Anda di halaman 1dari 5

NASKAH SERANGAN UMUM 1 MARET

PASAR

Tiara : Mbok pripun dagangane, laris mboten ?


Ahya : Yo lumayan nok, iso nggo sangu urip. (menghela napas) kahanane kok koyo ngene
ya, le muni wis merdeka iseh tetep rekasa.
Tiara : Teng mriki teseh mending mbok, la niku teng kutha arep do mangan wae ndadak do
adol perkakas.
Ahya : (menghela napas) iyo yo saiki wong kutha akeh tekan kene. Do ngedol jarik, klambi,
perkakas werno – werno.
Tiara : Pasar teng kutha do tutup mbok. Saiki ki akeh do wong prihatin. (menghela napas)
ning nggih enten sing mboten kuat njur melu londo.
Ahya : nunggu dawuh dalem wae nok, mugo – mugo njur padang kahanane.
Tiara : Lan kudu berjuang, yo to mbok?
Ahya : bener bener. Eh iyo iki pesenanmu
Tiara : Ah...nuwun mbok
Ahya : Kapan ning kutha?
Tiara : Paling cepet 2 dino malih mbok, kados pundhi? Nopo niki mbok, mboten usah niki
pun kathah mangkih nggih kula njaluk malih to
Ahya : Wes to gawanen, gawanen nok
Tiara : Nggih nuwun mbok, nggeh pun kula pamit rumiyen
Ahya : Ya, ngati – ati ya nak ya
Tiara : Pareng
Ahya : Ya

MARKAS SUBWEH RKREISE 103A GODEAN, SLEMAN

Bagas : Belanda menduduki kota pasukan akan saya tarik keluar kota dulu, sampai keadaan
memungkinkan. Belanda tidak akan bisa berbuat banyak diluar kota. Saya sudah perintah
yaitu Marsuti, untuk menggalang kekuatan di dalam kota dan bekerja sama dengan
pemerintahan sipil dan dalam hal ini Sri Sultan dan walikota kita tetap bergerilya dari luar.
Karena ada pergeseran pasukan berkas 3, maka berkas 3 akan dibagi dalam beberapa
supercursh seangan gerilya terhadap pos – pos Belanda dilakukan berdasarkan daerah operasi
masing – masing SWK.

Karis : Beul saya setuju, kita harus tetap melakukan perlawanan sesuai perintah Panglima
Tiara : MERDEKA!
Karis & Ifan : MERDEKA!
Karis : Aman dek?
Tiara : Aman pak, ini ada tititpan buat kawan -kawan disini
Ifan : Wah lumayan ini
Karis : Ada berapa orang di pos penjagaan?
Tiara : 5 orang
Bagas : Sudah bertemu dengan Letkol Marsuti?
Tiara : Sudah pak. Kehidupan rakyat di kota lebih sulit dari pada di desa terutama para
pegawai, Belanda memaksa para pegawai untuk tetap bekerja. Tetapi banyak yang tidak mau,
mereka menunggu perintah langsung dari Ngarso Dalem
Ifan :Yo syukurlah rakyat tidak mau, Sri Sultan melalui perintah monelling sudah cukup jelas
tidak bekerja sama dengan Belanda.
Karis : Betul, walaupun susah masyarakat banyak membantu kita
Karis : Saya yakin Ngarso Dalem pasti memikirkan sesuatu

MARKAS GERILYA PANGLIMA PACITAN JAWA TIMUR

Agung : Katanya sudah merdeka tapi kok ya masih keluar masuk hutan terus
Devananda : Kamu itu ngerti apa tentang kmerdekaan
Agung : Kemerdekaan itu Bung, harus diperjuangkan dengan darah, air mata, bahkan nyawa.
Jadi kalo Belanda itu belum menyerah juga ya terpaksa PERANG! Tidak seperti para
pemimpin kita itu plintak plintuk malah do rembugan karo londo.
Devananda : Sampai kapan kita hidup perang, sampai semuanya mati?
Agung : Ini masalah martabat Bung, martabat kita semua e
Fendhy : Sebagai tentara sudah selayaknya sampai batas akhir (batuk) hanya itu yang bisa
kita berikan kepada Ibu Pertiwi (batuk) pemimpin kita juga berjuang dengan caranya (batuk)
kita tunggu kabar dari Jogja (batuk).
GEDONG JENE KRATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT

Candra : Saya kira kita tidak perlu ragu – ragu lagi. Rakyat tetap dipihak kita. Surat-surat ini
adalah buktinya. Hasilnya sesuai dengan harapan kita.
Dimas : Bagaimana dengan komisi 3 negara?
Candra : KTN masih dihotel Merdeka, mereka diisolasi
Dimas : Paling tidak mereka akan tahu, bahwa Belanda tidak bisa menduduki Republik ini
seluruhnya. Rakyat dan Tentara masih memberi perlawanan.
Candra : Iya, tapi sampai kapan?

RUMAH BU RUSWO

Anwar : Parengke pundi bu?


Indri : Parangke ngandap wahe pak, nuwun nggeh
Anwar : Nggeh
Indri : Nok, titipane wes teko durung?
Ganys : Dereng e buk
Indri : Durung ?
Ganys : Mbok menawi Darti kathah titipan
Indri : Yo wes rapopo ngko nek barang e wes teko koe seng dekek nuk e
Ganys : Nggeh
(ketukan pintu)
Indri : Sopo yo?
Nabila : Wati mbok
Indri : Wati, ngapain kamu kesini?
Nabila : Ya itu buk, dari tadi saya tunggu-tunggu ga ada yang ngambil makananya, makanya
ini saya antar sendiri
Indri : Lah iya, tapi kamu kesini itu bahaya loo bisa dikira mata-mata
Nabila : Saya juga takut bu, tapi mau gimana lagi
Indri : Terimakasih ya, kamu ndak ke semarang to?
Nabila : Nggak mungkin saya kesemarang bu, saya ini besar, makan, minum dikota ini ndak
mungkin saya pindah , saya permisi dulu bu takut ketauan
Indri : Iya, ho oh
Nabila : MERDEKA!
Indri : Terimakasih ya, MERDEKA!

RUMAH SUDIRMAN

Fendhy : Hutagalung , (batuk) kamu kan orang pinter , kamu harus bangun stategi serangan
Raihan : Siap pak
Fendhy : Berkenaan dengan surat yang disampaikan yang mulia, tentang serangan besar-
besar terhadap ibu kota Jogja saya menerima usul tersebut berhubung ibu kota berada di
bawah tanggung jawab Komandan daerah 3 taktik dan teknis operasi supaya berhubungan
dengan Komandan daerah 3 Letnan Kolonel Suharto.

RUMAH SUHARTO

Alkahilla : MERDEKA! Saya hendak sampaikan perintah monelling dari Ngarso Dalem, Pak
Harto diminta untuk menghadap ke Keraton
Bagas : Apakah ini berkaitan dengan perintah dari Panglima Besar yang baru saja saya
terima?
Alkahilla : Kemungkinan besar , iya pak
Bagas : Bagaimana dengan keamanan perjalan saya ke kota?
Alkahilla : Sudah ada perintah dari Lettu Marsudi untuk mengkondisikan segala sesuatunya
pak
Bagas : Baik saya segera menghadap

DALEM PERABUNINGRAT KERATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT

Dimas : Harto silahkan duduk


Bagas : Nggeh baik sinuwun
Dimas : Pak Harto, para pemimpin kita ditangkap. Belanda menganggap Republik sudah
tidak ada, TNI juga dianggap ekstremis itu merupakan propaganda dan kebohongan yang
dibuat Belanda di dunia Internasional. Akhir bulan ini akan diadakan sidang Dewan
Keamanan PBB yang membahas tentang nasib Republik ini, waktunya kita tunjukan bahwa
Republik masih ada. Pak Harto apa bisa dilakukan serangan serempak, maksud saya serangan
besar – besaran ke kota Jogja?
Bagas : Nuwun sewu , maksud sinuwun?
Dimas : Serangan besar-besaran ke kota Jogja terencana tapi harus mendadak dan serempak
supaya Dewan Keamanan PBB tahu kalau Republik masih ada
Bagas : Saya usahakan sinuwun, maksud dalem akan merencanakan apa ?
Dimas : Saya menginginkan agar TNI bisa masuk ke dalam kota dan merebut semua tempat
yang di kuasai oleh belanda terutama gudang senjata yang ada di pabrik Watson juga tempat
penting seperti Stasiun, Jalan Malioboro dan Venderburg kita lakukan tidak di malam hari.
Berapa jam yang dibutuhkan pasukan bantuan belanda dari luar kota jogja terutama dari
semarang untuk sampai ke jogja?
Bagas : Kira – kira 4 jam, mungkin mereka akan sampai di kota jogja dan langsung
membantu pertempuran
Dimas : Pak Harto apa kamu bisa kuasai jogja selama 6 jam?
Bagas : Bisa sinuwun
Dimas : apa kamu sanggup ?
Bagas : Saya sanggup sinuwun
Dimas : Kalau begitu saya perintahkan dan sekarang laksanakan
Bagas : Siap sinuwun
Dimas : Siapkan pasukan dengan matang. Sekarang kamu boleh pergi

Anda mungkin juga menyukai