PENGANTAR IPS SD
AKIBAT-AKIBAT DARI PENJAJAHAN DALAM
BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN DAN LATAR
BELAKANG TIMBULNYA PERGERAKAN
NASIONAL
Disusun Oleh :
Kartini 23129043
Kayla Assyfha 23129189
Marsa Hanafiah 23129336
Dosen Pengampu:
Dra. Hamimah, M.Pd
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas resume yang berjudul “Akibat-Akibat
Dari Penjajahan Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Dan Latar Belakang Timbulnya Pergerakan
Nasional.”
Resume ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar IPS SD. Selain itu,
resume ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Akibat-Akibat Dari Penjajahan Dalam
Berbagai Aspek Kehidupan dan Latar Belakang Timbulnya Pergerakan Nasional. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada selaku dosen Pengantar IPS SD Ibu Dra. Hamimah, M.Pd.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
penulis dapat menyelesaikan resume ini.
Penulis sangat menyadari bahwa resume ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan
resume ini.
Penulis
|2
BAB
PEMBAHASAN
|3
tentang pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di
Indonesia. Yang mengakibatkan peranan elite kerajaan berkurang dalam politik,
dan kekuasaan pribumi bahkan bisa runtuh.
6) Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum
baratmodern.
7) Kebijakan yang diambil raja dicampuri Belanda
2. Bidang Sosial
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia membawa dampak dalam bidang sosial Salah
satu dampak dalam bidang sosial adalah munculnya masyarakat yang menganut agama
Katolik, serta pengaruh Kristen Protestan. Kedatangan Portugis yang membawa semangat
3G (Gold, Glory dan Gospel) mempengaruhi penyebaran agama Kristen dan Katolik di
Indonesia.
Terjadinya perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat pada masa kolonial, yaitu
sebagai berikut:
1) Golongan timur asing yang terdiri dari orang Cina dan Timur Jauh.
2) Golongan eropa yang terdiri dari orang Belanda dan orang Eropa lainnya.
3) Golongan pribumi
3. Bidang Budaya
Kebiasaan pemerintah Kolonial menggunakan bahasa Belanda, di sisi lain,
membawa pengaruh tersendiri. Kita punya banyak bahasa serapan yang berasal dari
bahasa Belanda, portugis dan inggris, misalnya : Indonesia : Handuk, Belanda:
Handdoek, Indonesia: Sepatu, Portugis : Sepato, Indonesia : Buku, Inggris : Book.
Selain kosa kata, kedatangan Bangsa Eropa juga mengenalkan berbagai hal baru ke bangsa
kita. Misalnya, kita jadi tahu berbagai musik internasional ataupun tarian seperti dansa.
|4
Selain itu, ada juga bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu terhadap segala
peristiwa masa lampau. Seperti bangunan yang bisa kita temui di Kota Tua, Lawang
Sewu adalah gedung bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang awalnya
digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan keretaapi swasta Nederlandsch-Indische
Spoorweg Maatschappij (NISM). Bangunannya dirancang oleh Prof. Jakob F.
Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam dengan ciri dominan berupa
elemen lengkung dan sederhana. Bangunan di desain menyerupai huruf L serta memiliki
jumlah jendela dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara. Karena jumlah
pintunya yang banyak maka masyarakat menamainya dengan Lawang Sewu yang berarti
seribu pintu..
4. Bidang Ekonomi
Bangsa Barat mengambil keuntungan sebesar – besarnya dalam rangka
melaksanakan penjajahan di Nusantara. Berikut adalah beberapa kebijakan yang
berpengaruh dalam bidang ekonomi :
● Munculnya sistem monopoli perdagangan dengan adanya perdagangan rempah-
rempah membuat bangsa Indonesia mengenal jenis tanaman baru.
● Penerapan sistem tanam paksa terhadap rakyat Indonesia (Cultuurstelsel).
● Diberlakukannya sistem uang menggantikan sistem barter sebagai raksi atas
penerapan sistem sewa tanah (landrent).
● Pembangunan fasilitas umum dengan mempekerjakan rakyat Indonesia (kerja
rodi).
● Pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi seperti jalan raya pos dan
perkereta apian.
5. Bidang Pendidikan
|5
B. Sejarah Awal Mula Pergerakan Nasional
1. Latar belakang pergerakan nasional
a) Politik Etis
• (1899) Van Deventer menerbitkan sebuah artikel yang berjudul Een
Eereschuld (Suatu Hutang Kehormatan) yang menyatakan bahwa Belanda
berhutangbudi kepada Indonesia atas eksploitasi.
