DOSEN PENGAMPU :
SYAPRIANTO, S.Sos,
M.Si
DISUSUN OLEH :
DIMAS ADI PUTRA(207310251)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas karunia,
rahmat, dan nikmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Kerajaan Islam Di Indonesia. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Sistem Pemerintahan Islam. Penulis menyadari bahwa selama penulisan
makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Semoga bantuan baik
berupa moril maupun materil yang telah diberikan, oleh Allah SWT. dapat diberikan balasan
yang berlipat ganda. Makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna karena memiliki
banyak kekurangan, baik dalam hal isi dan sistematika maupun dalam teknik penulisannya.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
Kerajaan-kerajaan Islam berdiri di beberapa wilayah dinusantara pada abad
XVIII, abad ini merupakan puncak perkembangan Islam. kerajaan-kerajaan tersebut
secara konsepsional, dimaksudkan tentunya dalam rangka menciptakan kebahagiaan
dan kesejahteraan rakyatnya serta memberikan kebebasan bagi rakyat agar kreatif
dalam segala bidang kehidupan, termasuk berdagang, kerajaankerajaan Islam tersebut
antara lain di pulau Sumatera, kerajaan Aceh Darussalam dan kerajaan Samudera
Pasai, di pulau Jawa, kerajaan Demak, Kerajaan Mataram, Kerajaan Banten, dan
Kesultanan Cireboni, di pulau Sulawesi, Kesultanan Makasar yang merupakan
gabungan dari kesultanan Gowa dan Tallo, di Pulau Maluku Kesultanan Ternate dan
Kesultanan Tidore, serta di pulau Kalimantan ada kerajaan Banjar.
Kerajaan Islam di Indonesia yang berkembang saat itu turut menjadi bagian
terbentuknya berbagai kebudayaan di Indonesia. Kemudian, salah satu faktor yang
menjadikan kerajaan-kerajaan Islam makin berjaya beberapa abad yang lalu ialah
karena dipengaruhi oleh adanya jalur perdagangan yang berasal dari Timur Tengah,
India, dan negara lainnya. Munculnya berbagai kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang
tersebar di nusantara menjadi pertanda awal terjadinya perubahan sistem pemerintahan
dan budaya di Indonesia. Keterlibatan kerajaan- kerajaan Islam di Indonesia juga turut
berperan dalam tersebarnya agama Islam hingga ke seluruh penjuru tanah air.
Sejarah merupakan salah satu disiplin ilmu yang sangat penting untuk dipelajari.
Termasuk dalam hal ini adalah sejarah tentang perkembangan kerajaan-kerajaan Islam
di Indonesia. Sebelumnya, banyak teori yang bermunculan tentang bagaimana masuk
dan berkembangannya agama Islam di Indonesia. Teori-teori tersebut adalah Teori
Gujarat, Teori Makkah, dan Teori Persia. Ketiga teori tersebut saling berbeda
pendapat mengenai waktu dan siapa yang menyebarkan agama Islam ke Indonesia.
Namun, dari perbedaan tersebut dapat ditarik suatu persamaan tentang sejarah Islam
diIndonesia. Dari sinilah, kerajan-kerajaan Islam muncul memanfaatkan kemunduran
dari kerajaan- kerajaan Hindu-Budha. Makalah ini kami susun dalam memenuhi tugas
dari mata pelajaran Kerajaan Islam dan agar pembaca lebih memahami tentang
perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses terbentuknya kerajaan islam?
1
2. Bagaimana penyelenggaraan pemerintahan islam pada masa kerajaan?
3. Apa pencapaian pada masa kerajaan islam?
4. Apa penyebab runtuhnya kerajaan islam?
C. Tujuan
1. Mengetahui proses terbentuknya kerajaan islam.
2. Mengetahui penyelenggaraan pemerintahan islam pada masa kerajaan.
3. Mengetahui pencapaian pada masa kerajaan islam.
4. Mengetahui penyebab runtuhnya kerajaan islam.
2
BAB II
PEMBAHASA
Dengan masuknya agama Islam dari negara Arab, maka dimulailah peradaban
Islam di Indonesia. Peradaban Islam yang ditandai dengan bermunculanya kerajaan-
kerajaan Islam yang berusaha mematahkan dominasi kerajaan-kerajaan Hindu, Budha,
kepercayaan animisme dan dinamisme, yang terbukti dengan semakin banyaknya
bangunan-bangunan bercorak Islam, yang diantara lain seperti masjid-masjid,
madrasah-madrasah dan juga pesantren- pesantren yang mempunyai semangat
perjuangan didalam dunia pendidikan yang sampai pada hari ini masih terus
berkembang, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Kerajaan Islam di Indonesia, diperkirakan telah ada sejak abad ke-13 yang
muncul dari lalu lintas perdagangan laut. Pedagang-pedagang Islam dari Arab, Persia,
India, hingga Tiongkok mulai membaur dengan masyarakat Indonesia. Melalui
perdagangan tersebut, agama Islam semakin berjaya di Indonesia yang kemudian
banyak membawa perubahan dari sisi budaya sampai pemerintahan. Munculnya
kerajaan-kerajaan Islam di penjuru negeri membawa ajaran Islam ke seluruh
Indonesia. Meski begitu, berdasarkan sejarah, agama Islam pertama kali masuk ke
Indonesia sejak akhir abad ke-6 Masehi dan terus berkembang. Dengan adanya
perdagangan tersebut, ajaran agama Islam mulai diberikan melalui banyaknya
kerajaan-kerajaan Islam.
3
Pada abad ke 13 merupakan awal sejarah munculnya kerajaan islam di
Indonesia. Namun kerajaan tersebut berdiri sampai abad ke 16 saja. Sejarah unculnya
kerajaan islam di Indonesia ini dilatarbelakangi oleh banyaknya perdagangan islam
yang masuk ke Indonesia seperti dari India, Arab, Tiongkok maupun dari Persis. Di
Indonesia terdapat beberapa wilayah yang telah berdiri kerajaan kerajaan Islam.
Wilayah tersebut meliputi wilayah Sumatera, Papua, Maluku, Jawa dan Sulawesi.
Dibawah ini terdapat penjelasan mengenai kerajaan apa saja yang berdiri didalam
wilayah tersebut.
Ada banyak teori yang menyebutkan bagaimana awal mula sejarah masuknya
agama Islam ke Indonesia dan akhirnya menjadi agama yang banyak dianut oleh
sebagian besar masyarakat di nusantara pada kala itu. Teori-teori tersebut juga
memiliki bukti sehingga dipercaya sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia sesuai
dengan teori-teori yang ada.
Hal ini dibuktikan dengan adanya Kampung Arab atau pemukiman Arab di
pesisir barat pantai Sumatera yang banyak dijumpai oleh para pedagang pada masa
itu. Dengan adanya pemukiman Arab inilah yang diyakini menjadi salah satu teori awal
mula masuknya Islam di Indonesia. Namun ada juga beberapa teori lain misalnya teori
dari India, teori Arab, teori Persia dan teori Cina. Masuknya agama Islam di Indonesia
memiliki banyak teori, karena tidak ada yang tahu pasti, kapan agama Islam mulai
masuk ke nusantara. Untuk itu berikut kami berikan beberapa penjelasan teori
masuknya agama Islam ke nusantara.
4
• Sejarah Masuknya Islam Menurut Teori-Teori
1. Teori India (Gujarat)
Teori ini dicetuskan oleh GWJ. Drewes dan di kembangkan oleh
Snouck Hurgronje dan kawan-kawan, selain itu teori india atau teori
Gujarat ini juga di yakini oleh sejarawan Indonesia Sucipto Wirjosuprato
yang meyakini awal mula sejarah masuknya islam di Indonesia adalah
melalu india (Gujarat). Teori india atau teori Gujarat adalah teori yang
menyebutkan bahwa agama islam masuk ke Indonesia melalui para
pedagang dari india muslim (Gujarat) yang berdagang di nusantara pada
abad ke-13. Para saudagar dari Gujarat yang datang dari Malaka kemudian
menjalin relasi dengan orang-orang di wilayah barat di Indonesia kemudian
setelah itu terbentuklah sebuah kerajaan Islam yang bernama kerajaan
Samudra Pasai.
Banyak bukti yang menguatkan teori Gujarat ini, salah satunya adalah
makam Malik As-Saleh yang merupakan salah satu pendiri kerajaan
Samudra Pasai. Corak dari batu nisan Malik As-Saleh sangat mirip dengan
batu nisan yang ada di Gujarat. Bahkan makam salah satu walisongo yakni
makam Maulana Malik Ibrahim juga memiliki batu nisan khas Gujarat
seperti makam Malik As-Saleh.
5
Kerajaan Sriwijaya juga ditemukan batu nisan yang bertuliskan nama
Syekh Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 Masehi.
Teori ini juga didukung oleh TW. Arnold yang menyatakan
bahwa pada masa itu Bangsa Arab merupakan bangsa yang dominan
dalam perdagangan di nusantara. Kemudian mereka menikah dengan
warga pribumi dan berdakwah di nusantara.
4. Teori Cina
Teori cina merupakan teori yang menyebutkan bahwa asal mula
sejarah masuknya agama islam ke Indonesia berasal dari Cina, agama Islam
sendiri berkembang di Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 Masehi). Islam
masuk ke Cina sendiri dibawa oleh panglima Muslim yang bernama Saad bin
Waqash yang berasal dari Madinah pada masa kekhalifahan
6
Utsman bin Affan. Bahkan salah satu kota di Cina pada masa itu yakni kota
Kanton pernah menjadi pusat dakwah muslim di Cina.
Dalam buku Islam in C ina yang ditulis oleh Jean A. Berlie (2004)
menyebutkan bahwa relasi antara orang-orang Islam dari Arab dengan orang-
orang di Cina terjadi pada tahun 713 Masehi. Masuknya Islam ke nusantara
juga diyakini bersamaan dengan banyaknya migrasi orang- orang Cina muslim
ke Asia Tenggara terutama wilayah nusantara yang kebanyakan memasuki
wilayah Sumatera bagian selatan pada tahun 879 Masehi atau abad ke-9
Masehi. Bukti lain dari teori cina ini adalah banyaknya pendakwah yang
berasal dari keturunan Cina yang mempunyai pengaruh besar pada masa
kerajaan Demak. Seperti kita ketahui, kerajaan Demak merupakan kerajaan
Islam pertama di pulau Jawa. Adapun buku sejarah yang ditulis oleh Nana
Supriatna yang menyebutkan bahwa kesultanan Demak didirikan oleh Raden
Patah yang merupakan putra dari Majapahit Islam ini.
Banyak yang meyakini bahwa Islam masuk ke Indonesia pada tahun 700
Masehi atau pada abad ke-7, hal ini dikarenakan dari catatan Cina kuno
menerangkan bahwa pada masa itu terdapat perkampungan Arab atau
pemukiman Arab di daerah pesisir barat pulau Sumatera hingga ke sekitar selat
Malaka. Selain dengan berdagang, ada juga penyebar agama Islam yang murni
memang berniat menyebarkan agama Islam dengan cara berdakwah. Salah
satu contoh penyebar agama Islam di nusantara yang sangat terkenal adalah
para walisongo.
Para walisongo tidak hanya menyebarkan agama Islam dengan cara
mendakwah namun juga mengajarkan agama Islam dengan cara mendekati
masyarakat pribumi dan berbaur serta mengikuti adat istiadat dan kehidupan
sosial budaya di nusantara. Di Kalimantan islam masuk pada abad ke-18, hal
ini terbukti dengan ditemukannya makam Islam kuno dengan batu nisannya.
Sedangkan di wilayah timur Indonesia, Islam masuk melalui Sulawesi yang
pada masa itu merupakan salah satu daerah yang memiliki kerajan Islam dan
tempatnya pun strategis untuk jalur perdagangan di wilayah timur Indonesia.
7
Begitu banyaknya sejarah mengenai Agama Islam, membuat umat di
dalamnya memiliki perbedaan masing-masing yang membuat adanya
dinamika dan hal ini dibahas dalam buku Dinamika Sejarah Umat Islam
Indonesia oeh Kuntowijoyo.
1. Demografi
8
Demografi persebaran umat Islam di Indonesia banyak berada
di wilayah Indonesia agian barat, terutama di wilayah Jawa dan
Sumatera. Sementara untuk wilayah timur persebaran umat Islam
berada di daerah Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Maluku. Untuk
wilayah Papua bisa dibilang jarang karena wilayah Papua pada saat itu
bukanlah prioritas untuk penyebaran agama Islam karena penduduknya
yang masih jarang.
2. Arsitektur
Balai yang luas serta teras yang luas juga menjadi ciri khas
peninggalan peradaban Islam di Indonesia pada masa itu. Salah satu
arsitektur peninggalan Islam yang merupakan asli dari peninggalan
Islam itu sendiri adalah masjid. Masjid merupakan tempat yang
digunakan untuk beribadah oleh umat muslim, arsitektur masjid di
manapun sangat kental dengan suasana Islami dan budaya timur
tengah.
9
Cheng Ho yang menjadi masjid dengan arsitektur Cina bahkan
berbentuk seperti Klenteng atau Pagoda. Ada juga masjid-masjid di
daerah jawa yang memiliki arsitektur mirip dengan pura agama Hindu.
3. Politik
10
dan kegiatan Islami lainnya ketika memperingati hari-hari besar Islam.
11
biasa yang diberikan kelebihan-kelebihan, sehingga pantas untuk memimpin suatu
kerajaan.
Ketika mengambil suatu keputusan, baik itu yang berkaitan dengan agama dan
pemerintahan, sultan biasanya berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ulama, agar
keputusan-keputusan tersebut dapat diterima oleh rakyat dengan penuh rahmat. Salah satu
kelompok ulama yang terkenal di Nusantara adalah Wali Songo (Wali Sanga atau
Sembilan Wali). Anggota Wali Songo banyak yang menjadi penasihat bagi Kerajaan
Demak.
1. Sistem Sosial
Salah satu alasannya karena dalam Islam tidak ada sistem kasta. Hal ini
menyebabkan aturan kasta sudah tidak berlaku di kehidupan masyarakat di
masa kerajaan Islam. Selain kasta, masyarakat juga telah menggunakan nama-
nama Arab seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Ibrahim, Hasan,
Hamzah, Musa, dan lainnya. Kosakata Bahasa Arab juga banyak diserap dan
digunakan ke bahasa pada masa itu.
Alasan lain mengapa Islam mudah diterima adalah:
▪ ajarannya cenderung lebih sederhana.
▪ Syarat untuk masuk ke dalam Islam mudah.
▪ Tidak mengenal sistem kasta.
▪ Upacara-upacara keagamaan yang ada lebih sederhana.
▪ Disebarkan melalui jalan damai (berbeda dengan Katolik dan
Kristen yang disebarkan oleh bangsa asing yang menjajah).
2. Sistem Ekonomi
12
Pada masa Islam, kehidupan perekonomian bergantung pada perdagangan.
Kalau kamu perhatikan, Squad, banyak kerajaan Islam yang terletak di dekat
pantai. Lokasi yang strategis ini menjadikannya mudah menjadi tempat
persinggahan pedagang yang saat itu menggunakan kapal laut.
3. Sistem Kebudayaan
13
yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri.
1. Bidang Filsafat
Hanya dalam bidang filsafat, para ilmuwan Islam relatif dibatasi dalam
menerapkan gagasan-gagasan non-ortodoks mereka. Meskipun demikian, Ibnu Rushd
dan polimat Persia Ibnu Sina memberikan kontribusi penting dalam melanjutkan
karya-karya Aristoteles, yang gagasan-gagasannya mendominasi pemikiran non-
keagamaan dunia Islam dan Kristen. Mereka juga mengadopsi gagasan-gagasan dari
Tiongkok dan India, yang dengan demikian menambah pengetahuan mereka yang
sudah ada sebelumnya. Ibnu Sina dan para pemikir spekulatif lainnya seperti al-Kindi
dan al-Farabi menggabungkan Aristotelianisme dan Neoplatonisme dengan gagasan-
gagasan lainnya yang diperkenalkan melalui Islam.
14
Literatur filsafat Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa
Ladino, yang ikut membantu perkembangan filsafat Eropa modern. Sosiolog-
sejarawan Ibnu Khaldun, warga Kartago Konstantinus orang Afrika yang
menerjemahkan naskah-naskah kedokteran Yunani dan kumpulan teknik matematika
Al-Khwarizmi adalah tokoh-tokoh penting pada Zaman Kejayaan Islam. Pada masa
ini juga terjadi perkembangan filsuf non-Muslim. Filsuf Yahudi Moses Maimonides
yang tinggal di Andalusia adalah salah satu contohnya.
