FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG 2023 A. Proses masuk dan pengaruh kebudayaan barat di indonesia 1. Proses Masuk Kebudayaan Barat di Indonesia Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan- kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah suatu cara hidup yang menyeluruh yang berkembang dan dimiliki oleh suatu kelompok yang bersifat turun temurun. Proses Masuknya Kebudayaan Barat di Indonesia Zaman pengaruh kebudayaan Barat atau Eropa di Kepulauan Nusantara didahului dengan adanya aktivitas perdagangan bangsa Prortugis pada awal abad ke-16, setaelah sebelumnya Negara Protugal pada tahun 1511 dapat menaklukan perlabukan Negara Malaka yang letaknya sangat strategis, sebagai pintu gerbang untuk memasuki laut-laut Nusantara dari arah barat. Walaupun demikian, bangsa Protugis tidak lama bisa berkuasa sendiri karena bangsa- bangsa Eropa lainnya juga datang berlayar sampai di daerah nusantara untuk berdagang rempah-rempah, seperti Inggris, Spanyol dan Belanda. Akhirnya, bangsa Belandalah dengan perusahaan dagangnya (VOC), berhasil menduduk tempat-tempat yang paling strategis seperti Kepulauan Maluku Tengah (Ambon, Seram, Banda).
Akhir abad ke-18, perusahaan dagang Belanda (VOC) mundur,
sehingga terpaksa dinyatakan bangkrut dalam dalam tahun 1799, dengan demikian, semua miliknya di Indonesia diambil alih oleh kerajaan Belanda, dan dengan itu daerah-daerah di Indonesia yang selama itu dikuasai oleh (VOC) menjadi jajahan Negara Belanda, belum semua daerah yang sekarang menjadi wilayah NKRI itu dikuasai oleh Belanda. Banyak daerah lain di luar Jawa baru kemudian sepanjang abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, dikuasai oleh Belanda. Bengkulu misalnya baru ditukar dengan Singapura dan Inggris pada suatu perjanjian diplomatic antara Inggris dengan Belanda sesudah mereka berhasil untuk ikut campur tangan dalam perang Padri tahun 1837.
2. Pengaruh Kebudayaan Barat (Belanda) di Indonesia
Pengaruh kebudayaan Barat di kepulauan Nusantara didahului dengan
adanya aktivitas perdagangan bangsa Portugis pada awal abad ke-16, kemudian menyusul bangsa Inggris, Spanyol, dan Belanda. Pengaruh kebudayaan yang masuk ke dalam kebudayaan Indonesia dalam rangka kolonialisme Belanda, dapat dilihat dari segala aspek kehidupan masyarakat dan wujud benda berupa bangunan-bangunan bergaya arsitektur Eropa. Selain itu juga tersebarnya agama Kalotik dan Kristen Protestan (terutama dari aliran Calvinisme).
Kebudayaan barat ke Indonesia banyak diwarnai dengan paham
kolonialisme dan imperialisme. Paham ini telah mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk mencari dan memperluas wilayah-wilayah kolonialnya, termasuk Indonesia. Kolonialisme dan imperialisme berkembang di Eropa karena dipicu oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya saat itu, seperti adanya Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Kapitalisme.
Pengaruh kebudayaan Eropa ke dalam kebudayaan Indonesia yang
bersifat positif adalah pengaruh ilmu pengetahan dan teknologi dalam kehidupan orang Indonesia, walaupun sampai masa sekarang ini apresiasi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi masih tetap terbatas pada suatu bagian yang kecil pada masyarakat Indonesia, namun kesadaran mengenai pentingnya hal itu demi kemajuan sudah mulai ada pada suatu kalangan yang luas di negri ini. 3. Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
Bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni.
Awal masuknya kebudayaan asing di Indonesia melalui penjajahan
yang diakukan oleh orang asing, mereka tidak hanya mengambil rempah- rempah saja tetapi memasukan kebudayaan mereka di Indonesia sehingga kebudayaan rakyat Indonesia bercampur dengan kebudayaan asing. Kebiasaan orang-orang barat yang biasa kita saksikan baik di media elektronik, cetak maupun secara langsung seperti cara berpakaian dan model yang telah menjadi budaya masyarakat kita khususnya kalangan remaja. Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut- ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki. Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negrinya sendiri terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman.
4. Perkembangan Budaya Asing di Era Globalisasi
Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi
budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Dengan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budayalain. Membawa perubahan sampai ke tigkat dasar kehidupan manusia di Indonesia. Pengaruh interaksi dengan budaya Barat mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia.Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku dinegara Republik Indonesia, sebagai contoh yaitu: cara berpakaian anak-anak remaja Indonesia yang sudah jauh melenceng dari aturan-aturan agama dan norma yang ada. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan sehingga ada bagian tubuh yang seharusnya tidak diperlihatkan malah diperlihatkan.
5. Perilaku Masyarakat Terhadap Budaya Asing
Perilaku atau respon masyarakat Indonesia terhadap masuknya budaya
asing sebagian ada yang menerima sebagian ada yang tidak menerima budaya asing masuk di Indonesia. Tapi tentunya sebagian besar rakyat Indonesia menerima kebudayaan asing masuk ke Indonesia
1. Respon masyarakat yang tidak menerima kebudayaan asing
a. Perilaku masyarakat yang bersifat tertutup atau kurang membuka diri untuk berhubungandengan masyarakat lain, b. Masih memegang teguh tradisi yang sudah ada, c. Berpegang terhadap ideologinya dan beranggapan sesuatu yang baru bertentangan dengan idiologi masyarakat yang sudah ada.
2. Respon masyarakat yang menerima kebudayaan asing
a. Mengikuti trend yang ada b. Bersikap terbuka terhadap budaya asing.
B. Penjajahan di Indonesia dan Akibatnya
Ada dua faktor yang mengakibatkan penduduk yang ada di wilayah nusantara ini dijajah oleh bangsa Barat, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya sehingga bangsa lain dapat masuk dan menguasai serta monopoli perdagangan sedangkan faktor eksternal adalah kondisi yang terjadi di negara-negara penjajah khususnya di Eropa sehingga mereka melakukan ekspedisi dan ekspansi ke seluruh dunia hingga sampai di wilayah nusantara. Faktor internal yang menyebabkan bangsa Barat atau Eropa itu datang ke wilayah Nusantara termasuk Indonesia. 1. Terjadinya kontak hubungan perdagangan antara penduduk pribumi dan orang asing. 2. Penduduk Nusantara termasuk diperlukan oleh orang-orang Barat. 3. Kondisi penduduk Nusantara masih merupakan kerajaan-kerajaan kecil yang sangat rentan dengan persaingan dan diantara mereka terjadi ambisi untuk saling menaklukkan. Bangsa asing menjajah Indonesia tidak sepenuhnya disebabkan oleh factor Internal melainkan karena faktor Eksternal pula sebagai berikut 1. Berkembangnya kepercayaan yang dilahirkan dari lahirkan dari ajaran Copernicus bahwa dunia ini bulat, tidak datar sebagaimana ajaran yang berkembang sebelumnya. 2. Kedua, adanya masa renaissance di Eropa yang ditandai oleh munculnya kebebasan bagi setiap orang untuk berkreasi bagaikan lahirnya kembali jiwa yang bebas dari segala macam kekangan yang membelenggu kehidupan mereka. 3. Munculnya Islam sebagai kekuatan baru di wilayah Timur Tengah, Afrika Utara yang berhasil menguasai jalur perdagangan atau pintu yang menghubungkan antara dunia Timur dan Barat. 4. Penjajahan mereka ke Timur dilandasi oleh semangat Reconquesta, yakni perang salib dengan tujuan untuk menaklukkan orang-orang yang pernah mengalahkan mereka yaitu orang-orang Islam. 5. Adanya perjanjian Tordessilas yang ditandatangani 7 Juni 1494. Penjajahan bangsa-bangsa asing terhadap penduduk yang ada di wilayah nusantara, khususnya Indonesia, telah berpengaruh besar terhadap kehidupan bangsa Indonesia masa kini dan mungkin masa yang akan datang dalam berbagai kehidupan. Proses penjajahan di Indonesia adalah proses panjang yang tidak akan cukup tergambar dalam satu atau dua buku. Berbagai peristiwa yang pernah dialami maupun berbagai peninggalan yang masih tersisa merupakan saksi yang masih banyak menyimpan rahasia yang mungkin belum mampu terungkap. Secara umum, akibat penjajahan itu berdampak pada aspek ekonomi, politik, ideologi, dan sosial budaya.
DAFTAR PUSAKA
https://m.kumparan.com/kabar-harian/bagaimana-reaksi-masyarakat- terhadapkedatangan-bangsa-portugis-di-indonesia-1wUm25BLu9x (29 nov 2023)
Ricklefs, M.C. (1200). A History of Modern Indonesia Since. City: Publisher.
Sapriya, dkk. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS
KARYA TULIS BBAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Memilih Topik
Alasan saya memilih topik Budaya Indonesia, karena Budaya Indonesia merupakan ciri khas Bangsa Indonesia dan merupakan aset berharga yang dimiliki Bangsa Indonesia. Banyak sekali Budaya yang terdapat diIndonesia, dari alat musik, rumah adat, lagu-lagu daerah, tarian, batik dan lain sebagainya. Sebagai warga negara Indonesia seharusnya sangat bangga karena memiliki berbagai macam kebudayaan dan keunikkannya. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus, harus mengetahui bagaimana melestarikan Budaya Indonesia agar tetap menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan tidak diakui oleh negara lain.
B. Batasan Masalah
1. Macam-macam Budaya Indonesia
2. Kegunaan Budaya Indonesia
3. Faktor-faktor Budaya Indonesia
4. Dampak Budaya Indonesia
5. Cara melestarikan Budaya Indonesia
C. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini adalah literatur yang berdasarkan sumber-sumber informasi dari buku atau internet.
D. Manfaat