• (1901) Ratu Wilhelmina berpidato bahwa Belanda mempunyai kewajiban
untuk mengusahakan kemakmuran sosial ekonomi bagi Hindia Belanda.
• Van Deventer manganjurkan Politik Etis. Politik etis ini didukung oleh
adanya politik asosiasi yaitu politik kerjasama antara golongan pribumidan
Eropa untuk mencapai kemajuan Belanda. Politik etis dilakukan dengan
cara edukasi, emigrasi dan irigasi.
• Belanda membangun sistem irigasi. Namun irigasi dimanfaatkan untuk
mengairi pekebunan Belanda saja
• Emigrasi yaitu pemindahan penduduk Pulau Jawa dalam rangka pemenuhan
tenaga kerja perkebunan Belanda. Banyak yang dikirim ke Sumatra Timur
dan Lampung, bahkan ke Suriname.
➢ Perguruan Tinggi:
|6
• GHS (Sekolah Tinggi Kedokteran)
• RHS (Sekolah Tinggi Hukum)
• THS (Sekolah Tinggi Teknik cikal bakal ITB)
Latar belakang yang dilakukan pemuda dalam pergerakan nasional disebabkan karena
melihat kegagalan dari golongan tua dalam melawan penjajahan Belanda pada abad sembilan
belas. Perlawanan yang dilakukan menimbulkan kerugian yang besar bagi rakyat Indonesia
sepertiadanya krisis ekonomi dan banyaknya korban akibat peperangan. melihat hal peristiwa
pada masa sebelumnya, para pejuang bangsa khususnya pemuda berusaha memperbaiki
keadaan Indonesia. Pemuda berupaya melakukan aksi-aksi yang bersifat modern, contohnya
seperti oraganisasi yangdipelopori oleh pemuda yaitu Budi Utomo
|8
Menjelang tahun 1928 cita-cita persatuan telah menguasai suasana politik pergerakan
nasional Indonesia, rasa satu bangsa dimiliki oleh kaum pergerakan. kongres pemuda II pada
28 oktober 1928 yang melahirkan suatu peristiwa yang sangat besar pengaruhnya terhadap
pergerakannasional Indonesia. Peristiwa itu dikenal dengan peristiwa Sumpah Pemuda yang
dicetuskan olehgolongan pemuda, dimana dalam peristiwa tersebut memperoleh kesepakatan
bersama yaitu adanyasatu tanah air, satu bahasa, dan satu bangsa (Suhartono, 1994: 99).
Melalui peristiwa sumpah pemuda, secara terus menerus rakyat Indonesia mengobarkan
semangat persatuan untuk melawan pemerintahan kolonial Belanda. Ide persatuan menciptakan
suatu kesadaran nasional bagi pemuda Indonesia untuk terus berperan dalam kegiatan
organisasiorganisasi pemuda pada masa pergerakan nasional.Dinamika pergerakan pemuda
selama masa pergerakan nasional dalam perkembangannya mengalami pasang surut. Hal ini
dapatdilihat dari latar belakang aspek pendidikan, politik, sosial budaya, dan sosial ekonomi.
|9
3. Bidang Politik
Munculnya kelas terpelajar baru : Salah satu dampak paling signifikan dari
pergerakan nasional adalah munculnya kelas terpelajar baru atau priyayi baru. Kelas ini
tercipta karena diterapkannya Kebijakan Etis oleh pemerintah kolonial Belanda yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan
memberikan pendidikan dan Kesehatan.
| 10
DAFTAR PUSTAKA
Ichsan, M., Maulia, S. T., & Hendra, H. (2023). BUDI UTOMO: PEMANTIK
PERGERAKAN NASIONAL. Jurnal EduSosial, 3(1), 96-106.
Iryana, W. (2022). Sejarah pergerakan nasional: melacak akar historis perjuangan bangsa
Indonesia dan kiprah kaum santri dalam lahirnya negara kesatuan Republik Indonesia.
Prenada Media.
Jayusman, I., & Shavab, O. A. K. (2021). Peranan Sarekat Islam (SI) dan Muhammadiyah
sebagai Gerakan Politik dan Pendidikan pada Masa Pergerakan Nasional.
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 7(2), 82-92.
Muttaqin, F. (2015). Sejarah pergerakan nasional. Humaniora.
| 11