Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SEJARAH

“PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME”

Disusun oleh: Kelompok 5


1. RESKY AYU AULIA
2. RIZWAN MINKHA ZAINI
3. NURFADILA
4. LUNA SELSINA
5. WARISMAN

SMA NEGERI 02 BOMBANA


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami aturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmat- nyalah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah tentang " Tentang pengaruh
kolonialisme dan imperialisme dalam bidang sosial budaya dan pendidikan, yang menurut Saya
dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari berbagaisejarah tentang
cikal bakal Bangsa Indonesia dan bisa mengetahui perjuangan dari rakyat-nya itu sendiri.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Dengan ini, Saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dansemoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat
untuksemua pihak, Amin.

Penulis

Rizwan minkha zaini


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................
DAFTAR ISI.........................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................
A. Latar Belakang...............................................
B. Rumusan Masalah.........................................
C. Tujuan Masalah..............................................
BAB ll PEMBAHASAN.......................................
A. Dampak dari imprealisme Belanda di Indonesia.................................................
B. Dampak Kolonialisme dan Imprealisme di Bidang Sosial..........................................
C. Dampak dalam Bidang Budaya...................
BAB lll PENUTUP....................................
A. Kesimpulan.........................................
B. Kritik dan Saran..................................
BAB l
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Praktek imperialisme dan kolonialisme di Indonesia mempunyai dampak yang sangat besar
bagi bangsa Indonesia. Bukan hanya mengakibatkan terjadinya penderitaan dan kesengsaraan
fisik, tetapi juga psikhis, bahkan akibatnya terasa hingga saat ini. Selain mengakibatkan
penderitaan dan kesengsaraan, imperialisme barat juga meninggalkan kosakata, budaya,
marga,sarana jalan dan beberapa pabrik gula, dan aturan perundangan. Kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa kolonial sangat dipengaruhi oleh sistem kolonial yang diterapkan oleh
pemerintahan Hindia Belanda. Nilai-nilai kapitalisme mulai masukke dalam struktur masyarakat
Indonesia. Komersialisasi telah menggantikan sistem ekonomi tradisional. Nilai uang telah
menggantikan satuan ekonomi tradisional yang selama ini dijalankan oleh masyarakat
pedesaan. Masalah sistem perburuhan dikeluarkan aturan yang ketat. Tahun 1872 dikeluarkan
Peraturan Hukuman polisi bagi buruh yang meninggalkan kontrak kerja. Pada tahun 1880
ditetapkan Koeli Ordonanntie yang mengatur hubungan kerja antara koeli (buruh) dengan
majikan,terutama di daerah perkebunan di luar Jawa. Walaupun wajib kerja dihapuskan sesuai
dengan semangat liberalisme, pemerintah kolonial menetapkan pajak kepala pada tahun 1882.
Pajak dipungut dari semua warga desa yang kena wajib kerja. Pajak tersebut dirasakan oleh
rakyat lebih berat dibandingkan dengan wajib kerja.

B.Rumusan Masalah
1. Apa Dampak dari imperialisme Belanda di Indonesia Pendidikan?
2. Apa Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial?
3. Apa Dampak dalam Bidang Budaya?

