Anda di halaman 1dari 19

Kisah Secangkir Teh

Disusun oleh Nama Kelas Jurusan No. induk/NIS : Nasyrah Kautsarah : XII IA 1 : IA : 080910255

SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang 2010/2011

I.

Identitas Buku 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7. 1.8. 1.9. Judul Buku Pengarang Penerbit Tahun Terbit Kota Terbit Jumlah Hal. Cetakan/Edisi Harga Buku Gambar cover : Kisah Secangkir Teh : Softi Tresna : MOZAIK : 2010 : Jakarta : 69 halaman : Pertama, Agustus 2010 : Rp. 27.500,00: Ilustrasi Cangkir Berwarna Hijau : 0,5 cm

1.10. Tebal Buku

II.

Sinopsis CERPEN I Luka Yang Terluka

Berkisah tentang Ningrum, seorang perempuan yang ditinggalkan selama bertahun-tahun oleh suaminya yang bernama Purnomo. Mereka menikah secara diam-diam karena tidak memperoleh restu dari orang tua Purnomo. Karena keterbatasan ekonomi, Purnomo memutuskan pergi ke Arab Saudi menjadi seorang TKI. Selama 6 tahun Purnomo tidak memberikan kabar maupun nafkah kepada Ningrum, namun Ningrum tetap bertahan dengan berbagai cobaan untuk sekadar pengharapan yang sederhana, yaitu bertemu kembali dengan suaminya. Namun, ketika perjumpaan yang dinanti tiba, malah menerbitkan luka baru, sedangkan luka lama masih menganga. Purnomo Ningrum pun merasa sangat terpukul atas peristiwa itu karena sudah kehilangan suaminya yang sudah 6 tahun tidak ada kabar. Setelah kepergian Purnomo sulasih pun datang menemui

Ningrum. Sulasih adalah istri purnomo yang memiliki seorang anak laki-laki , kemudian sulasih mencaci maki Ningrum dan menyerahkan setumpuk dokumen surat nikah yang tak lagi terbaca. Perasaan Ningrum pun tersentak setelah melihat foto pernikahan mereka berdua. Ningrum sangat terluka atas kejadian yang telah dialaminya. Entah sampai kapan luka itu akan terobati. Mungkin cepat atau lambat.

2.1 Unsur Intrinsik Tema Amanat : Kesetiaan seorang wanita : Jangan mengabaikan seseorang yang dengan tulus mengasihi kita. Alur Setting/Latar : Campuran : Komplek kuburan umum, singgiran desa Suk-

araja Ciamis Jawa Barat, saat hujan gerimis, siang hari, suasana duka. Tokoh : Ningrum, Purnomo, Abah Juki, Mak Icih, Sulasih, Mama Haji Karakter Tokoh Ningrum Purnomo : : Setia, penyabar, dan tegar : Lelaki tegar dan kuat, tidak bertanggung jawab dengan keluarga. Sudut pandang Gaya Bahasa : Orang ketiga pelaku samping : Pras Prototo (tak sebatang hidung pun),

hiperbola (isak tangis dan kata-kata penuh duri), sarkasme (menyebut Ningrum sebagai perempuan pembawa petaka)

2.2 Unsur ekstrinsik Nilai agama : (Membuat talak sendiri sebenarnya disahkan jika suami sudah tidak member nafkah wajib selama tiga bulan lamanya) Nilai Ekonomi : (Purnomo pun berangkat ke Arab Saudi untuk mengadu nasib)

CERPEN II Pukul 19 Lewat 19 menit Pada pukul 19:19 Ayu mempercantik diri untuk menemui Prasetyo suaminya di sebuah rumah makan di kawasan Candi Prambanan untuk merayakan ultah perkawinannya yang ke-5. Tiba-tiba alunan lagu tembang jawa berubah menjadi jeritan tangis para pengunjung. Irama musikj yang semula membangkitkan ketenangan berganti dengan maut memilukan. Gempa bumi 7,6 SR mengguncang kawasan Jogja dan sekitarnya.

