Anda di halaman 1dari 29

Mata pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas : XI MIPA

Semester : 1 ( ganjil )

Tahun Pelajaran : 2020/2021

Tanggal : 20 Juli 2020

Kompetensi Dasar :

3.1 Menganalisis perubahan, dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada


masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia

Perubahan Masyarakat Indonesia Masa Penjajahan Bangsa Barat

a. Perluasan penggunaan lahan

Penambahan jumlah lahan untuk tanaman ekspor dilakukan di berbagai


wilayah di Indonesia. Bukan hanya pemerintah kolonial yang mengembangkan
lahan perkebunan di Indonesia, tetapi juga melibatkan perusahaan.

b. Persebaran penduduk dan urbanisasi

Persebaran penduduk yang pada umumnya dari Jawa ke luar Jawa, hingga
sekarang di samping memiliki dampak sosial juga memiliki dampak ekonomi
yang positif. Semula tujuan utama transmigrasi pada masa tersebut adalah
untuk menyebarkan tenaga murah di berbagai perkebunan Sumatra dan
Kalimantan, namun sekarang sebagian besar transmigran tidak lagi menjadi
tenaga kerja murah tetapi berbalik menjadi majikan. Mereka dapat menggarap
lahan dengan tanaman yang produktif seperti kelapa sawit, coklat, kopi, dan
lain sebagainya. Dari aktivitas tersebut mereka dapat meningkatkan kondisi
ekonominya. Di samping itu hasil produksi mereka telah dapat membantu
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tidak hanya masyarakat di lingkungan
sekitar, namun sudah menjadi komoditas ekspor.

c. Pengenalan tanaman baru

Pengaruh pemerintah Kolonial Barat dalam satu sisi memiliki pengaruh


positif dalam mengenalkan berbagai tanaman dan teknologi dalam pertanian
dan perkebunan. Beberapa tanaman andalan ekspor dikenalkan dan
dikembangkan di Indonesia. Pengenalan tanaman baru sangat bermanfaat
dalam pengembangan pertanian dan perkebunan di Indonesia.

d. Penemuan tambang – tambang

Pembukaan lahan pada masa Kolonial Barat juga dilakukan untuk


pertambangan minyak bumi, batu bara, dan logam. Pembukaan lahan untuk
pertambangan ini terutama terjadi pada akhir abad XIX dan awal abad XX.

e. Transportasi dan komunikasi

Pada zaman penjajahan Belanda banyak dibangun jalan raya, rel kereta
api, dan jaringan telepon. Pembangunan berbagai sarana transportasi dan
komunikasi tersebut mendorong mobilitas barang dan jasa yang sangat cepat.
Pada transportasi laut juga dibangun berbagai dermaga di berbagai daerah di
Indonesia.

f. Perkembangan kegiatan ekonomi

Perubahan masyarakat dalam kegiatan ekonomi pada masa pemerintah


kolonial terjadi baik dalam kegiatan produksi, konsumsi, maupun distribusi.
Kegiatan produksi dalam pertanian dan perkebunan semakin maju dengan
ditemukannya berbagai teknologi pertanian yang bervariasi. Rakyat mulai
mengenal tanaman yang bukan hanya untuk dipanen semusim. Pembukaan
berbagai perusahaan telah melahirkan berbagai jenis pekerjaan dalam bidang
yang berbeda. Sebagai contoh munculnya kuli-kuli perkebunan, mandor dan
administrasi di berbagai perusahaan pemerintah maupun swasta. Kegiatan
ekspor-impor juga mengalami kenaikan signifikan pada masa pemerintah
Kolonial Barat. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah kolonial menggenjot
jumlah ekspor. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi mengalami
perkembangan, dilihat dari kualitas proses produksi dari tradisional ke
teknologi modern. Dilihat dari hasil produksinya terlihat ada peningkatan
kualitas. Dilihat dari distribusi juga mengalami perkembangan, hal ini terlihat
dari aktivitas distribusi yang pada awalnya hanya dilakukan antar daerah
kemudian meningkat menjadi antar negara. Hal ini tampak dari peningkatan
aktivitas ekspor-impornya. Sedangkan dilihat dari aktivitas konsumsi,
masyarakat dapat menikmati hasil produksi dengan kualitas yang lebih baik.

g. Mengenal uang

Untuk memahami perubahan masyarakat Indonesia di masa penjajahan,


dapat dilihat dari perubahan penggunaan uang sebagai sarana tukar menukar.
Pada masa sebelum kedatangan Bangsa-bangsa Barat, biasanya masyarakat
melaksanakan aktivitas sehari hari secara bergotong royong. Misalnya dalam
mengerjakan sawah, setiap kelompok penduduk akan mengerjakan secara
bersama dari sawah satu ke sawah lainnya. Pada masa pemerintah Kolonial
Barat, uang mulai dikenalkan sebagai alat pembayaran jasa tenaga kerja.
Keberadaan uang sebagai barang baru dalam kehidupan masyarakat menjadi
daya tarik tersendiri.

h. Perubahan dalam pendidikan

Pendidikan pesantren berkembang di berbagai daerah Indonesia pada masa


sebelum kedatangan Bangsa Barat. Bagaimana pendidikan pada masa kolonial
Barat? Terdapat dua pendidikan yang dikembangkan pada masa pemerintah
kolonial Barat. Pertama adalah pendidikan yang dikembangkan oleh
pemerintah, dan yang kedua adalah pendidikan yang dikembangkan oleh
masyarakat. Pusat-pusat kekuasaan Belanda di Indonesia di berbagai kota di
Indonesia menjadi pusat pertumbuhan berbagai sekolah di Indonesia. Kamu
dapat menemukan sekolah-sekolah yang telah berdiri sejak zaman penjajahan
di kota provinsi tempat tinggalmu. Pada masa penjajahan Belanda juga telah
berkembang perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan
Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada masa pemerintahan Kolonial Barat, terjadi
diskriminasi pendidikan di Indonesia. Sekolah dibedakan menjadi dua golongan
yakni sekolah untuk bangsa Eropa dan sekolah untuk penduduk pribumi. Hal ini
mendorong lahirnya berbagai gerakan pendidikan di Indonesia. Taman Siswa
yang berdiri di Yogyakarta merupakan salah satu pelopor gerakan pendidikan
modern di Indonesia. Sekolah-sekolah yang dipelopori berbagai organisasi
pergerakan nasional tumbuh pesat pada awal abad XX. Pengaruh pendidikan
modern berdampak pada perluasan lapangan kerja pada masyarakat Indonesia.
Munculnya elit intelektual menyebabkan lahirnya jenis pekerjaan baru seperti
guru, administrasi, pegawai pemerintah, dan sebagainya.

i. Perubahan aspek politik

Kejayaan kerajaan-kerajaan pada masa sebelum kedatangan Bangsa Barat


satu persatu mengalami kemerosotan bahkan keruntuhan. Pada masa kerajaan
rakyat diperintah oleh raja yang merupakan Bangsa Indonesia. Pada
pemerintah Kolonial Barat rakyat diperintah oleh bangsa asing. Kekuasaan
bangsa Indonesia untuk mengatur bangsanya semakin hilang, digantikan oleh
kekuasaan Bangsa Barat. Perubahan inilah yang paling penting untuk
diperjuangkan. Tanpa kemerdekaan bangsa Indonesia sulit mengatur dirinya
sendiri. Perubahan dalam sistem politik juga terjadi dengan dikenalnya sistem
pemerintahan baru. Pada masa kerajaan dikenal raja dan bupati, pada masa
pemerintah Kolonial Barat dikenal sistem pemerintahan Gubernur Jenderal,
Residen, Bupati, dan seterusnya. Para penguasa kerajaan menjadi kehilangan
kekuasaannya digantikan oleh kekuasaan pemerintah Kolonial Barat.
Terbentuknya pemerintah Hindia Belanda dalam satu sisi menguntungkan
bangsa Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda yang terpusat menyebabkan
hubungan yang erat antara rakyat Indonesia dari berbagai daeah. Muncul
perasaan senasib dan sepenanggungan dalam bingkai Hindia Belanda.
Munculnya berbagai organisasi pergerakan nasional tidak lepas dari ikatan
politik Hindia Belanda. Sebelum masa penjajahan Hindia Belanda, masyarakat
Indonesia terkotak-kotak oleh sistem politik kerajaan. Terdapat puluhan
kerajaan di berbagai daerah di Indonesia. Pada masa pemerintah Hindia
Belanda, berbagai daerah tersebut disatukan dalam satu identitas Hindia
Belanda.

