Anda di halaman 1dari 5

DEBIT AIR PADA IRIGASI BENDUNG BISSUA

Maghfira Fitra Maulani.A


G111 16 512
fhirafitra@gmail.com
ABSTRAK

Air merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup
di dunia ini. Oleh sebab itu perlu adanya keseimbangan antara kebutuhan dan
ketersediaan air, termasuk kebutuhan air pada daerah pertanian dimana air yang di
ambil dari sungai melalui saluran irigasi haruslah seimbang dengan jumlah air
yang tesedia. Data debit atau aliran sungai merupakan informasi yang paling
penting bagi pengelola sumberdaya air. Debit aliran rata-rata tahunan dapat
memberikan gambaran potensi sumberdaya air yang dapat dimanfaatkan dari
suatu daerah aliran sungai. Daerah aliran sungai (DAS) adalah wilayah yang
dibatasi oleh pembatas topografi untuk mengalirkan air melalui anak-anak sungai
dan keluar pada satu titil. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui debit air
pada irigasi Bendung Bissua serta teknik pengukuran debit air pada irigasi
Bendung Bissua. Kegunaan dari praktikum ini diharapkan agar dapat memberikan
data debit air dari Bendung Bissua dan cara mengukur debit air. Praktikum ini
dilaksanakan di Bendung Bissua, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada hari
Minggu, 26 November 2017 pukul 7.00 WITA sampai selesai. Adapun tahap
pelaksanaannya dimulai dari penyiapan alat dan bahan hingga penghitungan debit
air.
Kata kunci : Bendung bissua, Debit air, Daerah Aliran Sungai (DAS).
PENDAHULUAN Irigasi adalah usaha penyediaan dan
Usaha pengelolaan dan penyediaan pengaturan air untuk menunjang
air untuk menunjang kegiatan pertanian yang jenisnya meliputi
pertanian adalah bentuk diperlukan irigasi air permukaan, irigasi air
sistem irigasi yang tertata baik. bawahtanah, irigasi pompa dan
Dalam suatu pengelolaan sumber irigasi rawa. Semua proses
daya air dengan perancangan kehidupan dan kejadian di dalam
bangunan air diperlukan suatu tanah yang merupakan tempat media
informasi yang menunjukan jumlah pertumbuhan tanaman hanya dapat
air yang akan masuk ke bangunan terjadi apabila ada air, baik bertindak
tersebut dalam satuan waktu yang sebagai pelaku (subjek) atau air
dikenal sebagai debit aliran. sebagai media (objek). Proses-
proses utama yang menciptakan
kesuburan tanah atau sebaliknya Debit
yang mendorong degradasi tanah Debit adalah laju aliran air (dalam
hanya dapat berlangsung apabila bentuk volume air) yang melewati
terdapat kehadiran air. Oleh karena suatu penampang melintang sungai
itu, tepat kalau dikatakan air per satuan waktu. Dalam sistem
merupakan sumber kehidupan. satuan SI besarnya debit dinyatakan
Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam satuan meter kubik per detik
secara umum didefinisikan sebagai (m3/dt) iklim lokal (Suleman , 2016).
suatu hamparan wilayah/kawasan Menurut Nadiya (2016), laju
yang dibatasi oleh pembatas aliran permukaan adalah jumlah atau
topografi (punggung bukit) yang volume air yang mengalir pada suatu
berfungsi untuk menerima, titik per detik atau per jam,
mengumpulkan air hujan, sedimen, dinyatakan dalam m3 per detik atau
dan unsur hara serta mengalirkannya m3 per jam. Laju aliran permukaan
melalui anak-anak sungai dan keluar dikenal juga dengan istilah debit.
pada satu titik (outlet). Definisi DAS Besarnya debit ditentukan oleh luas
tersebut mengartikan bahwa seluruh penampang air dan kecepatan
purmukaan daratan di bumi ini alirannya, yang dapat dinyatakan
terbagi habis dalam DAS. dengan persamaan :
Tujuan dan Kegunaan Q=AV
Berdasarkan uraian di atas maka dimana :
praktikum ini bertujuan untuk Q = debit air (m3/detik atau m3/jam)
mengetahui debit air pada irigasi A = luas penampang air (m2)
Bendung Bissua serta teknik V = kecapatan air melalui
pengukuran debit air pada irigasi penampang tersebut (m/detik).
Bendung Bissua. Kegunaan dari Debit aliran sungai akan naik
praktikum ini diharapkan agar dapat setelah terjadi hujan yang cukup,
memberikan data debit air dari kemudian akan turun kembali setelah
Bendung Bissua dan cara mengukur hujan selesai. Gambar tentang naik
debit air. turunnya debit sungai menurut waktu
TINJAUAN PUSTAKA disebut hidrograf. Bentuk hidrograf
suatu sungai tegantung dari sifat pengambilan 25 m3/det (Suleman,
hujan dan sifat-sifat daerah aliran 2016).
sungai yang bersangkutan (Neno, METODOLOGI
2016). Praktikum ini dilaksanakan di
Sebagian besar debit aliran Bendung Bissua, Kabupaten Gowa,
pada sungai kecil yang masih Sulawesi Selatan pada hari Minggu,
alamiah adalah debit aliran yang 26 November 2017 pukul 7.00
berasal dari air tanah atau mata air WITA sampai selesai.
dan debit aliran air permukaan (air Bahan yang digunakan adalah
hujan).Aliran dasar pada sungai kecil pelampung dari sandal bekas, ponco
terbentuk dari aliran mata air dan air dan irigasi primer dari saluran
tanah, sedang aliran dasar pada sekunder Bendungan Bissua.
sungai besar dibentuk dari aliran Alat yang digunakan adalah
dasar sungai-sungai kecil dan sedang bambu berukuran 3 meter, meteran,
diatasnya (Neno, 2016). parang dan alat tulis menulis.
Bendung Bissua Tahap-tahap dalam pelaksanaan
Bendungan dibangun sebagai salah praktikum ini adalah:
satu sarana yang sangat vital untuk a. Menyiapkan alat dan bahan yang
menunjang fungsi pengairan, akan digunakan.
pencegah banjir dan pembangkit b. Mengukur tinggi muka air bagian
listrik selain itu juga menunjang kanan, tengah dan bagian kiri
sektor perikanan, pariwisata dan saluran irigasi.
pertanian (Dian, 2012). c. Mengukur kecepatan aliran air
Bendungan Bissua merupakan dengan menggunakan pelampung
bagian dari Daerah Irigasi Bili-Bili dari sandal bekas.
yang terdapat di kabupaten Gowa d. Mencatat semua hasil
kecamatan Palangga (Tasrif, 2016). pengukuran yang telah dilakukan.
Bendung Bissua adalah salah e. Menghitung luas penampang
satu bendung di Sulawesi Selatan basah dari saluran irigasi.
yang yang mengaliri sekitar 10.785 f. Menghitung kecepatan aliran air
Ha petak sawah dengan kapasitas dari saluran irigasi.
g. Menghitung debit air dari saluran Kecamatan Tawaeli Kota
irigasi. Palu. Warta Rimba. Volume
DAFTAR PUSTAKA 4. Nomor 2. ISSN : 2406-
Dian, S,W,P., Setiawan, A,B., dan 8373.
Karsinah. 2012. Dampak Suleman, A.R,. 2016. Identifikasi
Sedimentasi Bendungan Kerusakan Aset Irigasi
Soedirman terhadap Tingkat Saluran Tersier
Kehidupan Ekonomi Pada Daerah Irigasi Bissua
Masyarakat. Journal of Berbasis Sistem Informasi
Economics and Policy. Geografis (SIG). Prosiding
ISSN : 1979-715X. Seminar Nasional Teknik
Hutabarat, P,N., dan Ginting, M,. Sipil XII. ISBN : 987-602-
2016. Evaluasi Rancangan 72056-2-8
Bendung Daerah Irigasi Tasrif, A., Munir, A., dan Achmad,
Belutu Kabupaten Serdang M,. 2016. Identifikasi Lahan
Berdagai. Departemen Sawah Di Kecamatan Sinjai
Teknik Sipil. USU. Timur Menggunakan Citra
Nadiya, Shofiya. 2016. Pemanfaatan Satelit Landsat 8 Tahun
Sensor Ultrasonik dalam 2014. Jurnal AgriTechno.
Pengukuran Debit Air pada Volume 9. Nomor 2. ISSN :
Saluran Irigasi Berbasis 1979-7362.
Mikrokontroler Atmega8535
Menggunakan Media
Penyimpanan Sd Card.
[Skripsi]. Universitas
Lampung. Bandar
Lampung.
Neno, A,K., Harijanto, H., dan
Wahid, A,. 2016. Hubungan
Debit Air dan Tinggi Muka
Air di Sungai Lambagu

Anda mungkin juga menyukai