Anda di halaman 1dari 16

PPKI (Dookuritsu Junbi Iinkai) adalah panitia yang bertugas melanjutkan hasil kerja

BPUPKI setelah BPUPKI dibubarkan Jepang pada 7 Agustus 1945. PPKI diresmikan oleh
Jendral Terauchi pada 9 Agustus 1945 di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Peresmian ini dihadiri
oleh Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Dalam pertemuannya pada tgl 12 Agustus 1945 Jenderal Terauchi memberitahukan
bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan Indonesia sekitar 24 Agustus 1945. Wilayah
Indonesia akan meliputi seluruh wilayah bekas wilayah jajahan Hindia Belanda.
(Scene film bom di jatuhkan) Pasukan Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima
dan Nagasaki pada tgl 6 dan 9 Agustus 1945 yang berakhir dengan kekalahan Jepang.

Terauchi : Haloo selamat pagi, Bisa Saya Bertumu Bung Karno;


Pengawal : Bisa, Tunggu Sebentar.
Pengawal : Mengetuk Pintu ........... tok..... tok..... tok.....
Bung Karno : Silahkan Masuk ?
Pengawal : Maaf Bapak diluar ada Tamu,... !
Bung Karno : Suruh dia Masuk.
Pengawal : Silahkan Masuk Bung karno ada di dalam.
Terauchi : Haloo selamat pagi Bung Karno;
Bung Karno : Maaf siapa anda?
Terauchi : Saya Jendral Terauchi Panglima Jepang. Bisakah kita membuat pertemuan
antara saya , anda, Bung Hatta dan Bung Radjiman untuk membicarakan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Bung Karno : Baiklah kami akan berangkat nanti sore.
Terauchi : Baiklah jika begitu, terimakasih Bung.

Bung Karno membicarakan undangan Terauchi kepada Bung Hatta dan Radjiman
Bung Karno : Selamat pagi
Radjiman dan Hatta : Selamat pagi.
Bung Karno : Kedatangan saya kesini untuk menyampaikan undangan Terauchi kepada
kita untuk menuju ke Dalth , Vietnam.
Radjiman : Untuk apa kita kesana?
Bung Karno : Kita kesana untuk membicarakan tentang kemerdekaan Indonesia.
Esok harinya Bung Karno, Bung Hatta dan Radjiman sudah smapai di Dalth Vietnam. Mereka
dijemput oleh Terauchi.
Terauchi : Selamat datang Bung.
Bung Karno : Kapan dan dimana kita akan membicarakan perbincangan ini ?
Terauchi : Kita akan membicarakan hal ini besok lusa dirumah saya. Sampai bertemu besok
Bung!
Keesokan harinya …
Terauchi : Kami akan memberikan kemerdekan bagi bangsa Indonesia. Sehingga,
terbentuknya PPKI kemarin yang akan membantu.
Radjiman : Lalu apa saja tugas PPKI?
Terauchi : PPKI akan membhas semua kelengkapan negara pada saat Proklamasi.
Bung Karno : Kapan pelaksanaan Prokalmasinya?
Terauchi : Tak perlu kawatir, kami belum bisa menentukannya. Jepang akan memberikan
kemerdekan bagi Indonesia.
Bung Hatta : Apakah wilayah Indonesia akan meliputi seluruh wilayah Hindia- Belanda?
Terauchi : Mungkin bisa jadi wialayah Indonesia akan meliputi wilayah tersebut.

Pertemuan tersebut hanyalah tipuan muslihat dari Jepang untuk membantu bangsa Indonesia
tidak berontak. Bung Karno dkk pun kembali ke Indonesia, sebelum pulang meraeka singgah ke
Singapura untuk menemui tiga pimpinan PPKI. Soekarno selanjutnya mencari tahu bahwa
Jepang telah menyerah pada sekutu. Hari berikutnya Bung Karno dkk melakuakan rapat
koordinasi. Bung Karno, Hatta, Radjiman kembali diundang ke Singapura menemui 3
pimpinan PPKI.Dalam perjalanan mereka berbincang.
Bung Hatta : Rasanya saya belum yakin jika Jepang telah menyerah kepada sekutu.
Radjiaman : Kalau begitu, kita perlu diskusi lebih lanjut dengan beberapa tokoh yang ada di
Indonesia
Bung Hatta : Lalu siapa saja tokohnya?
Bung Karno : Baik golongan tua maupun golongan muda untuk memproklamirkan kemerdekan
Indonesia.
Pada tgl 14 Agustus 1945 Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta dan dr.Radjimin Wedioningrat
kembali ke tanah air. Pada waktu itu juga jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Berita
kekalahan Jepang berusaha untuk disembunyikan, namun akhirnya tersiar melalui radio Domei
pada tgl 15 Agustus 1945. Golongan muda yang mendengar pidato penyerahan Kaisar Hirohito
dari radio Domei adalah Sutan Sayhrir. Oleh karena itu, Sutan Syahrir mendesak kepada
Soekarno-Hatta untuk segera memprokalamasikan kemerdekaan Indonesia.

( Sutan Syahrir menemui Moh. Hatta )


Sutan Syahrir :”Selamat sore…”

Bung Hatta :”Ya…selamat sore, ada keperluan apakah kiranya anda Datang kemari Bung
Sutan…?”

Sutan Syahrir :”Saya hanya ingin memberitahukan bahwa saya telah mendengar berita kekalahan
Jepang dari Sekutu.”

Bung Hatta :”Bagaimana anda bisa mengetahui hal itu?Bukankah sudah semua stasiun radio
milik kita diambil alih oleh tentara Jepang?”

Sutan Syahrir :”Memang semua Radio milik kita sudah di segel.Tapi, kami mendengar berita ini
dari radio gelap yang kami buat sendiri, bahkan kami selama ini mengamati jalannya perang
secara sembunyi. Bagaimana pendapat anda?”

Bung Hatta :”Ini adalah berita yang sangat baik”

Sutan Syahrir :”Oh ya…bagaimana kalau kita memanfaatkan kesempatan ini untuk
memproklamasikan kemerdekaan. Dan bagaimana kalau pernyataan kemerdekaan tidak
dilakukan oleh PPKI.? ”

Bung Hatta :”Memangnya kenapa?”


Sutan Syahrir :”Karena saya khawatir bahwa kemerdekaan ini dicap Sekutu buatan Jepang.”

Bung Hatta :”Tapi saya tidak bisa memutuskannya sendiri bagaimana jika sekarang menemui
Bung Karno?”

Sutan Syahrir :”Baiklah kalau begitu.”

Akhirnya mereka menemui Bung Karno yang saat itu menjabat sebagai ketua PPKI.

Bung Hatta :”Permisi, selamat sore…”

Bung Karno :”Ya, selamat sore ada perlu apa ya?”

Bung Hatta :”Apakah Bung sudah tahu tentang berita kekalahan Jepang?”

Bung Karno :”Ya…tapi saya belum yakin sepenuhnya tentang berita tersebut.”

Sutan Syahrir :”Bung apakah kita bisa memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan
PPKI?”

Bung Karno :”Saya rasa tidak mungkin.Dan saya pun tidak bisa Memutuskanya sendiri.”

Pada hari berikutnya Bung Karno dan Bung Hatta didampingi oleh Ahmad Soebardjo pergi ke
kantor pemerintah Jepang (Gunseikanbu) untuk mencari Informasi. Usaha itu gagal karena
semua pejabat dipanggil ke Markas Besar angkatan perang(Gunsereibu),kemudian mereka
bertiga pergi ke rumah Laksamana Maeda yaitu kepala perwakilan angkatan laut Jepang di
Jakarta.

Bung Hatta :”Permisi tuan apakah benar Jepang sudah sudah kalah dan menyerah kepada
Sekutu?”
Laksamana Maeda:”Saya bisa mengakui berita tersebut apabila sudah ada perintah dari Tokyo.”

Sejak pertemuan itu, Bung Karno dan Bung Hatta yakin bahwa Jepang telah menyerah. Bung
Hatta mengusulkan agar PPKI bersidang tanggal 16-23 Agustus 1945 di kantor “Cuo Sangi In”
di jalan Pejabon Jakarta.

Malam harinya utusan pemuda yaitu Wikana dan Darwis menemui Bung Karno di rumahnya.
Wikana & Darwis :”Bung malam ini kita harus kobarkan revolusi. Dan bagaimana dengan
proklamasi kemerdekaan kita?”

Bung Karno :”Kemerdekaan itu pasti dilakukan tapi kita harus menunggu karena persiapannya
hampir selasai.”

Sementara itu Bung Hatta, Ahmad Soebardjo & Dr.Buntaran Muatmodjo tiba di rumah Bung
Karno

Bung Hatta :”Saya mengetahui berita tentang pengerahan tentara Jepang dan saya mengusulkan
untuk supaya kita menunggu sikap Jepang terhadap kemerdekaan yang dijanjikan oleh
mereka.”Jawaban tersebut membuat para pemuda tidak puas.

Wikana :”Kita tidak ingin mengancammu Bung! Sekarang kemerdekaan ada ditangan kita. kalau
Bung karno tidak revolusi malam ini, baiklah. Akan tetapi para pemuda akan tidak menjamin
keamanan, jika proklamasi diumumkan.Kami para pemuda akan bertindak dan menunjukan
kesanggupan kami untuk melaksanakan kehendak itu. Pemuda akan melaksanakan revolusi dan
darah akan mengalir.”

Bung Karno :”Jangan aku diancam!Jangan aku diperintah!Engkau harus mengerjakan apa yang
ku inginkan!Pantang bagiku untuk dipaksa menurut kemauanmu.”

Wikana :”Ini leherku mana masamu?


Bung karno:” Engkau boleh penggal kepalaku,engkau bisa membunuhku tapi jangan dikira aku
dapat dipaksa. Untuk mengadakan pertumpahan darah yang sia-sia karena hendak menjalankan
sesuatu menurut kemauan. Saya akan bicarakan dulu dengan teman teman yang lainnya.”

Saat suasana yang tegang tersebut Bung Hatta mengajak berunding keempat tokoh tersebut.
Setelah berunding mereka sepakat jika para pemuda ingin memproklamasikan kemerdekaan
malam itu itu juga, para pemuda dipersilahkan untuk mencari pemimpin yang lain.

Darwis :”Baiklah kalau itu mau Bung berdua. Kami tidak ingin menanggung jika sesuatu besok
terjadi apabila besok proklamasi belum diumumkan. Kami akan bertindak sesuai apa yang
BungBung kehendaki.”

Kemudian para pemuda mengadakan rapat dibelakang gedung Bakteorologi dan memutuskan
untuk mengamankan Bung Karno sekeluarga & Bung Hatta ke Rengasdengklok.Karena tempat
itu terpencil dan jauh dari lalu lintas utama.

Pertemuan anggota PPKI tanggal 16 Agustus 1945, para anggota PPKI mengadakan rapat
mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia, tetapi Ir. Soekarno dan Mohh. Hatta tidak datang
untuk memimpin rapat.
A.Soebardjo : “Assalamu’alaikum….”
Golongan Tua : “Wa’alaikumsalam….”
A.Soebardjo : “Mengapa rapat ini belum dimulai ?”
Yusuf Kunto : “Pemimpin rapat belum hadir, bung”
A.Soebardjo : “Apa yang terjadi pada Ir.Soekarno dan Mohh. Hatta, sehingga mereka belum
datang ??
Golongan Tua : “Tidak ada yang tahu keberadaan mereka, Bung.”
Yusuf Kunto : “Bagaimana kalau kita bertanya pada golongan muda ?”
A.Soebardjo : “Baiklah, kita undur sidang ini sambil mencari keberadaan Bung Karno dan Bung
Hatta. Saya akan mencoba bertanya pada golongan muda.”

