Di tengah situasi keramaian pasar, ada banyak warga yang sedang melakukan transaksi jual beli
disana.
Firman, Sachio, Stevano : Londo teko-teko (berlari dari arah warung ke pasar)
Dari kejauhan terlihat orang belanda yang berniat meminta pajak. Para pembeli lari
bersama penjualnya, mereka mulai panik melihat kolonial belanda datang.
Kak Davin (Golden smith) : Hey, Jangan lari atau kami tembak
Kemudian datang Bung Tomo beserta warga menghampiri orang Belanda tersebut.
Fahri (Bung Tomo) : Lapo kon rene?
Kak Audry (Noni Belanda 1) : Kedatangan kami disini untuk menagih uang pajak
Fahri (Bung Tomo) : Ga, ga, ga onok duek pajak nak kene
Reita (Noni Belanda 1): Halah, Bilang saja, kalian pasti gak mampu kan membayar uang pajak?
hahaha
Kak Audry (Noni Belanda 1) : Kalau sampai besok kalian belum membayar uang pajak wilayah
ini akan menjadi milik kami sepenuhnya.
Setelah Noni Belanda bersama dengan prajuritnya pun pergi meninggalkan pasar, Bung
Tomo pun berdiskusi kepada Faris selaku perwakilan arek Surabaya.
Fahri (Bung Tomo): yaopo iki no?
Faris (Arek Suroboyo) : yaopo lek misale sesok kumpulno kabeh wong wong nak kene bung?
Fahri (Bung Tomo): yawes no ngunu ae ya
Keesokkan harinya.
Sementara itu pasukan milter Belanda sudah siap berbaris untuk menjalankan aksi mereka.
Kak Harjuna (A.W.S Mallaby) : “pasukan….” (dengan ekspresi marah dia bertanya kepada
pasukannya).
Kak Davin (Gorden Smith) : “siap kapten…” (maju dengan perasaan gugup).
A.W.S Mallaby : “bagaimana keadaan pasukan kita, sudah siap apa belum? Dalam merebut Kota
Surabaya.”
Kapten Donald : “lapor kapten pasukan sudah siap….”!!
A.W.S Mallaby : “Gorden Smith….”
Gorden Smith : “yes sirrr….” (sambil memberi hormat).
A.W.S Mallaby : “bagaimana strategi kita untuk merebut Kota Surabaya?”
Gorden Smith : “pasukan sudah siap kapten, tinggal menunggu perintah!!!”
A.W.S Mallaby : “kapten Donald….”
Nabil (Kapten Donald) : “siap kapten…” (sambil memberi hormat)
A.W.S Mallaby : “sekarang kita berangkat menghadapi para pribumi Surabaya.”
Nabil (Kapten Donald) : “siap kapten….”
Gorden Smith : “pasukan majuuuu…..!” (dengan di iringi genderang perang yang mereka
bawa, sekutu berangkat menuju hotel yamato)
Ternyata sorakan para pribumi terdengar sampai ke telinga kolonial belanda. Akhirnya
belanda datang untuk menemui warga indonesia, mereka datang membawa saskia dan
laras sebagai sandra.
*belanda datang
Reita : Sekarang kalian lebih memilih tunduk kepada kami atau mereka berdua akan mati!
Faris : GAK. awak dewe bakal nyelametno arek loro iku tanpo tunduk ing kon kabeh.
Dari belakang ada beberapa warga indonesia yang menyerang kolonial belanda secara diam
diam. setelah merasa memiliki peluang untuk kabur kia dan laras lari untuk menyelamatkan diri,
nabila dan evellyn melihat hal tersebut mereka akhirnya membantu melepaskan tali yang
melingkari tubuh kia dan laras. perang pun di mulai karena pihak belanda melakukan perlawanan
Saat perang Kak Audry dan reita berlari menyelamatkan diri sembari mengamati keadaan
perang. setelah perang selesai kolonial akhirnya mati faris dan firman naik ke atas gedung untuk
mengincar Kak Audry dan Reita. Kak Aurdy mati dan Reita berhasil kabur menyelamatkan diri.
Melihat keadaan sudah kondusif faris akhirnya merobek bendera belanda di puncak hotel yamato
yang berwarna biru dan menyisakan bendera berwarna merah dan putih, yaitu bendera indonesia
yang sekarang.
Sekian
Peristiwa 10 November 1945 telah lama berlalu . hari itu berada jauh di belakang kita
sekarang . namun patutlah kita kenang jasa mereka semua . pejuang kemerdekaan tidak
kenal namanya . beliau pejuang yang patut selalu kita kenang . belajar dan belajar untuk
sebuah cita-cita . cita-cita adalah satu bagian dari para pendahulu kita . para pejuang
berkorban, jiwa dan raga untuk tanah air ini .
AYO !!! MARILAH KITA BERSAMA-SAMA BERSATU DALAM SEBUAH BARISAN
PANJANG MENUNAIKAN TUGAS KEWAJIBAN KITA SEBAGAI PUTRA PUTRI
BANGSA. MERDEKA !!!
*(Kata-kata yg ditebali /dibold itu tugas narrator yg berbicara skaligus aksi dr para pemainnya).