(musik) Serangan umum 1 Maret. (jeda, isi dg musik) Serangan umum 1 maret merupakan peristiwa penyerangan
yang terjadi di Yogyakarta tepatnya pada 1 maret 1949. Serangan ini merupakan salah satu peristiwa yang menjadi
tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia. Dimana peristiwa ini menjadi saksi perjuangan tentara negara Indonesia
melawan tentara Belanda di Yogyakarta. Peristiwa ini dilatarbelakangi ketika Belanda menghianati perjanjian
Ranville dan Linggarjati. Pada serangan ini Belanda dipimpin langsung oleh jenderal Simon Poor yang berhasil
memukul mundur pasukan Indonesia sehingga mereka berhasil menghasut PBB agar tidak mempercayai bangsa
Indonesia. Tanpa mereka sadari bangsa indonesia menyusun strategi agar bisa memukul mundur pasukan belanda.
Inilah kisah serangan 1 maret 1949 yang di simulasikan oleh siswa siswi man banggai.
Scene 1
Peristiwa ini bermula setelah proklamasi kemerdekaan Republik Inonesia. rakyat Indonesia sudah aman, damai,
dan tentram. (pemain masuk). Namun dalam selang waktu 3 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 19 desember
1948, belanda kembali menyerang dengan melakukan agresi militer ke 2 di Yogyakarta.
penjual rempah2 : rempah2nya bu, ada ketumbar, sereh, cengkeh, dan masih banyak lagi. Mau yang mana bu?
Silahkan dipilih
Penjual kayu : kayu bakar, kayu bakar, kayu bakarnya bu buat masak. kayu bakar, kayu bakar, kayu bakarnya bu
masih kering, baru saya ambil dari hutan. Mari bu, kayu bakarnya Cuma 5 ribu rupiah seikat bu.
Ibu Pengunjung : maaf pak, belum beli dulu. Kayu bakar saya masih banyak di rumah. Suami saya kemarin baru dari
kebun bawa kayu bakar.
Penjual kayu bakar : ohiya ibu. Saya lanjut jualan ya. Marii
Pembeli : gausah pak, nanti bapak rugi. Nyari kayu bakar sekarang lumayan susah loh pak
Penjual kayu : nda papa bu, saya hari hari ke ladang. Hitung hitung pulang dari sana saya cari kayu bakar
Pembeli : saya beli 2ikat yah pak. Tapi saya bayar 1000 rupiah biar bapak gak rugi.
Penjual kayu : terimakasih yah bu. Udah mau beli kayu bakar saya. Saya jadi dapat rezeki hari ini.
Tiba tiba terdengar suara bom dan pesawat tempur pertanda belanda melakukan serangan. Semua masyarakat
menjadi panik dan ketakutan. Suasana yang awalnya tenang, menjadi mencekam. (musik tegang)
Rakyat dan tni di bawah pimpinan jendral sudirmal melakukan perlawanan terhadap belanda. Dengan semangat
membara para tentara Indonesia terus maju melawan Belanda. Selama berjam2 mereka terus berjuang tanpa rasa
takut dan letih.
(suara radio) : berita kilat nomor 1. Pertama kita telah diserang. Kedua, pada 19 desember 1948 angkatan perang
belanda menyerang kota yogya dan lapangan terbang maguwo. Ketiga, pemerintah belanda telah membatalkan
persetujuan genjatan senjata. Keempat, semua angkatan perang menjalankan rencana yang telah diadakan untuk
hadapi serangan belanda.
namun sayang, perjuangan TNI dan rakyat Indonesia tidak lagi dapat dilanjutkan. Dikarnakan pasukan TNI sedang
mengikuti latihan diluar kota, sehingga tidak ada perlawanan yang berarti dan akhirnya Belanda telah berhasil
menguasai markas besar TNI. Demi melindungi rakyat dan seluruh pasukan, Jenderal Sudirman memilih untuk
pergi keluar meninggalkan Yogyakarta.
Scene 2
Sementara itu, di istana kemerdekaan terjadi kesibukan sejak pagi. Jenderal Sudirman mendesak sukarno untuk
meninggalkan kota dan bergerilya di hutan. Tetapi presiden soekarno menolak, sehingga jenderal sudirman
berangkat mengambil jalan yang masih terbuka kearah tenggara Yogya.
Sepeninggalnya jenderal Sudirman, presiden Soekarno, Moh Hatta dan para menteri melakukan persidangan kilat,
untuk memindahkan ibu kota pemerintahan sementara.
Menteri 1 : gawat pihak belanda sudah menguasai markas TNI dan ibu kota
Soekarno : apa? Mengapa demikian? Kita harus secepatnya melakukan persidangan untuk mempertahankan ibu
kota.
Moh hatta : tapi bung, saya yakin sepertinya belanda akan segera menuju kemari. Waktu yang kita miliki hanya
sedikit. Menurut saya, alangkah baiknya jika kita membuat pemerintahan darurat.
