DAMPAK
KOLONIALISME
01 PAKAIAN 02 BAHASA
Setelah bangsa Belanda dengan VOC-nya datang ke Indonesia,
pakaian Belanda merupakan penanda yang jelas tentang Pada awal abad ke-20, proses penyerapan bahasa Belanda oleh
kebudayaan dan agama para tuan tanah asing. Topi, celana, dan bahasa Indonesia semakin intensif. Intensitas penggunaan bahasa
sepatu berfungsi untuk membedakan orang-orang Eropa dengan Belanda tersebut seiring dengan perkembangan teknologi Barat.
orang Indonesia.Hal tersebut ditentukan oleh ordonansi yang Pada masa itu, bahasa Belanda merupakan bahasa modern untuk
dikeluarkan oleh VOC pada tahun 1658. Ordonansi tersebut menentukan kelas sosial. Hanya pribumi terpelajar yang bisa
melarang orang Jawa di Batavia untuk bebaur dengan “bangsa- berbahasa Belanda, seperti keluarga bupati dan bangsawan lokal
bangsa” Indonesia lainnya dan memakai kostum mereka. Oleh Jawa. Menurut Russell Jones, dalam bukunya yang berjudul Loan
karena itulah, orang pribumi diwajinkan untuk setia pada pakaian World in Indonesian and Malay (2008), bahasa Indonesia dan
tradisonal dan tutup kepala. Orang Indonesia yang diperbolehkan bahasa Melayu memiliki sekitar 4.000 kata serapan dari bahasa
memakai pakain gaya Eropa hanya raja, pangeran, para bupati, Belanda.
dan penganut Kristiani.
03 SENI
Dalam seni musik, para pendatang Eropa memperkenalkan
berbagai alat musik, seperti biola, selo, gitar, seruling (fluit), dan
ukulele. Dari alat tersebut mereka memperkenalkan sistem
solmisasi dalam berbagai karya lagu. Jenis musik yang dibawa
masuk dan berkembang di Indonesia adalah Keroncong. Musik
keroncong berasal dari Portugis pada abad ke-16 disebut fado
(pernah populer di lingkungan perkotaan Portugis).
PERUBAHAN PELAPISAN SOSIAL
Penyebaran agama Katolik dan Kristen Protestan tidak lepas dengan para misionaris yang berasal dari bangsa Barat. Selain penyebaran
agama baru, berikut ini dampak lain kolonialisme dan imperialisme di bidang sosial: :
1. Ada mobilitas sosial dengan adanya gelombang transmigrasi, terutama untuk memenuhi tenaga-tenaga di perkebunan-perkebunan
di luar Jawa yang dibuka oleh Belanda.
2. Muncul kelompok buruh dan kelompok majikan. Hal ini disebabkan berdirinya pabrikdan perusahaan sehingga pekerjaan
masyarakat Indonesia menjadi dinamis.
3. Munculnya masyarakat terdidik karena tuntutan memenuhi pegawai pemerintah sehingga menyebabkan didirikannya sekolah-
sekolah di berbagai kota. Faktor ini kemudian mendorong lahirnya elit terdidik atau priyai cendikiawan di perkotaan.
4. Terbentuknya status sosial dimana yang tertinggi adalah Eropa lalu Asia dan Timur yang terakhir kaum Pribumi.
5. Adanya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, seperti upacara dan tata cara yang
berlaku dalam lingkungan istana menjadi sangat sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan
digantikan oleh tradisi pemerintah Belanda.
6. Adanya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, seperti upacara dan tata cara yang
berlaku dalam lingkungan istana menjadi sangat sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan
digantikan oleh tradisi pemerintah Belanda.
7. Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman. Kemunduran perdagangan di laut secara tak
langsung menimbulkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk atau patuh pada
tuan tanah sehingga kehidupan penduduk Indonesia mengalami kemerosotan.
DAMPAK DI KEHIDUPAN MODERN
NEGATIF POSITIF
● Minimnya pengerajin Batik di ● Memperkaya kebudayaan Indonesia dan
memahami nilai-nilai budaya asing. Intinya
kota besar dapat memilah-milah mana yang baik dan
● Generasi muda minim buruk.
pengetahuan akan jenis-jenis tari ● Selain itu, dapat terlihat juga dari
tradisional di Indonesia berkembangan ajaran Kristen di Indonesia.
● Banyak pakaian branded dengan Rakyat pun mengetahui perkembangan
kesenian yang ada di Eropa, seperti musik
harga melonjak tinggi
dan dansa.
● Jarang yang minat mempelajari
● Dapat mempelajari berbagai hal baru tanpa
Bahasa Indonesia dengan faseh
menghilangkan budaya bangsa sendiri.
dan mahir
Thank you. Can you drop
the question for us?