Anda di halaman 1dari 11

naskah drama kartini

Kartini

: Salsa Nazwa Sabila

Ayah Kartini

: M Arif Alamsyah

Company
Prajurit

: Devika(Van Den Burg)


: 1. Afan (bos prajurit)
2. Ramdhan
3. Ucup
4. Amas

Rakyat Jelata

: Roban , Akbar, Avti, Nobita, Lely, Onggo

Murid Kartini

: rakyat jelata (Lely dan avti dialog)

Anak Bangsawan : Reny, Adepina,

Set 1
Tentara Belanda atau yang sering disebut dengan Komunis.
Pada waktu itu rakyat Indonesia tidak bisa pergi ke sekolah. Mereka
dipaksa bekerja dan pendapatan mereka diambil. Rakyat jelata yang
menentang aturan komunis, akan disiksa, dibunuh, bahkan dibakar
rumahnya. Penderitaan masyarakat Indonesia benar-benar tragis
saat itu. Para Komunis terlalu kejam.
(suasana rakyat jelata sedang bekerja disawah)
Sesekali mereka istirahat pun dengan sembunyi-sembunyi dari
pengawasan komunis.
Roban

: haduhh.. pegal sekali, panaass hauss..

Nobita
: (melihat roban lalu mengajak rekannya avty beristirahat
pula)
avty, istirahat sebentar yuk, kita sudah seharian bekerja tanpa
istirahat
Avty

: tapi nanti kalau komunis tau kita istirahat, kita


akan dipukul dan disiksa

Nobita

: mereka tidak terlihat kok. Kemarilah (iki do


acting ngombe kek, opolah)

Avty

: Baiklah (duduk dan kipas2 dg capingnya)

Begitu satu persatu mereka mulai kelelahan, Para komunis


yang mengetahui itupun marah dan memukuli mereka secara
membabi buta. Komunis berlari dan menghajarnya satu persatu.
( Percakapan berlangsung bersamaan sehingga terkesan ramai,
menegangkan dan penuh emosi)
Afan

: apa-apaan ini?!! Kalian malah malas-malasan!! Ayo kerja!!


(goleko expresi dewe)
Roban

Afan

: Tapi saya hanya ingin istirahat sebentar saja Mr!

: aaah! Tidak ada alasan!! Kembali bekerja!! (mendorong


Roban hingga terjatuh)
Lely

: suamiku! suamiku kamu tidak apa-apa?? Ayaaah


(sambil menangis
ketakutan)

Ramdhan : hey kamu! Manja sekali!! dasar perempuan lemah!! Tidak


berguna!!
Bisanya menyusahkan saja! Ayoo cepat kerja lagi!!
Nobita
: Tapi Mr. kami perempuan, kami sangat lelah. Biarkan
kami istirahat sebentar
nanti kami pasti akan kembali bekerja lagi, kami
berjanji Mr.
Ramdhan
Nobita

:Mau cari mati ya?! Cepat bekerja!!


: Iya, Mr)

Ucup
: Bangun pemalas!! Malah tidur2an! Kerja lagi!
Dasar rakyat bodoh!
Akbar
:Ampun, ampun Mr. (terbangun dengan kaget dari
tidurnya karena ditendang company )
Sementara yang lain disiksa dan masih dalam ketakutan dan
mengerjakan sawah yang mereka garap. Masyarakat ini mulai muak
dengan tindakan komunis, mereka menginginkan kemerdekaan dan
menentang penjajah. Namun apa boleh buat, mereka tidak punya
pemimpin yg bisa menuntun mereka untuk melawan penjajah.Tetapi
mereka tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan termasuk
anak muda bernama Nobita
Set 2
(rakyat-rakyat jelata pada berkumpul*Ra usah diwoco)
Nobita
: aku dan teman-teman sudah tak sanggup lagi menghadapi
perlakuan komunis yang seperti itu! Mereka terlalu kejam terhadap
kita! Kita ini masih muda, kita juga ingin sekolah! Tidak hanya kaum
bangsawan saja yang bisa sekolah! Kita yang miskin harus bekerja
setiap hari tanpa mendapatkan upah! Kami sudah cukup menderita!
Onggo
: sabarlah nobita, kita tidak bisa apa-apa. Mereka terlalu
kuat dan hebat. Sekali saja kita melakukan perlawanan, mereka
punya senapan, sekali tembak, matilah kita semua. Aku nggak
sanggup melihat salah satu diantara kalian mati dibunuh
Roban : ahaa! Aku punyA ide! Bagaimana kalau besok para komunis
dating lagi dengan membawa kekacauan, kita buat kekacauan juga!
Kita bikin perlawanan kalau perlu!
Avty

: wah, ide yang bagus tuh! Aku setuju sekali!

