Anda di halaman 1dari 2

Haikal : Babu 2

Angga : Babu 1

Ariq : Jenderal

Gina : Petani 1

Rindi : Petani 2

Cici : Pengawal Jenderal

Ela : Narator

NASKAH DRAMA

Narator : tahun 1942, tentara Jepang mulai menduduki tanah


Minangkabau. Di suatu perkampungan, tepatnya di daerah
Koto Gadang, untuk menarik simpati rakyat tentara Jepang
mulai mengumbar janji palsu yang disebut dengan
Propaganda 3A. Pagi itu jenderal Jepang bersama
pengawalnya mengumpulkan warga Koto Gadang.

Jenderal : Wahai rakyat pribumi, mulai hari ini kami akan menjadikan
daerah ini sebagai daerah yang maju, tujuan kami datng ke
sini untuk (menoleh ke arah pengawalnya)

Pengawal : (mengangguk) Propaganda 3A Jepang/Nipon Cahaya Asia,


Jepang/Nipon Pelindung Asia, Jepang/Nipon Pemimpin Asia.

Narator : Setelah mendengarka propaganda tersebuat, rakyat


percaya pada Jepang dan bertepuk tangan. Jepang tetap
menjalin hubungan baik dengan rakyat selama beberapa
bulan ke depan sehingga rakyat sangat respect terhadap
Jepang. Setelah mendapat simati rakyat, Jepang mulai
melancarkan aksinya dengan memaksa rakyat untuk
melakukan perintahnya.

Jenderal : Pengawal! Perintahkan para pria untuk menggali lubang


sebagai markas kita dan suruh para wanita untuk menanam
tumbuhan jarak.

Pengawal : Siap! Laksanakan! ( berjalan ke arah pribumi) (kalimat


sendiri)

#rakyat pribumi mulai melakukan perintah Jepang

Narator : Setelah menerima perintah Jepang, rakyat pribumi


melaksanakan perintahnya. Para kaum wanita menanam
tumbuhan jarak di halaman rumah maupun di tanah-tanah
warga, sedangkan kaum pria menggali tebing sehingga
menjadi goa yang dipergunakan sebagia markas Jepang. Hari
semi hari mereka bekerja tanpa di beri makan. Rakyat mulai
menyadari bahwa mereka hanya dimanfaatkan saat malam
hari tercetus ide di salah satu benak mereka untuk
melakukan pemberontakan.

Petani 1 : Psst.. psst.... aku mempunyai sebuah rencana!

Petani 2 : Apa itu?

Petani 1 : Bagaimana kalau kita melakukan pemberontakan?

Petani 2 : Apa kau bercanda, itu terlalu berbahaya, kita ini hanya
wanita lemah!

Petani 1 : Kita akan meminta bantuan para pria

Petani 2 : Bagaimana rencana mu?

Petani 1 : Aku dengar para tentara itu akan kembali ke markas utama
selama 2 minggu, kita akan memanfaatkan waktu itu

Narator : Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba para kaum wanita


segera menemui kaum pria

Petani 1 : Psst... psst..

Babu 1 : Psst... psstt.. ada apa?

Petani 1 : Ada yang ingin kami bicarakan.

Narator : Mereka pun pergi ke dalam hutan dan segera


membicarakan rencana

Babu 2 : Jadi apa yang ingin kalian bicarakan?

Narator : Mereka pun merencanakan pemberontakan. Setelah


menyiapkan rencana dan melengkapi peralatan perang
mereka pun mulai melancarkan aksinya

Babu 2 : MERDEKA! Woi sipik, enyahlah kalian dari sini!

Narator : Jepang yang tak menduga pembrontakan pun kaget dan


terdesak. Pertempuran dimulai, darah mulai bercucuran di
badan mereka. Jenderal dan pengawalnya menembakkan
peluru yang ada di pistolnya, sedangkan rakyat pribumi
menggunakan tombak dan alat seadanya. Akhir cerita
rakyatpun kalah dan menghembuskan nafas terakhirnya
dengan membela negara.

Anda mungkin juga menyukai