A.Soebardjo lalu menemui Wikada selaku anggota golongan muda di kediamannya.


A.Soebardjo : “Apakah saudara mengetahui keberadaan Bung Karno dan Bung Hatta ??”
Wikana : “Sebenarnya…………….”(flashback)

Pada subuh dihari sebelumnya, 16 Agustus Bung Karno,Ibu fatmawati,Guntur(anak Bung Karno)
& Bung Hatta dibawa ke Rengasdengklok.Dan hilangnya kedua pemimpin PPKI tersebut
mengejutkan A.subardjo. Karena merasa khawatir kepada kedua pemimpinnya ia mencari
informasi.Akhirnya ia mengetahui bahwa Bung Karno_Bung Hatta berada diluar kota yaitu di
Rengasdengklok.Ia segera meminta kepadaPeminpin Peta & Pejuang Pemuda tersebut untuk
mengantarnya ke rengasdengklok.

A. Soebardjo :”Bisakah anda berdua mengantarkan saya menemui Bung Karno & Bung Hatta?”

Pimpinan Peta :”Apa yang akan kami terima untuk itu?”

A.Soebardjo :”Saya akan menjamin proklamasi akan diumumkan besok 17 agustus 1945.”

Pemuda Pejuang :”Ya…saya akan menjaminnya.”

Pimpinan Peta :”Baiklah saya akan mengantar anda.” Pada senja 16 Agustus 1945 ia berhasil
menemui Bung Karno & Bung Hatta.

Bung Karno :”Ada apa anda kesini?”

A. Soebardjo :”Bung, sekarang Jepang sudah menyerah secara resmi.”

Bung Hatta :”Mengapa demikian?”

A.Soebardjo :”Karena anda berdua sebagai wakil dan ketua tidak hadir dalam rapat tersebut.”

Akhirnya mereka sepakat untuk kembali ke Jakarta malam itu juga.Dan malam itu juga mereka
mengumpulkan anggota PPKI dan pemimpin kelompok pemuda untuk membicarakan persiapan
proklamasi.Mereka melakukan pembicaraan di kediaman Laksamana Maeda. Menjelang dini
hari 3 orang Pemimpin PPKI merumuskan Teks Proklamasi di meja makan.

Bung Hatta :”Bagaimana kalau proklamasi kita buat singkat saja?”

A.Soebardjo :”Saya setuju dengan usulan Bug Hatta.”


Bung Karno :”Bung Ahmad apakah anda masih ingat yang terdapat pada Piagam Jakarta, yaitu
bab Pembukaan rumusan UUD 1945?”

A.Sobardjo :”Saya masih ingat tapi tidak seluruhnya kira-kira seperti ini’Kami bangsa Indonesia
dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia’.”

Bung Karno :”Baiklah diputuskan bahwa itu adalah kalimat pertamanya.”

Bung Hatta :”Menurut saya pernyataan itu tidak cukup untuk menentukan nasib sendiri, saya
menganggap perlu adanya pernyataan yang menggambarkan dilaksanakannya kemerdekaan
Indonesia. Bagaimana kalau kalimat kedua dari proklamasi yaitu: ‘hal-hal yang mengenai
pemindahan kekuasaan dll., diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang
sesingkat singkatnya.”

Bung Karno :”Baiklah sudah diputuskan kalau begitu.”


Ir. Soekarno : “Bagaimana bila naskah ini ditanda tangani oleh seluruh yang hadir pada
saat ini.”
B.M. Diah : “Bila seperti itu akan ada banyak tanda tangan.”
Sukarni : “Bagaimana bila Pak Karno saja yang menanda tangani.”
Sudiro : “dengan Pak Hatta juga”
Sayuti Melik : “Begini saja, lebih baik Pak Karno dan Pak Hatta yang menanda
tangani dengan atas nama bangsa Indonesia”
Ir. Soekarno : “Ide kamu bagus, saya setuju”
Sayuti Melik : “Bagaimana jika naskah ini diketik oleh saya. Tapi harus ada
beberapa perubahan, seperti wakil-wakil bangsa Indonesia diganti
atas nama Bangsa Indonesia, dan Jakarta 17-8-‘05 diganti menjadi
hari 17 bulan 8 tahun ‘05 dan juga tdmpoh menjadi tempo.”

Selesai menyusun, ketiga tokoh itu menuju serambi depan untuk menemui para hadirin yang
ada.saat itu waktu sudah menunjukan pukul 04.00 pagi.Lalu ia membacakan hasil rumusan teks
proklamasi yang saat itu msih berupa konsep.

Bung Karno :”Apakah kalian setuju terhadap konsep rumusan ini?”

Para hadirin :”Setuju…”

Bung Hatta :”Lalu dimanakah tempat pelaksanaan proklamasi?”

Sukarni :”Bagaimana kalau di lapangan IKADA?”

Bung Karno :”Saya keberatan karena ada kemungkinan akan munculnya gangguan dari
Jepang.Bagaimaan kalau di halaman rumah saya pada pukul 10.00 pagi.

Para hadirin :”Setuju.”

Bung Hatta :”B.M Diah tolong perbanyak teks terseut dan sebarkankeselurh Indonesia.”

Pada hari Jum’at17 Agstus 1945, rakyat berbondong-bondong menuju lapangan IKADA.Namun
tak sedikit yang berbaklik menuju kediaman Bung Karno.Bendera telah dijahit oleh Ibu
Fatmawati,tiang bendera yang berasal dari bambu yang tumbuh dibelakang rumah Bung
Karno,Mikrofon yang hanya satu-satunya.Lalu selain hadirin yang dating semalam juga telah
hadir tokoh lain seperti: Dr.Bintaran Marto Atmodjo,KI Hajar Dewantara,Otto Iskandar Dinata,
KH.Mas Mansyur dan yang lainnya pun telah hadir.Tepat pukul 10.00 WIB,Bung Karno & Bung
Hatta melaksanakan cita-cita perjuangan kemerdekaan.Dengan suara jelas, Bung Karno
membaca teks dengan didahului denga suatu pidato yaitu :
“Saudara-Saudara Sekalian”
Saya telah meminta saudara-saudara sekalian hadir disini untuk menyaksikan suatu peristiwa
penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk
kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun!Gelombangnya aksi kita untuk
mencapai kemerdekaan kita itu ada naik dan ada turunnya, tetapi kita tetap menuju kea rah cita-
cita kita. Juga didalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak
berhenti-henti. Didalam jaman Jepang, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka.
Tetapi pada hakikatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya kepada
kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib
tanah air kita didalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam
tanga nnya sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami tadi malam telah mengadakan
musywarah dengan pemudapemuda rakyat Indonesia.Permusyawaratan itu seia-sekata
berpendapat bahwa sekaranglah saat datingnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebilatan tekad itu.Denagrlah proklamasi kita:

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan cara seksama dan
dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 05


Atas nama bangsa Indonesia.
(tanda tangan Soekarno)
Soekarno/Hatta

Demikianlah, saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada satupun ikatan lagi yang mengikat tanah air kita.Mulai
saat ini kita menyusun Negara kita. Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka kekal
dan abadi.Insya Allah, Tuhan akan memberkati kemerdekaan itu.”
Setelah upacara selesai sebagian hadirin pulang, lalu sepasukan Jepang datang lalu berdialog
dengan Bung Karo.

Gunseikan :”Kami diutus oleh gunseikan untuk dating kemari.Apakah yang tuan lakukan
Soekarno San?”

Bung Karno :”Memproklamirkan kemerdekaan kami.”

Gunseikan :”Tuan tidak boleh melakukannya.Perintah dari pihak Sekutu kepada kami supaya
meneruskan roda pemerintahan sampai mereka datang. Dan Gunseikan meminta disampaikan
tentang larangan keras untuk menyatakan kemerdekaan.

Bung Karno :”Tapi pernyataan itu sudah diucapkan. Saya bau saja mengucapkannya.

Gunseikan :”Sudahkah?”
Bung Karno :”Ya…sudah!”

Saat itu utusan Gunseikan itu marah dan ingin menampar Bung Karno ,tapi ia langsung
mengurungkan niatnya karena pasukan keamanan Indonesia telah siap membela.Penyebaran
berita itu pun tak dapat dibendung lagi dibawah pimpinan Adam Malik para karyawan Kantor
berita Domei mereka menyiarkan proklamasi keseluruh Indonesia, bahkan keseluruh dunia
melalui siaran radio gelombang pendek.

Pada tanggal 18 Agustus PPKI melakukan sidang yang pertama dihadiri oleh Ir.Soekarno, Moh.
Hatta, Radjiman dan para pemuda.
Bung Karno : “assallamuallaikum wr.wb. saudara setanah air marilah kita panjatkan
puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk
berkumpul bersama pada hari ini. Hari dimana kita telah mendapatkan kemerdekaan atas usaha
kita sendiri, yang di tandai dengan proklamasi pada tanggal 17 agustus lalu, hari ini kita
berkumpul disini dalam rangka pengesahan undang-undang yang akan menjadi sumber hukum
dan sumber kekuatan kita kedepannya. Saya Soekarno selaku ketua PPKI secara resmi membuka
sidang ini.
Bung Hatta : “Untuk memulai sidang PPKI ini mari kita menyanyikan lagu
Indonesia Raya.”

( Para peserta menyanyikan lagu Indonesia raya )


Bung Karno : “Disini kita akan menetapkan dan membahas UUD 1945 yang dijadikan sebagai
dasar negara, memilih presiden dan wakil presiden serta membentuk KNIP
(Komite Nasional Indonesia Pusat) untuk membantu pekerjaan presiden sehari-
hari.”
Peserta sidang : “setuju…”
Bung Karno : “Baiklah perumusan pertama pada sidang ini kita akan membahas tentang
beberapa bagian dari Piagam Jakarta yang sebelumnya telah disepakati, baiklah
langsung saja pembicaraan ini saya serahkan ke forum.”
Bung Hatta : “intrupsi pimpinan sidang, saya menerima kabar dari masyarakat timur bahwa
mereka tidak menyetujui isi dari butir pertama pada pancasila.”
Bung karno : “mengapa demikian bung ?”
Bung Hatta : “Karena butir pertama pancasila tersebut tidak sesuai dengan keberagaman agama
Di Indonesia yang akan berdampak pada Indonesia kedepannya.”
Peserta sidang : “Benar bung masyarakat Indonesia tidak hanya beragama islam, banyak dari kita
memeluk agama lain. Lantas haruskah kita terpecahkan hanya karna perbedaan
agama ini, haruskah kami pemeluk agama lain lantas merasa terasingkan?”
Bung Karno : “Baiklah mari kita cari jalan keluarnya !!”
Bung Hatta : “opsi pimpinan sidang, bagaimana jika kalimat “ Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat islam bagi pemelukNya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”. Dengan begini kita mencapai kesetaraan dan tak ada yang merasa
tersisihkan.
Bung Hatta: “opsi di terima, bagaimana peserta sidang?”
Peserta sidang : setuju...
Bung Karno : “Agenda selanjutnya adalah pembentukan komite nasional. Adapun tujuan
pembentukannya adalah untuk membantu tugas presiden selama majelis
permusyawaratan rakyat belum terbentuk.”
Peserta Sidang : “Siapa yang akan ditunjuk menjadi anggota komite nasional ?”
Peserta sidang 2 : “Bagaimana kita menunjuk Mr. Kasaman Singodimedjo sebagai ketua.”
Peserta sidang : Ya, kami setuju.
Otto Iskandar Dinata : “Opsi pimpinan, bagaimana jika kita juga mengangkat Ir. Soekarno
sebagai Presiden untuk memimpin Indonesia dan Mohh. Hatta sebagai wakilnya.
Peserta sidang : ya kami sangat setuju..
Bung Karno :baiklah terimakasih telah mempercayakan saya sebagai kepala Negara ini
demikian hasil sidang pada hari ini, Sekian pertemuan sidang kali ini, Merdeka!!
(Peserta sidang mengucap Merdeka..merdekaa !!)

