Kedua pihak tidak ada yang mengalah, mereka tetap bersikukuh dengan
pendapatnya masing-masing. Sri Sultan Hamengkubuwono IV ingin agar
adiknya diangkat menjadi penguasa kerajaan Yogyakarta.
Patih Danurejo : “Banyak sekali, tetapi tidak bisa kami sebutkan satu
persatu , yang jelas kami akan tetap bekerjasama
dengan pihak Belanda.”
Setelah konflik itu terjadi, Pangeran Diponegoro berniat menyatakan
perang dengan Belanda. Dibalik itu juga, Smissaert memerintah untuk
membangun jalan dari Anyer ke Panarukan.
Patih Danu Rejo : “Baik segera saya laksanakan, tetapi apakah sudah
mendapat persetujuan dari Pangeran Diponegoro?
Karena pemasangan patok tersebut akan melewati
pekarangan Pangeran Diponegoro.”
Aria Prawirodiningrat : “Mengapa tidak kau terima saja rundingan yang akan
diadakan oleh Belanda?”
Pasukan Belanda : “Apakah isi sayembara itu? Akan segera kami sebar
luaskan.”