sebagai pemimpin perlawanan bawah tanah untuk
menyerang dan melawan Jepang pada masa-masa proklamasi. Ketahui pula
mengenai Sejarah G30S PKI Lengkap .
5. Sayuti Melik
Mohamad Ibnu Sayuti, atau biasa lebih dikenal dengan Sayuti Melik, diketahui
dalam sejarah sebagai pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia. Beliau juga merupakan pasangan dari Soerastri Karma Trimurti
yang bekerja sebagai seorang wartawati dan aktifis perempuan pada zaman
pergerakan dan zaman pasca kemerdekaan. Peran beliau dalam membantu
berjalannya proklamasi adalah dengan mengetik naskah Proklamasi yang
disempurnakan dari tulisan tangan Bung Karno.
6. Soekarni Kartowirjo
Jusuf Kunto lahir pada tanggal 8 Agustus 1921 di Salatiga. Jusuf Kunto yang
memiliki nama asli Kunto sebelum akhirnya diganti menjadi Jusuf Kunto sejak
tahun 1937. Jusuf Kunto merupakan salah satu anggota PETA yang ikut
menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdngklok pada tanggal 16
Agustus 1945 bersama Sukarni dan beberapa anggota PETA lainnya. Simak
juga sejarah PETA pembela tanah air .
Abdul Latief Hendraningrat merupakan salah satu prajurit PETA yang tewas
dengan pangkat Sudanco dan pengibar bendera Sang Saka Merah Putih pada
tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 berdampingan dengan
Suhud Sastro Kusumo.
10. Suwirjo
12. Syahruddin
Syahruddin merupakan seorang telegrafis di kantor berita Jepang (DOMEI)
dalam masa penjajahan Jepang di Indonesia . Beliaulah yang berjasa dalam
berita berita proklamasi kemerdekaan Indonesia secara sembunyi-sembunyi
pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 4 sore. .
14. Wikana
Sudiro merupakan walikota Jakarta pada periode 1953 - 1960 dan menjadi
saksi dalam perumusan naskah proklamasi.
18. AM Hanafi
Hanafi emiliki peran besar dalam meyakinkan Bung Karno untuk membacakan
teks proklamasi. Tanpa beliau, Bung Karno tidak berani untuk membacakan
teks karena ancaman Jepang untuk membasmi siapa saja yang melawan.
19. AR Baswedan
Adam Malik merupakan mantan Menteru Indonesia dan merupakan salah satu
pahlawan Nasional Indonesia pada 6 November 1998. Peran beliau dalam
tanggal proklamasi adalah sebagai wartawan yang menyampaikan berita
proklamasi ke seluruh Indonesia.
1.Kebangsaan/Nasioonalisme
Semangat cinta tanah air dan semangat jauang Soekarno begitu besar, dengan
perjuanganya dan sering keluar masuk penjara itu tidak membuat dia jera akan
tetapi tetap berjuang dan akhirnya bisa membawa Indonesia merdeka pada
tanggal 17 Agustus 1945
2.Menjunjung persatuan
Bung Karno memahami ke Indonesiaan, yang sekaligus kemajemukannya.
Sehingga dengan segala pemikirannya Bung Karno mencanangkan NASAKOM
sebagai gambaran bahwa di Indonesia telah ada berbagai macam pemikiran,
agama serta kepercayaan yang sebetulnya bisa dipersatukan. Menurut saya
inilah kejujuran dan sikap obyektif Bung Karno dalam melihat pluralism
Indonesia.
3.Kerakyatan
Sikap yang komitmen pada nasib rakyat. Khususnya kaum tani dan buruh.
Wong Cilik memang berada di lapisan buruh dan petani , dari dahulu hingga
sekarang. Karenanya Bung Karno melahirkan Marhaenisme, aliran pemikiran
kerakyatan khas Indonesia.
4.Kemandirian
Pada hakikatnya adalah Indonesia jangan bergantung pada negara asing.
Terlebih kepada Jepang (saat itu). Maka relevan ketika Bung Karno menggagas
konsep BERDIKARI (Berdiri di atas Kaki Sendiri).
5.Religius
Religius adalah ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan
anajaran agama yang dianut. Hal tersebut tercermin dalam setiap gerak-gerik
Bung Karno, dalam perjuangannya untuk memerdekakan Indonesia Soekarno
juga tidak lupa untuk mendekatkan diri dan meminta petunjuk dari Allah.
