Anda di halaman 1dari 3

Pada tanggal 1 Maret 1942, sebelum matahari terbit jepang mulai mendarat di tiga tempat di Pulau

Jawa, yaitu Teluk Banten, Eretan Wetah (Jawa Barat) dan Kragen (Jawa Tengah). Pendaratan ini di
sambut antusias oleh rakyat Indonesia. Kedatangan jepang memberi harapan baru bagi rakyat
Indonesia. Setelah merebut kekuasaan dari pihak Belanda di tiga tempat di pulau Jawa, dan meyakinkan
rakyat Indonesia bahwa Jepang melindungi mereka, serangan Jepang kepada Belanda berlanjut ke
daerah lain. Salah satunya adalah Bandung.

Menyerahnya Belanda kepada Jepang dianggap sebagai akhir penjajahan Belanda dan dimulainya era
baru dimana bangsa-bangsa Asia yang dipelopori Jepang dapat berdiri di atas kakinya sendiri, Keyakinan
itu bertambah kuat ketika Jepang memperkenalkan diri sebagai Saudara Tua bangsa-bangsa Asia serta
mengumandangkan propaganda Gerakan Tiga A pada tanggal 29 April 1942

Jepang: "Kami Jepang akan mengikuti Perang Pasifik dan jika kami menang maka bangsa-bangsa Asia
akan mendapatkan kemerdekaannya dan kami berjanji untuk menciptakan kemakmuran bersama di
antara bangsa-bangsa Asia. Oleh karena itu saudara-saudara Indonesia, saya minta pada kalian semua
untuk bergabung dengan kami dan berikan semangat serta tenaga kalian agar kami dapat mencapai
kemenangan dalam peperangan ini.

Indonesia: "Alasan itu belum cukup bagi kami..

Jepang: "Kami sudah membebaskan tokoh-tokoh yang ditahan dan dibuang oleh Pemerintah Hindia
Belanda. Kami juga akan memberikan kemudahan bagi bangsa Indonesia untuk melakukan ibadah,
mengibarkan bendera merah-putih berdampingan dengan bendera Jepang, menggunakan bahasa
Indonesia, serta membolehkan bangsa Indonesia untuk menyanyikan lagu kebangsaan bersama dengan
lagu kebangsaan Jepang."

Indonesia: "Baiklah kalau begitu kami percaya, lalu organisasi apa yang kalian maksud dengan Gerakan
Tiga A itu? Dan apa tujuannya?

Jepang: "Organisasi ini akan membuat kalian menuju kepada kemerdekaan. Kami akan mengutamakan
kepentingan kalian dan kami akan mencoba membantu. Maka dari itu, himpunlah semua orang untuk
mengikuti organisasi ini."

Indonesia: "Baiklah.

Selain meyakinkan rakyat indonesia Jepang juga meyakinkan Bung Karno untuk merekrut rakyat
Indonesia bergabung membantu Jepang dengan menjadi Romusha. Bung Karno yang di iming-imingi
dengan janji kemerdekaan tersebut akhirnya setuju dengan perjanjian tersebut.
Bung Karno yang telah termakan iming-iming Jepang, kemudian berpidato mengajak masyarakat
indonesia untuk menjadi Romusha. Bung Karno menghimpun hampir kurang lebih 300.000 jiwa rakyat
indonesia untuk di jadikan romusha dan di kirim ke berbagai daerah untuk bekerja membangun jalan
dan menjadi penambang. Tak main-main Bung Karno pun ikut Menjadi Romusha dengan mengenakan
pita yang bernomor 970.

Bung Karno (Berpidato): Wahai saudara saudara ku, apakah kalian semua ingin merdeka !!!. Jika
saudara saudara semua ingin merdeka mari kita bantu jepang untuk memenangkan perang Pasifik. Mari
kita bergabung menjadi romusha dan kita bantu jepang. Demi kemerdekaan kita

Rakyat: "Ayok ayok

Bung Karno: Sudah lama kita dijajah oleh Belanda inilah saatnya kita bangkit untuk merdeka.

Bung Karno: Merdeka!!!

rakyat: Merdeka !!

Setelah mendengarkan pidato Soekarno kurang lebih 300.000 rakyat Indonesia bergabung menjadi
romusha dan di kirim ke berbagai daerah untuk di perbudak, bekerja paksa membangun jalan dan
fasilitas untuk Jepang.

Setelah merebut hati pribumi, Jepang pun manfaatkan simpati pribumi. Mereka memperbudak pribumi
melalui romusha. Pnindasan kjam ini bahkan lebih kejam dari Belanda.

Tentara 1: "Jangan malas dasar kau bodoh" (meneambuk omuda lusuh)

Rakyat: "..." (merangkak)

Tentara 2: "Ayo Kerja!"(mandang rakyat)

Tentara 3: dasar bangsa berkulit hitam pemalas, pantas saja bangsa kalian bodoh (sambil meludah kan
rakyat)

Anak gadis: "Bapak! Jangan sakiti bapak !" (Berusaha menolong bapaknya)

Tentara1 : "Pergi kau bocah ingusan!" (menghempaskan tubuh anak sampai terjatuh)

Tentara 2: "Bawa pergi sampah kecil ini!

anak kecil: Bapak........

Tentara 3: "Diam !" (membentak anak dan menyertainya prgi)


tentara 1: "Cepat selesaikan ini atau, kau tidak akan makan hari ini" (Trngah-ngah)

Tentara 2: "Persetan dasar kau rakyat jelata" (Memukul rakyat dengan senapan)

Tentara 3: "Makanan apa ini, sangat tidak enak!" (melemparkan singkong busuk ketanah)

Rakyat: (Berbut singkong, memungutnya dari tanah dan memakannya)

Tentara I: Siapa yang mengizinkanmu makan. (menampar rakyat hingga terjungkur)

Rakyat: Tapi tuan kami sudah tidak makan selama 2 hari dan trus bekerja siang dan malam!

Tentara 1: "Siapa yang pduli (Menembak rakyat hingga tewas)

Begitulah kekejaman para tentara jepang menyiksa para romusha seperti binatang hingga mati, dan
kesalahan Soekarno yang turut menjerumuskan rakyat menjadi romusha. Soekarno sangat menyesal
karna kesalahan tersebut dan penyesalan tersebut di bawa hingga ia meninggal.

Pada tanggal 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito memerintahkan penghentian permusuhan terhadap
sekutu, setelah sebelumnya yaitu pada tanggal 14 Agustus 1945 sekutu menjatuhkan bom atom di kota
Hiroshima dan Nagasaki. Berita tentang genjatan senjata yang dilakukan oleh Jepang ini disiarkan di
radio jepang dari Tokyo. Ternyata siaran tersebut tertangkap Sultan Syahrir mendengarnya.

Sultan syahrir: apakah kalian sudah mendengarkan kekalahan jepang?

Sukarni: belum bung, apakah benar berita itu? apa yang terjadi dengan jepang bung?

Sultan syahrir: dari yang ku dengar, sekutu telah menjatuhkan bom dikota hiroshima dan nagasaki. oleh
sebab itu, jepang genjata senjata.

chairul saleh: kalau begitu, kita harus segera memproklamasikan kemerdekaan.

sukarni: benar itu, jepang sudah tidak ada wewenang lagi dinegara kita. kita harus memanfaatkan
momentum ini. penculikan Soekarno dan moh. hatta oleh golongan muda.

Anda mungkin juga menyukai