Anda di halaman 1dari 6

Selamat datang, para hadirin yang bersemangat!

Malam ini, kita berkumpul dalam semangat


kebersamaaan untuk merayakan keberagaman, semangat perjuangan dan cinta tanah air dalam
pergelaran kabaret istimewa menyambut HUT RI yang ke-.78. Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah walaupun sudah larut malam tetapi warga Rw 11 masih tetap semangat. Apa
kabar warga babut?
Bersama-sama, kita akan menghidupkan kembali potret-potret sejarah dan kisah inspiratif
bangsa ini, melalui sajian tari, musik, dan komedi yang tak hanya menghibur, tetapi juga
membangkitkan semangat kebangsaaan kita semua. Dalam perjalanan panjang sejarah bangsa
ini, ada sosok yang tak terelakkan dalam membentuk dan membimbing perjalanan kita menuju
masa depan yang lebih baik. Sosok yang penuh dedikasi, kebijaksanaan, dan semangat juang
yang tiada henti. Dialah Mohammad toha. pahlawan dari bandung selatan yang akan
menginspirasi generasi-generasi mendatang untuk tetap berjuang demi cita-cita Indonesiaa yang
lebih gemilang. yang akan dipersembahkan oleh karang taruna RW 11.
Mari kita saksikan, inilah babak pertama!
(suara musik 1) (toha masuk sama kuda lumping)
(suara musik 2) toha pake gitar
(suara musik 3)
…. Warnana hejo, tara dipaliree, mineung diantep. Diputar-putar ku lengeun, disintrengkeun,
lamun keur teas jiga sukro..ih geningan jorok.. geningan jorok…”
Wawancara dengan toha
Mari kita saksikan babak pertama
(Toha kecil, emak)
TK : “aku gagah ya mak pake baju pramuka ini..”
Emak : “kamu gagah sekali oha..”
TK : “Oo iya mak, ada yang kelupaan..” (berlari kecil untuk mengambil bedil) “ini bedilnya…
dorrr” (menembak kearah emak)
Emak : “Ah ampun ohaa..”
(oha berlari-lari sambil menembak) dorr.. dorr..dorr
Emak :”Ah emak jangan ditembakkin terus dong”
TK : “Dorr..dorr.dorr… drrrrrrr”
Emak : “Ohaa..sini sebentar”
TK : “Iya mak..” (berlari kearah emak)
Emak : “Emak mau nanya sam kamu.. Oha, kalau sudah besar ingin menjadi apa?”
TK : “eemmm.. oha ingin jadi.. kapten mak..”
Ialah muhammad toha kecil bersama ibunya. Toha adalah sosok yang dilahirkan di kota Bandung
pada tahun 1927. Toha diasuh oleh kakek dan neneknya semenjak ayahnya, Suganda, meninggal
dunia dan ibunya, naryah menikah kembali dengan sugandi adik dari ayahnya. Toha mulai
masuk sekolah saat usianya berusia 7 tahun dan terhenti ketika perang dunia ke-2 berlangsung.
Saat masa pendudukan Jepang, toha telah berusia sekitar 18 tahun. Ia mulai memasuki dunia
militer dengan memasuki SEINENDAN/ barisan pemuda bentukan tentara jepang dan menarik
perhatian seorang perwira jepang yang bernama “Nakayama” karena kemampuan bahasa jepang
yang dikuasai oleh muh.toha. Bagaimana pertemuan pertama mereka? Mari kita saksikan.
(Pasukan senendan dan tentara jepang datang)
(suara musik 1 tentara jepang joget)
N : “Hai.. Kami tentara danipong.. sedang melakukan tugas suci. Kami jauh-jauh datang kemari
untuk membebaskan negeri-negeri terjajah. Kamu anak-anak muda harus bantu kita ne? Latih
dengan baik kawang-kawangG seynendangmu”
T : “Seinendan?”
N : “HAITTT!!! Kamu seinendan yang perkasawasa.. Kamu boleh ikut Insu, biar kamu punya
pengalaman neh.”
PS : “SIAPP!! Daidancoo..”
Itulah awal mula pertemuan toha dan nakayama, selanjutnya Pada tanggal 16 agustus setelah
toha sering mengikuti latihan perang, ia diberitahukan oleh Nakayama bahwa tentara jepang
telah menyerah kepada sekutu dan para pemimpin indonesia telah dibebaskan dari kekaisaran
jepang. Toha merasa bangga bisa ikut berbagai latihan peperangan dan ikut lagi dalam
kesempatan berikutnya. Meski hatinya senang dalam lingkungan ketentaraan, disisi lain ia pun
merasa sedih karena keadaan masyarakat di bawah jepang tidaklah bertambah baik. Kelaparan
melanda rakyat, pakaian compang-camping, kemiskinan semakin merajalela. Hingga kemudian
ia mengetahui dari Nakayama bahwa Indonesia sudah bisa berdiri sendiri dan
Indoensia telah merdeka, hal itu sudah diketahui oleh semua orang Indonesia dan beritanya telah
sampai keluar negeri. Bung Karno dan Bung Hatta telah memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan dibacakan di halaman rumah Soekarno di
Jl.Pegangsaan Timur No56
(Proklamasi)
(lagu 17an koplo) / semua rakyat bernyanyi dan menari
(lagu india)
“kuring meni gaya” / “maneh meni gaya”/ “has meni gaya” / “mantog kamana euy.. kuring
hyang nyaho, pan geus puguh hese, ngan ieu ngagayakeun” / “naon atuh mane the meni tunya
tanya, moal dibebeja mun rek ka majalengka” / “aduh meni gaya.. (aduh meni gaya) ” “maneh
meni gaya (maneh meni gaya) jadi hayang nyaho (jadi hayang nyaho) kamanatuh gaya
(kamanatuh gaya), maneh meni gaya, meni gaya (meni gaya) maneh the meni gaya …” 2x
.