Pada pukul 19:37 WIB tampak kedua anak Prasetyo dan Ayu terus menangis dan sedang ditenangkan oleh Mbok Nah. Pada pukul 21:11 WIB nampak wajah Prasetyo yang kuyu dan kedua matanya bengkak. Saat itu terdengar tangisan dari sudut ruangan, ternyata anak pertama Prasetyo tampak terengah-engah dengan napas tersendat. Pada pukul 24:00 WIB tangisan dan bacaan ayat suci Al-Quran di rumah Prasetyo berbaur menjadi satu. Lalu Pras menemui dokter di Rumah Sakit, barulah tubuh kaku dan dingin Ayu dikeluarkan kemudian dibersihkan dan untuk segera dikafani. Pada pukul 03:33 WIB foto cantik Ayu sengaja dipasang Pras diatas meja. Ranjang kayu jati tempat mereka memadu kasih telah bertengger ditengah ruangan dengan beberapa kain jarik batik beraroma cendana menyambut kedatangan istrinya. Pada pukul 04:09 WIB tubuh Ayu yang sudah terbungkus kain kafan dibaringkan diranjang tadi lalu ditutupi kain jarik kesukaannya. Pada pukul 06:17 WIB seketika rumah Prasetyo dibanjiri orang, kemudian jasad Ayu akan dimakamkan, sebelum tanah menutupi liang lahat, arwah Ayu menatap jasad Ayu, menatap Pras yang masih menangis dan kedua anaknya unuk terakhir kali. Dan kemudian Ayu melangkah pergi menemui panggilan tuhan. Dia adalah Ayu, dan dia juga adalah AKU.

2.1 Unsur Intrinsik

Tema Amanat

: Perjalanan arwah : Hidup kita hanya sebentar, manfaatkanlah dengan memberikan kasih sayang kepada keluarga yang mencintai kita.

Alur Latar/Setting

: Maju : Rumah makan dikawasan candi Prambanan, jalan raya Solo-Jogja, pabrik gula gondang, ketanda, RS islam, halaman rumah, ruang tamu, dapur, ruang belakang, depan rumah. Pada pukul 19:19, 19:37, 21:11, 24:00, 03:33, 04:09, 06:17 WIB, Suasana mencekam.

- Tokoh Ayu (aku) Prasetyo membangkitkan

: Ayu, Prasetyo, Bunga, Mbok Nah, Karakter Tokoh :

: Sangat menyayangi keluarga : Tabah Sudut Pandang: Orang pertama pelaku utama Gaya Bahasa : Personifikasi (irama musik

ketenangan berganti menjadi maut), Ritoris (siapakah yang harus disalahkan?), Hiperbola (ada sejuta rasa pilu yang teramat sakit) 2.2 Unsur Ekstrinsik

- Nilai Sosial

: (Beberapa orang kelihatan sibuk membereskan rumah dan mengeluarkan sebagian perabotan)

- Nilai Agama

: (Aku melangkah pergi menemui panggilan Tuhan)

CERPEN III Si Kodok Hijau Ada seorang anak laki-laki yang bernama Angelo Musoni ia berasal dari Jakarta. Musoni pindah ke Kawali dan tinggal dengan tante Lambayong adik dari papinya. Namun baru beberapa hari Musoni tinggal disana, ia merasa tidak betah dengan lingkungannya yang asing. Suatu ketika Musoni ditampar dan dipermalukan didepan temannya karena ia telah telah memegang dada Irawati yang pada saat itu ada kodok. Irawati pun meminta maaf dan mereka berdua resmi berpacaran. Pada siang hari Musoni melihat Irawati sedang dibonceng Kihong, lalu Musoni sangat marah sekali. Musoni pun tidak ditemukan dan orang-orang merasa kehilangan. Suatu ketika Irawati berjalan ditrotoar didaerah Cawang utuk mencari universitas dan ia ditabrak oleh seorang lelaki, dan ternyata lelaki terdebut adalh Musoni. Akhirnya mereka pun kembali. 2.1 Unsur Intrinsik - Tema dan dengarlah penjelasan oran lain agar tidak terjadi kesalahpahaman di SLTA Negeri I Kawali, di halaman sekolah, di kantin, di trotoar depan universitas daerah Cawang. Hari senin, hari selasa, sore hari, siang hari, suasana ricuh dan mengharukan. Alur : Maju : Cinta Remaja Amanat: Janganlah menjadi orang yang sombong

Latar/Setting : Jakarta, di rumah tante Lambayong,

Tokoh : Angelo Musoni, Papi Benny, Pak Asep, Kihong,Maya, Irawati, Tante Lambayong, Toni.