2. Bidang Sains
3. Bidang Kedokteran
15
Yunani lebih mudah diakses, dipahami, dan diajarkan, para ilmuwan islam
mengusulkan dan menjadikan lebih sistematis pengetahuan kedokteran
Yunani-Romawi yang luas dan kadang inkonsisten dengan cara menulis
ensikolpedia dan ikhtisar.
4. Bidang Perdagangan
Selain di sungai Nil, Tigris dan Efrat, sungai-sungai yang dapat dilalui
tidaklah banyak, jadi perjalanan lewat laut menjadi sangat penting.
Ilmu navigasi amat sangat berkembang, menghasilkan penggunaan
sekstan dasar (dikenal sebagai kamal). Ketika digabungkan dengan
peta terinci pada periode ini, para pelaut berhasil berlayar menjelajahi
samudara dan tak lagi perlu bersusah payah melalui gurun pasir. Para
pelaut muslim juga berhasil menciptakan kapal dagang besar bertiang
tiga ke Laut Tengah. Nama karavel kemungkinan berasal dari perahu
terawal Arab yang dikenal sebagai qārib.[4] Sebuah kanal buatan yang
menghubungkan sungai Nil dengan Terusan Suez dibangun,
menghubungkan Laut Merah dengan Laut Tengah meskipun itu sering
berlumpur.
16
3. Munculnya kekuatan baru ( masuknya bangsa-bangsa Barat ke Indonesia)
4. Adanya perselisihan antar keluarga kekerajaan, hal inilah yang membuat
lemahnya pertahanan dan keamanan.
5. Kurang kuatnya dalam menghadapi ancaman dari bangsa luar yang ingin
menjajah.
17
BAB III
PENUTU
A. Kesimpulan
Kerajaan Islam di Indonesia, diperkirakan telah ada sejak abad ke-13 yang
muncul dari lalu lintas perdagangan laut. Pedagang-pedagang Islam dari Arab, Persia,
India, hingga Tiongkok mulai membaur dengan masyarakat Indonesia. Melalui
perdagangan tersebut, agama Islam semakin berjaya di Indonesia yang kemudian
banyak membawa perubahan dari sisi budaya sampai pemerintahan. Munculnya
kerajaan-kerajaan Islam di penjuru negeri membawa ajaran Islam ke seluruh
Indonesia. Meski begitu, berdasarkan sejarah, agama Islam pertama kali masuk ke
Indonesia sejak akhir abad ke-6 Masehi dan terus berkembang. Dengan adanya
perdagangan tersebut, ajaran agama Islam mulai diberikan melalui banyaknya
kerajaan-kerajaan Islam.
18
1. Adanya permasalahan politik dan perpecahan dalam tubuh kerajaan
mereka sendiri karena perebutan kekuasaan.
2. Tidak ada pemimpin yang berwibawa
3. Munculnya kekuatan baru ( masuknya bangsa-bangsa Barat ke Indonesia)
4. Adanya perselisihan antar keluarga kekerajaan, hal inilah yang membuat
lemahnya pertahanan dan keamanan.
5. Kurang kuatnya dalam menghadapi ancaman dari bangsa luar yang ingin
menjajah.
B. Saran
Dalam penulisan makalah kali ini penulis jadi mengetahui Kerajaan Islam
Di Inonesia. Meskipun hambatan dan cobaan dalam pembuatan makalah ini penulis
rasakan juga. Penulis menyadari jika makalah ini yang disajikan belum sempurna,
untuk itu penulis menerima kritik dan saran demi sempurna nya makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umpo.ac.id/3079/2/BAB%20I.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/29160/4/4_bab1.pdf
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/431871/yuk-kenali-sejarah-teori-
masuknya-islam-ke-indonesia
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia/amp/
https://www.ruangguru.com/blog/kehidupan-masyarakat-di-masa-kerajaan- islam
https://www.respublika.id/2017/10/18/kemunduran-kerajaan-islam-di-
indonesia/
https://brainly.co.id/tugas/285852
20