DISUSUN OLEH:
ARDIANSYAH
16727251012
PROGRAM PASCASARJANA
2016
BENCANA BANJIR BIMA (HAZARD) KERENTANAN KAPASITAS SOLUSI
(VULNEARIBILITY) (CAPABILITY)
Hujan deras berintensitas tinggi Faktor fisik Adanya beberapa Revitalisasi saluran
mengguyur kota bima sejak hari Rabu pagi Wilayah Kota Bima sungai besar seperti drainase dan
tanggal 20 desember 2016 sampai pukul sebagian besar tanahnya sungai lampe (padolo), penambahan media
13:00 tanggal 21 desember 2016. berada pada kemiringan sungai Nungga, sungai resapan air hujan
02% yaitu dengan ntobo. Yang perlu di sebagai solusi banjir
kemiringan sebesar maksimalkan dengan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana melakukan pengerukan
18,33% dari luas wilayah,
(BNPB) memperkirakan banjir bandang dan penyelesaian secara Membersihkan saluran
sedangkan Secara
tersebut mengakibatkan kerugian dan topografis wilayah sektoral untuk drainase dari sampah-
kerusakan mencapai lebih dari Rp 1 Kabupaten Bima sebagian membuang sedimentasi sampah
triliunLima kecamatan di Kota Bima besar (70%) merupakan Yang dapat mengurangi
terendam banjir setinggi 1-2 meter. Banjir dataran tinggi bertekstur risiko banjir di bagian
bandang tersebut merendam 33 desa di 5 Membuang sedimen
pegunungan sementara kota bima dan bagian
kecamatan di Kota Bima yang meliputi yang terbentuk
sisanya (30%) adalah hilir.
Kecamatan Rasanae, Rasanae Timur, sepanjang saluran
dataran. keadaan lahan
Rasanae Barat dan Punda. Tinggi banjir di drainase secara berkala
sangat curam (>40)
wilayah Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Sudah Banyak
terbesar terdapat pada
Melayu, Pena Nae mencapai 2 meter. kecamatan dibangunnya gorong-
Melakukan
Akibatnya sebanyak 105.753 jiwa Bolo/Madapangga, gorong untuk
pengawasan terhadap
masyarakat Kota Bima terdampak Sape/Lambu dan menampung dan
peremajaan jalan Kota
langsung dari banjir dan masih ribuan Wawo/Langgudu dari mengalirkan limpasan
bimaagar tidak
rumah terendam banjir masing-masing luas air dari hulu serta
menutupi street inlet
wilayahnya. adanya program
pembersihan
Penyebab banjir akibat meluapnya Sungai sendimentasi gorong- Memanfaatkan
Padolo dan air bah kiriman dari Wawo. Di Sehingga secara gorong oleh pemkot limpasan atap dalam
beberapa wilayah sungai berpotensi banjir. geomorfologi, kota bima bima. rangka mengurangi
Seperti jalur sungai Rabasalo Penatoi, berupa cekungan yang debit limpasan dan
Nungga dan Padolo dikelilingi oleh banyak
pegunungan yang mengurangi kebutuhan
mendukung proses air.
Siklon tropis Yvette yang saat ini posisinya limpasan air ke bagian Program reboisasi yang
di Samudera Hindia Selatan Bali, sekitar hilir yaitu kota bima, telah berjalan untuk
620 km sebelah selatan Denpasar dengan sehingga proses memperluas daerah Dari tingkat individu
arah dan kecepatan gerak Utara Timur Laut terjadinya banjir menjadi resapan air dibagian dapat diterapkan
telah menyebabkan hujan deras di wilayah lebih cepat. hulu, reboisasi meliputi Pembuatan biopori,
Indonesia bagian selatan. Adanya siklon kecamatan wawo, sape, kemudian dalam skala
tropis tersebut telah memicu hujan ekstrem parado yang dikenal yang lebih besar dapat
di beberapa wilayah di NTB diantaranya Faktor social memiliki kawasan dibuat sumur resapan,
Bima dan SumbawaBadan Meteorologi Perilaku masyarakat yang hutan yang besar jika kolam resapan hingga
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membuang sampah dibandingkan dengan waduk resapan untuk
sembarangan di sungai kecamatan lainnya skala yang paling
dan drainase yang massif.
menyebabkan penurunan
Peraturan pemerintah
fungsi saluran drainase
daerah tentang Melakukan reboisasi
Sehingga pada saat hujan
lebat turun, limpasan air Pemberian sanksi tegas tanaman khususnya
sungai yang seharusnya berupa denda bagi jenis tanaman dan
masuk ke saluran drainase masyarakat yang pepohonan yang dapat
justru meluap ke badan membuang sampah menyerap air dengan
jalan membentuk banjir sembarangan cepat.
Factor lingkungan
Kondisi air laut pada
kamis 21 desember 2016
masih dalam keadaan
pasang sehingga
mempersulit proses
penyurutan air kiriman
dari wawo dan luapan
sungai padolo serta sungai
lainnya.
(HAZARD)
GUNUNG SANGIANG Faktor fisik Sistem adat yang masih Memaksimalkan pos
Gunung Sangeang di Sangaang Pulo, Secara geologis Gunung dipegang teguh oleh pemantuan gunung api
Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Sangeang Api berada di masyarakat seperti sehingga aktivitas
Tenggara Barat, meletus pada pukul 15.55 busur kepulauan Sunda adanya juru kunci yaitu gunung api lebih
Wita. Ketinggian asap mencapai 3.000 Kecil, yang mencakup Bali Ama Sandaka dan akurat dan maksimal
meter. Angin membawa asap ke arah barat dan Kepulauan Nusa istrinya. Kedua memberikan info,
hingga ke Kota Bima yang berjarak sekitar tenggara. Busur kepulauan pasangan suami-istri sehingga proses
70 kilometer. ini unik, sebab meski tersebut memang evakuasi bias
terbentuk sebagai hasil tinggal di Sangeang dilakukan secara cepat.
pertemuan lempeng Pulo sebagai penjaga Melakukan sosialisasi
Status Gunung Sangeang waspada. Sangeang. Keberadaan
tektonik Sunda (Eurasia) mitigasi bencana
Masyarakat tidak boleh berada dalam dengan Australia, namun juru kunci tersebut terhdap masyarakat
radius 1,5 kilometer, 24 kilometer dari interaksi kedua lempeng memberikan andil besar tentang bahaya dan
Gunung Sangeangudara menjadi panas. itu demikian rupa sehingga terhadap informasi upaya menghindari
Karena itu, penduduk di sekitar Kecamatan di sepanjang sisi utaranya tentang gunung bencana gunung
Wera telah mengungsi ke Kota Bima terbentuk patahan sungkup sangiang serta perintah merapi.
menggunakan kendaraan bermotor untuk busur belakang (back-arc dan larangnnya masih Menyediakan kapal
menghindari awan panas thrust), masing-masing dipatuhi masyarakat cepat sebagai sarana
sesar Flores di sisi barat sekitar. transportasi evakuasi
dan sesar Alor di sisi timur. Kearifan local terhadap masyrakat
Sangeang Pulo dihuni sekitar 42 kepala
Maka busur kepulauan ini masyarakat sangiang sangiang pulo.
keluarga yang berprofesi sebagai petani.
dikepung oleh sumber- pulo yang masih terjaga Memaksimalkan dan
Kerugian meliputi hasil panen yang tidak
maksimal disebabkan awan panas dan debu sumber gempa tektonik seperti dapat membuat system
vulkanik. besar baik di sepanjang sisi mengetahui tanda-tanda peringatan dini untuk
selatannya (yakni di zona gunung akan meletus gunung meletus.
subduksi) maupun di sisi seperti, naiknya suhu
Sebanyak 133 warga yang tinggal di utaranya (sesar sungkup). udara, migrasi hewan
Sangeang Pulo, Kecamatan Wera, serta mengeringnya
Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, sungai sekitar. Sehingga
masih terjebak dan belum diketahui Faktor social masyarakat bias sigap
nasibnya hingga pukul 18.00 Wita. Jumat, Seperti halnya pulau-pulau dan melakukan
30 Mei 2014Warga yang sebagian besar vulkanis di sekitarnya, evakuasi tanpa perlu
anak-anak itu masih menunggu evakuasi misalnya pulau Palue,
adanya peringatan dan
ke Sangeang Darat. Ke-133 orang tersebut kesuburan lahan pulau
Sangeang menjadikannya perintah dari
berprofesi sebagai petani dan peternak pemerintah sekitar.
tempat hunian manusia
sapi. Kawasan tersebut tertutup total oleh khususnya di sisi selatan.
asap dan abu vulkanik. Namun letusan tahun 1985
yang berlanjut hingga
1988 memaksa seluruh
Rumah sakit Kecamatan Wera terdapat 18 penduduk Sangeang
warga yang dirawat karena luka-luka. dievakuasi secara
Sejumlah 15 orang di antaranya, memilih permanen ke daratan pulau
pulang karena hanya mengalami luka lecet. Sumbawa. Sebab letusan
besar tersebut
Sedangkan saat ini ada yang dirawat tiga
menghamburkan lava,
orang. Sementara itu, di pos awan panas, hujan batu
Penanggulangan Bencana, ratusan warga dan lahar yang mengalir ke
Desa Sangeang Darat dievakuasi di rumah sisi barat daya hingga
sanak keluarganya ke desa lain. mengubur lembah Sori Oi
dan ke arah timur laut
menimbuni lembah Sori
Berano. Semenjak saat itu
pulau Sangeang boleh
dikata tak berpenghuni.
Namun penduduk masih
rutin menyambanginya di
siang hari, terutama yang
masih memiliki lahan
pertanian di sana.
Factor ekonomi
Tingkat perekonomian
masyarakat yang rendah,
dengan biaya hidup yang
tinggi memberikan efek
pada ketidakpedulian
masyarakat tentang
ancaman bencana gunung
merapi sehingga masih
banyak masyarakat yang
mengabaikan peringatan
pemerintah untuk tetap
beraktivitas walaupun
status masih dalam
keadaan siaga.
Factor lingkungan
Letak pulo sangiang yang
tepencil dan terpisah dari
daratan menyebabkan
proses evakuasi menjadi
suli dan terhambat karena
hanya memalalui jalur laut
saja.
Kondisi sangiang pulo
yang subur dipenuhi tanah
vulkanik yang melimpah
sehingga mendorong
masyarakat untuk
melakukan aktivitas
seperti pembalakan liar
dan aktivitas pertanian
Selama kurun waktu lebih kurang tiga Faktor fisik Masih banyaknya Pembangunan rumah
puluh tahun wilayah Nusa Tenggara Barat Wilayah Nusa Tenggara masyarakat yang panggung perlu di
(NTB), telah kerap kali mengalami Barat menempati posisi menempati rumah pertahankan karena tahan
bencana geologi yang berupa gempa bumi tatanan geologi yang panggung yang tahan terhadap goncangan
diantaranya di bima. kompleks dimana terjadi gempa, hampir tidak gempa.
benturan antara dua ditemukan rumah
lempeng bumi Indo- panggung yg
Gempa dengan kekuatan 6,6 SR mengalami kerusakan Untuk pembangunan
Australia dan Eurasia yang
mengguncang masyarakat di Nusa Nusa terus bergerak membentuk berarti akibat gempa rumah permanen
Tenggara Barat. BMKG melaporkan wilayah Nusa Tenggara pada tanggal 9 sebaiknya berwawasan
gempa Mag:6.6 SR, telah terjadi Jumat, 30 Barat mengalami proses November 2009. bencana terutama gempa
Desember 2016 pukul 5.30 WIB. geologi yaitu sedimentasi, bumi, pembangunan
Hiposenter pada koordinat 9.37 LS,118.63 pengangkatan, perlipatan rumah permanen harus
BT (59 km Barat Laut Sumbawa Barat Tidak terdapatnya memperhatikan kaidah
dan patahan.
Daya Provinsi NTT) dengan kedalaman 91 bangunan-bangunan dan struktur bangunan yg
km. yang tinggi dan tepat supaya tidak mudah
Proses geologi ini selain berbahaya untuk roboh misalnya dengan
menyebabkan Bima dikawasan system fondasi cakar
Gempabumi Sumbawa dan Bima terjadi kecamatannya jika ayam.
memiliki sumberdaya
pada bulan Juni dan Juli 2009 pada posisi mineral dan panas bumi, dibandingkan kawasan
7,74o LS - 117,23o BT (14 Juni 2009);
10,9o LS - 117,66o BT (9 Juli 2009) dan juga mengakibatkan bima perkotaannya. Sosialisasi mitigasi
8,93o LS 117,75o BT (20 Juli 2009) memiliki gunung api aktif, bencana gempa bumi
berkekuatan 5,4 5,7 SR dengan memiliki pusat pusat agar masyarakat
kedalaman pusat gempa antara 40 21 km gempa bumi. memahami dan sigap
terhadap bencana gempa
bumi.
Pada tanggal 09 November 2009 pukul
02.41 WIB telah terjadi gempa bumi
Faktor social
dengan kekuatan 6,7 SR pada kedalaman
25 Km yangg berlokasi di 8.24 LS 118.65 Ketidak pedulian dan
BT (28 km Barat Laut Raba Prov. NTB). kurangnya pengetahuan
Gempa tersebut terutama di rasakan di masyarakat terhadap
Kabupaten Bima dan Kota Bima. bencana gempa hal ini
Akibatnya sebanyak 100 rumah mengalami dapat dilihat dari struktur
rusak ringan di Kota Bima bangunan rumah permanen
yang dibuat tidak mampu
menahan gempa yang kuat,
Korban luka berat sebanyak 5 orang (4 sehingga bangunan akan
orang dari Kabupaten Bima dan 1 orang mudah roboh.
dari Kota Bima). Korban luka ringan
sebanyak 40 orang (10 orang dari
Kabupaten Bima dan 30 orang dari Kota Factor ekonomi
Bima). Tidak terjadi pengungsian. Sarana Tingkat perekonomian
kesehatan yang rusak berat 1 unit yaitu yang rendah sehingga
Puskesmas Ambalawi di Kab. Bima. bangunan rumah permanen
yang dibuat tidak sesuai
bahkan tidak layak, hal ini
Akibat gempa ini, sejumlah bangunan dapat dilihat dari struktur
hancur dan beberapa orang luka parah dan bangunan yang tiang
luka ringan.ada dua kecamatan yang kawat penyangga
mengalami kerusakan parah, yaitu dicampur dengan bambu,
Kecamatan Suramandi dan Ambalawi. dan komposisi campuran
Daerah tersebut merupakan daerah yang
paling dekat dengan pusat gempa. lebih banyak pasir dan
kerikil sehingga campuran
semen, pasir dan kerikil
tidak proposional, dan
menjadi gampang rapu
Factor lingkungan
Struktur tanah yang tidak
stabil sehingga
berpengaruh terhadap
kekuatan fondasi
bangunan, kebanyakan
perumahan dibangun
diatas lahan bekas
persawahan atau tanah
gembur dan tanah berpasir
sehingga tidak
memberikan fondasi yang
kuat terhadap bangunan.
Terutama rumah
permanen.
DAFTAR PUSTAKA
http://psta.lapan.go.id/index.php/subblog/read/2016/239/Analisis-Kejadian-Banjir-Bima-Nusa-Tenggara-Barat-NTB-21-Desember-2016/science-
news
http://penanggulangankrisis.kemkes.go.id/gempa-bumi-tektonik-di-kabupaten-bima-provinsi-nusa-tenggara-barat
http://www.bnpb.go.id/berita/3221/siklon-tropis-yvette-picu-banjir-bandang-di-bima-dan-sumbawa
http://www.bnpb.go.id/berita/3227/dampak-banjir-bima-diperkirakan-lebih-dari-1-trilyun-rupiah
http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/aktivitas-gunungapi/981-evaluasi-data-pengamatan-gunung-sangeangapi-nusa-tenggara-barat-
hingga-1-november-2015
http://news.liputan6.com/read/2688728/kerugian-banjir-bandang-bima-lebih-dari-rp-1-triliun
http://news.okezone.com/read/2016/12/26/340/1576131/kerugian-akibat-banjir-bandang-di-bima-capai-rp1-triliun-lebih
http://news.okezone.com/read/2016/12/21/337/1572711/siklon-tropis-yvette-jadi-penyebab-banjir-bandang-di-bima-sumbawa
https://news.detik.com/berita/d-3377682/banjir-bandang-di-bima-ntb-ribuan-rumah-terendam
http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/bp/kota.bima/Rancangan%20BPS...Bab%20II.pdf
http://www.aktualita.info/2015/08/perambahan-hutan-di-bima-masih-marak.html
http://www.cendananews.com/2016/12/dishut-sebut-kerusakan-hutan-jadi.html
https://nasional.tempo.co/read/news/2016/12/21/173829562/banjir-landa-kota-bima-belasan-rumah-dan-2-mobil-hanyut
https://nasional.tempo.co/read/news/2014/05/30/058581256/gunung-sangeang-di-bima-meletus
https://ekliptika.wordpress.com/2014/06/02/letusan-besar-gunung-sangeang-api-nusa-tenggara-barat-30-mei-2014/
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/04/150406_sainstambora
http://tamborachallenge.com/2015/04/08/gunung-berapi-tambora-sebelum-dan-sesudah-1815/
https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora
http://kahaba.net/berita-bima/39191/bmkg-gempa-bumi-kota-bima-66-sr.html
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/12/25/oiqcqw365-gempa-bumi-guncang-bima-siang-ini
http://www.visioner.co.id/berita-gempa-menyambar-bimadompu-833.html
PERANAN AHLI GEOLOGI DI NUSA TENGGARA BARAT DALAM MITIGASI BENCANA GEOLOGI
https://bimakota.bps.go.id/
bimakota.go.id
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/103938-pemerintah-pastikan-1-tewas-30-luka-berat
http://www.mongabay.co.id/2015/04/10/tujuh-fakta-letusan-tambora-dan-dampaknya-bagi-dunia/