Menteri 2 : bung hatta benar bung, belanda pasti akan mengkap kita semua di sini.
Moh hatta : baiklah kalau begitu mari kita segera mengirimkan pesan ini kepada mereka
Tak berapa lama, pasukan belanda menghujani daerah sekitar istana dengan rentetan tembakan. (pasukan belanda
menangkap seluruh pejabat2 tinggi)
Akhirnya semua penghuni istana di tangkap. Soekarno Hatta dan pejabat tinggi diasingkan ke Brastagi dan Bangka.
Scene 3
Setelah diasingkannya para pejabat tinggi, belanda mencoba menghasut pihak PBB untuk tidak menghiraukan
indonesia.
Pihak Belanda (girhan) : keadaan di Indonesia sudah sangat kacau. Tentara nasionalnya sangat lemah. Sehingga
mereka tidak bisa menjaga keamanan Negara. Kita tidak perlu memerhatikannya!
Pihak Belanda : Indonesia itu sudah tidak memenuhi persyaratan sebagai anggota PBB
PBB : kami tetap tidak mau. Lebih baik kalian melepaskan Soekarno dan Hatta dari pengasingan
Pihak Belanda : kami tidak mau! Kami tidak akan melepaskan mereka!
Scene 4
keraton Yogyakarta.
mendengar radio yang disiarkan oleh belanda tentang Republik Indonesia yang telah diambil alih dan berubah
menjadi Republik Indonesia Serikat, membuat Sri Sultan Hamengkubuwono 9 khawatir. Lalu mengirimkan surat
kepada Jenderal Sudirman. Dengan tujuan meminta persetujuan melaksanakan serangan dan menghubungi
komandan gerilya yaitu letnan kolonel Suharto.
Setelah disetujuinya rencana melakukan serangan tersebut Akhirnya, dilaksanakanlah pertemuan antara Letnan
Kolonel Suharto dan Sri Sultan Hamengkubuwono
Hamengkubuwono : begini, saya dan sudirman akan melakukan serangan terhadap belanda sebelum sidang yang
akan dilaksanakan PBB pada bulan maret. Saya mengundang anda kemari untuk meminta bantuan mengenai
rencana serangan
Letkol suharto : saya setuju, sepertinya di adakannya sidang PBB adalah rencana busuk belanda dan pastinya akan
memiliki dampak buruk bagi kita bangsa indonesia
Hamengkubuwono : sama dengan pemikiran saya, baiklah persiapan untuk rencana serangan mulai dari sekarang.
Apakah anda sanggung mempersiapkan serangan dalam waktu 2minggu
Scene 5
Setelah suharto selesai berbincang bincang dengan sri sultan hamengkubuwono mengenai rencana serangan
umum 1 maret terhadap belanda, letkol suharto kembali ke markas TNI untuk melakukan penyusunan strategi
penyerangan umum bersama komandan komandan SWK.
Letkol suharto : ini adalah jalan raya menuju yogya. Ini kowates dan ini jembatan bantar. Ini kali progo. Ini, ini, ini,
dan ini adalah daerah dimana kita akan menempatkan pasukan kita. Tiap tiap komandan SWK menyerang
jembatan bantar dari sektor masing masing. Tugas mayor sarjono menyerang dari sebelah selatan. Kompi widodo
menyerang dari sebelah utara. Operstesuhud di timur. Mayor samual disebelah barat. Kompi darsono disebelah
sini. Kompi suhud dan saya disebelah sini.
Suharto : tanda sandi kali ini adalah janur kuning dikalungkan dileher, dan untuk tanda penyerangannya yaitu bunyi
sirene dipagi hari.
Scene 6
Pada pagi hari tanggal 1 maret 1949 pukul 06.00 WIB serangan umum dimulai.
Sudirman : ayo buktikan pada dunia bahwa TNI kita tidak lemah. Kita harus tetap berdiri tegak ditanah kita sendiri
MERDEKA
Pertempuran terjadi diseluruh penjuru kota. Pasukan belanda terkepung dalam markas pertahanan. Penyerangan
yang mendadak dan serentak dari seluruh penjuru kota mempermalukan pasukan belanda, karena pasukan
belanda hanya dapat bertahan dimarkas markas. Hal tersebut sekaligus membantah pernyataan belanda bahwa
republik indonesia dan TNI telah hancur. Sehingga kemenangan berada pada tangan bangsa indonesia. (bendera
belanda diturunkan)
Peristiwa ini bertujuan untuk membuktikan pada dunia internasional bahwa TNI masih ada dan cukup kuat dengan
harapan dapat memperkuat posisi indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di dewan keamanan
PBB. Perundingan tersebut memiliki tujuan untuk mematahkan moral pasukan belanda serta membuktikan pada
dunia internasional bahwa TNI masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan.