Anda di halaman 1dari 35

EKOLOGI

PEMERINTAHAN
OLEH :
DR ANDI CUDAI NUR, M.SI

UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR
TAHUN 2021
Pengertian Ekologi
• Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata oikos
(lingkungan) dan logos (ilmu). Secara tipologi, ekologi
dibedakan atas darat, laut, dan udara. Sedangkan secara
jenis, ekologi dibagi atas alami dan buatan.
• Edward S. Rogers: Ecology is of the study of relationship
between organism and their environment.
• Fuad Amsyari: Ekologi ialah suatu ilmu yang mempelajari
hubungan antara satu organisme dengan yang lainnya
dan antara organisme – organisme tersebut dengan
lingkungannya.
Lanjutan..

• Prajudi Atmosudirjo: Ekologi adalah tata hubungan


total (menyeluruh) dan mutual (timbal-balik) antar
satu organisme dengan lingkungan sekelilingnya.
• H. Sitanggang: Ekologi ialah ilmu yang mempelajari
saling hubungan antara lingkungan dengan faktor-
faktornya, saling hubungan antar faktor – faktor
lingkungan sendiri dan saling hubungan antar unsur
sesuatu faktor,serta saling hubungan dengan
lingkungannya.
Pengertian
Ekologi Pemerintahan
• Ekologi pemerintahan ialah suatu ilmu
yang mempelajari adanya proses saling
pengaruh mempengaruhi sebagai akibat
adanya hubungan normatif secara total
dan timbal balik antara pemerintah dengan
lembaga-lembaga tinggi negara, maupun
antar pemerintah, vertikal horizontal, dan
dengan masyarakatnya.
Klasifikasi Lingkungan
• Menurut Fuad Amsyari lingkungan dapat dibedakan dalam tiga
kategori :
1. Lingkungan Fisik (physical environment), yaitu segala
sesuatu disekitar kita yang berbentuk “benda mati”, seperti :
rumah, kendaraan, gunung, air, sinar matahari, dll.
2. Lingkungan Biologis (biological environment), yaitu segala
sesuatu yang berada di sekitar manusia yang berupa
organisme hidup selain manusia itu sendiri. Seperti
binatang dan tumbuh – tumbuhan.
3. Lingkungan Sosial (social environment), yaitu manusia –
manusia lain yang ada di sekitarnya, seperti tetangga,
teman-teman dan orang lain di sekitar kita yang belum kita
kenal.
Lanjutan..
• Manusia atau makhluk hidup pada umumnya
dan lingkungan mempunyai ikatan ekologis,
yaitu hubungan timbal balik atau interaksi yang
harmonis dan stabil dalam bentuk ikatan sumber
energi kehidupan yang dalam batas – batas
tertentu tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain, karena keduanya merupakan satu
kesatuan sistem yang disebut dengan
ekosistem.
Bentuk-Bentuk Ekosistem
• Berkaitan kajian ekologi, terdapat dua bentuk ekosistem, yaitu :
1. Ekosistem Alamiah (natural ecosystem), yaitu bentuk
daripada proses kehidupan yang terdapat seperti di hutan –
hutan belantara atau lautan – lautan luas, maupun di
daerah – daerah kutub, dimana campur tangan manusia
belum sampai kesana.
2. Ekosistem Buatan (artificial ecosystem), yaitu suatu bentuk
lingkungan hidup terutama sebagai hasil kerja manusia
terhadap ekosistemnya, sehubungan dengan kemampuan
yang luar biasa untuk mengolah materi – materi yang ada
di sekitarnya.
Asas – Asas Dasar Ekologi
1. Asas interpedensi merupakan ketergantungan
antara satu aspek dengan aspek lainnya.
2. Asas perubahan berbunyi bahwa segala sesuatu
itu akan mengalami perubahan atau lingkungan
dinamis.
3. Asas evolusi bahwa segala sesuatu perubahan
terjadi secara bertahap, tidak ada perubahan yang
bersifat meloncat. Ada proses – proses yang
mendahuluinya namun tidak nampak.
Ekologi Pemerintahan
• Pada tahun 1950 – an muncul istilah ekologi administrasi,
sedangkan istilah ekologi pemerintahan itu sendiri barulah
dikenal pada tahun 1980 – an.
• Ekologi pemerintahan merupakan suatu disiplin ilmu / cabang
ilmu pemerintahan yang mempelajari adanya suatu proses
saling mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan
normatif secara total dan timbal balik antara pemerintah
dengan lembaga – lembaga Negara, masyarakat, lingkungan
fisik dan lingkungan sosial dimana pemerintahan itu berada,
baik secara vertikal maupun horizontal.
• Ekologi pemerintahan dibagi atas dua lingkungan, yakni
lingkungan fisik (tri gatra) dan lingkungan sosial (panca gatra).
Lingkungan Pemerintahan
• Dalam Ekologi Pemerintahan, ada dua macam Ekosistem yaitu :
1. Ekosistem/lingkungan Fisik
Lingkungan fisik ialah lingkungan alam bersama tumbuhan
dan hewan yang ada disuatu wilayah Negara, termasuk
manusia sebagai salah satu faktor yang selalu berproses
dengan lingkungannya. Lingkungan Fisik dapat digolongkan
kedalam 3 kelompok yaitu : kondisi geografis, keadaan
penduduk, dan sumber daya alam.
2. Ekosistem/lingkungan sosial atau geografis
Lingkungan geografis dapat memberi pengaruh
terhadap kehidupan fisik dan kehidupan kejiwaan
manusia.
• Lingkungan fisik pemerintahan dapat digolongkan ke dalam tiga
kelompok, antara lain :