j. Perubahan aspek budaya

Perubahan kesenian juga terjadi terutama di masyarakat perkotaan yang


mulai mengenal tarian-tarian Barat. Kebiasaan dansa dan minum-minuman
yang dikenalkan para pejabat Belanda berpengaruh pada perilaku sebagian
masyarakat Indonesia. Kamu juga masih dapat menelusuri bahasa-bahasa
Belanda yang memengaruhi dalam kosa kata Bahasa Indonesia. Wawasan
Agama Kristen diperkirakan telah sampai di Indonesia sejak zaman kuno
melalui jalur pelayaran. Menurut Cosmas Indicopleustes dalam bukunya
Topographica Christiana, bahwa pada abad ke-6 sudah ada komunitas Kristiani
di India Selatan, di Pantai Malabar dan Sri Lanka. Dari Malabar itu Agama
Kristen menyebar ke berbagai daerah. Pada tahun 650 Agama Kristen sudah
mulai berkembang di Kedah (di Semenanjung Malaya) dan sekitarnya. Pada
abad ke-9 Kedah berkembang menjadi pelabuhan dagang yang sangat ramai di
jalur pelayaran yang menghubungkan India-Aceh-Barus-Nias melalui Selat
Sunda-Laut Jawa dan terus ke Cina. Jalur inilah yang disebut-sebut sebagai jalur
penyebaran Agama Kristen dari India ke Nusantara. Dalam aspek budaya juga
terjadi perubahan kehidupan beragama masyarakat Indonesia. Penyebaran
agama Kristen sangat intensif seiring dengan datangnya Bangsa-bangsa Barat
ke Indonesia pada abad ke-16. Kedatangan Bangsa-bangsa Barat itu semakin
memantapkan dan mempercepat penyebaran Agama Kristen di Indonesia.
Orang-orang Portugal menyebarkan Agama Kristen Katolik (selanjutnya disebut
Katolik). Orang-orang Belanda membawa Agama Kristen Protestan (selanjutnya
disebut Kristen). Agama Kristen diprediksi sampai di Indonesia sejak zaman
kuno melalui jalur pelayaran.
------------------------------------------------------------------------------------------

2.2 Perubahan Masyarakat Pada Masa Penjajahan Jepang

a. Indonesia dikuasai Jepang

Jepang berhasil menguasai Palembang pada tanggal 16 Februari. Setelah


menguasai Palembang, kemudian Jepang menyerang Pulau Jawa. Pulau Jawa
merupakan pusat pemerintahan Belanda. Batavia (Jakarta) sebagai pusat
perkembangan Pulau Jawa, berhasil dikuasai oleh Jepang pada tangga l 5 Maret
1942. Setelah melakukan berbagai pertempuran akhirnya Belanda menyerah
tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang-Jawa
Barat. Surat perjanjian serah terima kedua belah pihak ditandatangani oleh
Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima Angkatan Perang Belanda) yang
diserahkan kepada Letnan Jenderal Imamura (pimpinan pasukan Jepang). Sejak
saat itu seluruh Indonesia dalam kekuasan Jepang.

b. Kebijakan pemerintah militer Jepang

Jepang berusaha menarik simpati rakyat Indonesia dengan berbagai cara.


Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A” (Jepang Pemimpin
Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia) untuk menarik simpati rakyat
Indonesia seperti terlihat pada gambar. Selain itu Jepang menjanjikan
kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam melakukan ibadah, mengibarkan
bendera merah putih yang berdampingan dengan bendera Jepang,
menggunakan bahasa Indonesia, dan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia
Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.

1) Membentuk organisasi – organisasi social

2) Pembentukan organisasi semi militer

3) Pengerahan Romusha

4) Eksploitasi kekayaan alam


c. Strategi kaum pergerakan Kemerdekaan

1) Memanfaatkan organisasi bentukan Jepang

2) Gerakan bawah tanah

3) Perlawanan bersenjata

d. Kemunduran dalam bidang Ekonomi

Pajak merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Di mana
terdapat sistem pemerintahan pasti kemudian muncul pajak. Membayar pajak
adalah wajib bagi seorang wajib pajak. Bayarlah pajak tepat waktu sesuai
dengan peraturan yang berlaku! Jujurlah dalam membayar pajak, karena hasil
pemungutan pajak akan digunakan untuk membiayai pembangunan.

e. Kondisi pendidikan masyarakat

Tradisi budaya Jepang dikenalkan di sekolah-sekolah mulai tingkat rendah. Para


siswa harus digembleng bersemangat Jepang (Nippon Seishin). Para pelajar
juga harus menyanyikan lagu Kimigayo (lagu kebangsaan Jepang) dan lagu-lagu
lain, menghormati bendera Hinomaru, melakukan gerak badan (taiso) dan
seikerei.

f. Pemaksaan budaya Jepang

Jepang berusaha “menjepangkan” Indonesia. Ajaran Shintoisme diajarkan pada


masyarakat Indonesia. Kebiasaan menghormat matahari, menyanyikan lagu
Kimigayo merupakan salah satu pengaruh pada masa pendudukan Jepang.
Pengaruh budaya ini menimbulkan pertentangan di berbagai daerah. Kamu
dapat mengamati terjadinya perlawanan masyarakat pada masa pendudukan
Jepang. Salah satu penyebab perlawanan adalah penolakan terhadap
kebiasaan perintah menghormati matahari.
g. Kemerdekaan bangsa Indonesia

Pada masa akhir pendudukan Jepang terjadi revolusi politik di Indonesia, yakni
kemerdekaan Indonesia. Peristiwa proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945 menjadi momen penting perjalanan sejarah Indonesia selanjutnya.
Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.

PERTEMUAN PERTAMA

UJI KOMPETENSI

1. Apa manfaat atau segi positif adanya perubahan terhadap masyarakat

Indonesia masa penjajahan Bangsa Barat di bidang

a. Perluasan penggunaan lahan

b. Persebaran penduduk dan urbanisasi

c. Pengenalan tanaman baru

d. Penemuan tambang – tambang

e. Transportasi dan komunikasi

f. Perkembangan kegiatan ekonomi

g. Mengenal uang

h. Perubahan dalam pendidikan

i. Perubahan aspek politik

j. Perubahan aspek budaya

Lanjutan KD.3.1
Dampak Kedatangan Bangsa Eropa
Bagi Indonesia
Bidang Politik

Pada masa pemerintahan kolonial, kekuasaan-kekuasaan kerajaan di Nusantara menurun


karena adanya intervensi dari pemerintah kolonial, lewat devide et impera (politik adu
domba). Melalui devide et impera, pemerintah kolonial Belanda berhasil memengaruhi
penguasa-penguasa di daerah untuk tunduk terhadap kekuasaannya.

