Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan


Pada Masa Abbasiyah

Disusun oleh :
Amirani Dzakiyyatu Nadira VIII G/04
Falent Maulani Naura Nisya VIII G/08

SMPN 13 MADIUN
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah. Bahwasanya kami telah dapat menyelesaikan

makalah ini, yang berjudul Pertumbuhan Ilmu Pendidikan Pada Masa Abbasiyah, dengan

harapan kita dapat mengetahui atau bahkan memahami tentang topik yang akan disampaikan.

Kami ucapkan juga terima kasih kepada pihak yang telah bersedia dilibatkan dalam pembuatan

makalah ini.

Walaupun demikian, tentu makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata

sempurna dikarenakan keterbatasan yang kami miliki dalam proses pembuatan makalah ini. Oleh

karena itu, kami memohon maaf beserta saran dan kritik kami harapkan agar dalam membuat

makalah kedepannya bisa lebih baik.

Harapan kami semoga makalah ini bisa berguna bagi siapa yang membacanya.

Terima Kasih

Wassalamualaikum Wr. Wb

Madiun, 13 Juni 2023


Penyusun

Amirani Dzakiyyatu Nadira


Falent Maulani Naura Nisya
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang Makalah ……………………………………………………………… 1

1.2 Tujuan Makalah ………………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………. 2

2.1 Pemerintahan Daulah Abbasiyah ……………………………………………………… 2

2.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah ………………………. 3

2.3 Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah …………………………….. 5

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………. 6

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………… 6


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Makalah

Kisah yang dimaksud adalah mengenai tumbuh suburnya Ilmu Pengetahuan pada masa

Daulah Abbasiyah yang berpusat di Bagdad, Irak. Puncak dari masa keemasan itu ditandai

dengan tumbuh suburnya ilmu pengetahuan pada abad ke-8. Saat itu para ilmuwan muslim

sangat produktif dan menjadi pelopor perkembangan ilmu pengetahuan di dunia.

Popularitas Daulah Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman Khalifah Harun ar-Rasyid dan

puteranya Al-Ma’mun. Kekayaan negara banyak dimanfaatkan Harun ar-Rasyid untuk keperluan

sosial, dan mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi. Bidang

kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta

kesusastraan berada pada zaman keemasannya. Pada masa inilah negara islam menempatkan

dirinya sebagai negara terkuat dan tak tertandingi.

1.2 Tujuan Makalah

Hikmah yang dapat dipetik dari sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa

Abbasiyah adalah :

a. Meningkatkan rasa cinta terhadap ilmu pengetahuan.

b. Semakin rajin membaca dan menuntut ilmu.

c. Percaya diri dan pantang menyerah.

d. Tekun dalam belajar.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pemerintahan Daulah Abbasiyah

Pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan sebelumnya

dari Bani Umayyah. Pendiri Daulah Abbasiyah adalah Abdullah al-Saffah bin Muhammad bin

Ali bin Abdullah bin al-Abbas. Pola pemerintahan dari Daulah Abbasiyah berbeda-beda sesuai

dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Kekuasaannya berlangsung dari tahun 132 H (750

M) s.s. 656 H (1258 M).

Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik, para sejarawan membagi masa

pemerintahan Daulah Abbas menjadi lima periode :

a. Periode Pertama (132-232 H) / (750-847 M), disebut periode pengaruh Arab dan

Persia Pertama.

b. Periode Kedua (232-334 H) / (847-935 M), disebut periode pengaruh Turki

pertama.

c. Periode Ketiga (334-447 H) / (945-1055 M), masa kekuasaan sinadi Bani Buwaih

dalam pemerintahan Khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga pengaruh

Persia kedua.

d. Periode Keempat (447-590 H) / (1055-1194 M), masa kekuasaan daulah Bani

Seljuk dalam pemerintahan Khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan

masa pengaruh Turki kedua (di bawah kendali) Kesultanan Seljuk Raya (salajiqah

al-Kubra/Seljuk Agung)

2
e. Periode Kelima (590-656 H) / (1194-1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh

dinasti lain, tapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad dan diakhiri

oleh invasi dari bangsa Mongol.

2.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah.

Masa Daulah Abbasiyah merupakan masa keemasan (The Golden Age) bagi umat Islam.

Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi,

peradaban, dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan,

ditambah lagi dengan banyaknya penerjemah buku-buku dari bahasa asing ke dalam bahasa

Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendekiawan-cendekiawan besar yang

menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Adapun

cendekiawan-cendekiawan Islam pada masa Daulah Abbasiyah adalah sebagai berikut :

a. Bidang Ilmu Filsafat

Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu filsafat ini adalah Abu Nasyar Muhammad bin

Muhammad bin Tarhan, yang dikenal sebagai al-Farabi, Abu Yusuf bin Ishak yang

dikenal sebagai al-Kindi, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ibnu Rusd, Ibnu Bajah, dan Ibnu Tufail.

b. Bidang Ilmu Kedokteran

Tokoh cendekiawan Islam di bidang ini adalah Jabir bin Hayyan yang dikenal sebagai

bapak ilmu kimia, Hunaian bin Ishak yang dikenal sebagai ahli penerjemah buku-buku

asing, Ibnu Sahal, ar-Razu (ahli penyakit campak dan cacar), dan Thabit Ibnu Qurra.

3
c. Bidang Ilmu Matematika

Tokoh cendekiawan Islam di bidang ini adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi

(penemu huruf nol) yang dengan buku Algebra, Geometri Ilmu Matematika, Umar bin

Farukhan (bukunya Quadripartitum), Banu Musa, (Ilmu mengukur permukaan, datar, dan

bulat).

d. Bidang Ilmu Falak

Tokoh cendekiawan Islam bidang ini adalah Abu MAsyar al-Falaky (bukunya Isbatul

Ulum dan Haiatul Falak), Jabir Batany (membuat teropong bintang), Raihan Bairuny

(bukunya al-Afarul Bagiyah’ainil Khaliyah, istikhrajul Autad dan lain-lain).

e. Bidang Ilmu Astronomi

Tokoh cendekiawan Islam bidang ini adalah al-Farazi (pencipta Astro Lobe), al-

Gattani/Albetagnius, al-Farghoni atau Alfragneius.

f. Bidang Ilmu Tafsir

Tokoh cendekiawan Islam bidang ini adalah Ibnu Jarir, at-abary, Ibnu Atiyah al-

Andalusy, as-Suda, Mupati bin Sulaiman, Muhammad bin Ishak dan lain-lain.

g. Bidang Ilmu Hadist

Tokoh cendekiawan Islam bidang ini adalah Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah,

Abu Daud, at-Tirmidzi, dan lain-lain.

4
h. Bidang Ilmu Kalam (tauhid)

Tokoh cendekiawan Islam bidang ini adalah Wasil bin Atha’, Abu Huzail al-Allaf, ad-

Dhaam, Abu Hasan al-Asy’ary, Hujjatul Islam Imam al-Ghazali. Pembahasan ilmu tauhid

semakin luas dibandingkan dengan zaman sebelumnya.

i. Bidang Ilmu Tasawuf (ilmu mendekatkan diri pada Allah SWT)

Tokoh cendekiawan Islam bidang ini adalah al-Qusyairy dengan karyanya ar-Risalatul

Qusyairiyah, Syahabuddin dengan karyanya Awariful Ma’arif, Imam al-Ghazali dengan

karyanya al-Bashut, al-Wajiz, dan lain-lain.

j. Para imam Fuqaha (ahli Fiqih)

Tokoh cendekiawan Islam di bidang ini adalah Imam Abu Hanifah, Imam Maliki, Imam

Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hambali.

2.3 Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah

Kemajuan yang dicapai tidak hanya mencakup kepentingan sosial saja, tetapi juga

peradaban di semua aspek kehidupan, seperti: administrasi pemerintahan dengan biro-bironya,

sistem organisasi militer, administrasi wilayah pemerintahan, pertanian, perdagangan, dan

industri, Islamisasi pemerintahan, kajian dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika,

geografi, historiografi, filsafat Islam, teologi, hukum (fikih), dan etika Islam, sastra, seni, dan

penerjemah serta pendidikan, kesenian, arsitektur, meliputi pendidikan dasar (kuttab), menengah,

dan perguruan tinggi, perpustakaan dan tokoh buku, media tulis, seni rupa, seni musik, dan

arsitektur.

5
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kemajuan dan perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu faktor internal (dari ajaran agama Islam) dan faktor eksternal (proses sejarah umat

Islam dalam kehidupannya). Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada masa Daulah Abbasiyah

adalah masa keemasan bagi umat Islam atau yang sering disebut dengan istilah “The Golden

Age”. Kemajuan yang dicapai juga tidak hanya mencakup kepentingan sosial saja, tetapi juga

aspek peradaban dalam semua aspek kehidupan. Hikmah yang dapat diambil dari mempelajari

sejarah pertumbuhan Ilmu pada masa Daulah Abbasiyah adalah untuk meningkatkan keimanan

kepada Allah SWT, dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya,

menumbuhkan semangat menuntut ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia speerti yang telah

dicontohkan oleh para cendekiawan Islam mengembangkan nilai-nilai kebudayaan dan persatuan

umat Islam dan kerukunan beragama di seluruh dunia yang tidak membeda-bedakan suku,

bangsa, negara, warna kulit, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai