Anda di halaman 1dari 5

Narator: Pada tahun 1945 saat belum terjadi revolusi di Indonesia.

Belanda mencoba untuk datang


kembali ke indonesia, di saat yang bersamaan dan di saat ini Indonesia telah memproklamasikan
kemerdekaannya. Hal ini menyebabkan semangat dari para pejuang membara dan melawan kerajaan
Belanda yang mencoba untuk menjajah kembali Indonesia.

Nagabonar: Alah, keluar pula lah dari penjara ini (Raut wajah pemuda itu nampak sangat cemberut dan
tak mengenakkan padahal ini adalah hari ke bebasannya.)

Bujang: Owalah bang, kok malah kecewa kau (memandang dengan heran)

Narator: Belum lama mereka keluar dari penjara tiba-tiba saja saat di jalan naga bonar melihat seorang
tentara Jepang yg nampak mabuk pun juga tengah berjalan ke arah Berlawanan dengan mereka serta
diiringi dengan nyanyian. Pandangan naga bonar teralihkan oleh sebuah jam tangan mewah yang di
kenakan oleh tentara itu, sontak menimbulkan rasa ingin mencuri di dalam diri naga bonar.
Naga bonar pun menghampiri Tentara tersebut dan tiba-tiba saya tentara itu pun linglung ke tanah,
segera di bantu oleh naga bonar.

Nagabonar: Mister aryu oke mister? Sini awak bantu mister. Lain kali hati-hati mister ( sambil meraih
tangan tentara itu)

Tentara jepang: arigato, arigato. Sampai jumpa hehehe (sambil jalan sempoyongan)

Nagabonar: hehehe kau jajah Negara awak, awak jajah balek kau (tersenyum bangga)

Bujang: Alamak bang.. baru aja kau keluar dari penjara (terheran heran)

Narator: Mereka pun langsung pergi ke sebuah warkop si murat. Di sana naga bonar pun bertemu
dengan temannya. Diwarkop itu semua temannya sudah berkumpul.

Mayor Pohan: di pulau jawa, sudha memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

Nagabonar: apalah yag awak tau bang. Awak di penjara

Mayor Pohan: baiklah akan kubacakan, kalian dengarkan " HAI PEMUDA INDONESIA, BANGKITLAH KAU
SEMUA, NEGRI KITA SUDAH MERDEKA, GENDERANG PERANG SUDAH BERBUNYI, DENGARKAN
PANGGILAN PERTIWI "

Narator :Selang beberapa menit setelah mengucapkan naskah proklamasi kemerdekaan seketika radio
pun berbunyi dan mengatakan " PEMERINTAH INDONESIA MENGAJUKAN PROTES KARENA TENTARA
BELANDA MEMBUNTUTI TENTARA SERIKAT YANG MENDARAT, LALU MELAKUKAN PROVOKASI DAN
RAKYAT PUN MELAKUKAN PERLAWANAN. SIAPA SAJA YANG SEHAT DAN KUAT, BERSENJATAKAN APA
SAJA MAJU KE BARIS DEPAN DENGAN TEKAD...
MERDEKA ATAU MATI!! " Mendengar radio tersebut pun membuat naga bonar terdiam, dan entah apa
yang sedang pemuda satu itu pikirkan.

Narator: Setelah mendengarkan kabar yang tersiar dari radio yang mengatakan bahwa belanda sudah
mendarat di Indonesia, dikarenakan belanda melihat Indonesia sebagai daerah yang kekosongan
kekuasaan. Hal ini menyebabkan terjadinya perlawanan atas kejadian ini dan mempertahankan wilayah.
Di lain sisi, nagabonar dan teman temannya juga tidak tinggal diam, dia membuat pasukan untuk
mempertahankan dan membela tanah air tercintanya.

Mayor Pohan: Naga, seperti yang kukatakan. Kau majulah ke barisan depan dengan pasukannmu, dan
pertahankan wilayah kita. Tapi ingat! Jangan melakukan semaumu. Tunggu perintah dari atasan.

Mayor Pohan: bagaimanapun itu, pemerintah mempunyai cara sendiri untuk menanganinya, dn kita
harus mematuhinya. Selamat berjuang naga.

Nagabonar: baiklah.

(Beberapa hari kemudian… di markas persembunyian pasukan Nagabonar)

Nagabonar: hari ini. kita akan menentukan nama dari pasukan kita. Selama ini pasukan awak belum ada
namanya (sambil memukul meja)

Lukman: kalo nama, ya kita tinggal kasih “pasukan Nagabonar” beres sudah permasalahan>

Nagabonar: nama yang cocok untuk pasukan ini adalah PASUKAN RAKYAT (sambil menjunjung
tanggannya)

lukman: mantap bang setuju

bujang: setuju bang

murat: tempo hari awak dengar kalau orang kita ada yang meihat kalau belanda menyimpan banyak
senjata di gudang persenjataan, dan disembunyikan di hutan.