Berhasil membuat penguasa daerah tunduk, berarti juga dapat “mengatur” beberapa
kebijakan baru, seperti:

1. membagi wilayah Hindia Belanda khususnya Jawa menjadi 9 prefektur dan 30 regentschap.
2. Tiap prefektur dipimpin oleh prefek yang merupakan orang Eropa sedangkan tiap
regentschap (kabupaten) dipimpin bupati yang berasal dari orang pribumi bangsawan.
3. Prefektur dan regent berada di bawah Gubernur Jenderal yang berkedudukan sebagai
pemimpin tertinggi pemerintah kolonial Belanda.
4. Gubernur Jenderal dibantu oleh enam departemen yaitu kehakiman, keuangan, dalam
negeri, kebudayaan dan kepercayaan, ekonomi serta kesejahteraan rakyat.
5. Perubahan dalam politik pemerintahan kembali terjadi akibat kebijakan politik Pax
Nederlanica di akhir abad 19 menuju awal abad 20.

Bidang Ekonomi

Dengan datangnya Bangsa Eropa, masyarakat Indonesia diperkenalkan pada mata


uang di masa Raffles menjalankan kebijakan Sistem Sewa Tanah. Diperkenalkannya
uang kertas dan logam mendorong munculnya perbankan modern di Hindia-
Belanda. Salah satunya adalah de Javasche Bank, bank modern di Hindia-Belanda
yang muncul pertama kali dan didirikan di Batavia pada tahun 1828.

Selanjutnya adalah bangkitnya kehidupan perekonomian akibat pembangunan jalan


raya pos Anyer-Panarukan. Keberadaan infrastruktur jalan didukung oleh jaringan
transportasi khususnya kereta api yang muncul dan berkembang pada masa Sistem
Tanam Paksa. Jaringan kereta api muncul dan berkembang di Hindia-Belanda
sebagai sarana pengantaran hasil perkebunan yang ada di Hindia Belanda serta
transportasi masyarakat. Munculnya sistem transportasi ini merupakan dampak
kedatangan Bangsa Eropa bagi Indonesia yang masih bisa kamu gunakan hingga
hari ini.

Bidang Sosial

Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia membawa dampak dalam bidang sosial


ataupun ekonomi. Salah satu dampak dalam bidang sosial adalah munculnya
masyarakat yang menganut agama Katolik dan Kristen Protestan. Kedatangan
Portugis yang membawa semangat 3G memengaruhi penyebaran agama Kristen
dan Katolik di Indonesia.
Salah satu penyebar agama Katolik di Indonesia yang terkenal adalah Fransiscus
Xaverius, seorang misionaris dari Portugis, di Maluku pada tahun 1546-1547. Di
samping penyebaran agama Katolik, agama Kristen Protestan juga turut tersebar di
Indonesia.

Bidang Budaya

Kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara memengaruhi kebudayaan bangsa


Indonesia. Pengaruh tersebut mulai dari kosakata bahasa, musik, seni tari, pakaian,
arsitektur hingga cara berpikir. Dampak dalam bidang budaya yang pertama adalah
adanya kata-kata serapan. Kamu bisa lihat kata-katanya di bawah ini

Selain itu, kedatangan Bangsa Eropa juga mengenalkan berbagai hal baru ke
bangsa kita. Misalnya, kita jadi tahu berbagai musik internasional ataupun tarian
seperti dansa. Selain itu, ada juga bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu
terhadap segala peristiwa masa lampau. Semua bangunan tersebut punya ciri khas
yang sulit dibuat saat ini. Seperti bangunan yang bisa kita temui di Kota Tua,
Jakarta. Dulunya, Kota Tua merupakan pusat pemerintahan Batavia.

Bangsa Eropa, terutama Belanda, juga banyak mendirikan benteng-benteng untuk


menghalau serangan dari Inggris. Kamu bisa lihat benteng Fort de Kock di
Bukittinggi, di Sumatera Barat, Benteng Marlborough di Bengkulu, Benteng Spellwijk
di Banten, Benteng Vredeburg di Yogyakarta, dan lain-lain.

Bidang Pendidikan

Masuknya bangsa Eropa ke Nusantara juga membawa pengaruh besar dalam


bidang pendidikan. Pendidikan dari Eropa pertama kali masuk ke Nusantara
bersamaan dengan masuknya agama Kristen Katolik. Kala itu dibangun sekolah
yang mengajarkan ajaran agama Katolik untuk para pribumi dari daerah Timur
Indonesia di sekitar daerah Maluku.

Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan Politik Etis dilakukan oleh
pemerintah kolonial. Perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan
dikarenakan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor swasta dan
pemerintahan. Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah menganut sistem
pendidikan barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan bangsawan. Beberapa
contoh sekolah yang didirikan pada masa awal pemerintah kolonial Belanda, antara
lain:

Pendidikan selanjutnya yang dibentuk pemerintah kolonial Belanda adalah sekolah-


sekolah kejuruan seperti sekolah calon pegawai negeri sipil yaitu OSVIA
(Opleidingschool voor Inlandsche Ambtenaren). Ada pula dua sekolah kejuruan
medis selevel dengan tingkat universitas yaitu School Tot Opleiding van Inlandsche
Artsen (STOVIA), dan Nederland Indische Artssenschool (NIAS). STOVIA didirikan
oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda untuk melahirkan dokter-dokter demi
mengatasi berbagai penyakit berbahaya di wilayah jajahannya. Sekolah ini didirikan
untuk mendidik masyarakat pribumi, sehingga setelah mengenyam pendidikan di
STOVIA mereka mendapat gelar “Dokter Jawa”.

Perlawanan Terhadap Portugis

1. Perlawanan rakyat demak terhadap portugis

Pada tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di


Malaka dengan bantuan Kerajaan Aceh. Penyerangan dipimpin oleh Adipati
Unus yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. Pada masa
pemerintahan Adipati Unus, Demak melakukan blokade pengiriman beras ke
Malaka sehingga Portugis kekurangan makanan.

2. Perlawanan rakyat aceh terhadap portugis

Portugis mulai mengganggu kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam saat


berada di Malaka. Portugis berusaha menguasai Kerajaan Aceh Darussalam
yang menjadi pusat perdagangan baru setelah jatuhnya Malaka. Pada tahun
1513, Aceh bersama Demak melancarkan serangan ke Malaka, tapi gagal.
Portugis pun sama juga gagal melancarkan serangan ke Aceh. Aceh meminta
bantuan persenjataan, militer, dan ahli perang dari Turki. Dan bantuan
dipenuhi oleh Turki pada tahun 1567. Setelah bantuan dari Turki datang, pada
tahun 1568 Aceh bersama Turki menyerang Portugis di Malaka. Portugis
terpaksa bertahan mati-matian dalam menghadapi serangan tersebut di
Benteng A Famassa. Namun, Portugis dapat menggagalkan serangan dari Aceh.

3. Perlawanan rakyat ternate pada portugis

Perlawanan ternate terhadap portugis Karena ulah orang-orang Portugis


yang serakah, maka hubungannya dengan Ternate yang semula baik menjadi
retak. Portugis ingin memaksakan monopoli perdagangan kepada rakyat
Ternate. Tentu saja hal itu ditentang oleh rakyat Ternate. Perlawanan terhadap
kekuasaan Portugis di Ternate pada tahun 1533.
Untuk menghadapi Portugis, Sultan Ternate menyerukan agar rakyat dari Irian
sampai ke Pulau Jawa bersatu melawan Portugis. Maka berkobarlah
perlawanan umum di Maluku terhadap Portugis. Kerajaan Ternate dan Tidore
bersatu. Akibatnya Portugis terdesak. Karena merasa terdesak, Portugis lalu
mendatangkan pasukan dari Malaka, di bawah pimpinan Antonio Galvao.
Pasukan bantuan tersebut menyerbu beberapa wilayah di kerajaan Ternate.

4. Perlawanan Kraton Yogyakarta terhadap Penjajahan Bangsa Inggris

Pada saat Inggris berkuasa menggantikan Belanda di Jawa, yang mengisi


kekuasaan di pusat adalah Raffles, sedangkan Karesidenan Yogyakarta adalah
John Crawfurd. Saat itu, Karesidenan Yogyakarta dipimpin oleh Sultan
Hamengkubuwana II atau Sultan Sepuh. Sultan HB II terkenal keras dan sangat
menentang pemerintah kolonial sehingga membuat orang Eropa (Inggris)
terganggu. Sikap kerasnya tersebut terlihat ketika Raffles untu pertama kali
datang ke Yogyakarta pada bulan Desember 1811. Saat itu, Sultan HB II berani
bertengkar dengan Raffles. Selanjutnya, juga terjadi pada awal Januari 1812.

5. Perlawanan Rakyat Palembang terhadap Penjajahan Bangsa Inggris

Raffles mengirim 3 orang utusan yang dipimpin oleh Richard Philips ke


Palembang untuk mengambil alih kantor sekaligus benteng Belanda di
Palembang dan meminta hak kuasa sultan atas tambang timah di Pulau
Bangka. Sultan Mahmud Badaruddin II menolak permintaan itu dengan
merujuk pada surat Raffles sebelumnya bahwa kalau Belanda berhasil diusir,
Palembang akan menjadi kesultanan yang merdeka. Raffles pun kaget luar
biasa setelah mengetahui bahwa dengan cerdas Sultan Mahmud Badaruddin II
menjadikan isi suratnya dahulu sebagai legitimasi untuk melepaskan diri dari
kekuasaan Inggris.

Raffles pun memilih untuk mengkhianati janjinya tersebut. Ia mengirim


ekspedisi perang di tahun 1812 yang dipimpin Mayor Jenderal Robert Gillespie.
Ekspedisi pun sampai dalam waktu 1 bulan di Sungai Musi. Sultan Mahmud
Badaruddin II juga sudah bersiap-siap menghadapi gempuran tersebut.

Strategi perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahan barat sebelum dan


sesudah abad ke-20

Pada abad ke-16 bangsa Eropa berlayar ke wilayah Timur, diantaranya Portugis,
Spanyol, Inggris, dan Belanda. Tujuan mereka adalah mencari rempah-rempah
dan juga menyebarkan agama kristen. Setelah sampai Nusantara keserakahan
mereka timbul, yang awalnya hanya ingin berdagang tiba-tiba mereka ingin
menguasai Nusantara. Keinginan mereka itulah yang melatarbelakangi bangsa
Indonesia melakukan perjuangan.

Strategi perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahan barat sebelum abad


ke-20

Sebelum tahun 1908, banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai
Indonesia. Banyak yang memeras, menyiksa dan merebut hak-hak rakyat
Nusantara. Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah hampir dilakukan
diseluruh wilayah, terutama di daerah yang menjadi pusat kekuasaan penjajah.

Perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah VOC menggunakan senjata


dimulai pada abad ke-17, dimana perlawanan tersebut dilakukan oleh Sultan
Agung dari Mataram, Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan,
Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Iskandar Muda dari Aceh, Untung Surapati,
Trunajaya, dan Ibnu Iskandar dari Minangkabau.

KESIMPULAN

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Barat di


Indonesia Sebelum dan Sesusah Abad ke-20

Berikut adalah strategi perlawanan Bangsa Indonesia sebelum abad ke-20:

1. Perlawanan tidak terorganisir dengan baik.Dikarenakan pada waktu itu,


perjuangan hanya dilakukan dengan sifat berkedaerahan masing-masing dan
memudahkan Belanda untuk menyelesaikan masalah tersebut yang dimana
menjadikan perjuangan tersebut sangatlah tidak terorganisir.

2. Perlawanan tidak menggunakan organisasi modern dalam melakukan


penindakan atas sebuah keputusan.Pada saat itu tidak memiliki organisasi
modern yang dimana terdapat sebuah pemimpin yang menyatukan segala
penjuru daerah.

3. Perlawanan dipimpin oleh tokoh masyarakat yang dimana memiliki sebuah


kharisma dan juga disegani oleh masyarakat.

4. Perlawanan lebih mementingkan perjuangan fisik/senjata.Oleh karena itu,


perjuangan dengan menggunakan metode pertempuran sangat banyakd
dilakukan sebelum abad ke-20 dikarenakan metode tersebut dianggap paling
ampuh dalam menangani tindakan yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial
Belanda ketika berada di Indonesia.

5. Perlawanan mudah dipecah belah oleh pemerintahan kolonial Belanda.Pada


masa itu Belanda melaksanakan politik devide et impera dimana melakukan
politik adu domba baik itu dengan sesama kerajaan dan juga kerajaan tetangga
yang kemudian terjadi konflik dan melemahkan kerajaan tersebut baik secara
internal dan eksternal yang menyebabkan mudahnya Belanda mengambil alih
kekuasaan.

6. Perlawanan yang dilakukan hanyalah bersifat secara lokal.Dikarenakan


sebelumnya tidak teroganisir menjadikan perlawanan tersebut hanya dilakukan
pada masing-masing daerah.

7. Perlawanan memiliki ketergantungan dengan pemimpin.Apabila pemimpin


hilang, maka menghancurkan semangat perjuangan daripara pejuang itu
sendiri.

Berikut adalah strategi perlawanan yang dilakukan sesudah abad ke-20

1. Perlawanan teorganisir dengan baik.Dikarenakan telah memiliki organisasi


secara nasional, maka perjuangan lebih teorganisir.

2. Perlawanan menggunakan organisasi modern.

3. Perlawanan melakukan metode perundingan dalam melakukan perjuangan

4. Perlawanan sulit dipecah belah

5. Perlawanan bersifat nasional

6. Perlawanan tidak ketergantungan dengan pemimpin.

Dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia , pada tanggal 17 Agustus 1945


merupakan hari dimana Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan dan
menandakan bahwa Indonesia telah merdeka. Hari tersebut termasuk hari yang
paling dalam sejarah Indonesia dengan memiliki makna proklamasi
kemerdekaan Indonesia . Ada beberapa Tokoh Proklamator Kemerdekaan
Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno merupakan salah satu tokoh hebat yang berjuang dalam
kemerdekaan Indonesia dan merupakan tokoh pertama yang menjadi presiden
Republik Indonesia. Ir. Soekarno, atau biasa disebut Bung Karno, lahir pada
tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur dan meninggal pada tanggal 21 Juni
1970. Pada masa itu, Bung Karno memiliki konsep teks proklamasi yang ingin
dibacakan kepada rakyat Indonesia. Bung Karno juga yang menyusun teks
proklamasi bersama dengan Bung Hatta di rumah Laksamana Tadashi Maeda.
Kemudian Bung Karno juga berperan dalam membacakan teks proklamasi
kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 daerah DKI
Jakarta.

2. Drs. Moh. Hatta

Drs. Moh Hatta atau biasa disebut dengan Bung Hatta, lahir pada tanggal 12
Agustus 1902 di daerah Bukittingi, Sumatera Barat dan meninggal pada
tanggal 14 Maret 1980 pada umurnya yang telah menginjak 77 tahun. Bung
Hatta juga merupakan seseorang yang telah memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia dan merupakan wakil presiden pertama yang memimpin Indonesia
bersama Bung Karno. Bung Hatta memiliki peran yang besar juga dalam
proklamasi kemerdekaan, dimana beliau ikutserta dalam menyusun naskah
proklamasi bersama dengan Bung Karno dan Achmad Soebardjo di rumah
Laksamana Tadashi Maeda. Selain itu, Bung Hatta juga seseorang yang
mengatur naskah proklamasi bersama dengan Bung Karno. Ketahui pula
mengenai Perkembangan Nasionalisme Indonesia .

3. Bapak Achmad Soebardjo Djojoadisurjo

Bapak Achmad Soebardjo merupakan Tokoh Proklamator Kemerdekaan


Indonesia, seorang diplomat, dan seorang pahlawan Nasional Indonesia.
Beliau adalah Menteri luar negeri pertama di Indonesia dan memiliki gelar
Meester in de Rechten yang diperoleh di Unicersitas Leiden, Belanda pada
tahun 1933. Achmad Soebardjo berperan dalam penyusunan konsep naskah
proklamasi kemerdekaan Indonesia di rumah seorang laksamana muda Jepang
bersama Bung Karno dan Bung Hatta.

4. Sutan Syahrir
Sutan Syahrir (dengan ejaan lama: Soetan Sjahrir) lahir di Padang Panjang,
Sumatera Barat pada 5 Maret 1909 dang meninggal pada tanggal 9 April 1966
di Zurich, Swiss pada umur 57 tahun. Beliau adalah seorang politikus
keturunan Bugis dan perdama Menteri pertama di Indonesia. Beliau
diberlakukan sebagai perdana Menteri Indonesia dari 14 November 1945
hingga 20 Juni 1947 dan meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan
politik. Sutan Syahrir ditetapkan sebagai salah seorang pahlawan Nasional
Indonesia pada tanggal 9 April 1966 berdasarkan Keppres no. 76 tahun 1966.
Sutan Syahrir berperan sebagai pemimpin perlawanan bawah tanah untuk
menyerang dan melawan Jepang pada masa-masa proklamasi. Ketahui pula
mengenai Sejarah G30S PKI Lengkap .

5. Sayuti Melik

Mohamad Ibnu Sayuti, atau biasa lebih dikenal dengan Sayuti Melik, diketahui
dalam sejarah sebagai pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia. Beliau juga merupakan pasangan dari Soerastri Karma Trimurti
yang bekerja sebagai seorang wartawati dan aktifis perempuan pada zaman
pergerakan dan zaman pasca kemerdekaan. Peran beliau dalam membantu
berjalannya proklamasi adalah dengan mengetik naskah Proklamasi yang
disempurnakan dari tulisan tangan Bung Karno.

6. Soekarni Kartowirjo

Soekarni merupakan salah satu Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia.


Gelar Pahlawan Nasional Indonesia Sukarni disematkan oleh Presiden Joko
Widodo pada tanggal 7 November 2014 kepada perwakilan keluarga di Istana
Negara Jakarta. Sukarni berperan dalam masa proklamasi dengan dasar agar
teks proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk ditandatangi oleh Bung Karno
dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia. Ketahui pula mengenai Sejarah
Sumpah Pemuda .

7. Burhanuddin Mohammad Diah (BM Diah)

Burhanuddin Mohammad merupakan seorang pejuah kemerdekaan, diplomat,


tokoh pers, dan pengusaha Indonesia. BM Diahiarkan sebagai wartawan dan
bina untuk menyiarkan kabar berita bahwa Indonesia telah merdeka ke seluruh
penjuru tanah air pada masa proklamasi kemerdekaan.
8. Jusuf Kunto

Jusuf Kunto lahir pada tanggal 8 Agustus 1921 di Salatiga. Jusuf Kunto yang
memiliki nama asli Kunto sebelum akhirnya diganti menjadi Jusuf Kunto sejak
tahun 1937. Jusuf Kunto merupakan salah satu anggota PETA yang ikut
menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdngklok pada tanggal 16
Agustus 1945 bersama Sukarni dan beberapa anggota PETA lainnya. Simak
juga sejarah PETA pembela tanah air .

9. Latief Hendraningrat dan Suhud

Abdul Latief Hendraningrat merupakan salah satu prajurit PETA yang tewas
dengan pangkat Sudanco dan pengibar bendera Sang Saka Merah Putih pada
tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 berdampingan dengan
Suhud Sastro Kusumo.

10. Suwirjo

Raden Suwiryo merupakan salah satu Tokoh Proklamator Kemerdekaan


Indonesia yang pernah menjadi walikota Jakarta dan ketua umum PNI. Selain
itu, beliau juga pernah menjadi wakil perdana Menteri pada kabinet Sukiman-
Suwiryo. Pada saat digunakan sebagai gubernur Jakarta, beliaulah yang
mengusahakan agar kegiatan upacara proklamasi berjalan dengan aman dan
lancar. Ketahui pula mengenai Kerusuhan Mei 1998 .

11. Frans Sumarto Mendur

Frans Sumarto Mendur merupakan salah satu dari fotografer yang


mengabadikan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebagai perekan sejarah, hasil potret beliau pada peristiwa perjuangan
kemerdekaan menjadi alasan mengapa kita bisa melihat foto upacara
proklamasi kemerdekaan Indonesia.

12. Syahruddin
Syahruddin merupakan seorang telegrafis di kantor berita Jepang (DOMEI)
dalam masa penjajahan Jepang di Indonesia . Beliaulah yang berjasa dalam
berita berita proklamasi kemerdekaan Indonesia secara sembunyi-sembunyi
pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 4 sore. .

13. Jusuf Ponodipuro

Jusuf Ponodipuro pada awalnya yang dikenal sebagai penyiar kemerdekaan


Republik Indonesia secara luas dan merupakan duta besar Indonesia. Ia
bekerja di Radio Hoso Kyoku.

14. Wikana

Wikana adalah seorang Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama


Chaerul Saleh, Sukarni, dan pemuda lainnya dalam menculik Soekarno-Hatta
ke Rengasdengklok. Utusan Utusan yang menyampaikan keputusan kaum
pemuda kepada Soekarno-Hatta.

15. Chaerul Saleh

Chaerul Saleh berperan besar dalam peristiwa Rengasdengklok dan menuntut


Soekarno-Hatta untuk segera membacakan proklamasi kemerdekaan. Pada
tahun 1946, beliau bergabung dalam Persatuan Perjuangan pimpinan Tan
Malaka dan kemerdekaan 100%. Pada tahun 1948, Tan Malaka menetapkan
Gerakan Rakyat Revolusioner dan menunjuk Chaerul Saleh sebagai sekretaris.

16. Dr. Muwardi

Muwardi berperan dalam membacakan teks pembukaan UUD 1945 yang


dibentuk oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan masuk ke
dalam sejarah, PPKI . Beliau juga merupakan ketua Barisan Pelopor untuk
seluruh Jawa dan memerintahkan Barisan Pelopor untuk menjaga Lapangan
Ikada yang rencananya akan digunakan sebagai tempat pembacaan teks
proklamasi sehari sebelum pembacaan.
17. Sudiro

Sudiro merupakan walikota Jakarta pada periode 1953 - 1960 dan menjadi
saksi dalam perumusan naskah proklamasi.

18. AM Hanafi

Hanafi emiliki peran besar dalam meyakinkan Bung Karno untuk membacakan
teks proklamasi. Tanpa beliau, Bung Karno tidak berani untuk membacakan
teks karena ancaman Jepang untuk membasmi siapa saja yang melawan.

19. AR Baswedan

AR Baswedan merupakan salah satu anggota BPUPKI dan memiliki peran


yang diakui secara de facto dan de jure bagi eksistensi Indonesia. Simak juga
sejarah berdirinya BPUPKI .

20. Adam Malik

Adam Malik merupakan mantan Menteru Indonesia dan merupakan salah satu
pahlawan Nasional Indonesia pada 6 November 1998. Peran beliau dalam
tanggal proklamasi adalah sebagai wartawan yang menyampaikan berita
proklamasi ke seluruh Indonesia.

 Nilai-nilai perjuangan Bung Karno sebagai Proklamator


Setiap warga NKRI semestinya mengingat sejarah Indonesia. Sekaligus tidak
melupakan sejarah perjuangan dan peran Bung Karno pada masa
prakemerdekaan, kemerdekaaan dan awal menggerakkan roda NKRI. Dengan
demikian kita akan memahami Bung Karno dan nilai yang diperjuangkan.
Adapun filosofi perjuangan Bung Karno tidak lepas dari nilai-nilai.

1.Kebangsaan/Nasioonalisme
Semangat cinta tanah air dan semangat jauang Soekarno begitu besar, dengan
perjuanganya dan sering keluar masuk penjara itu tidak membuat dia jera akan
tetapi tetap berjuang dan akhirnya bisa membawa Indonesia merdeka pada
tanggal 17 Agustus 1945
2.Menjunjung persatuan
Bung Karno memahami ke Indonesiaan, yang sekaligus kemajemukannya.
Sehingga dengan segala pemikirannya Bung Karno mencanangkan NASAKOM
sebagai gambaran bahwa di Indonesia telah ada berbagai macam pemikiran,
agama serta kepercayaan yang sebetulnya bisa dipersatukan. Menurut saya
inilah kejujuran dan sikap obyektif Bung Karno dalam melihat pluralism
Indonesia.

3.Kerakyatan
Sikap yang komitmen pada nasib rakyat. Khususnya kaum tani dan buruh.
Wong Cilik memang berada di lapisan buruh dan petani , dari dahulu hingga
sekarang. Karenanya Bung Karno melahirkan Marhaenisme, aliran pemikiran
kerakyatan khas Indonesia.

4.Kemandirian
Pada hakikatnya adalah Indonesia jangan bergantung pada negara asing.
Terlebih kepada Jepang (saat itu). Maka relevan ketika Bung Karno menggagas
konsep BERDIKARI (Berdiri di atas Kaki Sendiri).

5.Religius
Religius adalah ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan
anajaran agama yang dianut. Hal tersebut tercermin dalam setiap gerak-gerik
Bung Karno, dalam perjuangannya untuk memerdekakan Indonesia Soekarno
juga tidak lupa untuk mendekatkan diri dan meminta petunjuk dari Allah.

6.Disiplin
Disiplin adalah kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala
bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku. Hatta adalah seorang tokoh
yang konsisten dengan pendiriannya, baik sebagai negarawan sejati, maupun
sebagai manusia biasa.

7.Kerja Keras
Karena kebenciannya pada kolonial Belanda dan kecintaanya pada tanah
leluhurnya itulah ia bekerja keras berjuang memerdekakan Indonesia. Bung
Karno sering keluar masuk penjara, diasingkan, dan diancam untuk dieksekusi
manakala tetap melawan Pihak Kolonial. Akan tetapi Bung karno tetap
berjuang keras dan pantang menyerah untuk memerdekakan Indonesia.

8.Nilai Karakter Demokratis


Hatta dikenal sebagai tokoh yang Demokratis. Demokratis adalah sikap dan
cara berfikir yang mencerminkan persamaan hak dan kewajiban secara adil dan
merata antara dirinya dengan orang lain. Sewaktu dipenjara dan
dipembuangan Hatta selalu menekankan pada rekannya agar tetap bersikap
demokratis sekalipun berada di pengasingan.

Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan


pertama Republik Indonesia pada awal kemerdekaan
dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia

Negara Republik Indoneisa (RI) yang dilahirkan pada tanggal 17 agustus


1945 pada kenyataannya belum sempurna sebagai suatu negara. Oleh
karena itu, langkah yang diambil oleh para pemimpin negara melalui
PPKI adalah menyusun konstitusi negara dan membentuk alat
kelengkapan negara. Sehari setelah proklamasi dikumandangkan, para
pemimpin bekerja keras membentuk lembaga pemerintahan
sebagaimana layaknya suatu negara merdeka. PPKI kemudian
menyelenggarakan rapat pada 17 agustus 1945. Atas inisiatif soekarno
dan hatta, mereka merencanakan menambah sembilan orang sebagai
anggota baru yang terdiri dari para pemuda, seperti chairul saleh, dan
sukarni. Namun, para pemuda memutuskan untuk meninggalkan tempat
karena menganggap PPKI adalah bentukan jepang. Pembentukan
pemerintahan indonesia diawali dengan mengadakan sidang pertama
PPKI, tanggal 18 agustus 1945 di gedung Cuo Sangi-In yang
menghasilkan :

- Pembahasan dan pengesahan UUD

- Pemilihan presiden dan wakil presiden

- Pembentukan komite nasional (Daerah)


1. Mengesahkan UUD

Sebelum rapat membahas pengesahan UUD, Soekarno-Hatta meminta


Ki Bagus Hadikusumo, K.H Wachid Hasjim, Mr.Kasman Singodimejo
dan Teuku Moh. Hassan untuk membahas kembali piagam jakarta. Hal
tersebut dikarenakan pemeluk agama lain merasa keberatan terhadap
kalimat "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at islam bagi
pemeluk-pemeluknya" dalam rancanga piagam jakarta. Kemudian rapat
sepakat untuk merubah menjadi "Ketuhanan yang maha esa".

2. Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden

Pada hari yang sama, dalam rapat untuk memilih presiden dan wakil
presiden, tampil Otto Iskandardinata yang mengusulkan agar pemilihan
dilakukan secara mufakat. Ia sendiri mengajukan Soekarno dan Hatta
masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden. Tentunya hal ini
sesuai dengan UUD yang baru disahkan. Dalam musyawarah untuk
mufakat, secara aklamasi peserta sidang menyetujui dan menetapkan
Seokarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pertama
republik indonesia, diiringi dengan lagu kebangsaan "Indonesia raya".

3. Pembentukan Sebuah Komite Nasional (Daerah)

Sebagai tindakan lanjut dari sidang PPKI tanggal 22 agustus 1945 maka
dibentuklah Komite Nasional Indonesia (KNI). Komite Nasional
Indonesia adalah badan yang akan berfungsi sebagai Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) sebelum diselenggarakan pemilihan umum
(Pemilu). KNIP diketuai oleh Mr.Kasman Singodimejo.. Anggota KNIP
dilantik pada tanggal 29 agustus 1945. Tugas pertama KNIP adalah
membantu tugas kepresidenan. Namun, kemudian diperluas tidak hanya
sebagai penasihat presiden, tetapi juga mempunyai kewenangan
legislatif. Wewenang KNIP sebagai DPR ditetapkan dalam rapat KNIP
tanggal 16 oktober 1945.

Sebelum sidang PPKI ditutup, presiden meminta 9 orang anggota


sebagai panitia kecil untuk membahas hal-hal yang meminta perhatian
mendesak. Panitia kecl ini di pimpin oleh Otto Iskandardinata. Kemudian
PPKI melaksanakan sidangnya yang kedua yaitu :
- Pembagian wilayah indonesia
- Menetapkan 12 kementrian
- Pembahasan anggota-anggota Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP)
 

1. Pembagian wilayah indonesia

Rapat PPKI pada tanggal 19 agustus 1945 memutuskan pembagian


wilayah indonesia menjadi delapan provinsi di seluruh bekas jajahan
hindia belanda. Kedelapan provinsi tersebut adalah Jawa timur, Jawa
tengah, Jawa barat, Borneo (Kalimantan), Maluku, Sulawesi, Sunda
kecil (Nusa tenggara), Sumatra, dan daerah Istimewa Yogyakarta dan
Surakarta.

