Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN

DISUSUN OLEH :

Anindia Ramadhani

Azizah Sania Saadah

Fahita Amelia

Regita Sulastri

Kelas : VIII A

MTS SERBA BAKTI SURYALAYA

TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas
ini.

Dalam pembuatan tugas ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan sumber-sumber info yang masih
terbilang terbatas. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak
akhirnya tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami

1
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas ini,.Terimakasih juga tak lupa kami ucapkan kepada teman-
teman yang telah memberikan dukungan kepada kami. Semoga tugas ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Makalah yang kami buat ini yang masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu kami memohon maaf apabila ada kekurangan ataupun kesalahan. Kritik
dan saran sangat diharapkan agar tugas ini menjadi lebih baik serta berdaya guna
dimasa yang akan datang.

Penyusun

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB 1 1

A. Latar Belakang 1

B. Indentifikasi Masalah 1

C. Pembatasan Masalah 2

D. Tujuan 2

BAB 2 3

A. Perubahan Pada Masa Kolonial Barat3

1. Perluasan Penggunaan Lahan 3

2. Persebaran Penduduk Dan Urbanisasi 3

3. Penemuan Tambang-Tambang 3

4. Perkembangan Kegiatan Ekonomi 4

5. Perubahan Aspek Politik 4

6. Perubahan Dalam Aspek Budaya 5

B. Perubahan Masyarakat Pada Masa Penjajahan Jepang 6

1. Perubahan Dalam Aspek Ekonomi 6

2. Perubahan Dalam Aspek Politik 6

3. Perubahan Dalam Aspek Budaya 7

BAB 3 8

A. Kesimpulan 8

B. Saran 8

3
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia berada pada posisi silang dunia yang sangat strategis. Posisi tersebut
membawa pengaruh baik dan buruk terhadap kehidupan bangsa. Di bumi
Indonesia terdapat kekayaan alam yang melimpah terutama bahan-bahan vital dan
strategis seperti minyak bumi, timah, besi, mangaan, batu bara, dan lain
sebagainya. Selain itu, bentuknya yang berupa kepulauan dengan jumlah 17.000
lebih pulau besar dan kecil serta keanekaragaman flora dan fauna menjadi daya
tarik tersendiri bagi bangsa-bangsa lain di dunia. Salah satu flora atau tumbuhan
yang menjadi incaran bangsa Barat ialah rempah-rempah. Rempah-rempah
memiliki nilai jual tinggi di pasar dunia dan sangat penting bagi negara-negara
yang mengalami musim salju atau musim dingin.

Runtuhnya pendudukan Kolonial Belanda di Indonesia dimulai pada tanggal 8


Desember 1941, ketika Jepang menyerang Pearl Harbour, Hongkong, Filipina,
dan Malaysia. Pada tanggal 10 Januari 1942, Jepang juga menyerbu pasukan
Belanda yang ada di Indonesia.

Adanya rekaman peristiwa sejarah dapat mengembangkan identitas sosial dan


prospek masa depan. Sejarah mempunyai nilai-nilai intrinsik, yaitu nilai-nilai
yang terkandung dalam sejarah itu sebagai suatu bidang kajian atau ilmu
pengetahuan. Peristiwa masa lampau yang dialami bangsa Indonesia sebagai
bangsa terjajah ternyata memberikan banyak pengalaman. Penjajahan Kolonial
Belanda yang kemudian digantikan oleh pendudukan Jepang telah menyisakan
berbagai penderitaan bagi rakyat Indonesia.

Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang maka identifikasi masalah yang akan digunakan


sebagai bahan pembahasan dalam makalah ini adalah :

4
Bagaimana perubahan masyarakat pada masa kolonial barat ?

Bagaimana perurbahan masyarakat pada masa penjajahan Jepang ?

Pembatasan Masalah

Agar makalah ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari pembahasan menjadi
terlalu luas, maka perlu membatasinya. Adapun batasan masalah dalam makalah
ini adalah sebagaai berikut :

Perluasan penggunaan lahan

Persebaran penduduk dan urbanisasi

Penemuan tambang-tambang

Perkembangan kegiatan ekonomi

Perubahan dalam aspek politik

Perubahan dalam aspek budaya

Tujuan

Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi dan dirumuskan, terdapat tujuan
dari masalah itu sendiri.

Untuk mengetahui perubahan pada beberapa aspek diantaranya (perluasan lahan,


persebaran penduduk, penemuan tambang-tambang, perkembangan ekonomi,
perubahan pada potik dan budaya) yang terjadi pada masyarakat saat penjajahan
kolonial barat dan masa penjajahan Jepang.

BAB 2

PEMBAHASAN

Perubahan Pada Masa Kolonial Barat

5
Perluasan Penggunaan Lahan

Perkebunan di Indonesia telah berkembang sebelum masa penjajahan. Bangsa


telah memiliki teknologi turun temurun untuk mengembangkan berbagai
teknologi pertanian. Pada masa penjajahan terjadi perubahan besar dalam
perkembangan perkebunan di Indonesia. Penambahan jumlah lahan untuk
tanaman ekspor dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Komuditas ekspor
yang paling banyak dibutuhkan oleh industri Belanda dan Eropa adalah karet,
tebu, tembakau, timah, tembaga dan minyak bumi.

Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda,banyak perrusahaan asing yang


menanamkan investasi di Indonesia. Berhektare-hektare hutan dibuka untuk
pembukaan lahan perkebunan, contohnya daerah OKU Timur Sumatera Selatan
yang awalnya hutan belantara berubah menjadi lahan pertanian dan perkebunan
yang subur hingga sekarang.

Persebaran Penduduk Dan Urbanisasi

Persebaran dan urbaninsasi terjadi karena Belanda pada abad XIX berusaha untuk
memenuhi produksi pertanian mereka dan membutuhkan tenaga kerja dari daerah
yang lebih padat penduduknya. Sehingga terjadi persebaran penduduk dari
wilayah Jawa ke Sumatera dan Borneo. 

Penemuan Tambang-Tambang

Teknologi pertambangan juga mulai diperkenalkan karena wilayah Indonesia


yang memiliki cukup banyak mineral. Salah satu nya adalah blok cepu yang
memiliki banyak minyak bumi.

Pembukaan lahan pada saat masa penjajah Kolonial Belanda dilakukan untuk
melakukan aktifitas pertambangan seperti tambang minyak bumi, tambang batu
bara, dan juga tambang logam. Pembukaan lahan pertambangan tersebut terutama
terjadi pada masa akhir abad ke 19 dan pada awal abad ke 20.

Perkembangan Kegiatan Ekonomi

6
Setelah kekuasaan Inggris berakhir, Indonesia kembali dikuasai oleh Belanda.
Setelah mendapat kritikan dari kaum humanis dan kaum demokrat di negeri
Belanda dan di Hindia Belanda, akhirnya sistem tanam paksa dihapuskan pada
1870. Akibat dari dilaksanakannya sistem ekonomi terbuka bangsa-bangsa diluar
Belanda, seperti Inggris, Belgia, Prancis, Amerika Serikat, Cina, dan Jepang
berdatangan ke Indonesia. Dengan adanya sistem ekonomi terbuka, perkebunan
di Jawa dan Sumatra berkembang dengan pesat.

Perubahan masyarakat pada aktivitas ekonoi pada saat masa pemerintahan


penjajah kolonial terjadi baik pada aktivitas produksi, aktivitas konsumsi dan
aktivitas distribusi. Hal tersebut tampak dari adanya peningkatan aktivitas ekspor
maupun impornya.

Perubahan Aspek Politik

Pengaruh kekuasaan Belanda semakin kuat karena intervensi yang intensif dalam
masalah-masalah istana, seperti pergantian takhta, pengangkatan pejabat-pejabat
keraton, ataupun partisipasinya dalam menentukan kebijaksanaan pemerintahan
kerajaan. Dengan demikian, dalam bidang politik penguasa-penguasa pribumi
makin tergantung pada kekuasaan asing sehingga kebebasan dalam menentukan
kebijaksaan pemerintahan istana makin menipis.

