Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PENYEBAB TERJADINYA BANJIR PADA JALAN TUANKU

TAMBUSAI, KECAMATAN PAYUNG SEKAKI, KOTA PEKANBARU

Johan Alviar
Program Studi Teknik Sipil Universitas Abdurrab, Jl. Riau Ujung No. 73 Pekanbaru
Email : johan.alviar@student.univrab.ac.id

ABSTRAK
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sudah sering terjadi di Indonesia. Peristiwa banjir sering
terjadi karena meluapnya air akibat ketidaksanggupan drainase untuk menampung air hujan atau durasi hujan yang
terlalu lama. Bencana ini memang butuh perhatian khusus, baik oleh masyarakat, maupun pemerintah setempat.
Dalam mengatasi masalah banjir ini diperlukan suatu sistem drainase yang baik, dengan didukung berbagai aspek
perencanaan yang terkait di dalamnya. Hal ini terjadi karena pada jalan tersebut ( jalan Tuanku Tambusai ) belum
memiliki sistem drainase yang memadai. Dengan intensitas hujan yang tinggi, potensi banjir/genangan sangatlah
mungkin terjadi.

Kata kunci : Banjir, Drainase, intensitas hujan

ABSTRACT

Flood is one of the natural disasters that often occurs in Indonesia. Flood events often occur due to
overflowing of water due to the inability of drainage to collect rainwater or the duration of rain that is too long.
This disaster does need special attention, both by the community and the local government. In overcoming the
problem of flooding, a good drainage system is needed, supported by various aspects of planning involved in it.
This happened because the road (Tuanku Tambusai street) did not yet have an adequate drainage system. With
high rainfall intensity, the potential for flooding / inundation is very possible.
Keywords : Float, Drainage, rainfall Intensity

Pendahuluan dampaknya dengan cara penaggulangan


terhadap banjir.
Banjir merupakan salah satu
bencana alam yang sudah sering terjadi di Dalam mengatasi masalah banjir ini
Indonesia. Peristiwa banjir sering terjadi diperlukan suatu sistem drainase yang baik,
karena meluapnya air akibat dengan didukung berbagai aspek
ketidaksanggupan drainase untuk perencanaan yang terkait di dalamnya. Hal
menampung air hujan atau durasi hujan ini terjadi karena pada jalan tersebut ( jalan
yang terlalu lama. Bencana ini memang Tuanku Tambusai ) belum memiliki sistem
butuh perhatian khusus, baik oleh drainase yang memadai. Dengan intensitas
masyarakat, maupun pemerintah setempat. hujan yang tinggi, potensi banjir/genangan
Banjir hampir terjadi di setiap musim sangatlah mungkin terjadi.
penghujan tiba. Banjir datang tanpa
mengenal tempat dan siapa yang menghuni Pada Tanggal 12 September 2020
tempat tersebut. Bencana banjir tidak dapat RiauPos memberitakan terjadinya banjir
dihindari, tetapi dapat diminimalisir pada 11 September 2020 yang
menyebabkan genangan air pada beberapa
ruas jalan di kota pekanbaru, diantaranya melimpah ini tidak bisa segera mengalir
adalah jalan Tuanku Tambusai dan jalan melalui saluran atau selokan di sekitar
K.H. Ahmad Dahlan. Banjir yang terjadi rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi
Jalan Tuanku Tambusai, kecamatan Payung dalam waktu yang cukup lama, maka banjir
Sekaki menghambat berbagai Aktivitas cileunang adalah banjir dadakan (langsung
warga, sehingga perlu dilakukan analisa terjadi saat hujan tiba).
penyebab terjadinya banjir pada daerah
tersebut. 3. Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air,
tetapi banjir yang satu ini juga mengangkut
Rumusan Masalah material air berupa lumpur. Banjir seperti
1. Apa Penyebab Utama Terjadinya Banjir ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air
pada Jalan Tuanku Tambusai ? karena seseorang tidak akan mampu
2. Apa solusi terbaik untuk meminimalisir berenang ditengah-tengah banjir seperti ini
banjir di jalan Tuanku Tambusai ? untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang
mampu menghanyutkan apapun, karena itu
daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa
Ruang Lingkup Penelitian terjadi di area dekat pegunungan, dimana
Berdasarkan pada permasalahan dan tanah pegunungan seolah longsor karena air
tujuan di atas, ruang lingkup penelitian ini hujan lalu ikut terbawa air ke daratan yang
difokuskan pada penyebab terjadinya banjir lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini
atau genangan air yang terjadi di jalan akan menghanyutkan sejumlah pohon-
Tuanku Tambusai, Kecamatan Payung pohon hutan atau batu-batu berukuran
Sekaki Kota Pekanbaru di sekitar pasar cik besar. Material-material ini tentu dapat
puan hingga lampu merah jalan Sudirman- merusak pemukiman warga yang berada di
Tuanku Tambusai. wilayah sekitar pegunungan.

. Jenis Banjir 4. Banjir rob (laut pasang)


Terdapat berbagai macam banjir yang Banjir rob adalah banjir yang
disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir
: seperti ini kerap melanda kota Muara Baru
di Jakarta. Air laut yang pasang ini
1. Banjir air umumnya akan menahan air sungan yang
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah menumpuk, akhirnya mampu
sudah umum. Penyebab banjir ini adalah menjebol tanggul dan menggenangi
meluapnya air sungai, danau, atau selokan daratan.
sehingga air akan meluber lalu 5. Banjir lahar dingin
menggenangi daratan. Umumnya banjir
seperti ini disebabkan oleh hujan yang turun Salah satu dari macam-macam banjir adalah
terus-menerus sehingga sungai atau danau banjir lahar dingin. Banjir jenis ini biasanya
tidak mampu lagi menampung air. hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi.
Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar
2. Banjir “Cileunang” dingin dari puncak gunung dan mengalir ke
Jenis banjir yang satu ini hampir sama daratan yang ada di bawahnya. Lahar dingin
dengan banjir air. Namun banjir cileunang ini mengakibatkan pendangkalan sungai,
ini disebakan oleh hujan yang sangat deras sehingga air sungai akan mudah meluap dan
dengan debit air yang sangat banyak. Banjir dapat meluber ke pemukiman warga.
akhirnya terjadi karena air-air hujan yang
6. Banjir lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa 2. Dimitri Jim Fazayro
banjir Lapindo di daerah Sidoarjo. Banjir
ini mirip banjir bandang, tetapi lebih berdasarkan Penelitian yang dibuat oleh
disebabkan oleh keluarnya lumpur dari (Fazayro, 2020) Penelitian dengan Judul “
dalam bumi dan menggenangi daratan. Analisa Penyebab Banjir Dan Cara
Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan Mengatasinya Di Kawasan Jalan Kemang
merupakan lumpur biasa, tetapi juga Manis Kecamatan Ilir Barat II Palembang “.
mengandung bahan dan gas kimia tertentu Dari analisis dimensi penyebab banjir di
yang berbahaya. Sampai saat ini, peristiwa jalan Kemang Manis Kecamatan ilir Barat
II Palembang diketahui tidak lagi mampu
banjir lumpur panas di Sidoarjo belum
dapat diatasi dengan baik, malah semakin menampung debit curah hujan yang tinggi
karena penumpukan sedimen dan sampah
banyak titik-titik semburan baru di sekitar
yang menyumbat saluran, sehingga untuk
titik semburan lumpur utama.
mengatasi banjir perlu dilakukan
dinormalisasi dengan pengerukan
penumpukan sedimen dan sampah, dan
Penelitian Sejenis untuk antisipasi jangka panjang diperlukan
1. Yackub Kusuma Wardana sistem aliran drainase baru untuk
berdasarkan Penelitian yang dibuat oleh memungkinkan aliran air hujan mengalir
(WARDANA, 2020) dengan Judul dengan baik.
“Analisa Penyebab Terjadinya Banjir Pada 3. Chandra Kristian Hutabarat
Jalan Banten Ii Kelurahan Silaberanti
Kecamatan Seberang Ulu I Palembang”. berdasarkan Penelitian yang dibuat oleh
penelitian dengan warga di banten II (Hutabarat, 2017) Penelitian dengan Judul
menyatakan bahwa jika intensitas hujan “Analisa Sistem Drainase Untuk
tinggi atau intensitas sedang dengan kurun Menanggulangi Banjir Pada Jalan Letda
berkisar 2 jam, maka jalan Banten II di Sujono Kecamatan Medan Tembung (Studi
Kelurahan Silaberanti akan tergenang air Kasus)”. Yang membahas Tentang
atau terjadi banjir. Penelitian ini bertujuan Kecamatan Medan Tembung, khususnya di
untuk menganalisa dan mengevaluasi Jl. Letda Sujono depan Budi Satrya sering
penyebab terjadinya banjir pada jalan digenangin banjir hal ini diketahui
Banten II Kelurahan Silaberanti Kecamatan berdasarkan hasil survey. lokasi yang
