Anda di halaman 1dari 24

Dampak Penjajahan Bangsa Eropa (Portugis,

Spanyol, Belanda, Inggris) bagi Bangsa Indonesia


Politik Budaya Sosial-Ekonomi Pendidikan

3.3 Menganalisis dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan


pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini

Dampak Penjajahan Bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda,


Inggris) bagi Bangsa Indonesia:

SOSIAL- BUDAYA DAN PENDIDIKAN


Politik Ekonomi
Pemerintahan

Dampak
Kolonialisme dan
Imperialisme

Sosial Budaya Pendidikan

Daftar Isi
PERTANYAAN
1. Sebutkan dampak penjajahan bangsa Eropa terhadap bangsa
Indonesia dalam bidang sosial?
2. Jelaskan dampak penjajahan bangsa Eropa bagi bangsa Indonesia
dalam bidang budaya?
3. Jelaskan dampak penjajahan bangsa Eropa bagi bangsa Indonesia
dalam bidang pendidikan?
4. Sebutkan dampak penjajahan bangsa Eropa terhadap Indonesia
dalam bidang polotik, pemerintahan
Dampak Penjajahan Bangsa Eropa

Beberapa pengaruh kolonialisme:


a. Bidang politik:
 Jabatan pemerintah pusat dipegang oleh bangsa Eropa, sedangkan bangsa pribumi
hanya dapat menempati jabatan kecil.
b. Bidang hukum:
 Penggunaan istilah-istilah hukum berbahasa Belanda masih dapat kita temukan
dalam hukum Indonesia, misalnya onslag untuk istilah lepas dari segala tuntutan
hukum.
c. Bidang ekonomi:
 Pemerintah kolonial telah menetapkan kebijakan sistem tanam paksa, sewa tanah,
ekonomi uang, dan kerja kontrak.
Dampak Penjajahan Bangsa Eropa

d. Bidang sosial:
 Pengaruh kolonialisme dalam bidang sosial dapat kita temui dalam bidang
pendidikan, gaya hidup, dan bahasa.
 Hingga saat ini, penggunaan kosa kata Belanda atau Portugis ada yang diserap
dalam bahasa Indonesia, seperti bahasa Belanda bekleding (bengkel) dan bahasa
Portugis manteiga (mentega).
e. Bidang budaya:
 Dalam bidang arsitektur, terdapat gaya arsitektur indis (indische), yakni bangunan
dengan perpaduan gaya asli Indonesia dan kolonial Belanda.
SOSIAL DAN BUDAYA
• DAMPAK DALAM DI BIDANG SOSIAL
• Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia membawa dampak dalam bidang
sosial Salah satu dampak dalam bidang sosial adalah munculnya
masyarakat yang menganut agama Katolik, serta pengaruh Kristen
Protestan. Kedatangan Portugis yang membawa semangat 3G (Gold, Glory
dan Gospel) mempengaruhi penyebaran agama Kristen dan Katolik di
Indonesia.
1. PENYEBARAN AGAMA
• Salah satu penyebar agama Katolik di Indonesia yang terkenal adalah
Fransiscus Xaverius, seorang misionaris dari Portugis, di Maluku pada
tahun 1546-1547. Di samping penyebaran agama Katolik, agama Kristen
Protestan juga turut tersebar di Indonesia.
• Penyebaran agama Kristen Protestan mulai terjadi pada masa
pemerintahan Gubernur Jendral Raffles. Penyebaran agama ini dilakukan
oleh Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu organisasi yang
menyebarkan agama Kristen Protestan berdasarkan Alkitab. Beberapa
tokoh yang tergabung dalam NZG yang terkenal adalah Ludwig Ingwer
Penyebaran agama
Nasrani dilakukan oleh Penyebaran
bangsa Eropa sesuai
dengan semboyan Gospel. Agama Nasrani
Saat mencapai Kepulauan
Maluku, bangsa Portugis
dan Spanyol juga
membawa misi
penyebaran agama
Katolik. Sementara itu,
agama Kristen mulai
dikenal masyarakat seiring
masuknya berbagai
organisasi penyiaran
agama Kristen (zending).
• Dalam bidang sosial, praktik kolonialisme dan imperialisme di Indonesia, membawa dampak
antara lain sebagai berikut.
• Terjadinya perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat pada masa kolonial, yaitu sebagai
berikut.
• 1) golongan timur asing yang terdiri dari orang Cina dan Timur Jauh
• 2) golongan eropa yang terdiri dari orang Belanda dan orang Eropa lainny
• 3) golongan pribumi
• Terjadinya mobilitas sosial dengan adanya gelombang transmigrasi, terutama untuk memenuhi
tenaga-tenaga di perkebunan-perkebunan yang dibuka Belanda di luar Jawa.
• Muncul golongan buruh dan golongan majikan yang muncul karena berdirinya pabrik-pabirk dan
perusahaan sehingga pekerjaan masyarakat Indonesia menjadi dinamis.
• Munculnya elit terdidik karena tuntutan memenuhi pegawai pemerintah sehingga menyebabkan
didirikannya sekolah-sekolah di berbagai kota.Hal ini mendrong lahirnya elit terdidik (priyai
cendikiawan) di perkotaan. Walaupun jumlah mereka sedikit, tetapi sangat berperan dalam
perkembangan pergerakan selanjutnya.
• Pembentukan status sosial dimana yang tertinggi adalah Eropa lalu Asia dan Timur yang terakhir
kaum Pribumi.
• Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,
seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan istana menjadi sangat sederhana,
bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi
pemerintah Belanda.
• Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman. Kemunduran
perdagangan dilaut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan
feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk atau patuh pada tuan tanah Barat atau Timur
2. SISTEM FEODALISME
Lunturnya
Sistem feodal ditandai dengan Feodalisme
adanya tanah-tanah luas yang
dikuasai para bangsawan atau tuan
tanah, sedangkan rakyat biasa
berperan sebagai budak.
Para budak tersebut bekerja
menggarap tanah milik para
bangsawan.
Secara bertahap penguasa kolonial
berhasil menggeser hak-hak
istimewa para penguasa pribumi.
Para penguasa pribumi
ditempatkan sebagai pegawai
pemerintah kolonial.
Dengan feodalisme rakyat pribumi
dipaksa untuk tunduk atau patuh
pada tuan tanah Barat atau Timur
Asing sehingga kehidupan
penduduk Indonesia mengalami
kemerosotan.
Pada abad XIX pertumbuhan
penduduk di Hindia Belanda Pertumbuhan dan
mengalami peningkatan.
Kondisi tersebut mendorong Migrasi Penduduk
pemerintah kolonial Belanda
menerapkan program migrasi
penduduk, khususnya di
Pulau Jawa.
Pemerintah kolonial Belanda
berusaha memperlancar
program migrasi dengan
membujuk petani-petani
miskin di perdesaan Jawa
untuk bekerja di perkebunan-
perkebunan di Sumatra
Timur.
Stratifikasi
Sosial
Salah satu dampak
kolonialisme dan
imperialisme bangsa- Golongan atas: Orang
bangsa Eropa adalah Eropa
adanya pembagian status
sosial yang diatur
Golongan Timur Asing:
menurut hukum Orang Arab, Tionghoa,
ketatanegaraan. India