6.Disiplin
Disiplin adalah kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala
bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku. Hatta adalah seorang tokoh
yang konsisten dengan pendiriannya, baik sebagai negarawan sejati, maupun
sebagai manusia biasa.
7.Kerja Keras
Karena kebenciannya pada kolonial Belanda dan kecintaanya pada tanah
leluhurnya itulah ia bekerja keras berjuang memerdekakan Indonesia. Bung
Karno sering keluar masuk penjara, diasingkan, dan diancam untuk dieksekusi
manakala tetap melawan Pihak Kolonial. Akan tetapi Bung karno tetap
berjuang keras dan pantang menyerah untuk memerdekakan Indonesia.
Pada hari yang sama, dalam rapat untuk memilih presiden dan wakil
presiden, tampil Otto Iskandardinata yang mengusulkan agar pemilihan
dilakukan secara mufakat. Ia sendiri mengajukan Soekarno dan Hatta
masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden. Tentunya hal ini
sesuai dengan UUD yang baru disahkan. Dalam musyawarah untuk
mufakat, secara aklamasi peserta sidang menyetujui dan menetapkan
Seokarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pertama
republik indonesia, diiringi dengan lagu kebangsaan "Indonesia raya".
Sebagai tindakan lanjut dari sidang PPKI tanggal 22 agustus 1945 maka
dibentuklah Komite Nasional Indonesia (KNI). Komite Nasional
Indonesia adalah badan yang akan berfungsi sebagai Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) sebelum diselenggarakan pemilihan umum
(Pemilu). KNIP diketuai oleh Mr.Kasman Singodimejo.. Anggota KNIP
dilantik pada tanggal 29 agustus 1945. Tugas pertama KNIP adalah
membantu tugas kepresidenan. Namun, kemudian diperluas tidak hanya
sebagai penasihat presiden, tetapi juga mempunyai kewenangan
legislatif. Wewenang KNIP sebagai DPR ditetapkan dalam rapat KNIP
tanggal 16 oktober 1945.
2. Membentuk 12 Kementrian
Pembentukan PNI
Dewan Pemimpin : Mr. Gatoto T, Mr. Iwa K, Mr. A.A Maramis, Sayuti
Melik dan Mr. Sujono
Pembentukan BKR
Tugas : ke 5 (lima)
Pada bagian ini kalian akan diajak untuk menelaah makna hak asasi manusia. Hal ini bertujuan agar
supaya kalian dapat mendefinisikan dan memaknai setiap hak yang dimiliki. Untuk dapat memahami
pengertian hak asasi manusia, ada baiknya kalian perhatikan fakta berikut dengan saksama.
a. Orang dilarang menghilangkan nyawa orang lain atau nyawanya sendiri sekali pun. Jika
terbukti melakukannya negara akan mengenakan tindakan hukum.
b. Tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang rela dijajah bangsa lain. Negara-negara yang
pernah dijajah pun selalu berusaha membebaskan diri dari belenggu penjajahan tersebut.
c. Tiada seorang manusia pun yang ingin hidup sengsara. Ia akan selalu berusaha mencapai
kesejahteraan bagi dirinya lahir maupun batin.
Dapatkah kalian menangkap makna ketiga fakta tersebut di atas? Jika kalian menyimaknya dengan
saksama, dapatlah dipahami bahwa pada diri manusia selalu melekat tiga hal, yakni hidup,
kebebasan dan kebahagiaan. Ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat mendasar yang
harus dimiliki oleh manusia. Tanpa ketiga hal tersebut manusia akan hidup tanpa arah, bahkan tidak
akan menjadi
seutuhnya. Sesuatu yang mendasar itu dalam pengertian lain disebut hak asasi. Dengan demikian,
secara sederhana hak asasi manusia itu adalah hak dasar manusia menurut kodratnya.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
Info Kewarganegaraan
Dasar pemikiran pembentukan Undang-Undang RI Nomor
a. Hak asasi manusia tidak boleh dilenyapkan oleh siapa pun dalam keadaan apa pun.
Jan Materson, anggota Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa- Bangsa mengartikan HAM
sebagai hak-hak yang melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu manusia tidak dapat hidup
sebagai manusia. Dari pengertian tersebut, maka pada hakikatnya dalam HAM terkandung dua
makna:
a. HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia dilahirkan ke
dunia. Hak alamiah adalah hak yang sesuai dengan kodrat manusia sebagai insan merdeka
yang berakal budi dan berperikemanusiaan. Tidak ada seorang pun yang diperkenankan
merampas hak tersebut dari tangan pemiliknya. Hal ini tidak berarti bahwa HAM bersifat
mutlak tanpa pembatasan karena batas HAM seseorang adalah HAM yang melekat pada
orang lain. Bila HAM dicabut dari tangan pemiliknya, manusia akan kehilangan eksistensinya
sebagai manusia.
b. HAM merupakan instrumen atau alat untuk menjaga harkat dan martabat manusia sesuai
dengan kodrat kemanusiannya yang luhur. Tanpa HAM manusia tidak akan dapat hidup
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiannya sebagai makhluk Tuhan yang paling
sempurna.
Dibandingkan dengan hak-hak yang lain, hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut:
a. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah
ada sejak lahir
b. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
c. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada
pihak lain.
d. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil
dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.
Hak asasi manusia merupakan hak yang dimiliki oleh manusia, yang tidak dapat dilanggar dan
dipisahkan. Hak asasi manusia bersumber pada pokok pikirannya yang terdapat dalam kitab suci yang
menyatakan bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan hak dan kewajiban yang sama. Tuhan
melarang memperlakukan manusia dengan sewenang-wenang. Tuhan tidak membeda-bedakan
manusia dari warna kulit, kaya dan miskin. Tuhan membedakan manusia dari tingkat keimanan dan
ketaqwaannya. Sebenarnya yang membedakan manusia karena warna kulit, kaya dan miskin adalah
manusia itu sendiri. Dengan demikian, Tuhan sendiri mengakui dan menjamin keberadaan hak asasi
manusia tersebut.
Pengakuan terhadap hak asasi manusia pada hakikatnya merupakan penghargaan atau pengakuan
terhadap segala potensi dan harga diri manusia menurut kodratnya. Kendati pun demikian, tidaklah
boleh kita lupakan bahwa hakikat tadi tidak hanya mengundang hak untuk menikmati kehidupan
secara kodrati. Sebab dalam hakikat kodrati itupun terkandung kewajiban pada diri manusia tersebut.
Tuhan memberikan kepada manusia sejumlah hak dasar tadi dengan kewajiban membina dan
menyempurnakannya.
Dua peristiwa di atas memberikan gambaran bahwa selain mendapatkan hak, setiap orang juga
mempunyai kewajiban. Kalian tentunya juga mempunyai kewajiban. Sebagai seorang anak, kalian
harus melaksanakan perintah orang tua, misalnya membantu membersihkan lingkungan rumah.
Sebagai seorang pelajar, kalian dituntut untuk mematuhi tata tertib sekolah, misalnya melaksanakan
tugas piket kebersihan. Sebagai anggota masyarakat, kalian juga harus mematuhi norma-norma yang
berlaku di masyarakat, misalnya ikut serta dalam kegiatan kerja bakti. Begitu pula sebagai warga
negara, kalian juga mempunyai kewajiban untuk melaksanakan semua ketentuan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku, misalnya membayar pajak.
Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar
setiap manusia. Ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia menyatakan, kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila
tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia.
Hak dan kewajiban asasi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan
kausalitas atau hubungan sebab-akibat. Seseorang mendapat- kan haknya dikarenakan dipenuhinya
kewajiban yang dimiliki. Misalnya, seorang pekerja mendapatkan upah, setelah dia melaksanakan
pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Selain itu, hak yang didapatkan seseorang sebagai akibat dari
kewajiban yang dipenuhi oleh orang lain. Misalnya, seorang pelajar mendapatkan ilmu pengetahuan
pada mata pelajaran tertentu, sebagai salah satu akibat dari dipenuhinya kewajiban oleh guru yaitu
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Hak dan kewajiban asasi juga tidak dapat dipisahkan, karena bagaimana pun dari kewajiban itulah
muncul hak-hak dan sebaliknya. Akan tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban
tidak seimbang. Misalnya, setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, akan tetapi, pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh terjadinya ketidakseimbangan
antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada maka akan terjadi kesenjangan sosial yang
berkepanjangan.