Anda di halaman 1dari 7

Serangan Umum 1 Maret 1949

#SCENE 1

Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan respons atas Agresi Militer Belanda ke-II. Peristiwa ini
bermula dari pendudukan Belanda terhadap Yogyakarta yang kala itu berstatus sebagai ibu kota
negara Indonesia.

Adapun ibu kota negara dipindah dari Jakarta karena situasi yang tidak aman setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Jelang Serangan Umum 1 Maret, situasi Yogyakarta sebagai ibu kota sangat
tidak kondusif.

Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan Serangan ke markas TNI dan istana
kepresidenan.

#markas TNI

Rakyat : "serangan-serangan. ’’ (teriak kan warga yogya yang gelisah )

TNI : ‘’ ayo ! kita serang kembali Belanda, mari kita lakukan perlawanan .’’

Lalu pertempuran terjadi. Namun perjuangan TNI tidak bisa di teruskan, karena markas telah berhasil
di kuasai oleh belanda.

Jendral belanda : "menyerahlah / mati ?!’’ (kepada tni )

Tni 2 : “mati, lebih baik kami mati dari pada menyerah dgn manusia tamak seperti kalian”

Jendral belanda : “oh… nantangin”

Dor.. arghh

Tni d bwah kepemimpinan jendral Sudirman mencoba melawan belanda tetapi naas salah satu tni
mati saat menentang belanda,perjuangan tni tak dapat di terusakn, mereka memilih untuk pergi
keluar meninggalkan Yogya)

#di istana
Ternyata, kedatangan Belanda yang ingin kembali merebut kekuasaan di ketauhi oleh petinggi
Negara. sehingga Presiden soekarno dan moh. hatta serta menteri – menteri mengadakan sidang
cabinet kilat.
Menteri : ‘’gawat! Belanda sudah mulai menduduki ibu kota.”

Soekarno : ‘’ hah? kalau begitu mari kita laksanakan sidang secepatnya, untuk mempertahankan ibu
kota . ‘’ ( sidang pun di mulai )

Moch hatta : ‘’gawat bung, sepertinya belanda akan segera menuju kemari! Kita sudah terdesak,
waktu yang kita perlukan tinggal sedikit ! menurut saya alangkah baiknya jika kita membuat
pemerintahan darurat"

Menteri : ‘’ benar, saya yakin ! Belanda pasti akan menangkap kita semua."

Soekarna : ‘’ tenang! Baiklah! Syafrudin prawiranegara, saya menunjuk anda untuk mendirikin system
pemerintahan darurat di Bukit Tinggi dan mengambil alih segala urusan pemerintahan sebagai
pemimpin .’’

Syafrudin : ‘’baiklah bung, akan saya laksanakan mandad anda . ‘’

Moch hatta : ‘’kalau begitu pergilah,dan laksanakan misi tersebut, awas jangan sampai Belanda tahu’’

Akhirnya syafrudin pun pergi meninggalkan istana. Tidak lama kemudian Belanda sudah mulai
menguasai istana.

Prajurit 1 belanda : ‘’sedang apa kalian?ayo cepat ikut kami! “

Prajurit belanda 2 : " cepat jalan, dasar lambat! "

Soekarno,hatta dan menteri enggan untuk ikut, tapi tetap saja sikap belanda yang memaksa dengan
keras membuat mereka tidak bisa berbuat apa-apa

akhirnya soekarno,hatta dan menteri-menteri di tangkap dalam sidang. lalu mereka di asing kan ke
luar pulau jawa ke (Bangka) .

#SCENE 2

Setelah di asingkannya para pejabat tinggi , belanda memanfaatkan keadaan Negara yang tengah
kacau. Mereka mencoba menghasut pihak luar negeri (PBB) untuk tidak menghiraukan indonesia .

jendral belanda : ‘’ kini keadaan di indonesia sangat kacau ! indonesia telah hancur Tentara
Nasionalnya pun sangat lemah sehingga tidak bisa menjaga stabilitas keamanan, sebaiknya tidak
usah di perhatikan”. #laporan Belanda
PBB : ‘’ Benarkah? kalau begitu pbb tidak bisa mengambil keputusan secara langsung, harus ada
persetujuan Negara lain yang ikut serta ! jika ingin indonesia untuk tidak di hiraukan "

Prajurit 2 belanda : ‘’untuk apa mempertahankan indonesia agar merdeka? sekarang ini kemiskinan
di indonesia cukup parah, pemerintahnya pun gagal dalam mengelola Negara. jadi sebaiknya tidak
usah di pertahankan "
PBB : ‘’ Baiklah , kita adakan sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada akhir
Februari 1949

"Akhirnya pihak luar negeri akan mengadakan sidang untuk memutuskan bahwa indonesia layak /
tidak untuk di pertahankan agar merdeka “. Berita akan di adakannya sidang ini terdengar oleh Sri
sultan hamengku buwono IX melalui radio dalam keraton.