Golongan Pribumi:
Penduduk asli
• DAMPAK DALAM BIDANG BUDAYA
• Kebiasaan pemerintah Kolonial menggunakan
bahasa Belanda, di sisi lain, membawa pengaruh
tersendiri. Sedikit banyak kita punya banyak bahasa
serapan yang berasal dari bahasa Belanda, portugis
dan inggris, misalnya : Indonesia : Handuk,
Belanda : Handdoek, Indonesia: Sepatu, Portugis :
Sepato, Indonesia : Buku, Inggris : Book.
• Selain kosa kata ternyata kedatangan Bangsa Eropa
juga mengenalkan berbagai hal baru ke bangsa kita.
Misalnya, kita jadi tahu berbagai musik
internasional ataupun tarian seperti dansa.

Kedatangan bangsa-bangsa
Eropa menyebabkan seni
musik di Hindia Belanda
Perkembangan
semakin berkembang. Seni Musik
Contohnya, pengenalan
akan beberapa alat musik
seperti biola, piano, cello,
gitar, bass, flute, saksofon,
dan horn (terompet).
Dalam perkembangannya,
terjadi perpaduan musik
Barat dan musik tradisional
Indonesia dalam bentuk
musik keroncong.

Up
Arsitektur
• Selain itu, ada juga bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu terhadap
segala peristiwa masa lampau.
• Semua bangunan tersebut punya ciri khas yang sulit dibuat saat ini. Seperti
bangunan yang bisa kita temui di Kota Tua, Lawang Sewu adalah gedung
bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang awalnya digunakan
sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische
Spoorweg Maatschappij (NISM). Bangunannya dirancang oleh Prof. Jakob
F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam dengan ciri
dominan berupa elemen lengkung dan sederhana.
• Bangunan di desain menyerupai huruf L serta memiliki jumlah jendela dan
pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara. Karena jumlah pintunya
yang banyak maka masyarakat menamainya dengan Lawang Sewu yang
berarti seribu pintu.

Pada abad XIX arsitektur
bergaya Eropa di Hindia
Belanda berkembang gaya
arsitektur yang disebut Indis. Arsitektur
Gaya Indis merupakan
perpaduan antara arsitektur
Eropa dan arsitektur lokal.
Contoh bangunan gaya indis
dapat Anda amati dalam
video berikut.

Up
Pada masa kolonial orang-
orang Eropa berperan dalam
Perkembangan
perkembangan karya sastra. Karya Sastra
Perkembangan karya sastra
pada masa ini ditandai
dengan munculnya karya
sastra seperti History of Java,
Max Havelaar, History of the
East Indian Arcipelago, dan
History of Sumatra.

Up
Pada masa kolonial gaya
hidup bangsa Eropa, Perubahan
terutama dalam gaya
berpakaian menjadi Gaya Hidup
trend-setter bagi
golongan lainnya,
termasuk golongan
masyarakat bumiputra.
Masyarakat pada masa ini
juga mulai mengenal
budaya Rijsttafel, yaitu
penyajian makanan ala
Eropa yang dilakukan
secara berurutan dimulai
dari menu pembuka,
menu utama, dan menu
penutup.

Up
PENDIDIKAN
Perkembangan pendidikan pada masa kolonial tidak terlepas dari
kebijakan Politik Etis yang mulai berlaku pada awal abad XX.
Pada masa ini muncul sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah
kolonial dan sekolah-sekolah yang didirikan kaum intelektual
pribumi.
• Eerste School
• Tweede Schol
Sekolah Kolonial
• Holand Indsiche School (HIS)
• MULO
• AMS
• HBS

• Taman Siswa
Sekolah Pribumi • Muhammadiyah
• Pondok Pesantren
Back
• Di bidang pendidikan, Pemerintah Kolonial berhasil
memanfaatkan rakyat kita untuk dijadikan pegawai
administrasi yang terdidik, terampil, tapi dihargai
murah. Secara pendidikan formal, Belanda menyusun
kurikulum pengajarannya sendiri sampai abad ke-19.
Makanya, ada kecenderungan politik dan kebudayaan
yang dimasukkan melalui pendidikan.
• Masalahnya, akses untuk pendidikan ini dibatasi oleh
mereka. Belanda lagi-lagi membuat sekat dan kasta.
Karena mereka takut kalau rakyat kita terlalu pintar, kita
bisa bersatu untuk menggulingkan kekuasaan mereka.
Makanya, hanya orang-orang "berada" yang bisa masuk.
Seperti keturunan raja, bangsawan, dan pengusaha
kaya.
• Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan Politik Etis
dilakukan oleh pemerintah kolonial. Perhatian pemerintah kolonial
Belanda terhadap pendidikan dikarenakan guna memenuhi
kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor. swasta dan pemerintahan.
Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah menganut sistem
pendidikan barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan
bangsawan.
• Usaha –usaha yang dilakukan oleh kolonial Belanda dalam bidang
pendidikan tidak lain adalah untuk keuntungan pemerintahan
Belanda, yaitu menghasilkan pegawai administrasi Belanda yang
murah, terampil, dan terdidik. Selain itu Pemerintah Belanda
menyusun kurikulum pendidikannya sendiri, akibatnya
perkembangan pendidikan dan pengajaran di Indonesia sampai
abad ke–19 menunjukkan kecenderungan Politik dan Kebudayaan.
Tidak semua masyarakat mendapatkan pendidikan, masyarakat
yang mempunyai jabatanlah yang dapat merasakan pendidikan,
seperti keturunan raja, keturunan bangsawan, pengusaha kaya, dan
• Beberapa contoh sekolah yang didirikan pada masa awal
pemerintah kolonial Belanda, antara lain:
• Algmeene Midlebare School (AMS)
• Meer Uitgebreid Lager Onderwij (MULO)
• Hallandsche Inslasndsche Scholl (HIS)
• Sekolah Ongko loro
• Sekolah Ongko siji
• Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang pendidikan, antara
lain
• Munculnya golongan -golongan terpelajar di Indonesia.
• Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat
menjadi tenaga–tenaga kerja di perusahaan Belanda.
• Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di
dunia luar
Perubahan dalam dalam Bidang Sosial

-Pembentukan status sosial dimana yang tertingi adalah Eropa lalu


Asia dan Timur Jauh yang terakhir kaum Pribumi

-Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam.


Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, Seperti upacara dan
tata cara yang berlaku dalam lingkungan istana menjadi sanga
sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara
perlahan-lahan digantikan oleh tradisi pemerintah belanda.

-Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan


berkembang ke pedalaman. Kemunduran perdagangan di laut
secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di
pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk
tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga
kehidupan penduduk Indonesia megalami kemerosotan.

Anda mungkin juga menyukai