Anda di halaman 1dari 2

Awal perkembangan sosiologi :

Auguste Comte (1789-1857) merupakan filsafat Prancis pertama yang merumuskan


buah pikirannya sekaligus sebagai pelopor perkembangan sosiologi.

Auguste Comte membagi 3 tahap perkembangan intelektual, yaitu :

1. Tahap Teologi / Fiktif

Tahap dimana manusia menfsirkan gejala-gejala disekelilingnya secara teologis


yaitu dengan kekuatan yang dikendalikan ruh dewa atau Tuhan Yang Maha Esa.

2. Tahap Metafisika

Tahap dimana manusia menganggap dalam setiap gejala terdapat kekuatan yang
akhirnya dapat ditentukan. Contohnya, cita-cita seseorang.

3. Tahap Ilmu Pengetahuan Positif

Tahap akhir dari perkembangan manusia dimana memusatkan perhatian pada


gejala-gejala yang nyata dan konkrit tanpa ada halangan dari pertimbangan
lainnya.

Sebelum Masehi dan sebelum Auguste Comte mempopulerkan istilah sosiologi,


terdapat tokoh-tokoh lain juga seperti :

1. Plato (429-347 SM).

2. Aristoteles (384-322 SM).

3. Filsuf Arab Ibnu Khaldun (1372-1406).

4. Pada Zaman Renaissance : N. Machiavelly, Thomas More & Campanella.

5. Hobbes.

6. John Locke & JJ Rousseau.

7. Saint Simon.

Timbulnya sosiologi modern :

Filsafat dikenal sebagai MATER SCIANTIARUM.

Pertengahan abad 20 ada perubahan yang mewarnai sosiologi. Tokoh yang paling
berpengaruh adalah Emile Durkheim (1858-1917) seorang sosiolog Perancis.
W.I Thomas (1863-1947) memberikan dorongan lebih besar bagi perkembangan
yang lebih baru lagi bagi Amerika.

Perkembangan mencapai momentum penting tepatnya dalam tahun PD II hingga


sekarang.

Herbert Spencer (1176) menggabungkan teori penting tentang evolusi sosial.


Evolusi secara gradasi dari masyarakat primitf berkembang ke arah masyarakat
industri.

Sosiolog Amerika, Lesterward (1883) menerbitkan karya Dinamic Sociology tentang


perkembangan sosiologi melalui aktivitas sosial yang dapat dilakukan oleh para
sosiolog.

Emile Durkheim (1895) menulis Rule Of Sociological Method. Kalsifikasi studinya


adalah kelompok masyarakat dibeberapa negara.

Max Weber (1884-1920) berpendapat bahwa studi ilmu sosial berdasarkan gejala
dalam kehidupan dunia bersama. Seorang sosiolog perlu kebebasan dan
objektivitas serta berusahamenghindarkan faktor individual dalam penelitian dan
kesimpulannya.

Anda mungkin juga menyukai