Anda di halaman 1dari 5

Rakyat Jepang--

Rakyat—Seragam putih

Belanda—(Sakti,Nisa,Ismi,Abang,Wiwit)

Rakyat 1,2— (Depit,Fila)//Baju biasa

Panglima Imamura—(Ebong)

Pihak Belanda—(Galih)

Jepang—(Athar)

Indonesia—(Bobby)

Bung Karno—(Darman)//Jas putih,Kopiah

Dayang—(Ivi,Enjel,Manda)

Tentara 1,2,3—(Resky,Amal,Awal)

Anak gadis—(Anita)

Prajurit Jepang—(Habib,Dirga,Nopit,Merry,Febo)//Baju khusus tanpa lambang


Romusha Kerja Paksa Soekarno Untuk Jepang Yang Membunuh 300.000 jiwa

Kerja paksa diera penjajahan jepang yang biasa disebut romusha adalah termasuk buah tangan
kebijakan presiden Soekarno. Para pekerja tersebut dihimpun langsung oleh presiden soekarno
sebagai konsekuensi langsung dari kebijakan politik terkait kesepakatannya dengan kaisar jepang.
Teono heika, untuk mempercepat dan mendukung proses kemerdekaan Indonesia.

Bagian 1 (kedatangan jepang)

Pada tanggal 1 maret 1942 sebelum matahari terbit jepang mulai mendarat ditiga tempat
pulau jawa yaitu teluk banten, ereran wetan jawa barat dan keragen jawa tengah. Pendaratan ini
disambut antusias oleh rakyat Indonesia. Kedatangan Jepang memberi harapan baru bagi rakyat
Indonesia

Rakyat dan Belanda : (Rakyat Indonesia sedang bekerja dibawah pengawasan prajurit Belanda)

Prajurit Jepang : Serang !!! (Prajurit Jepang datang dan menyerang Prajurit Belanda)

Rakyat : Akhirnya kita selamat hore hore !!!

Prajurit Jepang : Tenang semua kami dari pihak Jepang datang kesini untuk meyelamatkan
dan melindungi kalian semua. Mari kita sama-sama mengusir Belanda dari Negri ini

Rakyat : Iya ayo hore !!! (Rakyat Indonesia bersorak)

Setelah merebut kekuasaan dari pihak belanda dari tiga tempat di Pulau Jawa, dan meyakini
rakyat indonesia bahwa jepang melindungi mereka, serangan jepang kepada belanda berlanjut ke
daerah lain. Salah satunya adalah Bandung.

Bagian 2 (Belanda menyerah pada Jepang)

Pada tanggal 5 Maret 1942 tentara Jepang menyerang daerah Bandung dari daerah utara.
Ketika ciater digempar oleh jepang, tentang Hindia Belanda mundur ke Lembang. Hingga pada 7
Maret 1942 Lembang berhasil dikuasai. Pihak Belanda meminta penyerahan lokal, tetapi Jendral
Imamura menuntut penyerahan total dari semua pasukan serikat di Indonesia.

Panglima Imamura : “Ada urusan apa kamu datang kesini?” (Bangun dari tempat duduk, dan
menghampiri pihak Belanda.

Pihak Belanda : “Maksud kedatangan saya kesini ialah meminta penyerahan lokal dari
Jepang untuk pihak Belanda”

Panglima Imamura : “Hmm.. Baiklah... akan tetapi ada syaratnya”

Pihak Belanda : “Apa syaratnya?”

Panglima Imamura : “Pihak Belanda harus menyerahkan total dari seluruh Pasukan Serikat di
Pulau Jawa”

Pihak Belanda : “Tidak, saya tidak setuju dengan syarat itu”


Panglima Imamura : “Semua terserah kamu, jika pihak Belanda tidak mau memenuhi persyratan
itu tidak ada jalan daripada meneruskan pertempuran. Bandung akan kami hujani bom oleh kapal-
kapal terbang. Walaupun begitu saya masih memberikan kesempatan terakhir untuk
mempertimbangkan kembali persyaratan itu.”

Pihak Belanda : “Baiklah kalau begitu, kami pihak Belanda menyetujui persyaratan itu. Kami
pihak Belanda mengaku kalah dan akan memberikan serah terima kekuasaan Pangkalan Utara
Kalijati serta penyerahan total semua pasukan total dari Serikat di Pulau Jawa kepada Jepang”

Panglima Imamura : “Terimakasih”

Bagian 3 (Jepang menarik simpatik Bung Karno dan Rakyat Indonesia)

Menyerahnya Belanda kepada Jepang dianggap sebagai akhir penyerahan Belanda dan
dimulainya Era baru dimana Bangsa-bangsa Asia yang dipelopori Jepang dapat berdiri diatas kakinya
sendiri, keyakinan itu bertambah kuat ketika Jepang memperkenalkan diri sebagai saudara tua
bangsa-bangsa Asia serta mengumandangkan propaganda Gerakan 3A pada tanggal 29 April 1942.

Jepang : “Kami Jepang akan mengikuti Perang Pasifik dan jika kami menang maka bangsa-
bangsa Asia akan mendapatkn kemerdekaannya dan kami berjanji untuk menciptakan kemakmuran
bersama diantnara bangsa-bangsa Asia. Oleh karena itu saudara-saudara Indonesia, saya minta
kepada kalian semua untuk bergabung dengan kami dan berikan semangat serta tenaga kalian agar
kami dapat mencapai kemenangan dalam peperangan ini.”

(Wareware wa, Nihon taiheiyōsensō ni shitagai, moshi wareware ga kateba, Ajia shokoku wa
sono dokuritsu-sei o e, Ajia shokoku-kan no han'ei o kyōyū suru koto o yakusoku suru. Shitagatte,
Indoneshia no kyōdai wa, watashi wa anata ni subete no watashitachi ni sanka shi, wareware wa
sensō de shōri o tassei suru koto ga dekimasunode, seishin to rōryoku o kimitachi ni ataeru onegai

Indonesia : “Alasan itu belum cukup bagi kami........”

(Sore wa watashitachi ni totte jūbunde wanai riyu)

Jepang : “Kami sudah membebaskan tokoh-tokoh yang ditahan dan dibuang oleh
Pemerintah Hindia-Belanda. Kami juga akan memberikan kemudahan bagi Bangsa Indonesia untuk
melakukan ibadah, mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang,
menggunakan bahasa indonesia, serta membolehkan bangsa indonesia untuk menyanyikan lagu
kebangsaan bersama lagu kebangsaan jepang.”

(Wareware wa, taiho sa re, Oranda higashiindoshotō no seifu ni yotte tsuihō shita jinbutsu o kaihō
shite kita. Mata, Indoneshia no hitobito ni wa, Nihon no kokki to issho ni, aka to shiro no hata o
sūhai suru kōi o okonau tame no riben-sei o teikyō shi, shiyō suru dakedenaku, kokumin no kokka
o utau koto ga dekimasu Nihon kokka to tomoni

Indonesia : “Baiklah kalau begitu kami percaya, lalu organisasi apa yang kalian maksud dengan
gerakan 3a itu? Dan apa tujuannya?”

(Sate, watashitachiha shinjite, sonogo, soshiki wa, kimitachi wa, mōshon 3 a de nani o imi suru
nodesu ka? Soshite, sono mokuteki wa nandesuka)
Jepang : “Organisasi ini akan membuat kalian menuju pada kemerdekaan. Kami akan
mengutakaman kepentingan kalian dan kami akan mencoba membantu. Maka dari itu himpunlah
semua orang untuk mengikuti organisasi ini.”

(Kono soshiki wa, dokuritsu ni mukete kimitachi o okonaimasu. Watashitachi wa anata no rieki o
yūsen shi, watashitachiha tasukeyou to shimasu. Shitagatte, subete no hitobito wa, kono soshiki ni
shitagau koto o motarasu.)