2. Membentuk 12 Kementrian

Setelah membagi wilayah indonesia menjadi delapan provinsi beserta


gubernurnya, PPKI kemudian membentuk 12 kementrian. Awalnya
Ahmad Subardjo mengusulkan dibentuknya 13 kemetrian. Namun
setelah dilakukan pembahasan, sidang memutuskan adanya 12
kementrian dan satu mentri negara, yaitu : Departemen dalam negeri,
departemen luar negeri, departemen kehakiman, departemen keuangan,
departmen kemakmuran, departemen kesehatan, departemen
pengajaran, departemen pendidikan dan kebudayaan, departemen
sosial, departemen pertahanan, departemen perhubungan, dan
departemen pekerjaan umum.

3. Membahas Anggota-anggota KNIP

Setelah dua poin dalam hasil sidang terlaksanakan, PPKI baru


membentuk komite nasional. Anggota KNIP berasal dari golongan muda
dan tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai daerah jumlahnya 137 orang.
Anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 agustus 1945 di gedung
kesenian, pasar baru, jakarta. Dalam pembentukan KNI, diadakan
sidang pertama yang berhasil memilih ketua dan wakil ketua. Kasman
Singodimedjo dipilih sebagai ketua dengan wakil ketua I : M.Sutardjo;
wakil ketua II : Latuharhary; wakil ketua III : Adam Malik

Pembentukan Komite Nasional Daerah gagal dibentuk karena suatu


masalah. Kebanyakan negara yang baru merdeka memiliki bentuk
pemerintahan demokratis. Salah satu cirinya adalah adanya dewan
perwakilan rakyat (parlemen) yang anggota-anggotanya dipilih langsung
oleh rakyat. Bentuk pemerintahan dianut oleh pemimpin indonesia pada
waktu itu adalah demokratis seperti di negeri belanda yaitu multi-partai
dan parlementer. Sebab pada masa pergerakan nasional banyak kaum
cendekiawan indonesia yang menuntut ilmu di negeri belanda. Karena
hal tersebut terjadilah perubahan otoritas KNIP. Pada tanggal 23
agustus 1945, presiden soekarno pidato lewat radio menyatakan
pembentukan tiga badan baru, yaitu :
1 Komite Nasional Indonesia (KNI)
1 Partai Nasional Indonesia (PNI)
1 Badan Keamanan Rakyat (BKR)

Pembentukan PNI

Pada mulanya pemnbentukan partai nasional indonesia ini bertujuan


untuk menjadikan sebagai partai tunggal di indonesia yang baru
merdeka. Adapun susunan pengurus partai nasional indonesia
diantaranya sebagai berikut :

Pemimpin Utama : Ir. Soekarno

Pemimpin Kedua : Drs. Moh. Hatta

Dewan Pemimpin : Mr. Gatoto T, Mr. Iwa K, Mr. A.A Maramis, Sayuti
Melik dan Mr. Sujono

Pembentukan BKR

Pada umumnya golongan muda menyambut kecewa pidato presiden


tersebut. Karena mereka menginginkan agar segera dibentuk tentara
nasional. Tetapi sebagian yang lain, bekas tentara PETA, KNIL dan
Heiho menaggapinya dengan segera membentuk BKR di daerahnya
sebagai wadah perjuangan. Di jakarta bekas tentara PETA membentuk
BKR-BKR daerah dapat dikoordinasikan. Kasman Singodimedjo bekas
daidanco jakarta, terpilih sebagai pemimpin BKR pusat. Setelah kasman
diangkat sebagai ketua KNIP, ketua BKR digantikan oleh kaprawi, bekas
daidanco sukabumi. BKR hanya bertugas sebagai penjaga keamanan
umum di daerah-daerah di bawah koordinasi KNI daerah. Susunan
pengurus BKR pusat adalah sebagai berikut :

1 Kaprawi (Ketua Umum),

1 Sutalaksana (Ketua I),


1 Latief Hendraningrat (Ketua II)

1 Dibantu oleh Arifin Abdurachman, Mahmud, dan Zulkifli Lubis.

Kabinet Presiden Pertama

Susunan kementrian pertama sesuai dengan ketentua UUD


1945ditetapkan pada tanggal 2 september 1945 yang dipimpin sekaligus
oleh presiden Soekarno. Susunan kabinet pertama RI tersebut sebagai
berikut :

Perdana menteri : Presiden Soekarno

Menteri Dalam Negeri : R.A.A Wiranatakusuma

Menteri Luar Negeri : Mr. Akhmad Subardjo

Menteri Kehakiman : Prof Dr. Soepomo, SH

Menteri Kemakmuran : Ir. D.P Surakhman

Menteri Keuangan : Mr. A.A Maramis

Menteri Kesehatan : Dr. R. Boentaran M

Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantara

Menteri Sosial : Mr. Iwa Kusumasumantri

Menteri Penerangan : Mr. Amin Syarifudin

Menteri Perhubungan : R. Abikusno Cokrosuyoso

Menteri Keamanan : Suprijadi

Menteri Pekerjaan Umum : R. Abikusno Cokrosuyoso

Menteri Negara : K.H Wachid Hasjim

Menteri negara : Dr. M. Amin

Menteri Negara : Mr. R.M Sartono

Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata

Menteri Negara : Mr. A.A Maramis.


3.9 . Menganalisis peran dan nilai-nilai perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta
sebagai proklamator serta tokoh-tokoh lainnya sekitar proklamasi

Tugas : ke 5 (lima)

Nilai-nilai perjuangan Bung Hatta sebagai Proklamator

1. Nilai Karakter Demokratis


Hatta dikenal sebagai tokoh yang Demokratis. Demokratis adalah sikap dan
cara berfikir yang mencerminkan persamaan hak dan kewajiban secara adil
dan merata antara dirinya dengan orang lain. Sewaktu dipenjara dan
dipembuangan Hatta selalu menekankan pada rekannya agar tetap bersikap
demokratis sekalipun berada di pengasingan.

2.Nilai Karakter Nasionalisme


Semangat kebangsaan atau nasionalisme, yakni sikap dan tindakan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi
atau individu dan golongan. Mohammad Hatta adalah seorang Pahlawan
Proklamator yang berjiwa Nasionalis. ia bercita-cita membebaskan
bangsanya, Indonesia dari Penjajahan Kolonial

3.Nilai Karakter Religius


Religius adalah ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan
melaksanakan ajaran agama yang dianut. Bung Hatta dilahirkan pada
keluarga yang kental dengan agama. Hal tersebut membawa beliau menjadi
insan yang selalu bertuhan. Dalam setiap perjuangan beliau tidak lupa untuk
ingat kepada tuhan dan selalu memohon petunjuk untuk memperjuangkan
Indonesia agar merdeka.

4.Nilai Karakter Cinta Tanah Air


Cinta tanah air adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa kagum
dan bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
budaya, ekonomi, politik dan sebagainya terhadap tanah kelahiran, sehingga
tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa
sendiri.