Maka terbentuklah dasar Negara Indonesia dan kepengurusan KNIP serta terpilihnya Soekarno
sebagi presiden pertama RI.
Selajutnya untuk melengkapi tatanan Indonesia PPKI melanjutkan sidang kedua pada tanggal 19
agustus 1945 dengan materi sidang pembagian wilayah RI dan pembentukan 12 kementrian.

Bung Karno: assallamuallaikum wr. wb hari ini saya kembali membuka sidang ke 2 untuk
menanggapi pandangan umum tentang hasil sidang panitia Sembilan mengenai kementrian RI,
ada yang ingin buka bicara?

Amir : saya ingin menanggapi tentang departemen kesehatan, saya rasa kesehatan penduduk itu
sangat penting. Saya mengusulkan agar diberi kesempatan kesehatan tidak dimasukkan kedalam
urusan kementrian sebaiknya kesehatan tidak dimasukkan ke dalam departemen tetapi sebaiknya
berdiri sendiri.

Bung Hatta :
1. Sumatra dengan Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernurnya.
2. Jawa Barat dengan Sutarjo Kartohadikusumo sebagai gubernurnya.
3. Jawa Tengah dengan R. Panji Suroso sebagai gubernurnya.
4. Jawa Timur dengan R.A Suryo sebagai gubernurnya .
5. Sunda Kecil dengan Mr. I Gusti Ketut Puja Suroso sebagai gubernurnya.
6. Maluku dengan Mr. J. Latuharhary sebagai gubernurnya.
7. Sulawesi dengan Dr.G.S.S.J. Ratulangi sebagai gubernurnya.
8. Kalimantan dengan Ir. Pangeran Mohammad Nor sebagai gubernurnya.

2) Pembentukan Komite Nasional (daerah).


3) Menetapkan 12 Kementrian Kabinet Dalam Lingkungan Pemerintahan.
Pada sidang PPKI yang Kedua ini juga telah disepakati pembentukan 12 kementrian sebagai
berikut.
1. Departemen dalam negeri : RRA Wiranata Kusumah
2. Departemen luar negeri : Mr. Achmad Soebardjo
3. Departemen kehakiman : Prof. Dr. Mr Soepomo
4. Departemen pengajaran : Ki Hajar Dewantoro
5. Departemen pekerjaan umum : Abukusno Cokrosuyoso
6. Departemen perhubungan : Abikusno Comrisuyoso
7. Departemen keuangan : AA maramis
8. Departemen Kemakmuran : Ir. Surachman
9. Departemen kesehatan : dr. Buntaran Martoatmojo
10. Departemen sosial : Mr. Iwa Kusuma Sumantri
11. Departemen keamanan rakyat : Supriyadi
12. Departemen Penerangan : Mr. Amir syamsudin

Setelah menentukan pembentukan ke-12 kementrian rapat dilanjutkan dengan kembali membahas
masalah kebangsaan. Sebagai Berikut.