SCENE 3 #radio

Radio (NARATOR) : ‘’pbb akan mengadakan sidang dewan keamanan perserikatan bangsa – bangsa
pada akhir febuari 1949. ‘’

s.hamengku : ‘’ akan diadakan sidang ? sidang apa ya ? pasti belanda mencoba menghasut pihak luar
negeri ! tapi apa yang harus saya lakukan? ‘’

Sebagai pemimpin di Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono IX berinisiatif untuk melakukan


serangan besar-besaran kepada Belanda untuk membangkitkan moral tentara dan rakyat yang akan
dilancarkan sebelum dilaksanakannya sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk
mencegah sidang itu terjadi.

s.hamengku : ‘’aha! saya tahu jalan keluarnya (sambil menulis surat)

S. Hamengku : ‘’berikan surat ini kpada jendral Sudirman, tapi ingat jangan sampai belanda tau dan
jangan sampai membuat belanda curiga ‘’

Kurir : ‘’baik tuan“

akhirnya Sultan Hamengku Buwono IX segera mengirimkan kurir untuk menghubungi Jenderal
Sudirman di luar kota.

#SCENE 4

Setelah kurir berhasil memberikan surat kpd jendral Sudirman, tiba tiba datanglah belanda yg
langsung menyerang ia (AAAA teriakan kurir)

Jendral belanda : “cpt bawa babedah sialan itu kemarkas”

Prajurit 1,2,3 : “siap jendral”

Prajurit 2 : “sialan, cpt jalan sblm saya seret”


Setelah sampai dimarkas jendral belanda langsung saja mengintrogasi kurir tersebut

*sambil mengangkat dagu kurir

Jendral belanda : “hei bodoh, aapa yg kau bawa hah,pergerakan mu terlihat mencurigakan”

Kurir : “s..sya hanya mengantar kan surat tuan”

Jenral belanda : dgn mata memincing “surat apa yg kau bawa hah”

Kurir : “a—ampu-un tuan surat yg saya bawa ialah permintaan maaf s.hamengku kpd jenral
Sudirman”

Jenral belanda : “apa maksud mu jgn brani berbohong!!”

Kurir : “ tidak tuan saya memang membawa surat permintaan maaf dri s.hamengku krn tak dapat
mempertahankan yogya lagi, beliau bilang lebih baik kita menyerah”

Jendral belanda : “HAHAHA, akhirnya kalian para orang orang bodoh sadar bahwa kalian tak kan
mampu mengalahkan kami”

Prajurit 1,2 3 : “HAHAHAH”

Tiba tiba terdengar suara benda jatuh dari sudut kiri markas belanda, belanda yg mendenagr lantas
berpikir bahwa itu ialah penyusup

*BRAK

PRAJURIT belanda 1 : “apa itu”

Prajurit 2 : “ sepertinya ada penyusup jendral”

Jenral : “kalua begitu apay g kalian tunggu cpt cari penyusup itu”

Prajurit 1,2,3 : “laksankan jendral”

Jendral : “KAMU,DIAM DISNI dan jgn mencoba untuk lari” bentaknya pada kurir

Ketika, belanda tlah pergi dania rasa telah aman, kurir berusaha melepaskan jeratan tali y gada di
tangn nya, ia akan berusaha melarikan diri dari belanda

Kurir : “hu, saya harus pergi dri sni”

Kurir : “dasar bodoh” -gumam nya

Setelah berhasil melarikan diri kurir lantas langusng pergi dari markaas belanda untuk menyampai
kan pesan jendral Sudirman kpd s. hamengku yg sempat tertunda tadi. Kenyataan yg sebenarnya
baha ia tlah membohongi belanda.

Jendral belanda : “sialan dimana babedah sialan itu”

Jendral belanda : “DASAR PENIPU” marah


#SCENE 5

Setelah mendapat persetujuan Jenderal sudirman melalui kurir, yg juga meminta ia berkoordinasi
dgn Letkol Suharto, s.hamengku lantas mengundang letkol Suharto agar langsung bertemu di Keraton
Yogyakarta tanggal 13 Februari 1949.

#13 febuari 1949 (pertemuan sultan hamengkubuwono 9 dan letkol Suharto)

untuk melindungi Letkol Suharto hingga bertemu dengan Sultan Hamengku Buwono IX. dilakukan
pengamanan Pagar Betis. Letkol Suharto diperkenankan memakai pakaian abdi dalem sebelum
bertemu Sultan Hamengku Buwono IX agar dapat menyelinap masuk dan tidak dicurigai musuh.

s.hamengku : ’’selamat malam letnan” (hormat)

letkol Suharto : ’’selamat malam, ada apa anda mengundang saya kemari? ‘’

s. hamengku : “lebih baik pembicaraan ini kita bicarakn di dalam, silahkan anda masuk terlebih dulu”

letkol hamengku : “baiklah” -masuk

s.hamengku : ‘’begini letnan saya dan soedirman akan melakukan serangan terhadap belanda
sebelum di adakannya sidang pbb, tujuan saya mengundang anda kemari untuk meminta bantuan
mengenai rencana serangan. ‘’

letkol Suharto : ‘’saya setuju. Sepertinya tujuan diadakannya sidang pbb adalah rencana busuk
belanda dan pastinya akan memiliki dampak buruk bagi kita bangsa indonesia ‘’

s.hamengku : “begitu juga dengan pemikiran saya, baiklah persiapan untuk rencana serangan mulai
dari sekarang. Apa anda sanggup mempersiapkan serangan dalam waktu 2 minggu ? ‘’

letkol Suharto : ‘’ akan saya usahakan ‘’

Menjelang Serangan Umum 1 Maret 1949, pasukan Tentara Nasional Indonesia memasuki kota
Yogyakarta. Pasukan tersebut dipimpin oleh Letnan Amir Murtopo dan Letnan Marsoedi. TNI
mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan saat penyerangan. Pada malam sebelum
serangan, para gerilyawan banyak berdatangan ke Yogyakarta. Para gerilyawan menyelinap ke rumah-
rumah penduduk.

#SCENE 6

Letnan Amir Murtopo : "serangan mendadak ini akan mengejutkan Belanda dan akan kita tunjukkan
kepada PBB jika Republik Indonesia masih ada"

Letnan marsoedi : “bukan kpda pbb saja, kita tunjuk kan pada dunia bahwa Indonesia masih ada dan
akan selalu ada!!”

Letnan marsoedi : "baiklah pasukan menyebar semua!!"


TNI dan rakyat : Siap Letnan!

Pada tanggal 1 maret 1949 sekitar pukul 06:00 wib sewaktu sirine berbunyi tanda jam malam telah
berakhir serangan umum diluncurkan.

Letkol amir dan morsoedi : "semuanya Serang!!!"

TNI dan rakyat : "SERANG"

Pertempuran terjadi di seluruh penjuru kota.

Pasukan Belanda terkepung dalam markas pertahanan. Penyerangan yang mendadak dan serentak
dilakukan dari segala penjuru kota memalukan pasukan Belanda, karena pasukan Belanda hanya
dapat bertahan di markas-markas. Sehingga dlm waktu singkat pasukan TNI berhasil memukul
mundur pasukan belanda keluar Yogyakarta.

Dalam serangan umum TNI akhirnya berhasil menduduki Yogyakarta selama 6 jam, peristiwa ini
berhasil mematahkan propaganda Belanda yang menyatakan bahwa Republik Indonesia dan TNI
sudah tidak ada lagi. serangan Umum 1 Maret 1949 hanya dilancarkan sampai dengan pukul 12.00
WIB untuk menghindari jumlah korban yang lebih banyak.

Serangan Umum 1 Maret 1949 ini memberi dampak psikologis dan politis yang ditimbulkan.
Serangan tersebut mampu menaikkan semangat rakyat dan prajurit yang telah merosot semenjak
Agresi Militer Belanda kedua. Keberhasilan Serangan Umum 1 Maret 1949 mendatangkan dukungan
internasional terhadap bangsa Indonesia peristiwa ini menjadi pendorong berubahnya sikap Amerika
Serikat terhadap Belanda pemerintah Amerika Serikat yang semulanya mendukung Belanda berbalik
menekan Belanda agar melakukan perundingan dengan pihak RI.

"Kami dari pihak PBB menyatakan akan mendukung Indonesia dan akan membantu proses di plomasi
Indonesia" - pernyataan dr PBB

*pihak pbb berjabat tangan dgn sri hamengku

*(rakyat kemudian bersorak ) -tepuk tangan geys

hingga pada tanggal 4 April 1949 diadakan perundingan antara Republik Indonesia-Belanda yang
dilaksanakan di Jakarta. Delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. J.H Van Royen, delegasi Indonesia
dipimpin oleh Mr. Mohamad Roem, sedangkan pemimpin pertemuan adalah Mark Cochran (wakil
Amerika Serikat di PBB). Perundingan tersebut terkenal denganperundingan Roem-Royen.
Perundingan Roem-Royen mendorong Belanda untuk menyetujui Republik Indonesia sebagai negara
dan membebaskan pemimpin-pemimpin republik Indonesia yang ditangkap pada Agresi Militer
kedua.

Berdasarkn hasil perundingan tersebut, akan diadakan perundingan tingkat lanjut, yakni Konferensi
meja Bundar. Selain itu, kota Yogyakarta kembali ke Republik Indonesia dan diikuti kedatangan
Presiden Sukarno, Wakil Presiden Muhammad Hatta, para menteri cabinet, dan Jenderal Sudirman
yang kembali dari medan gerilya.

Anda mungkin juga menyukai