Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP GEOGRAFIS DI INDONESIA

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses
manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi
mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh
aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Thomas L. Friedman, Globalisasi memiliki dimensi ideology dan teknologi.
Dimensi ideologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi
teknologi adalah tekhnologi informasi yang telah menyatukan dunia.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang
harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang
muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai
ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi
begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana
globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara
mendasar.
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak diantara dua benua
dan dua samudra dan dihuni oleh berbagi macam suku bangsa yang memiliki
adat istiadat, bahasa daerah dan kepercayaan yang berbeda. Indonesia memiliki
17.508 pulau baik besar maupun kecil dan sudah diberi nama maupun yang
belum.
Dengan bentuk kepulauan dan memiliki banyak penduduk Indonesia
perlu adanya konsepsi dasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara untuk
menghadapi setiap gejolak dan tantangan globalisasi. Sejak dahulu nenek
moyang bangsa Indonesia telah menyebut Indonesia sebagai tanah air yang
artiya sejak dulu nenek moyang kita telah melihat Indonesia sebagai kesatuan
antara tanah (daratan) dan air (lautan). Sehingga lautan bukan sebagai pemisah
melainkan sebagai penghubung.
Indonesia merupakan wilayah yang subur dengan hasil tambang yang
melimpah yang bila di kelola dengan baik akan membawa dampak yang sangat
baik terhadap warga Indonesia itu sendiri. Dan jumlah penduduk yang besar
bila dina dengan baik akan menjadi pekerja yang efektif dan menjadi modal
dalam pengembangan usaha di segala sector. Melihat keadaan geografis
Indonesia yang terdiri dari pulau pulau maka perlu dengan jumlah penduduk
yang besar dan kebhinekaanya maka perlu sudut pandang yang sama untuk
menjaga keutuhannya dari seluruh bangsa bahwa Indonesia merupakan satu
kesatuan utuh.
Manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang
dilewatinya, dari zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang. Peradaban
manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang. Perkembangan manusia
pun semakin barkembang pesat. Perkembangan itu membawa
perubahan perubahan besar pada kehidupan manusia. Misalnya, pada pakaian,
teknologi, makanan, dsb. Sebagai contoh misalnya Indonesia. Indonesia pada
saat ini, sudah mulai mengikuti perkembangan dunia. Hal ini dapat disebut
bahwa Indonesia mengalami proses globalisai. Untuk itu, karya tulis ilmiah ini
akan memberitahukan dampak dampak dari globaliasasi dan cara- cara
penanggulangan dampak negatif globalisasi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dibuatya makalah dengan judul Pengaruh Globlalisasi
terhadap Geografis di Indonesia yakni, untuk mengetahui seberapa besar
dampak yang ditimbulkan oleh era Globalisasi pada masyarakat Indonesia.
Sehingga masayarakat Indonesia memiliki filter (penyaringan) untuk menerima
dampak dari globalisasi tersebut.

BAB II
PERMASALAHAN

2.1 Masalah Yang di Angkut


Globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia termasuk
dengan budaya. Budaya dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap
berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek
kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Sedangkan
kebudayaan adalah hasil cipta rasa dan karsa manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak kebudayaan disetiap
pulaunya. Indonesia mempunyai sekitar 17.504 pulau dari Sabang sampai
Merauke( 2004) dan mempunyai 1.340 suku bangsa (2010) ditambah lagi jumlah
ragam bahasa yang dimiliki bangsa Indonesia lebih dari 500 bahasa disetiap suku
etnis yang ada. Tak dapat dipungkiri lagi Indonesia mempunyai begitu banyak
budaya dari nenek moyang. Dengan berkembangnya era Globalisasi maka Indonesia
harus siap untuk menerima segala perubahan-perubahan yang terjadi akibat dampak
dari globalisasi.
Globalisasi kebudayaan sangat mudah berkembang dan cepat di Indonesia
hal ini terjadi karena mudahnya untuk mengakses kebudayaan yang ada di luar
Indonesia. Akibatnya negara-negara berkembang seperti Indonesia merasa khawatir
akan takutnya ketinggalan arus globalisasi dan pengaruh budaya luar terhadap jati
diri Indonesia. Budaya dari luar yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa bisa
melunturkan kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia. Tragisnya lagi orang
Indonesia tidak lagi tahu kebudayaannya sendiri tapi lebih tahu kebudayaan yang
ada di luar negeri. Sekarang saja anak muda lebih senang bernyanyi lagu pop dari
pada lagu-lagu tradisional seperti Suwe Ora Jamu, Gundul-gundul pacul dll.
Indonesia seakan akan diajajah secara tidak langsung melalui intrik-intrik budaya
dari luar negeri. Namun disisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi
memudahkan kita untuk mendapatkan informasi tentang dunia luar ntuk
meningkatkan pengetahuan kita dan perkembangan budaya. Contohnya dengan
adanya globalisasi di bidang teknologi bisa membantu untuk membuat alat musik
lebih modern.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Masalah