Indonesia : “Baiklah”

(Hai)

Selain meyakinkan rakyat Indonesia, jepang juga meyakinkan bung karno untuk merekrut
rakyat indonesia bergabung membantu jepang dengan menjadi romusha. Bung karno yang diiming-
imingi dengan janji kemerdekaan akhirnya setuju dengan perjanjian tersebut.

Bagian 4 (Bung Karno memplopori Romusha)

Bung Karno yang telah termakan iming iming Jepang, kemudian berpidato mengajak
masyarakat Indonesia untuk menjadi Romusha Bung Karno menghimpun hampir kurang lebih 300
ribu jiwa rakyat Indonesia untuk dijadikan Romusha dan dikirim ke berbagai daerah untuk bekerja
membantu jalan dan menjadi penambang. Tak main main Bung Karno pun ikut menjadi Romusha
dengan menggunakan pita bernomor 970.

Bung Karno :(Berpidato) “Wahai saudara saudaraku, apakah kalian semua ingin merdeka!!!Jika
saudara saudara semua ingin merdeka mari kita bantu Jepang untuk memenangkan perang
Pacific.Mari kita bergabung menjadi Romusha dan kita bantu Jepang demi kemerdekaan kita.”

Rakyat :”AYO AYO AYOO!!!”

Bung Karno :”Sudah lama kita dijajah oleh Belanda, inilah saatnya kita bangkit untuk merdeka.”

Bung Karno :”MERDEKAA!”

Rakyat :”MERDEKA!!”

Setelah mendengarkan pidato Soekarno kurang lebih 300 ribu rakyat Indonesia bergabung
menjadi Romusha dan dikirim ke berbagai daerah untuk diperbudak, bekerja paksa membangun
jalan dan fasilitas untuk Jepang.

Bagian 5 (Romusha)

SSetelah merebut hati pribumi, Jepang pun memanfaatkan simpati pribumi.Mereka


memperbudak pribumi melalui romusha. Penindasan kejam ini bahkan lebih kejam dari Belanda.

Tentara 1 :”JANGAN MALAS KAU BODOH!” (Mencambuk pemuda lusuh)

Rakyat :(merangkak)

Tentara 2 :”Ayo kerja!”(menendang rakyat)

Tentara 3 :”DASAR BANGSA BERKULIT HITAM!Pantas saja bangsa kalian bodoh!” (meludah ke
rakyat)
Anak gadis :”Bapak!!Jangan sakiti Bapak!! (mencoba melindungi bapak)

Tentara 1 :”PERGI KAU BOCAH INGUSAN!” (menghempaskan tubuh anak sampai jatuh)

Tentara 2 :”Bawa pergi sampah kecil ini!!”

Anak gadis :”Bapak...”

Tentara 3 :”DIAM!” (membentak dan mendorongnya pergi)

Tentara 1 :”Cepat selesaikan ini atau kau tidak akan makan hari ini!!”

Tentara 2 :”PERSETAN KAU RAKYAT JELATA!”(memukul rakyat dengan senapan)

Tentara 3 :”Makanan apa ini,SANGAT TIDAK ENAK!”(melemparkan singkong busuk ketanah)

Rakyat :(berebut singkong, memungutnya dari tanah dan memakannya)

Tentara 1 :”Siapa yang mengizinkanmu makan.” (menampar rakyat hingga tejatuh)

Rakyat :”Tapi tuan!Kami sudah tidak makan selama 2 hari dan terus bekerja siang dan
malam!”

Tentara 1 :”Siapa yang peduli!”(menembak rakyat hingga tewas)

Begitulah kekejaman para tentara Jepang menyiksa para Romusha seperti binatang hingga
mati, dan kesalahan Soekarno yang turut menjerumuskan rakyat menjadi Romusha. Soekarno sangat
menyesal karena kesalahan tersebut dan penyesalan tersebut di bawa hingga ia meninggal.

Anda mungkin juga menyukai