Seberang Ulu I Palembang. Hasil penelitian ditinjau di Jl. Letda Sujono (depan Budi
menunjukkan drainase yang terdapat di Satrya) sebelah gang sosro. Data yang
Jalan Banten II Kelurahan Silaberanti digunakan adalah data primer berupa
Kecamatan Seberang Ulu I Palembang ukuran penampang drainase dari pintu
sudah tidak mampu menampung debit air masuk tol belmera sampai jalan banjar dan
dari intensitas hujan yang tinggi dan data sekunder berupa data dari BMKG (
dimensi saluran drainase yang tidak Badan Meteorologi Klimatologi dan
memadai. Dari hasil analisis yang dilakukan Geofisika ). Analisis data menggunakan
pada saluran pembuangan, drainase analisis hidrologi dan analisis hidrolika dan
lapangan 1, dan drainase lapangan 2, sudah dievaluasi berdasarkan nilai debit saluran
tidak mampu mengalirkan debit air yang eksisting dengan nilai debit rencana. Nilai
disebabkan oleh intensitas hujan, sehingga curah hujan yang digunakan untuk
diperlukan saluran drainase rencana dengan perhitungan intensitas curah hujan adalah
memperlebar sistem saluran drainase nilai curah hujan Distribusi Normal Periode
tersebut. 5 tahun, R5= 369,6 mm. Hasil menunjukan
bahwa dimensi saluran eksisting tidak
mampu menampung debit saluran. Nilai
debit saluran lebih kecil dari nilai debit
rencana, sehingga dilakukan desain ulang
dimensi saluran dengan bentuk persegi
panjang, dengan ukuran B=1,68 m b=1,68
m H= 0,82 m dan h=0,84 m.
4. YUNITA
berdasarkan Penelitian yang dibuat oleh
(Yunita, 2019) Membuat Penelitian dengan
Judul “Analisis Sistem Drainase Terhadap
Genangan (Banjir) Di Kota Batam (Studi
Kasus : Jalan Duyung Kecamatan Batu
Ampar)”. Jalan Duyung Kecamatan Batu
Ampar ini merupakan salah satu lokasi yang
bermasalah di daerah kota Batam, dimana
terdapat genangan air pada jalan saat
intesistas hujan tinggi. Jalan Duyung ini
berada di Kecamatan Batu Ampar Kota
Batam. Lokasi terjadinya genangan air tepat
berada sepanjang Jalan Duyung mulai dari
U-turn Batu Ampar sampai depan hotel
pasifik. Analisis distribusi yang digunakan
adalah distribusi Gumbel, distribusi
Gumbel dipilih dengan melakukan uji
kecocokan Smirnov Kolmogorov. Periode
ulang yang dipilih adalah periode 5 tahun.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan debit
eksisting lebih besar dibandingkan debit
rencana yaitu Qeksisting = 0,1023 m3
/detik, sedangkan debit rencana adalah
Qrencana = 0,038 m3 / detik. perhitungan
dimensi saluran eksisting sudah memenuhi
dimensi rencana. Yaitu nilai beksisiting =
0,40 m > brencana = 0,33 m serta heksisting
= 0,45 m > hrencana = 0,33 m. yang berarti
tidak ada yang salah pada perencanaan
dimensi saluran drainase pada Jalan
Duyung Kecamatan Batu Ampar. Untuk
perencanaan genangan air yang terjadi pada
lokasi studi disebabkan adanya tumpukan
tanah atau pasir di area lubang saluran
drainase sehingga menghambat aliran air.
DAFTAR PUSTAKA

Fazayro, D. J. (2020). ANALISA PENYEBAB BANJIR DAN CARA MENGATASINYA DI


KAWASAN JALAN KEMANG MANIS KECAMATAN ILIR BARAT II PALEMBANG.
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Hutabarat, C. K. (2017). ANALISA SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI
BANJIR PADA JALAN LETDA SUJONO KECAMATAN MEDAN TEMBUNG (STUDI
KASUS). UNIMED.
WARDANA, Y. K. (2020). ANALISA PENYEBAB TERJADINYA BANJIR PADA JALAN
BANTEN II KELURAHAN SILABERANTI I KECAMATAN SEBRANG ULU I
PALEMBANG. Universitas Muhammadiyah Palembang.
Yunita, Y. (2019). Analisis Sistem Drainase terhadap Genangan (Banjir) di Kota Batam
(Studi Kasus: Jalan Duyung Kecamatan Batu Ampar). Universitas Internasional Batam.

Anda mungkin juga menyukai