Karakter Tokoh Angelo Musoni

: Sombong, manja, nakal, Pecemburu, pemarah.

Irawati

: Baik, pemarah, penyayang. Sudut Pandang : Orang ke tiga pelaku

sampingnya membuat telinga penghuni rumah setengah budek). Gaya Bahasa : Hipebola (suara teriakan Musoni

2.2 Unsur Ekstrinsik - Nilai Sosial : (Aku bermaksud untuk menolong cewek itu)

CERPEN IV Maafkan Aku! Arini adalah seorang perempuan yang cantik. Ia memiliki suami yang bernam Ario. Rumah tangganya selalu dihampiri banyak masalah, salah satunya adalah masalah materi dan keegoisan mereka berdua sehingga membuat ia ingin bercerai dengan Ario. Arini memutuskan unuk memilki anak, siapa tahu dengan adanya anak dapat memperbaiki hubungan mereka berdua. Tetapi ketika Fahri anak mereka lahir tetap saja mereka berdua selalu bertengkar. Arini pun mendapat tugas di Bandung tetapi ia malah berselingkuh dengan Arifin di kamar hotel. Ketika ia membangunkan Arifin tetapi Arifin tidak bergeming dan ia tahu bahwa ia mempunyai penyakit jantung dan Lever. Pada saat itu juga Fahri masuk rumah

sakit Karen sakit Typus, dan akhirnya Fahri tidak bisa diselamatkan. Dan Arini pun sadar disetiap peristiwa pasti ada hikmahnya.

2.1 Unsur Intrinsik kesalahan. pasangan dan jangan menjadi orang yang matrealistis. - Alur : Maju Latar/Setting : Di rumah, di hotel, di mall Bandung indah plaza. Pagi hari, siang hari, di rumah sakit dan pukul 12 Malam, suasana memprihatinkan. Tokoh duka, menyedihkan, dan Amanat: Jadilah orang yang setia pada satu Tema : Penyesalan adalah akhir dari sebuah

: Arini, Ario, arifin, Fahri : : Matrealistis, Egois, tidak dapat dipercaya, penghianat.

- Karakter Tokoh Arini

Ario

: Penyayang, baik, sabar, mudah percaya dengan orang lain.

- Sudut Pandang - Gaya Bahasa

: Orang pertama pelaku utama. : Personifikasi (obat warung sebagai pahlwan penyembuh sakit ku)

2.2 Unsur ekstinsik

- Nilai ekonomi

: (perempuan metropolis yang selalu mengukur sesuatu dengan uang serta materi) (pekerjaan sebagai seorang karyawan dengan gaji standar tak bisa memenuhi kehidupan di Jakarta yang serba mahal)

- Nilai Agama

: (Nafsu bejat telah melantarkan status dan kewajiban sebagai seorang istri)

CERPEN V Kekasihku Oh Kekasihmu Mita adalah seorang perempuan yang berumur 35 tahun , ia memiliki seorang kekasih yang bernama Rian Rahardian. Rian sendiri dikenalkan dengan dengan Mita oleh Ratih disebuah mall. Kemudian menjalin hubungan yang cukup serius. Suatu ketika Mita ingin sekali dilamar oleh Rian namun Rian tidak bisa memenuhi permintaan untuk segera melamarnya dan Mita pun kecewa dan sedih. Mita memiliki sahabat yang bernama Haris, ia pun satu-satunya teman dekat yang bisa mengerti perasaan Mita tetapi tugas kantor telah membawa Haris pergi ke Kalimantan sehingga mereka berdua tidak bisa bertemu. Beberapa hari kemudian Haris telah mengabari tentang kepulangannya ke Jakarta. Ia pun mengajak Mita ketemuan di caf dan ingin sekaligus memperkenalkan kekasihnya kepada Mita. Lalu Haris memperkenalkan kekasihnya, lalu Mita pon terdiam karena Rian Rahardian adalah kekasih Haris. Mita pun menyadari bahwa mereka berdua suka sesama jenis.

2.1 Unsur Intrinsik - Tema - Amanat : Cinta Terlarang : Jangan pernah terlarut dalam sakit hati yang mendalam karena merugikan diri sendiri.

- Alur Latar/Setting Tokoh

: Maju : Mall, caf, Jakarta, di kantor, pukul 12 malam. : Mita, Haris, Rian Rahardian, Ratih

- Karakter Tokoh: Mita Haris : Mudah putus asa : Penghibur, suka sesama jenis

Rian Rahardian : Suka sasama jenis, tidak mempunyai komitmen dalam hubungan - Sudut Pandang - Gaya Bahasa : Orang pertama pelku utama : Hiperbola (sejuta asa menungguku disana) (Rian memang seorang lelaki dengan sejuta pesona) 2.2 Unsur Ekstrinsik - Nilai Agama : (Tuhan telah mengatur umat-NYA dalam berpasang-pasangan)

Cerpen VI Krakal Jolita atau lebih dikenal Jola adalah seorang ibu yang mampu menghidupi anaknya sendirian tanpa hadirnya seorang ayah bagi Ella anaknya. Kini Ella berumur sebelas tahun, ia menderita sakit kelainan jaringan pembuluh darah yang menimbulkan luka lembam, Dr. Aby menyuruh Jola untuk mencari ayah kandungnya Ella. Dicarilah orang yang pernah dekat dengan hidup Jola, tetapi

tidak satupun dari mereka yang pernah berbuat hal yang aneh kepada Jola. Pada suatu malam ada seoarang lelaki yang ingin mendonorkan darahnya dan ternyata ia adalah Jaka ayah dari Ella. Jaka mengaku pernah memperkosa Jola ketika ia sedang pingsan. Akhirnya Ella pun sembuh, kemudian Jola dan Koman melanggsungkan pernikahan dan melupakan masa lalunya. 2.1 Unsur Intrinsik

- Tema : Kehidupan yang sulit ditebak - Amanat : Bersikaplah ksatria, berani mengakui kesalah yang sudah ia lakukan. - Alur : Maju Latar/Setting : Jogjakarta, rumah sakit, pantai Krakal gunung kidul, Jakarta, galeri, pagi hari. Tokoh : Jolita Larasati (Jola), Ella, Boy, Dr. Aby, Suteja, Jaka, Koman.

- Karakter Tokoh: Jolita Larasati (Jola) : Tegar, pantang menyerah. Ella : Kuat Boy : Bejat, jahat Dr. Aby : Baik, bertanggungjawab Suteeja : Jujur, baik Jaka : Bertanggungjawab, bersikap ksatria Koman : Jujur, baik, bersikap ksatria - Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama

- Gaya Bahasa : Ritoris (siapa? Dan dimana?) Unsur Ekstrinsik - Nilai Sosial : (Koman menawarkan dirinya untuk mendonorkan sebagian darahnya untuk Ella) CERPEN VII Maria Disebuah kelab malam Tomy mencari Maria seorang penari erotis dan wanita yang ia suka. Ketika Maria disebuah ruang ganti, Tomy melihat bahwa Maria sedang berciuman dengan seorang lelaki sehingga membuat Tomy menangis. Suatu malam rini menghampiri tomy, Rini adalah salah satu teman Maria. Kemudian Rini menjelaskan bahwa selama ini Maria menjalani bedah kelamin dan pernyataan Rini tersebut membuat tubuh Tomy lunglai dan karena tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Suatu hari seseorang menghampiri apartemen milik Tomy, ketika Tomy membuka pintu tampaklah perempuan cantik dan ia adalah Maria.

2.1 Unsur Intrinsik

- Tema : Pengkuan yang menyakitkan - Amanat : - Alur : Maju Latar/Setting : Kelab malam, malam hari, kamar apartemen Tokoh : Maria, Tomy, Rini

- Karakter Tokoh: Maria : Bertanggung jawab dengan keluarganya

Tomy : Panang menyerah, baik, penyayang Rini : baik - Sudut Pandang : Orang pertama pelaku sampingan - Gaya Bahasa : Hiperbola ( tubuh ku melorot jatuh ku lantai), (mencarinya diantara kerumunan lautan manusia), (ia menebarkan sejuta pesona), (sejak saat itu aku mulai jatuh cinta dan tergila-gila padanya) Unsur Ekstrinsik - Nilai Sosial : ( ia terpaksa melakukannya karena untuk membiayai tiga adik yang masih sekolah dan orang tuanya)

CERPEN VIII Dua Dunia Nuning seorang gadis desa biasa yang bertemu lelaki misterius di pohon beringin tua depan rumah bernama kencana. Tapi Nuning tidak tahu kencana berasal berasal dari dunia berbeda. Orang tua Nuning menjodohkan ia dengan lelaki lain tapi Nuning menolak. Suatu malam Nuning ingin ikut dengan kencana lalu Nuning pergi, Nuning menikah dengan kencana di dunia kencana, saat hamil Nuning ingin bertemu dengan orang tuanya dan sang suami pun mengijinkan, Nuning pun pergi sendiri tapi di tengah perjalanan ia merasa lelah dan letih hingga akhirnya ia lupa untuk ke tempat orang tuanya. Nuning pun berada diantara dunianya dan dunia kencana. Akhirnya ia pun tidak bisa kembali untuk selamanya.

2.1 Unsur Intrinsik

- Tema : Percitaan Sepasang Kekasih Di Dunia Yang Berbeda

- Amanat : Jangan mudah dibutakan oleh cinta karena ketampanan seseorang. Patuhlah kepada keinginan orang tua karena orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. - Alur : Maju Latar/Setting : - Rumah Nuning (maghrib, pagi, subuh, malam), hutan (malam), istana kencana (dunia gaib kencana). Tokoh : Nuning, orang tua Nuning, Kencana

- Karakter Tokoh: Nuning : Lugu, tidak patuh pada orang tua, mudah dibutakan oleh cinta. Orang tua Nuning : Baik, penyayang, peduli. Kencana : Baik, tegas pada peraturan, penyayang.

- Sudut Pandang : - Gaya Bahasa : Personifikasi : (Rembulan asyik mencumbui bintang dan sembunyi di balik pekatnya malam) Hiperbola : (Bungkam seribu bahasa) Sarkasme : ( kamu sudah gila) Unsur Ekstrinsik - Nilai

CERPEN IX Coleta

Pada ulang tahun yang kedua belas Vina diberikan seekor kucing Persia yang diberi nama Coleta. Coleta adalah kucing yang sangat setia, bahkan ketika Vina sedang sakit Coleta tetap menunggu Vina. Vina sangat bahagia karena ia memilki keluarga, Coleta dan Moris kekasihnya. Suatu Hari Vina pulang kesorean dan tiba-tiba ada dua orang lelaki yang menodong sebuah pisau, Vina pun terpental membentur tiang halte karena lelaki tersebut mendorongnya. Vina dibawa ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong, Coleta mengikuti Vina ke rumah sakit tapi ia tersasar. Coleta pun ditemukan Sodik Satpam Vila ungu dan tinggal bersama satpam tersebut, tetapi suatu ketika Sodik menemukan Coleta sudah tidak bernyawa. Lalu ia dimakamkan di taman Vila dekat bangunan jam, banyak warga setempat sering menaburkan bunga untuk penghormatan. 2.1 Unsur Intrinsik

- Tema : Kesetiaan seekor kucing - Amanat : - Alur : Maju Latar/Setting : Salon, sekolah, kelas, halte violet, rumah, rumah sakit, pagi hari, siamg hari, malam hari ketika hujan, pukul 13:00 Suasana : sangat sepi dan mencekam Tokoh : Vina, Coleta, Moris, Tius, Pak Andri, Papa, Mama, Sodik (satpam)

- Karakter Tokoh: Vina : Pemalas, bawel, penyayang binatang Coleta : Setia Moris : Baik hati Tius : Pemberani, bawel, kurang ajar

Pak Andri : Galak, tegas Papa : Baik, penuh kasih sayang Mama : Baik, penuh kasih sayang Sodik : Penolong, baik - Sudut Pandang : Orang ketiga pelaku sampingan - Gaya Bahasa :

Unsur Ekstrinsik Nilai Sosial : (warga setempat sering menaburkan bunga setiap kuburannya sebagai tanda penghormatan) - CERPEN X Kisah Secangkir Teh Dinda ingin mengetahui tentang kehidupannya yang rumit. Ia ingin mengetahui apa penyebab kematian papinya. perbincangan terjadi di rumah the, bersama maminya Nadia. Nadia menceritakan banyak kisah tentang dia dan suaminya (Goen). Dalam ceritanya Goen adalah seorang anak dari pemilik perkebunan teh, dan Widuri adalah istri simpanan Goen. Namun kenyataan Widuri adalah putrid tunggal pemilik perkebunan teh keluarga Budi Goenawan dan Goen yang bernama kecil Nandang adalah anak angkat keluarga Budi Goenawan. Sampai akhirnya Goen dan Widuri menikah, tapi wanita licik bernama Nadia menikah dengan Goen juga, Goen terpaksa melakukannya. Tetapi ia menjalin hubungan dengan Rani sekretarisnya dan Dinda adalah hasil hubungannya dengan Rani. Nadia adalah penyebab kematian Goen dan Rani (ibu Dinda) dengan meracuni mereka berdua, dan Nadia mendapat ganjaran setimpal karena perbuatannya yaitu dipenjara. hari diatas

2.1 Unsur Intrinsik

- Tema : Kisah anak yang mencari tahu kisah keluarganya. - Amanat : - Alur : Latar/Setting :daerah kebayoran baru, kebun teh, Tokoh : Dinda, Nadia, Widuri, Goen, rani, keluarga Budi

- Karakter Tokoh: Dinda : Baik, ingin tahu, tidak pendendam. Nadia : Licik, jahat, pembohong. Widuri : Baik, penyayang, tabah, berani. Goen : Pimplan, baik. Rani : Baik, peduli. - Sudut Pandang : - Gaya Bahasa : Hiperbola (Mata Nadia melotot seakan ingin menerkam) Unsur Ekstrinsik - Nilai moral : (ia berjanji dalam hati untuk tidak menyimpan dendam pada siapa pun)

III.

Kritik Terhadap Buku (keunggulan/kelemahan) 3.1 Keunggulan buku : Setelah penulis membaca buku kumpulan cerpen yang berjudul Kisah Secangkir Teh , penulis dapat menemukan beberapa keunggulan dari buku

tersebut diantaranya kertas dari buku itu bagus, tidak mudah rusak, cerita dari awal sampai akhir sangat menarik. 3.2 Kelemahan buku : Disamping ada keunggulan dari buku tersebut juga memiliki sedikit kelemahan. Diantaranya, ada satu cerpen yang jalan ceritanya membingungkan sehingga sulit untuk menentukan alurnya. Selain itu ada halaman yang tertukar dengan cerita lain sehingga membuat bingung pembaca.

IV.

Tanggapan Peresensi Sampailah pada tahap terakhir dari meresensi yaitu menanggapi atau member tanggapan pada tahap ini, penulis mencoba untuk member saran.

V.

Saran Kepada Khalayak/Pembaca Penulis menyarankan atau menghimbau pada khalayak agar mencoba membaca buku cerpen berjudul Kisah Secangkir Teh terutama bagi yang gemar menulis cerpen.

Anda mungkin juga menyukai