Anda di halaman 1dari 7

Proses kompresi (1-2) :

Gas refrigerant bertekanan dan temperatur rendah dinaikkan


tekanannya sehingga temperaturnya lebih tinggi dari media pendingin di
kondenser. Berlangsung secara isentropik.
Proses kondensasi (2-3):
Terjadi perubahan wujud refrigerant dari gas menjadi cair
tanpa merubah temperaturnya.
Proses ekspansi/penurunan tekanan :
Refrigerant dalam bentuk cair diturunkan tekanannya sehingga temperatur
saturasinya berada dibawah temperatur ruangan yg didinginkan, tujuannya agar
refrigerant cair mudah menguap di evaporator dgn cara menyerap kalor dari udara yg
dilewatkan ke evaporator.
Terjadi perubahan wujud refrigerant dari cair menjadi bubble gas sekitar 23%
karena penurunan tekanan ini. Jadi refrigerant yg keluar dari katup ekspansi / masuk ke
Evaporator dalam bentuk campuran sekitar 77% cairan dan 23% bubble gas.
Proses evaporasi :
Refrigerant yg bertemperatur rendah menyerap kalor dari udara yg
dilewatkan ke evaporator. Terjadi perubahan wujud refrigerant dari cair menjadi gas.
Terjadi juga penurunan temperatur udara keluar dari evaporator karena kalor dari
udara diserap oleh refrigerant. fvvv
Asumsi :
1. Setiap komponen di analisis pada kondisi tunak
2. Kecuali untuk ekspansi yang melalui katup, merupakan proses trotel.
3. Kompresor dan katup beroprasi secara adiabatik
4. Efek energi kinetik dan potensial di abaikan
5. Uap jenuh masuk kompresor dan cair jenuh meninggalkan kompresor
Dari tabel refrijerant 134a berupa uap jenuh pada 0 C
h1 = 247, 23 KJ/Kg
s1 = 0,9190 KJ/Kg.K

Dari tabel refrijerant 134a T2= 26 C


P2 = 6,853 Bar
h2 = 264,7 KJ/Kg ( superheated )
h3 = 85,75 KJ/Kg ( cairan jenuh )
h4 = h3

Ditanya
1. Kerja kompresor
2. Kapasitas refrijerasi
3. Koefisien kinerja dari siklus refrijerasi

Penyelesaian :
1. W = m( h2 – h1 ) = (0,08 kg/s ) (264,7 -247,23)KJ/Kg [Kw/(Kj/s)]
= 1,4 kW
2. Qin = m(h1 – h4) = (0,08 kg/s )[60s/min](247,23 – 85,75)KJ/Kg[ton/(211KJ/min)]
=3,67 ton
𝑄𝑖𝑛 ℎ1−ℎ4 247,23−85,75
3. β = = = = 9.24
𝑊𝑐 ℎ2−ℎ1 264,7−247,23

Anda mungkin juga menyukai