Di samping itu aneksasi wilayah yang dilakukan oleh penguasa asing


mengakibatkan makin menyempitnya wilayah kekuasaan pribumi. Penghasilan
yang berupa lungguh, upeti atau hasil bumi makin berkurang, bahkan hilang sebab
kedudukannya telah berganti sebagai alat pemerintah Belanda. Perubahan pada
bidang politik meliputi :

Struktur Birokrasi

Ketika Indonesia menjadi jajahan Belanda, pemerintah Kolonial Bekanda


mengangkat seorang gubernur jenderal yang disebut Dewan Hindia. Dibawah
gubernur jenderal yang diangkat beberapa residen yang dibantu oleh asisten
residen. Pemerintah dibawahnya lagi diserahkan kepada pemerintah tradisional
seperti raja dan dan bupati. Para bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji,
padahal menurut adat kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti

7
dari rakyat. Dengan demikian, bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah
kolonial. Dalam melaksanakan pemerintahan, pemerintah Belanda menjalankan
sistem pemerintahan tidak langsung dengan memanfaatkan sistem feodalisme
yang sudah berkembang di Indonesia. Ciri dari feodalisme adalah ketaatan mutlak
dari para bawahan ke atasan.

Sistem Pemerintahan

Terjadinya perubahan sistem birokrasi turut mengubah sistem pemerintahan. Pada


masa pemerintahan Gubernur Daendels ,Pulau Jawa dijadikan sebagai pusat
pemerintahan dan membaginya menjadi kesatuan-kesatuan wilayah yang disebut
prefecture. Selain itu juga menjadikan penguasa local, seperti wedana sebagai
pengawal negeri yang mendapat gaji negara dan bertanggung jawab kepada
pemimpin prefectuure.

Setelah Belanda kembali menguasai Indonesia, perubahan sistem baru terlaksana


kembali. Pemerintah Belanda mengeluarkan Undang-Undang Desentralisasi
Tahun 1903.

Perubahan Dalam Aspek Budaya

Makin meluasnya pengaruh kehidupan Barat dalam lingkungan kehidupan


tradisional. Tata kehidupan Barat seperti cara bergaul, gaya hidup, cara
berpakaian dan pendidikan mulai dikenal di kalangan atas atau istana. Sementara
itu, beberapa tradisi di lingkungan istana mulai luntur.

Tradisi keagamaan rakyat pun mulai terancam pula. Di kalangan penguasa timbul
kekhawatiran bahwa pengaruh kehidupan Barat mulai merusak nilai-nilai
kehidupan tradisional. Tantangan yang kuat terutama dari kalangan pimpinan
agama yang memandang kehidupan Barat bertentangan dengan norma-norma
ajaran agama Islam. Orientasi keagamaan seperti ini, terdapat juga di kalangan
para bangsawan dan pejabat-pejabat istana yang patuh kepada agama. Dalam
suasana kritis, pandangan keagamaan ini dijadikan dasar ajakan untuk melakukan
perlawanan.

Perubahan dalam berbagai segi kehidupan sebagai akibat makin meluasnya


kolonialisme dan imperialisme di Indonesia menimbulkan kegelisahan,

8
kekecewaan, dan kebencian yang meluas di kalangan rakyat Indonesia. Itulah
sebabnya pada abad ke-19 muncul perlawanan-perlawanan besar di seluruh
wilayah Indonesia

Perubahan Masyarakat Pada Masa Penjajahan Jepang

Perubahan Dalam Aspek Ekonomi

Sistem ekonomi perang Jepang membawa kemunduran dalam bidang


perekonomian di Indonesia. Putusnya hubungan dengan perdagangan dunia
mempersempit kegiatan perekonomian di Indonesia. Perkebunan tanaman ekspor
diganti menjadi lahan pertanian untuk kebutuhan sehari-hari. Pembatasan ekspor
menyebabkan sulitnya memperoleh bahan pakaian. Oleh karena itu, rakyat
Indonesia pun mengusahakannya sendiri.

Wajib setor padi dan tingginya pajak pada masa pendudukan Jepang
menyebabkan terjadinya kemiskinan luar biasa dan angka kematian sangat tinggi.
Sebagai contoh, di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah angka kematian mencapai
50%. Kemiskinan yang luar biasa berdampak pada penyakit-penyakit sosial
lainnya. Gelandangan, pengemis, kriminalitas, semakin berkembang akibat
lemahnya kekuatan ekonomi rakyat.

Perubahan Dalam Aspek Politik

Propaganda Jepang berhasil memengaruhi masyarakat Indonesia. Dengan alasan


untuk membebaskan bangsa Indonesia dan penjajahan Belanda, Jepang mulai
mendapat simpati rakyat. Dengan kebijakan yang kaku dan keras, secara politik
organisasi pergerakan yang pernah ada sulit mengembangkan aktivitasnya.

Bahkan, Jepang melarang dan membubarkan semua organisasi pergerakan politik


yang pernah ada di masa kolonial Belanda. Hanya MIAI yang kemudian
diperbolehkan hidup karena organisasi ini dikenal sangat anti budaya Barat
(Belanda). Kempetai selalu memata-matai gerak-gerik organisasi pergerakan
nasional. Akibatnya, muncul gerakan-gerakan bawah tanah.

Jepang berusaha mendapatkan simpati dan dukungan rakyat dan tokoh-tokoh


Indonesia atas kekuasaannya di Indonesia. Akibatnya, hal ini menimbulkan

9
beragam tanggapan dari para tokoh pergerakan nasional. Kelompok pertama
adalah kelompok yang masih mau bekerja sama dengan Jepang, tetapi tetap
menggelorakan pergerakan nasional. Para tokoh ini adalah mereka yang muncul
dalam berbagai organisasi bentukan Jepang. Adapun kelompok kedua adalah
mereka yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan melakukan
gerakan bawah tanah.

Pada masa akhir pendudukan Jepang, terjadi revolusi politik di Indonesia, yakni
kemerdekaan Indonesia. Peristiwa proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945 menjadi momen penting perjalanan sejarah Indonesia selanjutnya.
Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.

Perubahan Dalam Aspek Budaya

Jepang berusaha untuk "menjepangkan" Indonesia. Ajaran Shintoisme diajarkan


pada masyarakat Indonesia. Kebiasaan menghormat matahari dan menyanyikan
lagu Kimigayo merupakan salah satu pengaruh pada masa pendudukan Jepang.
Pengaruh budaya ini menimbulkan perlawanan di berbagai daerah. Salah satu
penyebab perlawanan adalah penolakan terhadap kebiasaan menghormat
matahari.

Perkembangan Bahasa Indonesia pada masa pendudukan Jepang mengalami


kemajuan. Pada tanggal 20 Oktober 1943, atas desakan dari beberapa tokoh
Indonesia, didirikanlah Komisi (Penyempurnaan) Bahasa Indonesia. Tugas
Komisi adalah menentukan istilah-istilah modern dan menyusun suatu tata bahasa
normatif serta menentukan kata-kata yang umum bagi bahasa Indonesia.

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Pada makalah ini telah dijelaskan mengenai materi perubahan politik, ekonomi,
sosial dan budaya. Tentunya kita menjadi tahu betapa menderitanya rakyat
indonesia akibat kolonialsime. Sehingga dengan disusunya makalah ini

10
diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang bangsa
indonesia. Jadi kita akan lebih mnghargai jasa pahlawan kita dan lebih mencintai
indonesia.

Saran

Menurut kami, materi sejarah wajib Indonesia sangat mudah dipahami. Tetapi
akan lebih baik lagi apabila ditambahkan bidang-bidang lain dalam materi ini,
sehingga siswa akan memeperoleh banyak pengetahuan.

11

Anda mungkin juga menyukai