Jl. Raya Seroja No.54, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat
17124
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang
telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada
penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
“Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Abbasiyah” ini dengan
baik dan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini penyusun telah banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penyusun
mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Ibu Hj. Ianatul Islamiyah, S.Ag , selaku guru mata pelajaran
yang bersangkutan,
2. Orang tua, yang telah mendukung pembuatan makalah ini,
3. Teman – teman, yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Makalah ini saya sajikan sesuai ketentuan yang telah ditentukan
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Semoga makalah ini
dapat memebrikan manfaat dalam bahan pembelajaran untuk
kedepannya.
Akhirnya, saran dan kritik dari semua pihak sangat saya
harapkan demi sebuah kesempurnaan dalam pembuatan makalah
kedepannya.
Bekasi, 19 Maret 2019
Penyusun
1.3 Tujuan
1. Memenuhi persyaratan untuk melengkapi nilai ketrampilan bab 10 “
Pertumbuhan Ilmu Apengetahuan pada Masa Abbasiyah”.
2. Menjelaskan tumbuhnya peradaban ilmu pengetahuan pada masa
Abbasiyah dan bentuk peradaban hasil riset dari para ahli dan tokoh –
tokohnya.
3. Menjelaskan pusat – pusat peradaban masa Abbasiyah.
4. Menjelaskan pengaruh peradaban Islam terhadap dunia barat.
5. Untuk menambah dan memperluas wawasan.
BAB 2
PEMBAHASAN
4. Anhar (Hasyimiyah)
Kota Anhar adalah kota tua yang dibangun oleh salah seorang raja persia
yang bergelar Heraklius. Pada saat Abbasyiah, maka Khalifah pertama Abu
Abbas Assafah memperbaiki kota ini dan mengganti namanya menjadi kota
Hasyimiyah. Pada saat al-Mansur menjadi Khalifah ke dua, dia merasa tidak
aman, karena pernah mendapat ancaman dari lawan politik, maka Khalifah al-
Mansur merancang untuk mendirikan kota baru yang namanya Baghdad.
Meskipun ibu kota Abbasyiah dipindahkan ke Baghdad di wilayah bekas
kekuasaan Romawi timur yang terkenal dengan Babilonia, akan tetapi
Hasyimiyah tetap menjadi salah satu pusat peradaban islam Abbasiyah. Selama
4 tahun Abu Abbas menjadi Khalifah, kota ini menjadi pusat ibu kota Abbasiyah.
Pada saat perkembangan peradaban Abbasiyah mengalami masa puncak
kejayaan, Hasyimiyah termasuk salah satu pusatnya pengembangan ilmu
pengetahuan.
5. Bukhara dan Samarkand
Dua kota ini terdapat di wilayah paling jauh di wilayah perbatasan dengan
mongol. Sejarah berdiri dua kota ini adalah ketika Iskandar Zurkarnain
diperintahkan agar membatasi hegomoni Mongol mengadakan serangan ke
wilayah lain. Iskandar diutus ke wilayah ini yang sekarang dikenal dengan nama
wilayah Tranxoania dan membangun Bukhara dan Samarkand menjadi pusat
kota bagi komunitas diwilayah ini. Dua kota ini masuk ke wilayah pada masa
Abbasiyah berkuasa. Dua kota ini lahir ulama-ulama seperti Imam Bukhari dan
Imam Samarkandi.
6. Mesir
Mesir sejak dahulu kalah telah berdiri beberapa kota tua yang dalam
sejarah mesir kuno telah kita kenal beberapa kota seperti Alexandria, Fustat,
dan Kahira yang sekarang dikenal dengan nama Kairo. Pada saat wilayah ini di
kuasai Abbasiyah, berdiri beberapa Universitas dan Masjid, Universitas al-Azhar
dan Masjid Quatul.
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa suasana
tumbuhnya peradaban ilmu pengetahuan masa Abbasiyah
berkembang pesat. Serta keilmuan yang diciptakan oleh khalifah Abu
ja’far dengan menyediakan segala fasilitas penunjang, lembaga
pendidikan dan perustakaan dibangun, tempat-tempat istirahat dan
mukim disediakan oleh siapa saja yang mau belajar ilmu pengetahuan.
Adapun bentuk peradaban hasil riset para ahli dan tokoh-
tokohnya yaitu, ilmu filsafat, kedokteran, matematika, astronomi, seni
ukir, bahasa dan sastra.
Kota-kota di wilayah Abbasiyah yang menjadi pusat-pusat
peradaban masa Bani Abbasiyah yaitu Baghdad, Samarra, karkh,
Anhar (Hasyimiyah), Bukhara, Samarkand, dan Mesir.
Ilmu pengetahuan islam masuk dan berkembang, mempengaruhi
terhadap dunia Baratseperti di wilayah Toledo, Cordoba, dan Sevilla.
Kemudian mengalir ke negara-negara Barat lewat para kaum
terpelajar Barat. Adapun pelajar dari barat yang terpengaruh dengan
perkembangan ilmu pengetahuan islam seperti Abolard Bath.
Berpendidikan Islam dari Toledo kemudian menjadi ahli matematika
serta sebagai filosof inggris yang terkenal.
3.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki
makalah ini dengan mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah ini. Dan penyusun meminta maaf sebesar-
besarnya jika ada kesalahan dalam bentuk apapun dan dalam
makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahkampus15.blogspot.com/2017/11/makalah-proses-
perkembangan-ilmu.html