• Panitia kecil yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata memasukan urusan kepolisian kedalam
Departemen Dalam Negeri.
• Presiden Ir.Soekarno menunjuk Otto Iskandardinata, Abdul Kadir, dan Kasman Singodimejo untuk
mempersiapkan pembentukan tentara kebangsaan dan kepolisian negara.
Ketika presiden dan wakil presiden akan pulang seusai rapat selesai pukul 14.55 WIB para pemuda
meminta keduanya untuk menghadiri rapat yang diadakan golongan muda yang akan dilaksanakan
di Jalan Prapatan No. 10 . Permintaan tersebut lantas disetujui oleh presiden dan wakil presiden
bersama-sama Ki Hajar Dewantara dan Mr. Kasman. Dalam pertemuan tersebut golongan pemuda
meminta agar secepatnya presiden dan wakil presiden melakukan perebutan kekuasan dari Jepang
yang dilakukan secara serentak. Presiden menangggapi hal tersebut dan mengatakan apa yang
golongan muda kehendaki tidak bisa dilakukan dengan cara yang tergesa-gesa . Selanjutnya Adam
Malik membacakan pernyataan tentang lahirnya Tentara Republik Indonesia yang berasal dari
bekas tentara Peta dan Heiho, ususlan tersebut disetujui oleh presiden namun untuk
pelaksanaannya belum dapat dilakukan saat itu, hal tersebut pula yang menutup rapat ini.

Artikel terkait:Peristiwa Rengasdengklok Latar Belakang, Tujuan Kronologis Lengkapnya

Pada malam harinya presiden, wakil presiden serta para pemimpin lainnya mengadakan rapat di
Jalan Gambir Selatan (sekarang Merdeka Selatan) No.10 untuk membahas tokoh-tokoh yang akan
dicalonkan sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Sidang Ketiga PPKI Tanggal 22 Agustus 1945


PPKI kembali mengadakan rapat ketiganya pada tanggal 22Agustus 1945 dengan hasil sebagai
berikut.

Hasil Sidang PPKI Ketiga Tanggal 22 Agustus 1945


Pada sidang yang ketiga ini PPKI memiliki agenda utama yaitu membicarakan Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) dan Partai Nasional Indonesia (PNI).

 Pembentukan Komite Nasional

Pada tanggal 29 Agustus 1945 137 orang anggota KNIP secara resmi dilantik di Gedung Kesenian
Pasar Baru, Jakarta. KNIP terdiri dari golongan muda dan masyarakat dari berbagai daerah serta
anggota PPKI sebagai intinya. Dalam sidang pertama KNIP berhasil menunjuk Kasman singodimejo
sebagai ketua dan M. Sutarjo sebagai wakil ketua pertama, Latuharhary sebagai wakil ketua kedua,
dan Adam malik sebagai wakil ketua ketiga.

 Pembentukan PNI
PNI diketuai oleh Ir.Soekarno. Pembentukan PNI pada awalnya ditujukan sebagai satu-satunya
partai diIndonesia dengan tujuan yang seperti disebutkan dalam risalah sidang PPKU yaitu
mewujudkan negara Republik Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan kedaulatan
rakyat. Namun dalam perkembangannya muncul maklumat pada tanggal 31 Agustus 1945 yang
berisikan penundaan segala kegiatan yang dilakukan PNI yang akhirnya dilimpahkan kepada KNIP.
Sejak saat itu gagasan yang hanya ada satu partai di Indonesia tidak pernah lagi dimunculkan.

 Pembentukan BKR ( Badan Keamanan Rakyat)

PPKI memutuskan beberapa hal sehubungan dengan dibentuknya BKR sebagai berikut.
1)Pembubaran Peta di wilayah Jawa dan Bali serta Laskar Rakyat yang berada di Sumatra.
2)Pemberhentian anggota heiho.
3)Pembentukan tentara kebangsaan Indonesia harus dilakukan segera demi kedaulatan negara
Republik Indonesia.
4)Penolakan rencana pembelaan yang direncanakan BPUPKI yang dinilai dapat memicu politik
peperangan karena Indonesia sendiri menjalankan politik perdamaian.

Sekian pembahasan kita kali ini tentang hasil sidang PPKI 1, 2, 3 ( tanggal 18, 19, 22 Agustus
1945) Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai