UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dibuatya makalah dengan judul Pengaruh Globlalisasi
terhadap Geografis di Indonesia yakni, untuk mengetahui seberapa besar
dampak yang ditimbulkan oleh era Globalisasi pada masyarakat Indonesia.
Sehingga masayarakat Indonesia memiliki filter (penyaringan) untuk menerima
dampak dari globalisasi tersebut.
BAB II
PERMASALAHAN
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu
kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada
generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena
memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan
tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup
masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan
baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.
2. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini,
misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai
mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
3. Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan
dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai
yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan
salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi
internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi
peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya
saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal,
makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Pesatnya laju teknologi informasi
atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh,
sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat
luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni
pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.
Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di
Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada
pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah
satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan
moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik,
menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun
1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami mati
suri.
4.2 Saran
Untuk mengatasi pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkan karena adanya
peradaban global dapat kita lakukan hal-hal seperti berikut :
1. Memperkuat jati diri bangsa (identitas nasional) dan memantapkan budaya
nasional. Memperkokoh ketahanan nasional sehingga mampu menangkal
penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan memfasilitasi adopsi budaya
asing yang produktif dan bernilai positif.
2. Melestarikan adat istiadat dan budaya daerah. Dampak negatif globalisasi
membuat budaya luar dapat dengan mudah kita ketahui. Walaupun zaman kini
telah serba modern, kita harus tetap berpegang teguh kepada adat istiadat.
3. Adanya seleksi bagi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Budaya asing yang
masuk ke Indonesia harus dipilih sesuai dengan adat istiadat dan norma norma
yang berlaku di Indonesia.
4. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya Indonesia.
5. Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa
dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah
keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan
kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan
seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta
pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong
persatuan dan kesatuan bangsa.
6. Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan rasa cinta terhadap kebudayaan dalam
negeri.
7. Mengenalkan dan mengajarkan adat istiadat dan kebudayaan Indonesia sejak
dini
DAFTAR PUSTAKA
Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup:
Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah
Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam
Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
Fuad Hassan. Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara
Indonesia.Dalam_http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_b
ahasan.htm, didownload 7/15/04
Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
https://wijigustia.wordpress.com yang diakses pada tanggal 14 Januari 2015 , pukul
1:59 pm
https://www.academia.edu yang diakses oleh 9,614 orang, pukul 09:47 WIB
https://mutiiakhanzaa.wordpress.comyang diakses pada tanggal 20 Mei 2014, pukul
07:11 WIB