C.Tujuan Masalah

1.Mengetahui Dampak dari imperialisme Belanda di Indonesia Pendidikan


2.Mengetahui Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial
3.Mengetahui Dampak dalam Bidang Budaya
BAB ll
PEMBAHASAN
A. Dampak dari imperialisme Belanda di Indonesia
1. Pendidikan
Pembangunan pendidikan telah mempercepat mobilitas penduduk. Sekolah-sekolah yang
didirikan di perkotaan telah menarik minat yang besar dari penduduk sekitarnya. Banyak
penduduk yang berpindah dari satu kota ke kota lainnya karena alasan sekolah. Misalnya, para
priyayi dari berbagai kabupaten di Jawa Barat banyak yang berpindah ke Bandung untuk
sekolah. Lulusan dari sekolah di sana ada yang tetap bermukim di kota tersebut, ada juga yang
kembali ke daerah asalnya atau ke daerah lain tempat mereka bekerja. Pendidikan yang
berkembang di Indonesia pada abad ke-19 menggunakan sistem yang diselenggarakan oleh
organisasi agama Kristen Katholik dan Islam. Sistem persekolahan Islam menggunakan sistem
pesantren. Di luar itu, pemerintah kolonial menerapkan Sistem Usaha- usaha yang dilakukan
oleh kolonial Belanda dalam bidang pendidikan tidak lain adalah untuk keuntungan
pemerintahan Belanda,yaitu menghasilkan pegawai administrasi Belanda yg murah, terampil,
dan terdidik. Selain itu Pemerintah Belanda menyusun kurikulum pendidikannya sendiri,
akibatnya perkembangan pendidikan dan pengajaran di Indonesia sampai abad ke -19
menunjukkan Kecenderungan Politik dan Kebudayaan. Tidak semua masyarakat mendapatkan
pendidikan, masyarakat yang mempunyai jabatan lah yang dapat merasakan pendidikan,
seperti keturunan raja, keturunan bangsawan, pengusaha kaya, dan yang lainnya. Para
Pahlawan kita lah yang mengajarkan pendidikan kepada rakyat - rakyat jelata, dengan tujuan
agar masyarakat Indonesia tidak lagi dibodoh - bodohi oleh para kolonial Belanda.
Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang pendidikan, antara lain :
a. munculnya golongan - golongan terpelajar di Indonesia.
b. Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga kerja di
perusahaan Belanda.
c. Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar.
Menurut Sartono Kartodirjo (1988), perkembangan pendidikan abad ke-19 dipengaruhi oleh
kecenderungan politik dan budaya sebagai berikut :
a. Pengajaran bersifat netral dan tidak didasarkan atas agama tertentu. Hal Ini dipengaruhi oleh
faham humanisme dan liberalisme di Negeri Belanda.
b. Bahasa pengantar diserahkan kepada sekolah masing-masing sesuai kebutuhan. Misalnya
jika murid pribumi menghendaki bahasa Belanda Sebagai bahasa pengantar maka sekolah
harus memenuhinya.
c. Sekolah-sekolah diarahkan untuk memenuhi kebutuhan praktis pekerjaan kejuruan

B.Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial


Dalam bidang sosial,praktik kolonialisme dan imperialisme Di Indonesia,membawa dampak
antara lain sebagai berikut :
1.Terjadinya perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat pada masa kolonial,yaitu sebagai
berikut :
a. golongan timur asing yang terdiri dari orang Cina dan Timur Jauh
b. golongan eropa yang terdiri dari orang Belanda dan orang Eropa lainnya.
c. golongan pribumi2.
2.Terjadinya mobilitas sosial dengan adanya gelombang transmigrasi, terutama untuk
memenuhi tenaga-tenaga di perkebunan-perkebunan yang dibuka Belanda di luar Jawa.
Muncul golongan buruh dan golongan majikan yang muncul karena berdirinya pabrik-pabirk dan
perusahaan sehingga pekerjaan masyarakat Indonesia menjadi dinamis.

Munculnya elit terdidik karena tuntutan memenuhi pegawai pemerintah sehingga menyebabkan
didirikannya sekolah-sekolah di berbagai kota.Hal ini mendorong lahirnya elit terdidik (priyai
cendikiawan) di perkotaan.Walaupun jumlah mereka sedikit,tetapi sangat berperan dalam
perkembangan pergerakan selanjutnya.

C. Dampak dalam Bidang Budaya

1.Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa


pribumi dan menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional
penguasa pribumi.
2. Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan
sedemikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
3. Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan
mengalihkan perhatiannya ke bidang seni budaya. Contoh PakuBuwono V memerintahkan
penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito menyusun Kitab Pustaka Raya Purwa,
Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama dan lain-lain.
4. Budaya Barat berkembang secara meluas, bahkan merusak sendi-sendi kehidupan
budaya tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai Contohnya, kebiasaan minum
minuman keras yang dilakukan oleh golongan bangsawan. Kebiasaan tersebut bukan milik asli
bangsaIndonesia, tetapi kebiasaan yang berlaku di kalangan bangsa Barat yangdibawa oleh
para penjajah (Westernisasi menyebar lewat jalur pendidikan dan pemerintahan).
5. Birokrat menggunakan bahasa belanda sebagai simbol status mereka
6. Masuknya agama katholik dan Protestan
BAB lll
PENUTUP

A.Kesimpulan
1. Bidang Pendidikan
a. Munculnya golongan terpelajar
b. Wanita di perbolehkan untuk bersekolah (masih hanya di kalangan tertentu saja)
2. Bidang Sosial
a. Makin meluasnya kebudayaan barat, sehingga kebudayaan tradisional mulai luntur.
b. Timbulnya kegelisahan, kekecewaan dan kebencian rakyat terhadap pemerintah
Kolonial yang menimbulkan perlawanan.

B.Kritik dan Saran


Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan yang terdapat di dalamnya.
Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dikemudian
hari.

Anda mungkin juga menyukai