Nobita :aku juga setuju sekali!


Lely

: Tapi, siapa yang berani melawan? Kami semua takut akan


tentara Belanda itu

Nobita :Betul sekali!


Roban :Ya Nobita laaah! Iya kan Nobita? (senyum muains thd Nobita)
Gimana kalau kamu jadi umpan, pas para company itu datang, kamu
tentang mereka, dengan begitu kamu akan disandera!
Nobita :eh?? Iya, tapi kan, aku, aku? hahaha! tapi kenapa harus aku?!!
Roban :Hhh... yasudahlah, biar kita diperbudak company Belanda
selamanya. Lagian kasihan juga Nobita (menunduk)
Nobitai :hmmhh.. iya deeh.. tapi begitu aku dibawa dan disekap di
markas mereka, kalian langsung ambil aku hlo! aku takut tauk!
Akbar
: tenang sajaa.. begitu mereka membawamu ke markas, kita
akan bawa seluruh masyarakat untuk memerangi markas disana.
Oke Nobita (senyum muanis thd Nobita)
Lely

: Tapi bagaimana dengan Nobita nanti seandainya Nobita disiksa


bahkan dibunuh?

Roban
: Jangan khawatirkan itu! Nobita sudah bertekad melakukan
ini untuk kebebasan kita semua. Untuk kemerdekaan bangsa
Indonesia! Iya kan Nobita? (senyum muanis thd Nobita)
Onggo :Hahaha, maksa banget sih kamu, ban? Wkwkwk
Avty

:Iya, kasihan tauk..

Roban : Yasudah, gimana nobita? Aku nggak akan maksa kamu dg


rencana ini, kalau kamu nggak ikhlas ya gapapa
Nobita :Meskipun ini sulit, tapi aku akan berusaha demi kemerdekaan
kita. Aku percaya pada kalian, teman-teman
Roban :Yes, mau juga akhirnya!
Akbar :hahaha, Nobita kan Maukan orangnya, *eh? Bercanda,
wkwkwk

onggo : Baiklah kalau begitu, tetapi kamu juga harus tetap berhati-hati
dg mereka ya nobita.
Nobita

: Oke

Set 3
Para komunis datang ke kampong dan membuat kacau seperti
biasa. Mereka bermaksud mengambil semua yang mereka mau,
semua beras, tanaman, serta ternak pun mereka ambil dengan
paksa.
(Masyarakat terlihat sedang bekerja disawah)
Jadi disini suasananya para company pada datang trus mukulin satu
persatu orang dan maksa minta beras, tanaman sama ternah yang
di punyai masyarakat dengan kejam. Suasananya ramai,
menegangkan, galak, kejam dan sadis, kaya di set 1. Jadi mereka
pada duduk dan dikepung ditodong senapan, supaya mau kasihin
barang2 mereka.
Afan

: Hay orang-orang kampong! Kami datang cumin mau ngambil


semua barang-barang yang kalian punya saja!!

Nobita
: Kami tidak akan memberikannya! Kami sudah tidak tahan
dengan perilaku kejam kalian!
Afan, Ramdhan, Ucup Amas said : Ooooowwww.
Rosyid datang
Rosyid :Dasar gadis tidak tau diuntung! Sudah berani kamu ya,
menentang kami? Haa?
Prajurit Amas! Bawa perempuan ini ke markas, dan penjarakan
dia! Bunuh apabila perlu!
Amas

: siap komandan!

Avty Lely akbar dan masyarakat lainnya mengelak, mereka tidak


ingin Nobita disandra. Namun prajurit tentara Belanda menghalanghalangi mereka. Ditodong dg senapan
Akbar : ayo kawan-kawan! Siapkan semua senjata-senjata! Kita
serang para tentara Belanda tak berperi kemanusiaan itu!
Masyarakat berusaha menyelamatkan Nobita dari sandraan
company Belanda. Tidak sesuai dengan rencana, pemirsa. Nobita
disiksa disana, mungkin dia memang sedang sial nasibnya. Sampai
pada akhirnya rombongan masyarakatpun datang menyelamatkan
Nobita meskipun dalam peperangan itu mereka kalah. Dan keadaan
pun kembali seperti semula, keseharian diwarnai lagi dengan kerja

paksa dan tanpa ada pemberontakan dari masyarakat, karena dari


segi persenjataan pun mereka sudah kalah.