1. Lingkungan geografis
Lingkungan geografis dapat memberi pengaruh terhadap kehidupan
fisik dan kehidupan kejiwaan manusia karena didalamnya selalu
terdapat adaptasi, misalnya penyesuaian bentuk tubuh, cara hidup da
bentuk bermukim serta berkelompok, penyebaran dan penyesuaian
budaya serta seni, cara berpikir dan mempertahankan diri, dll.
Pengaruh lingkungan geografis terhadap kehidupan Negara dapat
dibagi menjadi tujuh aspek, yaitu :
a) Letak Negara dalam rotasi bola dunia
b) Bentuk daratan
c) Bentuk air
d) Kesuburan tanah dan mineral
e) Iklim
f) Bentuk – bentuk fisik pebatasan Negara
g) Ukuran wilayah negara
2.  Sumber daya dan kekayaan alam (SDA)
Sejak awal kehidupan manusia selalu berhubungan dengan
sumber daya alam. Hubungan ini berjalan secara terus menerus
dalam proses yang saling mempengaruhi dengan melakukan
berbagai adaptasi.
a) Sumber daya alam adalah berbagai potensi yang terdapat di
dalam lingkungan alam yang dapat diubah menjadi bahan
atau energi untuk kepentingan hidup manusia.
b) Kekayaan alam pada dasarnya juga termasuk dalam SDA,
namun secara spesifikasi berarti berbagai jenis tumbuhan,
hewan, dan berbagai material kandungan bumi (cair maupun
padat) yang dapat bermanfaat kepada manusia dan bangsa
yang memilikinya.
3.  Penduduk
a) Penduduk sebagai lingkungan fisik harus melakukan
adaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
b) Penduduk sebagai faktor ekonomi, manusia disebut sebagai
faktor produksi.
• Lingkungan sosial pemerintahan, terdiri atas :

1.  Ideologi
Ideologi merupakan salah satu hal yang digolongkan ke dalam lingkungan
sosial pemerintahan. Ideologi dalam suatu Negara tentu memberi
pengaruh yang sangat besar terhadap corak kehidupan pemerintahan
suatu Negara.
Sebagai contoh sistem pemerintahan di Indonesia yang mendapat
pengaruh dari ideologi Pancasila yang dianut dan diterapkan didalamnya.
Dengan Pancasila yang menjadi ideologi yang dianut dan berlaku
diseluruh wilayah Indonesia, maka seluruh aktivitas pemerintahan yang
berlaku pun bertumpu pada Pancasila yang menjadi dasar Negara.
Lanjutan…

• Sejumlah kebijakan dan pelaksanaannya pun tidak


boleh bertentangan dengan nilai – nilai yang diakui
dan dijunjung tinggi di dalamnya. Tentu corak
pemerintahan yang berlaku di Indonesia yang
berlandaskan ideologi Pancasila berbeda dengan
corak pemerintahan yang berlaku di Amerika yang
menganut sistem Liberal, serta di China yang lebih
ke Sosialis – Komunis.
• Lingkungan sosial pemerintahan, terdiri atas :

2.  Politik
Pemerintahan dan politik adalah dua hal yang sangat erat kaitannya, sehingga
perbedaannya terkadang sulit dilakukan. Demikian pula dalam hal ini, dapat
dipastikan bahwa sistem politik yang dianut oleh suatu Negara tentu sangat
mempengaruh aktivitas lingkungan pemerintahan di dalamnya. Kita lihat saja
sistem perpolitikan di Indonesia yang menganut sistem kepartaian dengan
multipartai. Kehadiran partai – partai yang semakin menjamur saat ini tentu
mengambil pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan pemerintahan yang ada.
Kebijakan yang dikeluarkan kemudian selalu lahir dari pertarungan pertentangan
kepentingan antar parpol yang ada. Sehingga parpol yang kemudian “menang”
dalam pertarungan tersebut dapat mengambil pengaruh yang paling besar dalam
pengeluaran kebijakan dan mendapat kesempatan yang sebesar - besarnya untuk
mengakomodasi kepentingan parpol yang memboncenginya.
3. Sosial Budaya
Sosial budaya juga termasuk dalam lingkungan sosial pemerintahan yang paling
besar memberikan impact bagi kehidupan pemerintahan. Kondisi budaya suatu
Negara kemudian akan sangat nampak dari corak pemerintahannya. Misalnya
saja di Indonesia, dengan sosial budaya yang multikulural akibat dari kondisi
geografis yang terpisah – pisah berbentuk kepulauan sangat berpengaruh pada
bentuk Negaranya, yakni Negara kesatuan. Kemudian dengan masyarakat yang
plural mengenai agama, semuanya sangat berpengaruh pada iklim
pemerintahannya yang menjunjung tinggi sikap toleransi yang kemudian
memunculkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Lebih jauh lagi pengaruh kemajemukan budaya tersebut dalam kehidupan
pemerintahan kita, yaitu dengan penerapan sistem pemerintahan daerah yang
otonom, dengan harapan masing - masing daerah dapat mengembangkan
segala potensi yang dimilikinya. Dengan penerapan asas desentralisasi tersebut,
diharapkan seluruh daerah memiliki daya saing tinggi yang sifatnya sehat untuk
terus menggali potensinya agar lebih maju, namun tetap dalam kerangka NKRI.
4.  Ekonomi
Sisi ekonomi dan sisi ekologi pemerintahan, merupakan dua ujung tali yang
saling tarik menarik antarbagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
Kadangkala pemfokusan perhatian pada kebijakan pemerintah mengenai
peningkatan taraf ekonomi suatu Negara menyebabkan kehidupan
ekologisnya terlupakan. Padahal hal yang mungkin tidak diingat bahwa
betapapun kemajuan suatu Negara dalam bidang ekonominya, tentu tidak
ada nilainya jika sisi ekologinya rusak akibat eksploitasi besar – besaran
dilakukan.
Misalnya saja di Indonesia, akibat sistem pemerintahan yang otonom pada
tiap daerah menyebabkan lahirnya bermacam – macam masalah terkait
ekologi yang apabila dianalisis lebih dalam masalah tersebut ternyata
berangkat dari ekonomi. Bagaimana PAD tiap daerah kemudian dijadikan
“ajang persaingan” bagi daerah – daerah, sehingga tak ayal pengerukan
kekayaan daerah dilakukan sebagaimana mungkin asalkan PAD-nya tinggi.
4.  Ekonomi
Hal tersebut tentu sangat miris kedengarannya, dan lebih miris lagi pada saat
kabar bencana yang terjadi disejumlah daerah itu terjadi. Kemudian, muncul
pula masalah lain dalam bidang yang serupa, kondisi / jumlah penduduk
yang sangat besar yang tidak ditunjang dengan kebijakan berupa penyediaan
lapangan kerja, sehingga menyebabkan tingginya angka pengangguran dan
kriminalitas, sementara sebagian besar aparat pemerintahnya sibuk
melakukan korupsi “berjamaah”. Semua ini berangkat dari kebijakan ekonomi
yang tidak seimbang, yang di mana kebijakan – kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah tidak bersifat holistic pertimbangannya dalam melihat
potensi dan masalah – masalah lain yang mungkin atau telah hadir selain
masalah ekonomi yang terus menerus menjadi fokusnya.
Maka dalam hal ini, tentu sangat dibutuhkan kejelian pemerintah dalam
mencari solusi atas masalah – masalah ekonomi yang berskala kenegaraan
di atas agar dapat teratasi dengan bijak.
5. Hankam (pertahanan dan keamanan)
Bidang hankam merupakan bidang yang tak bisa dinafikan bahwa memiliki
pengaruh yang cukup besar bagi iklim pemerintahan kita. Salah satu
syarat suatu Negara dapat dikatakan Negara apabila memiliki wilayah. Hal
ini kemudian tentu menjadi perhatian oleh pemerintah untuk memperkuat
pertahanan keamanan untuk menjaga kedaulatan negaranya. Apabila kita
tarik konsep ideal tersebut pada kondisi Indonesia kekinian, maka dapat
kita lihat kesenjangan – kesenjangan bidang hankam Indonesia.
Dengan kondisi ekologis yang terpisah pulau antar pulau oleh perairan,
maka seharusnya kebijakan pemerintahan terkait hankam tersebut lebih
mendapat perhatian lagi. Sementara pada saat ini, masalah klaim
mengklaim wilayah masih saja terjadi sebagai cerminan masih sangat
kurangnya perhatian pemerintah terkait masalah tersebut.
Suatu pernyataan Aristoteles menyatakan bahwa “ketika suatu sistem pemerintahan
yang diterapkan disuatu Negara berbeda dengan sistem yang sama, maka hasilnya
tidak akan mutlak sama, hal tersebut dikarenakan ada faktor lain yang mempengaruhi,
misalnya faktor kondisi geografis”.
Adapun prinsip dasar ekologi pemerintahan, antara lain :
1) Setiap masalah akan menimbulkan suatu stimulus negatif yang baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat menghancurkan / menganggu eksistensi manusia.
2) Perlunya tindakan adaptasi menyeluruh dan mengarah pada suatu perbaikan ekosistem agar
menjadi lebih stabil dan harmonis, serta bebas dari ancaman stimulus negatif yang sama untuk
masa yang akan datang.
3) Apabila tindakan adaptasi yang dilakukan merupakan suatu stimulus negatif yang baru bagi
organisme lain, maka segala usaha harus mendahulukan kepentingan populasi manusia
dibandingkan populasi lainnya.
4) Tindakan adaptasi apapun yang dilakukan harus berorientasi pada pemikiran untuk
kemanfaatan yang sebesar mungkin bagi kepentingan eksistensi manusia (asas kemanfaatan).
• Penerapan ekologi secara analogis dalam bidang pemerintahan,
yakni dapat dilihat pada :
1. Ekosistem
Pada dasarnya adalah dinamika ekologi meliputi gelombang
kehidupan, energi, kelahiran, pertumbuhan, kematian,
perkembangan, kehancuran dalam hubungan yang saling
mempengaruhi.
2. Suksesi
Yaitu adanya kehidupan setelah adanya kematian suatu
spesies.
3.  Habitat
Adalah suatu ruang atau wilayah di mana terdapat suatu
kehidupan tumbuhan atau binatang. Dalam habitat ini terjalin
suatu hubungan unsur-unsur lingkungan yang rumit.
4.  Perubahan energi
Organisme hidup dapat bergerak dan berjalan karena adanya
perubahan energi dari dan ke lingkungan mereka. Energi
tersebut dapat dirubah sesuai dengan kepentingannya.
5.  Saling hubungan antar organisme
Beberapa pola hubungan:
a) Bersifat netral: pengaruh suatu organisme yang selalu
sama terhadap organisme lainnya.
b) Bersifat kompetitif: hubungan yang saling memperebutkan
untuk keperluan masing-masing kehidupan organisme
c) Bersifat mutualisme (yang satu memerlukan yang lain)
• Dimensi pemerintahan dapat dikaji berdasarkan salah satu teori
dari Aristoteles, yaitu teori organisme. Yang menyatakan bahwa
Negara atau pemerintahan itu adalah kodrat dan merupakan satu
organisme yang mempunyai kehidupan tersendiri.
• Dalam bukunya “Politics”, Aristoteles menyatakan bahwa Negara
adalah suatu masyarakat paguyuban yang paling tinggi di atas
masyarakat paguyuban yang lainnya. Negara bersifat kodrat dan
memiliki semua sifat organisme yang terdapat pada makhluk
hidup. Aristoteles juga menyatakan bahwa bernegaralah yang
membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
• Penyesuaian dalam dimensi pemerintahan, antara lain:
1. Dari teori organisme, gerak dan cara bergerak pemerintahan itu
merupakan proses upaya penyesuaian dalam beberapa hal,
yaitu :
a) Penyesuaian dalam kedaulatan dengan pencapaian tujuan
dalam kehidupan bernegara.
b) Penyesuaian dengan lingkungannya, baik faktor – faktor
internal maupun eksternal.
2. Upaya mencari keseimbangan hubungan yang terbaik, antara
lain:
a) Kelompok masyarakat dengan kelompok yang lain,
b) Kelompok dengan individu,
c) Individu dengan individu,
d) Warga dengan SDA yang tersedia, dan
e) Hubungan warga Negara perseorangan dan secara
bersama dengan lingkungan sosial budaya dan lingkungan
alam sekitar.
• Ada 5 hal yang akan pengaruhi bekerjanya sistem dalam
ekologi pemerintah:
1. Kondisi keadaan penduduk (keadaan ekonomi, sosial, budaya):
a) Dalam Indonesia yang sangat heterogen/multi teknik
dibutuhkan suatu pemerintahan.
b) Fenomena sosiologis, banyak dimensi yang bisa menjadi
asumsi pemerintahan desentralistik karena heterogenitas
masyarakat kita, integrasinya lemah, ingin memisahkan diri
masyarakatnya, rentang kendali pemerintah sangat jauh.
2. Struktur sosial
a) Solidaritas mekanis; yang masih banyak persamaan -
persamaan kerja di dalam masyarakat; pedesaan.
b) Solidaritas organis; sudah muncul perbedaan – perbedaan
masyarakat secara banyak; perkotaan, masyarakat;
polarisasi pekerjaan sangat banyak.
3.      Sistem ekonomi di dalam suatu Negara
a) Sistem ekonomi pancasila, patrilinearlistrik
pertimbangan keluarga, lebih di utamakan =
nepotisme
b) Sistem penyelengaraan ekonomi dalam suatu Negara
• Daya beli masyarakat
• Income masyarakat
• Peredaran uang
• Potensi sumber daya alam
 4.      Ideologi
a) Fungsi ideologi dalam masyarakat :
• Fungsi integrasi = mempunyai kekuatan untuk
menyatukan perbedaan dalam masyarakat, harus
mampu disadari,
• Fungsi sebagai penataan tujuan bersama,
• Fungsi sebagai patron nilai yang mengatur
kehidupan sosial masyarakat.
5.      Sistem politik
Prinsip Dasar
Ekologi Pemerintahan
• Ada 4 prinsip dasar Ekologi Pemerintahan menurut Fuad Amsyari, yaitu :
1. Setiap masalah akan menimbulkan stimulus negatif terhadap sistem
yang akan menghancurkan eksistensi manusia.
2. Perlunya tindakan adaptasi yang menyeluruh dan mengarah kepada
suatu perbaikan ekosistem agar menjadi lebih stabil dan harmonis.
3. Serta bebas dari ancaman stimulus negatif yang sama untuk dimasa
yang akan datang. Apabila tindakan adaptasi yang dilakukan
merupakan satu stimulus negatif yang baru bagi organisme lain,
maka segala usaha harus mendahulukan kepentingan populasi
manusianya dibanding kepentingan populasi lainnya.
4. Tindakan adaptasi apapun yang dilakukan harus berorientasi pada
pemikiran untuk kemanfaatan yang sebesar mungkin untuk
kepentingan eksistensi manusia.
Pengaruh Lingkungan Sosial
Terhadap Ekologi Pemerintahan
1. Pengaruh Ideologi terhadap Ekologi Pemerintahan
Secara etimologi, istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani
yaitu dari kata Ideas dan logos. Yang berarti ilmu atau ajaran
tentang ide, gagasan, atau cita – cita tertentu, di mana sifatnya
tetap dan sekaligus merupakan dasar, pandangan atau paham.
• Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah
pembinaan sebagai berikut :
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan
diaktualisasikan agar mampu membimbimbing dan
mengarahkan masyarakat, Bangsa dan Negara.
• Bhineka Tunggal Ika dan Wawasan Nusantara terus
dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang
majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa
dan kesatuan wilayah.
• Contoh para pemimpin, penyelenggara Negara dan
pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat
mendasar.
• Pembangunan seimbang antara fisik, material, dan spiritual
untuk menghindari tumbuhnya matrealisme dan sekularisme.
Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik
dengan cara mengintegrasikan ke dalam pelajaran lain.
Pengaruh Politik terhadap Ekologi
Pemerintahan
• Membahas politik tidak lepas dari pemerintahan. Lebih khusus
lagi dalam pemerintahan Indonesia. Kita ketahui bahwa
sistem politik yang dianut suatu Negara mau tidak mau pasti
akan berpengaruh ke dalam lingkungan pemerintahan Negara
tersebut, begitu pula di Indonesia.
• Sistem multi partai yang dianut Negara kita pasti akan sangat
berpengaruh terhadap pengambilan – pengambilan kebijakan
oleh pemerintah.
• Bagaimana tidak, parlemen diduduki oleh orang – orang yang
berasal dari partai politik. Maka tidak heran jika kebijakan
yang dikeluarkan akan selalu ada perbedaan – perbedaan
didalamnya.
Pengaruh Ekonomi terhadap
Ekologi Pemerintahan
• Bidang yang mengalami perbenturan paling keras dengan urusan
lingkungan adalah ekonomi, sebagian besar terminologi ekonomi
mulai dari yang Marxis sampai yang monetarian terbukti gagal
mempertemukan keperdulian lingkungan dengan kenyataan praktik
berekonomi di dunia nyata.
• Dalam peningkatan ekonomi, nilai ekologi diabaikan. Padahal nilai
ekologi lebih penting daripada perkembangan nilai ekonomi.
Sehingga tidak mengherankan terganggunya keseimbangan
ekosistem, langsung maupun tidak langsung seperti meningkatnya
suhu udara di perkotaan, pencemaran udara, menurunnya air tanah
dan permukaan tanah, banjir dan masih banyak lagi dampak –
dampak yang di timbulkan akibat pengrusakan lingkungan demi
mengembangkan ekonomi.
• Dalam permasalahan ini, pemerintah sudah
seharusnya berfikir langkah apa yang harus
diambil, kebijakan – kebijakan yang diambil
tidak hanya sekedar kebijakan semata, tapi
membutuhkan realisasi yang berdampak
positif bagi ekologi maupun perkembangan
perekonomian.
Pengaruh Sosial Budaya
terhadap Ekologi Pemerintahan

• Sosial budaya juga sangat berpengaruh terhadap


kondisi ekologi pemerintahan. Misalnya, di
Indonesia, sosial budaya yang multikulural akibat
dari kondisi geografis yang terpisah – pisah
berbentuk kepulauan sangat berpengaruh pada
bentuk Negaranya, yakni Negara kesatuan.
Pengaruh Pertahanan dan
Keamanan terhadap Ekologi
Pemerintahan
• Masalah pertahanan keamanan tidak bisa begitu saja
diabaikan. Suatu Negara yang kondisi pertahanan
negaranya tidak kuat, maka akan dengan mudah di
kacaukan oleh Negara lain yang memiliki kepentingan.
• Dengan begitu, sistem pemerintahan pun akan goyah, yang
akan mengakibatkan ketidakstabilan semua sektor.
• Contohnya saja, Negara Indonesia tercinta ini, jelas sekali
bahwa sistem pertahanan di Negara kita masih lemah.
Kasus klaim mengklaim wilayah misalnya antara Indonesia
dengan Malaysia. Dari segi keamanan, teroris dengan
mudah memasuki wilayah NKRI.
Daftar Pustaka

• Inu Kencana Syafiie. 1998. Ekologi


Pemerintahan. Jakarta: PT Perca.

Anda mungkin juga menyukai