Toha : “Kawan-kawan seperjuangan.. kita rasakan bersama tekanana tentara belanda sangat kuat.
Kita menang dalam semangat, tapi kalah dalam peralatan. Di beberapa tempat belanda berhasil
mendesak kita, mereka akan melintasi batas jalan kereta api. Kami telah berunding dengan
pemimpin pasukan pemuda yang lain. Kalaupun bandung harus jatuh ke tangan musuh,.
Janganlah hendak musuh dapat menggunakan bandung untuk menekan kita! Oleh karena itu, jika
kita harus meninggalkan Bandung, kita akan tinggalkan Bandung dalam bentuk abunya saja.
Bersediakah kawan kawan melaksanakannya?”
Pasukan : “SIAP! Merdeka atau mati”
(Suara peperangan dan rakyat ketakutan)
(musik calana merecet)
(musik 2 nyanyian)
(musik 3 ditengah peuting ngising)
(Suara peperangan dan tembakan)
Tanda –tanda bahwa penjajah ingin mengembalikan kekuasaannya di Indonesia telah jelas.
Tentara sekutu yang mengalahkan jepang memasuki indonesia dengan alasan akan melucuti
tentara jepang. Tetapi bersama mereka, ada juga tentara belanda yang turut serta. Oleh karena
itu, mohammad toha beserta angkatan perang republik indonesia merespon dengan melakukan
penyerangan terhadap markas-markas sekutu.
Siapapun pihak yang akan merebut kembali kemerdekaan dan ingin menjajah bangsa Indonesia
tentu harus berhadapan dengan para pemuda indonesia, mereka bersedia mati untuk membela
negerinya
Beberapa pertempuran terjadi di Bandung Utara dan menimbulkan banyak korban di kedua belah
pihak. Untuk meminimalisir korban rakyat kecil, para pejuang lalu mengungsikan mereka ke
tempat yang lebih aman. Muhammad toha pun sering mengunjungi ibunya yang telah diamankan
di Garut.
(emak dan toha)
Emak : “bagaiamana keadaan di medan pertempuran ohaa?”
T : “haa.. berat mak.. berat untuk kita. Musuh banyak senjatanya, di dayeuh kolot mereka punya
persediaan peluru dan messiu yang sangat banyak. Menurut perhitungan, persediaan itu tidak
akan habis dipake perang 10 tahun…. Bayangkan mak, kalo oha dapat menghancurkan tempat
itu, barangkali tentara kita tak akan begitu sulit mengusir musuh”
Emak : ‘tapi tempat itu penjagaannya ketat sekali..”
T : “haa.. itulah masalahnya mak.. penjagaannya sangat ketat, tempat penyimpanan itu agak jauh
dari kali citarum, padahal di tepi citarum saja penjagaannya sangat ketat .. Ah seandainya oha
dapat menghancurkan persediaan messiu itu ..”
Emak : ‘besok oha pergi jamberapa?”
T : “besok oha pake kereta pagi mak.. mohon doanya agar oha selamat ya mak..”
(ani dan roma)
R : “ah ani.. itu ada tukang bakso tolong belikan untukku”
A : “hah bakso? Itu cilok rhoma”
R : “hah.. mana mungkin, cilok bunyinya didut didut…dimana-mana kalo suara seperrti itu pasti
bakso”
A : “tapi itu bukan bakso…”
R : “ehhehe , rupanya dibalik kecantikanmu tersimpan pendengaran yang salah”
A : ‘gausah ngeyel.. sudah pasti itu cilok..”
R : ‘hehehe, percuma kau sekolah tinggi-tinggi.. jika membedakan suara cilok dan bakso saja
kamu tidak bisa. Apa jangan-jangan dulu wktu sekolah duduknya kamu di pojokkan. “
A : ‘kau tidak percaya padku?”
R : “Kau yang tidak percaya padku”
A : ‘hahh. Sudah salahm ngeyel..”
R : “akan kubuktikan..”
A : ‘yasudah.. buktikanlah”
(suara musik)
R : “hmm. Percayalah kepadaku, kalau kemaren itu tukang bakso..”
A : “rhomaa.. yang kamu dengar kemaren itu bener2 cilok rhoma..”
R : ‘kau tidak percaya padaku.. andai saja aku bisa membuktikannya..”
