Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL MENGENAI INTEGRASI NASIONAL

(IDENTIFIKASI INTEGRASI NASIONAL)

Oleh

Rezki Soleha NPM 1901061011

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020
Dari Rujakan Hingga Virus Corona : Ujian Integrasi Bangsa

"Anak-anak, kalau ada teman kita yang sakit, kita wajib  membantu", kata Ibu Guru
dengan semangat memberikan penjelasan dan anjuran."

"Siap Bu", kata salah seorang murid di pojok.

"Kita tidak boleh egois. Hidup itu harus gotong royong dan peduli dengan sesama.
Mengapa demikian?", tambah Bu Guru

"Karena bangsa kita menjunjung tinggi nilai kesatuan dan persatuan Bu" jawab anak
yang paling pintar di antara kami.

Lalu guru bercerita tentang zaman penjajahan dan perebutan kemerdekaan Indonesia
panjang-lebar. Bercerita tentang keragaman suku, budaya dan bahasa.

Cerita beberapa tahun lalu, mengenang mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


(PKN) yang disampaikan oleh guru di depan kelas dengan topik integrasi nasional.
Dari situlah awal mula saya mengenal konsep integrasi nasional. Akhirnya, setelah
pembelajaran selesai di kelas itu, saya mempunyai kesimpulan bahwa integrasi
nasional adalah penyatuan seluruh kehidupan di dalam masyarakat yang berbeda.

Seiring berjalannya waktu, saya semakin memahami dan menganalogikan konsep


integrasi dengan kebiasaan rujakan di desa. Rujakan adalah satu gambaran
masyarakat desa yang selalu hidup berdampingan dan menjaga kebersamaan. Sebab
itu, selalu ada sesuatu yang selalu menarik hati untuk dieja dari segi sosial budaya di
desa.

Rujakan biasanya dilakukan oleh anak muda dan ibu-ibu, dan tidak menutup
kemungkinan bapak-bapak juga ikut rujakan. Waktu untuk rujakan tidak menentu
asal ada keinginan dan bahan untuk dibuat rujak. Bahan yang dijadikan rujak pun
biasanya variatif, seperti mangga, jambu, pepaya, dan lain-lain. Yang seru dari
Rujakan adalah kebersamaannya dalam menikmati, satu cobek untuk ramai-ramai.
Bahan-bahan rujakan dikumpulkan dari peserta, ada nyumbang buah ini, buah itu,
kerupuk, keripik dan seterusnya.

Ketika rujakan dimulai siapapun boleh bergabung, termasuk orang yang tidak ikut
mengupas buah dan mengulek sambal. Tidak ada yang menggerutu dan sibuk nyinyir,
malah semakin banyak peserta justru menambah keseruan. Canda tawa sesekali
menghiasi antarpeserta meski mulut sudah tidak karuan karena kepedasan. Kalau
kurang biasanya mengupas dan mengulek lagi.
Seiring berjalannya waktu, lambat laun rujakan mengalami pergeseran nilai. Rujak
semakin elit dan masuk panganan yang dikomersilkan.

Saya pun bertanya siapakah yang tega merampas kebersamaan dan menjadikan kita
semakin individualis?

Saya bertanya begitu karena ketika muncul wacana rujakan saat ini, kita langsung
menuju warung penjual rujak. Elitnya lagi sekarang rujak bisa dipesan dari rumah
kemudian si empunya warung mengantarkan dengan tambahan ongkos kirim.
Rujakan yang biasanya berkumpul dengan diselingi keriweuhan dan kebersamaan
kini terbagi dalam piring-piring. Ujian integrasi muncul saat itu pula.

Lebih jauh lagi bersamaan dengan waktu yang terus berjalan, dari masalah rujakan
yang semakin individualis bergeser ke masalah ngopi bareng. Saat ini, ngopi pun
begitu terjadi pergeseran nilai seiring perkembangan teknologi dan informasi. Ngopi
biasanya menjadi tujuan untuk melebur bersama karena ketika ngopi akan diiringi
dengan cerita dan pertukaran pikiran. Akan tetapi apa mau dikata, bareng hanya
ketika datangnya bareng tapi ketika duduk kembali pada handphone masing-masing.

Secara tidak langsung dari dua kejadian di atas, kita dapat mengetahui dan memahami
semakin terkikisnya nilai luhur kita, seperti gotong royong, kepedulian terhadap
sesama, kerekatan satu dengan yang lain semakin menipis. Gejala-gejala seperti ini
merupakan gejala akan tergerusnya integrasi bangsa kita.