3.1.1 Globalisasi terhadap Budaya Indonesia
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali
sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana
orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses
sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di
dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau
kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan
budaya masyarakat.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi system idea tau gagasan yang terdapat dalam fikiran manusia,sehingga
kebudayaan itu bersifat abstrak. Perwujudan dari kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya yang berupa
perilaku maupun benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola perilaku, bahasa,
organisasi social, kesenian dan lain sebagainya yang berfungsi untuk menunjang
kehidupan bermasyrakatnya. Kebudayaan dari barat saat ini sudah mendominasi
segala aspek kehidupan pada masyarakat Indonesia. Peradaban yang disebarkan oleh
barat telah mengacu terhadap segala hal dan hal itu telah menguasai dunia tak
terkecuali bangsa Indonesia, peradaban bangsa kita saat ini secara perlahan mulai
mengikuti kebudayaan bangsa barat.
Budaya barat yang masuk ke Indonesia menimbulkan multi efek. Perkembangan
tekhnologi dan masuknya budaya barat ke Indonesia, tanpa disadari secara perlahan
telah menghancurkan kebudayaan bangsa Indonesia. Rendahnya pengetahuan
menyebabkan akulturasi kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang
terkandung didalam kebudayaan bangsa Indonesia. Masuknya kebudayaan barat
tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah/apa adanya,
mengakibatkan terjadinya degredasi yang sangat luar biasa terhadap kebudayaan
asli.

3.1.2 Ciri-ciri Globalisasi


Terjdinya globalisasi tentunya ditandai dengan beberapa hal yang membuat
globalisasi semakin pesat berkembang. Berikut ini merupakan ciri-ciri yang
menyebabkan terjadinya globalisasi:
1. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, dan inflasi regional.
2. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama
televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). Saat ini,
kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru
mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam
bidang fashion, literatur, dan makanan
3. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
4. Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang
seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa
komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan
massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya
yang berbeda.
Dengan demikian, setiap manusia mempunyai peranan dalam mengambil
bagaian terhadap perkembangan dunia. hal ini, terkadang membuat pemahaman
dalam diri individu bahwa dunia adalah satu.

3.1.3 Pengaruh Globalisasi Dalam Kebudayaan Tradisional Di Indonesia


Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu
kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada
generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena
memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan
tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup
masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan
baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.
Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini,
misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi
sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai
identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya
agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup
kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena
suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh
terhadap perkembangan di negranya.
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar
masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia
ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum
Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi.
Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia.
Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang
senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya
dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha
melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan
demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa
Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh
luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang
terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal
ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai
dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.. Masyarakat Indonesia
merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman
budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat
Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan
perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di
Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang
dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.
3.1.4 Pengaruh Globlalisasi Terhadap Kesenian Budaya Indonesia
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni
perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari
nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social
merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana
transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi
peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja
khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna
globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak
tayangan film di tv yang bermuara dari negaranegara maju seperti Amerika Serikat,
Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv
internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki
masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji
melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak
kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang
betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali
dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti
itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal
kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang
perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang
semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran
hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika
dibandingkan dengan kesenian tradisional kita.
Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya
kesenian tradisional akibat globalisasi. Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya
dialami oleh kesenian Jawa tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi
kesenian tradisional di berbagai tempat di Indonesia. Sekalipun demikian bukan
berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi.
Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami
perubahan fungsi. Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan
mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan
kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional Ketoprak yang
dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat. Kenyataan di atas
menunjukkan kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri,
terutama ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak
panggung. Dari segi bentuk pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian
tradisional yang telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu
kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada
generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena
memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan
tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup
masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan
baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.
2. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini,
misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai
mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
3. Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan
dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai
yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan
salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi
internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi
peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya
saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal,
makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Pesatnya laju teknologi informasi
atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh,
sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat
luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni
pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.
Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di
Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada
pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah
satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan
moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik,
menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun
1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami mati
suri.
4.2 Saran
Untuk mengatasi pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkan karena adanya
peradaban global dapat kita lakukan hal-hal seperti berikut :
1. Memperkuat jati diri bangsa (identitas nasional) dan memantapkan budaya
nasional. Memperkokoh ketahanan nasional sehingga mampu menangkal
penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan memfasilitasi adopsi budaya
asing yang produktif dan bernilai positif.
2. Melestarikan adat istiadat dan budaya daerah. Dampak negatif globalisasi
membuat budaya luar dapat dengan mudah kita ketahui. Walaupun zaman kini
telah serba modern, kita harus tetap berpegang teguh kepada adat istiadat.
3. Adanya seleksi bagi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Budaya asing yang
masuk ke Indonesia harus dipilih sesuai dengan adat istiadat dan norma norma
yang berlaku di Indonesia.
4. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya Indonesia.
5. Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa
dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah
keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan
kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan
seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta
pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong
persatuan dan kesatuan bangsa.
6. Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan rasa cinta terhadap kebudayaan dalam
negeri.
7. Mengenalkan dan mengajarkan adat istiadat dan kebudayaan Indonesia sejak
dini
DAFTAR PUSTAKA

Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup:
Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah
Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam
Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
Fuad Hassan. Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara
Indonesia.Dalam_http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_b
ahasan.htm, didownload 7/15/04
Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
https://wijigustia.wordpress.com yang diakses pada tanggal 14 Januari 2015 , pukul
1:59 pm
https://www.academia.edu yang diakses oleh 9,614 orang, pukul 09:47 WIB
https://mutiiakhanzaa.wordpress.comyang diakses pada tanggal 20 Mei 2014, pukul
07:11 WIB

Anda mungkin juga menyukai