5.Nilai Karakter Kerja Keras


Karena kebenciannya pada kolonial Belanda dan kecintaanya pada tanah
leluhurnya itulah ia bekerja keras berjuang memerdekakan Indonesia.
Bersama Bung Karno beliau dijuluki Dwi Tunggal artinya tokoh yang tidak
dapat dipisahkan. Perjuangan Bung Hatta juga hampir sama dengan Bung
Karno, artinya beliau sering keluar masuk penjara akan tetapi hal tersebut
tidak menyurutkan semangat Bung Hatta untuk memerdekakan Indonesia.

6.Nilai Karakter Mandiri


Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal ini
bukan berarti tidak boleh kerja sama secara kolaboratif, melainkan tidak
boleh melemparkan tugas dan tanggung jawab kepada orang lain.

7.Nilai Karakter Mandiri


Ketika Bung Hatta ingin menunaikan ibadah haji di tanah suci, beliau
berangkat dengan menggunakan biaya sendiri. Padahal waktu itu Bung Karno
telah menawari untuk berangkat menggunakan pesawat terbang yang
biayanya ditanggung negara. Tapi, Bung Hatta menolaknya dan lebih memilih
untuk naik haji menggunakana biaya sendiri sebagai rakyat biasa.

1. Makna Hak Asasi Manusia

Pada bagian ini kalian akan diajak untuk menelaah makna hak asasi manusia. Hal ini bertujuan agar
supaya kalian dapat mendefinisikan dan memaknai setiap hak yang dimiliki. Untuk dapat memahami
pengertian hak asasi manusia, ada baiknya kalian perhatikan fakta berikut dengan saksama.

a. Orang dilarang menghilangkan nyawa orang lain atau nyawanya sendiri sekali pun. Jika
terbukti melakukannya negara akan mengenakan tindakan hukum.
b. Tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang rela dijajah bangsa lain. Negara-negara yang
pernah dijajah pun selalu berusaha membebaskan diri dari belenggu penjajahan tersebut.
c. Tiada seorang manusia pun yang ingin hidup sengsara. Ia akan selalu berusaha mencapai
kesejahteraan bagi dirinya lahir maupun batin.

Dapatkah kalian menangkap makna ketiga fakta tersebut di atas? Jika kalian menyimaknya dengan
saksama, dapatlah dipahami bahwa pada diri manusia selalu melekat tiga hal, yakni hidup,
kebebasan dan kebahagiaan. Ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat mendasar yang
harus dimiliki oleh manusia. Tanpa ketiga hal tersebut manusia akan hidup tanpa arah, bahkan tidak
akan menjadi

seutuhnya. Sesuatu yang mendasar itu dalam pengertian lain disebut hak asasi. Dengan demikian,
secara sederhana hak asasi manusia itu adalah hak dasar manusia menurut kodratnya.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.

Info Kewarganegaraan
Dasar pemikiran pembentukan Undang-Undang RI Nomor

39 tahun 1999 tentang HAM diantaranya:

a. Tuhan YME adalah pencipta alam semesta


b. Manusia dianugerahi jiwa, bentuk struktur, kemampuan, kemauan

serta berbagai kemampuan oleh Penciptanya untuk menjamin kelangsungan


hidupnya.

a. Hak asasi manusia tidak boleh dilenyapkan oleh siapa pun dalam keadaan apa pun.

Jan Materson, anggota Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa- Bangsa mengartikan HAM
sebagai hak-hak yang melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu manusia tidak dapat hidup
sebagai manusia. Dari pengertian tersebut, maka pada hakikatnya dalam HAM terkandung dua
makna:

a. HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia dilahirkan ke
dunia. Hak alamiah adalah hak yang sesuai dengan kodrat manusia sebagai insan merdeka
yang berakal budi dan berperikemanusiaan. Tidak ada seorang pun yang diperkenankan
merampas hak tersebut dari tangan pemiliknya. Hal ini tidak berarti bahwa HAM bersifat
mutlak tanpa pembatasan karena batas HAM seseorang adalah HAM yang melekat pada
orang lain. Bila HAM dicabut dari tangan pemiliknya, manusia akan kehilangan eksistensinya
sebagai manusia.
b. HAM merupakan instrumen atau alat untuk menjaga harkat dan martabat manusia sesuai
dengan kodrat kemanusiannya yang luhur. Tanpa HAM manusia tidak akan dapat hidup
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiannya sebagai makhluk Tuhan yang paling
sempurna.

Dibandingkan dengan hak-hak yang lain, hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut:

a. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah
ada sejak lahir
b. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
c. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada
pihak lain.
d. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil
dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.

Hak asasi manusia merupakan hak yang dimiliki oleh manusia, yang tidak dapat dilanggar dan
dipisahkan. Hak asasi manusia bersumber pada pokok pikirannya yang terdapat dalam kitab suci yang
menyatakan bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan hak dan kewajiban yang sama. Tuhan
melarang memperlakukan manusia dengan sewenang-wenang. Tuhan tidak membeda-bedakan
manusia dari warna kulit, kaya dan miskin. Tuhan membedakan manusia dari tingkat keimanan dan
ketaqwaannya. Sebenarnya yang membedakan manusia karena warna kulit, kaya dan miskin adalah
manusia itu sendiri. Dengan demikian, Tuhan sendiri mengakui dan menjamin keberadaan hak asasi
manusia tersebut.

Pengakuan terhadap hak asasi manusia pada hakikatnya merupakan penghargaan atau pengakuan
terhadap segala potensi dan harga diri manusia menurut kodratnya. Kendati pun demikian, tidaklah
boleh kita lupakan bahwa hakikat tadi tidak hanya mengundang hak untuk menikmati kehidupan
secara kodrati. Sebab dalam hakikat kodrati itupun terkandung kewajiban pada diri manusia tersebut.
Tuhan memberikan kepada manusia sejumlah hak dasar tadi dengan kewajiban membina dan
menyempurnakannya.

1. Makna Kewajiban Asasi Manusia

Coba kalian amati gambar di bawah ini.

       
     
 
       

Dua peristiwa di atas memberikan gambaran bahwa selain mendapatkan hak, setiap orang juga
mempunyai kewajiban. Kalian tentunya juga mempunyai kewajiban. Sebagai seorang anak, kalian
harus melaksanakan perintah orang tua, misalnya membantu membersihkan lingkungan rumah.
Sebagai seorang pelajar, kalian dituntut untuk mematuhi tata tertib sekolah, misalnya melaksanakan
tugas piket kebersihan. Sebagai anggota masyarakat, kalian juga harus mematuhi norma-norma yang
berlaku di masyarakat, misalnya ikut serta dalam kegiatan kerja bakti. Begitu pula sebagai warga
negara, kalian juga mempunyai kewajiban untuk melaksanakan semua ketentuan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku, misalnya membayar pajak.

Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar
setiap manusia. Ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia menyatakan, kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila
tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia.
Hak dan kewajiban asasi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan
kausalitas atau hubungan sebab-akibat. Seseorang mendapat- kan haknya dikarenakan dipenuhinya
kewajiban yang dimiliki. Misalnya, seorang pekerja mendapatkan upah, setelah dia melaksanakan
pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Selain itu, hak yang didapatkan seseorang sebagai akibat dari
kewajiban yang dipenuhi oleh orang lain. Misalnya, seorang pelajar mendapatkan ilmu pengetahuan
pada mata pelajaran tertentu, sebagai salah satu akibat dari dipenuhinya kewajiban oleh guru yaitu
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

Hak dan kewajiban asasi juga tidak dapat dipisahkan, karena bagaimana pun dari kewajiban itulah
muncul hak-hak dan sebaliknya. Akan tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban
tidak seimbang. Misalnya, setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, akan tetapi, pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh terjadinya ketidakseimbangan
antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada maka akan terjadi kesenjangan sosial yang
berkepanjangan.

Anda mungkin juga menyukai