A : “bukannya aku tidak percaya padamu..”
R : ‘kalau begitu apa boleh buat.. aku harus ke jakarta untuk membuktikannya..”
Waduh.. kok tiba-tiba jadi cerita rhoma dan ani ya, ayo kita kembali ke kisah muhammad toha
yang menyerang messiu belanda
(Pasukan toha menyerang posko belanda)
(Messiu)
“hei pemuda indonesia… bangkitlah kita semua.. negeri kita sudah merdeka.” 2x
“allahuakbar”
(musik gugur bunga) suster membopong yang berjatuhan
Pada 23 maret 1946, 2 hari sebelum peristiwa bandung lautan api. Tentara sekutu menyampaikan
ultimatum kedua dengan menuntut tentara republik Indonesia./ TRI. Mengosongkan bandung
selatan, pada saat itu menteri keamanan rakyat Amir Syariffudin mendatangi Bandung dan
merintahkan TRI untuk mengosongkan kota. Meski dengan berat hati perintah itu dipenuhi,
namun sebelum meninggalkan bandung TRI melancarkan serangan ke pos tentara sekutu,
menindak lanjuti ultimat tesebut pada tanggal 24 maret 1946 pukul 10 pagi tentara republik
indonesia dibawah pimpinan kolonel AH Nasution memutuskan untuk membumihanguskan
bandung.
“Assalamualaikum..”
“Waalikumsalam.. (membuka pintu) Iya ada apa ya?”
“Saya kawannya Toha ibu.. saya harap ibu bisa tetap tegar yaa”
“loh.. kenapa? Ada apa nak.. “
“Toha anak ibu adalah pejuang berhati baja. Kami mengincar gudang senjata musuh di
dayeuhkolot dan toha lah yang melakukannya.”
“Melakukan apa?? Dimana toha sekarang?”
(Suara air)
“Pada suatu malam ia memimpin kwan-kawan menyusup keseberang. Sungai Citarum cukup
besar, airnya dalam. Susah juga menyebranginya.. tapi toha dan kawan-kawan dapat mencapai
sebrang sungai yang dikuasai musuh. Mereka mengendap-endap, mencari celah untuk masuk”
(Suara bom) Aaaaaaa
“Tapi sayang,salah seorang kawan menginjak ranjau yang dipasang Belanda. Ranjau meledak
dan ia pun gugur.. lebih dari itu. Tempat mereka diketahui oleh tentara belanda yang berjaga
disepanjang tepi sungai, maka terjadilah pertempuran. Karena keadaan medan yang tak
menguntungkan, toha dan kawan-kawan terdesak, korban berjatuhan. Toha sendiri tertangkap.”
“Ia ditangkap belanda? Dimana? Dayeuhkolot?” (terisak)
“iyahh.. ia ditawan di dayeuhkolot tidak jauh dari gudang messiu yang sudah lama jadi
incarannya untuk dihancurkan.”
(suara pukulan)
“Disana ia mengalami siksaan, tapi ia tabah. Dan pada suatu hari, ia melaksanakan niatnya.
Dalam satu kesempatan, ia menyerang prajurit yang menjaganya”
(Suara serangan dan pecahan kaca)
“Toha berhasil lepas dari cengkraman mereka, tapi ia tetap tidak bisa keluar dari tempat itu. Ia
lalu lari dari gudang messiu , mengambil granat dan melemparkannya ke gedung messiu itu.”
(Suara lemparan, Allahuakbar!!)
“Dan meledakkah granat itu, disusl ledakan bom serta peluru ukuran besar yang sangat dahsyat .
gedung messiu itu hancur.”
(isakan tangis) “jadi/.. tohaa?” (menangis)
“Toha gugur sebagai pahlawan bu, ia merelakan dirinya sendiri menjadi korban untuk memberi
kesempatan kawan-kawannya meneruskan perjuangan”
Penghancuran gedung messiu oleh moh toha berdampak besar, akrena gudang abu itu merupakan
gudang perbekalan untuk tentara belanda di wilayah jawa barat. Langkah muh.toha diikuti oleh
seluruh warga bandung, mereka membakar sendiri rumah-rumah mereka. Bandung benar-benar
menjadi lautan api. Rakyat mengungsi ke daerah aman yang masih dikuasai republik indonesia.
(Suara)
Melalui kenangan dan sepenggal cerita mohammad toha, yang kita hadirkan malam ini, semoga
kita semua dapat mengambil inspirasi untuk terus berjuang, terus berkreasi, dan terus
memberikan yang terbaik bagi negeri ini. Mari kita lanjutkan perjalanan ini dengan semangat
yang sama, mewarisi nilai-nilai luhur yang diperjuangkan oleh Mohammad Toha, demi
Indonesia yang lebih besar dan lebih baik. Terima kasih telah bergabung dalam pagelaran kami
malam ini, dan mari kita jadikan semangat Mohammad Toha sebagai sumber inspirasi abadi
dalam langkah-langkah kita menuju masa depan gemilang. Sampai jumpa di perayaan
selanjutnya!”

Anda mungkin juga menyukai