Nagabonar: kalau begitu besok sore kalian kumpulkan pasukan. Kita coba untuk merebut persenjataan
mereka dengan cara bergerilya .

Lukman: siap, bang!

Bujang: siap, bang!

Murat: siap, bang!

(gudang amunisi & persenjtaan belanda)

Nagabonar: lukman kau bawa pasukan berputar dan bujang nanti kalian hajar dari belakang.

Lukman: siap bang laksanakan!

Nagabonar: bujang kau sudah siap?. Ayo alihkan perhatian mereka

Bujang: siap bang!


Nagabonar: mati kalian semua!

Tentara belanda: penyusup!! Seraaang!

Narrator: akhirnya pasukan rakyat berhasil merebut amunisi dan persenjataan belanda.
Setelah pasukan nagabonar berhasil merebut amunisi dan persenjataan dari belanda,nagabonar
mendengar kabar bahwa pasukan belanda melakukan agresi terhadap beberapa daerah di sumatera
utara. Nagabonar tidak tinggal diam, dia dan pasukan mencoba mempertahankan wilayahnya dan
melindungi apa yang harus dilindungi di tanah airnya

Tentara 1: bang belanda datang!!

Nagabonar: belanda datang??? Kau suruh lukman dan murat kumpulkan pasukan!

Tentara 1: siap, bang!

Nagabonar: mereka sudah disini. Hadang jalan mereka!!

Lukman: hadang jalannya!!

Komandan belanda: hmm… NAGABOUNAR!! Tembak!

Nagabonar: TEMBAKK!!

Nagabonar: kenapa belanda itu pergi?

Barjo: bang nagaa!! Ada laporan, markas menyuruh kita untuk mundur

Nagabonar: mundur kemana?kelaut? apa kata dunia!! Tak mau mundur! MAJUU!!

Barjo: tapi ini perintah mayor pohan

Nagabonar: hah? Mayor pihan? MUNDURR!!

Tentara 1: ini maju atau mundur?

Nagabonar: kalau dia suruh mundur, ya mundur lah.

(besoknya… nagabonar bertemu dengan belanda)

Mayor slot: haa… nagabounar! Selamat datang (tersenyum licik)

Nagabonar: hmm lumayan tuh (matanya melihat ke jam tangan mayor)

Mayor slot: jendral nagabounar untuk menetukan garis demarkasi, saya ingin anda menunjukkan posisi
persembunyian jenderal

Nagabonar: disinii (menunjukkan dipeta)


Mayor slot: terima kasih jenderal nagabounar

Nagabonar: hehehe… ya, ya (sambil berjabat tangan dan mengambil jam tangan)

(keesokan harinya pada pagi hari)

Ngabonar: LUKMAN. BAJUKU,CELANAKU,SAMPAI DENGAN KUDAKU HILNG SEMUANYA!!

Murat: BANG NAGAA!!

Murat: bujang pergi ke pos beland!! Dia mati tertembak bang!!

Nagabona: bujang… apa yang telah dunia lakukan pada kau bujang, sudah kubilang jangan bertempur
masih juga kau bertempur. Lukman, barjo. Kubur dia, dan naikkan pangkatnya menjadi sersan mayor.

Lukman: upacara penguburan sersan mayor bujang

Nagabonar: jang.. bujang (menangis dimeja)

Narrator: nagabonar mengumpulkan semua pasukan untuk upacara

Nagabonar: saudara saudara dan kawan kawan seperjuang sekalian! Belanda sudh merebut beberapa
wilayah di saat masa perjanjian ini!! Jadi belanda sudah melanggar perjanjiaan yang dia buat sendiri.
Maka dari itu kita harus melawan, kita akan bertempur!! Semuanya, selamat berjuang. MERDEKA!!

Pasukan: MERDEKA!!

Prajurit belanda: mayor, jalan kita dihadang lagi.

Mayor slot: nagabounar.. seraang mereka!

Nagabonar: SERAAANG!!

Nagabonar: HAI KAU PEMUDA INDONESIA!

Nagabonar: BANGKITLAH, KAU SEMUA!

Nagabonar: NEGERI KITA SUDAH MERDEKA!

Nagabonar: GENDERANG PERANG TELAH BERBUNYI!

Nagabonar: DENGARKAN PANGGILAN IBU PERTIWI!!! MERDEKAA!!

Pada tahun 1947, belanda telah melanggar sebuah perjanjian “PERJANJIAN LINGGARJATI” dengan alas
an bahwa Indonesia lah yang telah melanggar perjanjian itu dan belanda melakukan invasi kebeberapa
wilayah yang ada di jawa dan sumatera. Di lain sisi nagabonar tidk terima, terus melakukan agresi
kepada kerajaan belanda dan akhirnya nagabonar berhasil merebut daerah parit buntar dari pihak
belanda. Setelah kemenangan yang diraih oleh nagabonar dan pasukan rakyat yang dia pimpin,
nagabonar tetap memfokuskan untuk melindungi dan mempertahankan daerah yang sudah diambilnya.

Anda mungkin juga menyukai