Set 4
Raden Ajeng Karitni adalah seseorang dari kalangan priyayi
atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario
Sosroningrat, bupati Jepara, Jawa Tengah. Beliau hanya bisa melihat
penderitaan masyarakat ini setiap harinya. Hati beliau tersentuh.
Kartini ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar.
Kartini dilarang ayahnya untuk sekolah, sebagaimana adat Jawa
pada waktu itu yang masih membedakan antara kaum perempuan
dengan kaum laki-laki. Tetapi tekad Kartini untuk memajukan orang
Indonesia sangat kuat waktu itu. Karena tekadnya yang sudah bulat
untuk memajukan bangsa Indonesia, Kartini pun memutuskan untuk
mengajar orang-orang desa tersebut.
Suasana kartini sedang mengajari murid2 perempuan
berhitung, menjahit,bahkan membuat pola pakaian. Setelah
murid2nya pulang, ayah Kartini memarahinya karena tidak suka
dengan ulah Kartini yang mengajari anak2 desa dengan ilmu
pengetahuannya.
Adam
: Kartini! Ayah tidak suka kamu mengajari anak-anak desa
dengan ilmu pengetahuan yang sudah kamu pelajari di bangku
sekolah!
Kartini : Tapi kenapa ayah? Kenapa ayahanda tidak
memperbolehkan ?
Ayah : Karena mereka masyarakat kalangan bawah! Kamu tau sendiri
kan? Yang boleh mengenyam pendidikan hanyalah kaum
bangsawan dan Belanda! Mengerti kamu?!
Kartini
: tapi mereka perempuan tidak harus dirumah terus
mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, ayah! Mereka juga
butuh pendidikan yang layak
Ayah : tidak perduli! Selesaikan dulu sekolahmu! Dan berhenti
mengajari anak2 desa itu! Mengerti?!
Kartini : Mengerti ayah.
usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS
(Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar Bahasa
Belanda dan ilmu lainnya. Kartini memanfaatkan ilmunya untuk
mengajar anak2 desa. Tanpa Kartini ketahui, pesuruh ayahnya
memperhatikan apa yang dilakukan Kartini selama ini untuk
mengajar masyarakat desa.

Disini settingnya Pokoknya suasana kartini lagi ngajarin murid2


yaa.. disini tiba2 anak2 kaum bangsawan dan belanda sedang lewat
Reny

: senang sekali yah, kita bisa sekolah

Adepina

: Ya iyalaaah.. kita kan kaum bangsawan.. kita bisa belajar sampai


usia kapanpun, nggak ada aturan apapun yang mengikat kita, ya
nggak? Iyaa dooong..

Reny

: Betul sekali! Bahkan setelah selesai pendidikan, kita


beeebas mau jadi apa yang kita mau, yakan :D ngga kayaaaak
(menoleh anak2 desa dan biilang) ooooowwwww. Kassiiiiaaaan..
nggak bisa sekolah yaa

Adepina

: Hahaha, sudahlah, mari kita tinggalkan anak-anak kumuh dan


tidak berpendidikan ini! Hahaha iewww
Sebenarnya yg tidak berpendidikan itu siapa ya, pemirsa? Um..
oke, Adepina dan Reny ketawa jahat sambil meninggalkan tempat
mengajar itu. Melihat keadaan yang seperti itu, timbul keinginan
Kartini dari hati terdalamnya untuk membuat masyarakat Indonesia
menjadi seperti itu, mempunyai persamaan hak terutama dalam hal
pendidikan.
Beberapa saat kemudian tiba-tiba amas dan ucup, pesuruh ayah
kartini datang marah2 dan mengajak kartini puling

Ucup

: hey, tuan muda. Maaf kami hanya menjalankan perintah,


tuan muda harus pulang! Sesuai dengan perintah ayahmu!
Kartini : Tidak! Aku belum selesai mengajar mereka! Nanti saja!
Ucup
: apa perlu kami lapor kepada ayah tuan muda dulu? Ha?!
Ayo cepat pulang! (amas ngewangi nyekel kartini)
Sopo waelah sexy, dedek, erna: Jangaan! Jangan! Biarkan ibu
kartini disini.. kami masih ingin memperoleh ilmuu..
Amas : aaah! Apa-apaan Ini?! Sudah pergi sana! Dasar anak-anak
kampong! Bodoh!
Anak2 desa : jangaaaan.. huhuhu *nangis)
selaku murid) mempertahnkan kartini supaya tdk plg dan memohon
mohon kpd komunisnya; tp yg terjadi malah ditendang.suasananya
juga rame anak2 nangis, berontak,

Ucup : apa tuan muda tau, tuan sudah melanggar peraturan adat untuk
me ngajar anak2 desa seperti ini ha?!
Kartini : iya aku tau, Baiklah, Baiklah. Tapi jangan siksa mereka.
Aku akan pulang
Amas : bagus
Hingga pada saat itu Kartini merasa sedih dengan peraturan atau
adat yang berlaku di tempat itu. Kesedihan itu terlihat dari raut
wajah Kartini yang tampak sendu.
Set5
Setelah Kartini menyelesaikan pendidikannya di EUROPASE
LEGERE SCHOOL, Kartini bertekad menantang colonial Belanda yang
bernama Van Den Burg agar tekadnya untuk memberikan hak yang
layak untuk rakyat Indonesia, termasuk kaum wanita dalam hal
pendidikan.
(Terlihat Van Den Burg sedang menikmati suasana pagi dan tiba-tiba
salah satu prajuritnya menghampiri dan memberikan surat dari
kartini)
Van Den Burg :Indah sekali Negeri jajahan ini. Tidak salah bila para
pendahulu
menyebut negeri ini negeri surganya rempah-rempah.
Tapi sayang, orang-orangnya katrok dan bodoh semua!
Afan : maaf mengganggu, komandan. Tapi ini ada kiriman surat dari
Raden Ajen Kartini, putrid dari Raden Mas Adipati Ario
Sosroningrat, bupati Jepara
Van Den Burg : Surat apa ini? oh, anak Bupati Jepara yang cantik itu? Ya
sudah pergi sana
Afan : Siap Komandan!
Terlihat Van Den Burg sedang membaca suratnya..
Wahai penjajah yang sombong, ku tantang kau beradu ilmu
denganku. Apabila ku menang maka kau harus berjanji bahwa kaum
wanita di negeri ini berhak mendapatkan ilmu pendidikan yang
layak. Apabila ku kalah, maka ku rela menjadi istrimu. ku tunggu
kau di lapangan dekat balai desa. Dari Kartini.
Pas ketemu di Balai Desa, Van Den Burg dan Kartini saling menatap
penuh benci.
Van Den Burg :Mau menantang aku rupanya kau?!

Kartini : aku menantangmu, untu main tebak-tebakam untuk


membuktikan, siapa diantara kita yang menang
Van Den Burg : Baik. Mulailah!
Kartini: Oke, sekarang, 2 tambah 2 berapa?
Van Den Burg :Ahahahha, itu mudah sekali jawabannya 3 kan?
Kartini :Sebenarnya kau ini bisa berhitung atau tidak? Ha?
Van Den Burg :Ya bisalaah. Aku dulukan, juara lomba berhitung di
kota ku Belanda,dan aku jendral company disini
Kartini :ah, masa? Tadi aja, jawabanmu itu salah!
Van Den Burg :Lalu? Jawabannya berapa?
Kartini: hah, 2 tambah 2 itu, samadengan, ya 4 lah! Masak soal
gampang gitu aja nggak tau sih kamu? #Ketawajahat
Karena Belanda ternyata kalah dengan Kartini, akhirnya
seluruh kaum wanita di Indonesia dapat mengeyam ilmu pendidikan
sebagai konsekuensi terhadap tantangan yang telah disetujui.
Kebetulan tantangan itu berlangsung pada tanggal 21 April juga.
Sungguh suatu perjuangan yang sangat besar bagi seorang Kartini
untuk memperjuangkan hak wanita demi mendapatkan pendidikan
yang layak seperti kaum lelaki. Pada era modern ini banyak kita
jumpai masyarakat Indonesia yang berhasil menggapai cita-cita
mereka. Mereka mempunyai profesi ( kalo bisa kalian yang cewek
terutama pake seragam guru, dokter, polisi, sekretaris atau apapun,
untuk mendukung bukti berhasilnya kartini) yang beraneka ragam,
diantaranya polisi, sekretaris, guru, dokter, pebisnis, perawat, dan
masih banyak lagi. Sekarang semua orang dapat menikmati
pendidikan dan mereka berhasil mewujudkan apa yang mereka
inginkan dan cita-citakan dalam hidup, yang tentunya sesuai
dengan harapan bangsa Indonesia. Dengan segenap perjuangan
yang begitu panjang dan mengerikan, akhirnya Kartini dapat
mewujudkan cita-citanya.
Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah bersungguhsungguhlah dalam mencapai cita-cita yang kita inginkan. Dan
jangan sekali-kali merendahkan kaum wanita, karena kaum wanita
itu mulia.

Anda mungkin juga menyukai