Mari melangkah lebih jauh lagi dari kata rujakan dan ngopi bareng menuju kejadian
sekarang ini, perihal virus corona. Virus corona mari kita anggap saja sebagai ujian
untuk bangsa kita saat ini. Virus corona yang semula dianggap remeh karena
kekebalan dan kebandelan tubuh kita, kini telah dianggap masalah serius yang
menelan korban. Sejauh ini, korban positif virus corona di negara kita sudah lebih
dari seribu orang.

Di dalam situasi seperti inilah integrasi bangsa kita sebenarnya diuji. Sebesar apakah
nilai persatuan dan kesatuan yang dimiliki setiap pribadi bangsa kita ini? Kita boleh
menganggap ini adalah sebentuk penjajahan, penjajahan dari makhluk tak kasat mata,
yaitu virus.

Dari kebiasaan rujakan sampai virus corona ini dapat kita lihat kepedulian,
kebersamaan dan gotong royong masyarakatnya dalam menghadapi pandemi virus
corona. Banyak yang menyerukan untuk kita bersama-sama dalam menghadapinya,
tapi tidak sedikit juga yang memanfaatkan momen untuk saling menyalahkan,
menyudutkan, bahkan isu-isu agama dan politik  turut dimasukkan. 
Dari sudut ekonomi pun begitu, orang-orang tak mau kehilangan momentum, hingga
dijuallah masker dengan harga yang melambung. Dari hal mistis dan menjadi hoax
juga begitu, kasus yang terbaru seorang bayi baru lahir dan berbicara meminta
memakan telur. Akibatnya banyak warga mencari dan memborong telur.

Perlu kita kaji dan renungkan kembali sejarah bangsa kita. Bangsa kita adalah bangsa
yang besar dan bangsa yang berdiri tegak karena persatuan dan kesatuan. Bangsa
yang berintegrasi satu sama lain tanpa membedakan suku, ras, agama  dan bahasa.
Saat inilah seharusnya kita tunjukkan keintegrasian kita untuk melawan virus corona
ini. 

Oleh karenanya, melawan virus corona ini adalah tugas bersama, tidak hanya tim
medis, pemerintah, masyarakat, golongan A dan B, dan agama A dan B. Ini adalah
perjuangan se-bangsa dan se-tanah air, bersama kita teguh, bercerai kita runtuh
meskipun social distancing tetap kita jaga.
Pertanyaan Dan Jawaban

1. Apa pentingnya integrasi nasional bagi bangsa indonesia.

Integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan dalam kehidupan


masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia adalah Negara berkembang yang
masih mencari jati diri hendak seperti apa wajah Indonesia yang maju.
Integrasi nasional harus benar – benar diwujudkan hal ini akan menjadi suatu
langkah yang mampu mengumpulkan beraneka macam perbedaan yang
tersedia di Indonesia Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama bahwa
Indonesia ini adalah negara yang majemuk. Oleh sebab itu, persatuan adalah
hal yang sangat penting dalam menjaga kedaulatan Bangsa dan Negara
Indonesia ini. Integrasi dapat dikatakan sebuah simpul yang dapat
mengokohkan masyarakat Indonesia yang heterogen. Dengan itu, kita menjadi
suatu kesatuan yang utuh dan tidak mudah untuk dipecahbelah. Integrasi
merupakan modal utama kita sebagai Bangsa Indonesia untuk menghadapi
ancaman, hambatan, tantangan dan ganguan sehingga integrasi nasional
senantiasa terjaga dan terhindari dari jurang disintegrasi bangsa.

2. Bagaimna jika integrasi nasional tidak terjaga dengan baik oleh segenap
warganegara
Apa yang terjadi
Jawab :
a. Separatisme
Pemisahan kekuasaan atau penarikan diri dari suatu negara timbul
karena disintegrasi bangsa. Mereka merasa tuntutannya tidak terpenuhi
dan berusaha mendirikan negara sendiri dengan harapan terjadi
kemakmuran.

b. Ancaman dari luar mudah masuk


Ancaman dari luar akan mudah masuk ketika di dalam negeri terdapat
konflik atau perpecahan. Rasa persatuan yang hilang tidak dapat
menjadi benteng pertahanan dari ancaman yang mengganggu stabilitas
nasional.

c. Kesenjangan antar status sosial


Disintegrasi bangsa akan memperburuk kesenjangan yang sudah terjadi
antar kelas sosial baik dalam satu suku bangsa, maupun lintas suku
bangsa
d. Diskriminasi
Kasus disintegrasi diberitakan dalam media sosial dan media cetak di
mana semua orang mengetahuinya. Pembaca dan penonton akan menilai
siapa yang benar dan siapa yang salah menurut mereka. Akhirnya yang
menurut mereka salah akan mengalami diskriminasi yang memicu
adanya konflik lanjutan.

e. Terganggunya sistem perekonomian negara


Disintegrasi bangsa menyebabkan stabilitas nasional kacau. Dampaknya
adalah semua sendi kehidupan negara juga menjadi tidak stabil. Kondisi
perpolitikan kacau karena banyak tuntutan dan konflik dimana-mana.
Akibatnya stabilitas ekonomi mulai dari perdagangan dan perbankan
juga terganggu.

f. Meningkatnya tindakan anarkisme


Disintegrasi menandakan sikap nasionalisme yang menurun. Rasa cinta
terhadap bangsanya akan menurun juga. Maka akan muncul sifat anti
demokratis, anti toleransi, anti tranparan, dan anti pluraslistik.

g. Tidak adanya kenyamanan dan ketertiban dalam negara


Ketika sering terjadi kerusuhan, tawuran, bentrokan antar suku, dan
demonstrasi dimana-dimana, maka akan mengakibatkan kenyamanan
masyarakat akan berkurang. Mereka akan takut berada di dalam
lingkungannya sendiri.

3. Bagaimna cara anda sebagai bagian dari generasi muda dapat berpartisipasi
menjaga dan mewujudkan integrasi nasional
Jawab :
Upaya yang dapat saya lakukan sebagai generasi muda adalah dengan
memanfaatkan media digital untuk media pembelajaran dan tidak
menyebarkan atau membuat Informasi yang bernada provokasi, hasutan,
ujaran kebencian, dan kebohongan (hoax) yang mengalir deras melalui
media sosial (medsos) karea dapat mengancam integrasi bangsa.
Sebenarnya, kecanggihan media informasi dimanfaatkan untuk untuk
mengubungkan yang jauh. Pada bidang pendidikan yang dapat
dimanfaatkan sebagai akses ilmu pengetahuan untuk penunjang
perkuliahan, selain itu dapat dimanfaatkan sebagai pengetahuan tentang apa
yang terjadi di dunia. Sebagai generasi muda sudah sepatutnya
memanfaatkan media digital untuk mendukung kemajuan bangsa bukan
untuk membuat perpecahan atau disintegrasi bangsa yang dapat
disebarluaskan melalui internet.

4. Menurut anda apa saja faktor penghambat dan pendorong terjadinya integrasi
Jawab :
1. Faktor Penghambat Integrasi Nasional
a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
b. Kurangnya toleransi antar sesama golongan.
c. Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
d. Adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan
ketidakmerataan

2. Faktor Pendorong Integrasi Nasional


a. Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh
faktor-faktor sejarah Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam di
masa lalu
b. Adanya ideologi nasional
c. Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu
d. Adanya ancaman dari luar

5. Jelaskan faktor yg telah disebutkan minimal masing-masing 2 pada soal


nomor 4
Jawab :
3. Faktor Penghambat Integrasi Nasional
a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah suku dan kebudayaan
terbanyak di
dunia. Namun sayangnya, ada beberapa pandangan masyarakat
terhadap pemerintah
tentang keberagaman ini. Ada beberapa kemajemukan yang terdapat di
dalam
masyarakat yang kurang diperhatikan oleh pemerintah terutama yang
berkaitan dengan kebudayaan setempat. Kurangnya penghargaan
terhadap kemajemukan yang dilakukan oleh pemerintah maupun
masyarakat Indonesia sendiri membuat kemajemukan itu terkikis
secara perlahan-lahan.
b. Kurangnya toleransi antar sesama golongan.
Kurangnya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang
ada di masyakat
menjadi salah satu penyebab konflik sosial. Dampak akibat konflik
sosial yang terjadi di dalam masyarakat terutama dalam hal yang
berkaitan dengan toleransi akan mengurangi rasa persatuan dan
kesatuan bangsa. Selain itu, kurangnya toleransi terhadap perbedaan
yang terjadi secara terus-menerus akan membuat sebuah bangsa
hancur akan sendirinya sehingga integrasi nasional tidak akan pernah
terwujud.
c. Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk menjaga
persatuan dan kesatuan juga menjadi salah satu faktor yang
mengambat terwujudnya integrasi nasional. Di era globalisasi,
masyarakat menjadi lebih individualistis dan cenderung tidak
memperdulikan kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya. Jika tidak
dicegah, rasa kesadaran diri yang berkurang sebagai dampak
globalisasi akan makin mempersulit terwujudnya integrasi nasional.
Oleh karena itu, diperlukan kiat-kiat untuk membangun karakter
bangsa di era globalisasi untuk meningkatkan kesadaran diri
masyarakat untuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan demi
terwujudnya integrasi nasional bangsa.
d. Adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan Dengan diberlakukannya otonomi
daerah, maka sebagian wewenang dan tanggungjawab pemerintah
pusat telah dilimpahkan kepada pemerintah daerah. Dengan begitu
akan semakin nampak ketimpangan baik sosial maupun ekonomi antar
daerah. Untuk menyeimbangkan ketimpangan tersebut diperlukan
kesadaran diri akan rasa keadilan sosial yang merata di berbagai
daerah di Indonesia.

2. Factor pendorong integrasi nasional


a. Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh
faktor-faktor sejarah Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam di
masa lalu, terutama zaman dimana Indonesia dijajah oleh bangsa lain
selama bertahun-tahun. Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia 17
Agustus 1945, perjuangan yang dilakukan oleh setiap elemen
masyarakat untuk memperoleh kemerdekaan bukanlah sesuatu yang
sifatnya main-main. Rasa senasib seperjuangan di masa lalu yang
terbawa sampai dengan masa sekarang menjadi salah satu faktor
pendorong untuk mewujudkan integrasi nasional. Jika di masa lalu rasa
senasib seperjuangan digunakan untuk memujudkan kemerdekaan
Indonesia, di era sekarang ini rasa senasib seperjuangan digunakan
untuk memperkuat stabilitas nasional demi terwujudnya persatuan
Indonesia dalam integrasi nasional.
b. Adanya ideologi nasional
deologi nasional negara kita Indonesia adalah Pancasila. Sebagai
ideology nasional, Pancasila tidak dapat digantikan oleh ideologi
manapun. Walalupun Indonesia terdiri dari banyak kepercayaan, arti
penting dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Pemaknaan ideologi nasional yaitu Pancasila dilakukan melalui
implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk
mewujudkan integrasi nasional di Indonesia. Melalui pemaknaan
ideologi nasional yaitu Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
integrasi nasional akan lebih mudah untuk diwujudkan.
c. Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu
Perbedaan dan kemajemukan di Indonesia bukanlah salah satu alasan
untuk dijadikan faktor penyebab konflik sosial yang terjadi di kalangan
masyarakat. Justru perbedaan inilah yang membuat masyarakat
Indonesia mempunyai keinginan untuk mempersatukan perbedaan di
dalam satu kesatuan bangsa yang utuh. Baik di dalam masyarakat
tradisonal dan modern, keinginan untuk mempersatukan perbedaan di
dalam kehidupan sehari-hari tentunya ada. Dalam kehidupan
berbangsa negara dan berbangsa Indonesia, keinginan untuk
mempersatukan bangsa merupakan salah satu perwujudan nilai-nilai
luhur Pancasila sebagai dasar negara.
d. Adanya ancaman dari luar

Walupun Indonesia sudah merdeka selama 71 tahun, bukan tidak


mungkiancaman dari luar itu masuk ke Indonesia. Ancaman-ancaman
dari luar di era globalisasi sekarang ini tidak dapat diartikan sebagai
ancaman yang menjajah seperti pada masa kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi ancaman dari luar dalam
kaitannya dengan bahaya globalisasi dan modernisasi, integrasi
nasional perlu diwujudkan di setiap lapisan masyarakat yang ada
tinggal di wilayah Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA (REFRENSI)

Ari, Putu.2017.Makalah Integrasi Nasional.Universitas Udayana.

Lutfi,Mohammad.2020https://www.kompasiana.com/lutfitongar/5e7ea0b0097f36339
855fb92/dari-rujakan-hingga-virus-corona-ujian-integrasi-bangsa?page=2

Susilo.2019.Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan.Bandar Lampung

Anda mungkin juga menyukai