Anda di halaman 1dari 7

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kami dari asrama darul kirom akan membawakan sebuah drama


yang berjudul : the bettle of surabaya yang lebih tepatnya
dinamakan pertempuran 10 november.

( Alur pembuka )

Pada tanggal 17 agustus 1945, telah dicetuskan sebagai


kemerdekaan INDONESIA.

Seluruh Warga Bahagia dan senang karena telah mendengarkan


pidato dari bung karno yang berisi tentang kemerdekaan Indonesia,
yang merdeka dari tangan penjajah, yang sekian lama telah merebut
indonesia

Akan tetapi para sekutu tidak menerima kemerdekaan


INDONESIA, jauh dari ibukota Batavia terjadi sebuah perlawanan
kecil yang di lakukan rakyat Surabaya di kenal PERTEMPURAN
10 NOVEMBER. Mengorbankan seluruh jiwa raga mereka demi tanah
air tercinta, walaupun hanya menggunakan senjata sederhana di tangan
mereka. Untuk lebih jelasnya mari kita ikuti cerita berikut ini

Season I ( Latar tempat di sebuah pedesaan yang ramai )

(mbok iyem masuk sambil jualan jamu, yang akan di susul oleh tukidi)

Mbok iyem
: “jamu….jamuuuu,jamune mbak”!!!

Tukiyem
: “jamu pegel linune, mbak…”

Mbok iyem
: “enggeh, mbak”!!

( Tukidi pun lari lari seperti orang kebingungan sambil


memanggil warga dengan kentongannya )
Mbok iyem
: “cak..cak, ono opo sih cak? Kok mblayu…mblayu koyok di uber
setan.” (ekspresi kaget dan bingung)

Tukidi
: “iki lho ning, sekutu teko maneh ape menjajah suroboyo

Pejuang
: “MERDEKA….MERDEKA”!!!
 
( Terdengar suara pesawat terbang sekutu yang sedang berkeliaran di
atas hotel yamato)

Tukidi
: “ayo ngumpul…ngumpul.” (tukidi kebingungan untuk
mengumpulkan warga demi menghindari serangan sekutu).

Pejuang
: “ayo cepetan, sekutu wis teko nang hotel yamato.” (para pejuang
melihat bendera sekutu telah berkibar di atas hotel yamato).

Tukidi
: “maju….!!!”

( Sangking kebingungannya tukidi pun lupa dengan istri dan


anaknya, akhirnya tukidi pun berpamitan sebelum berangkat untuk
perang )

Seluruh rakyat Surabaya bersama-sama saling bahu-membahu


dalam menghadapi penjajah, mereka berjuang tanpa pamrih, dan tanpa
kenal lelah demi cita-cita tanah air tercinta serta tumpah darah.
Kebahagiaan mereka adalah merdeka dari penjajahan di atas bumi
pertiwi yang kita cintai bersama. Satu demi satu pejuang Indonesia
gugur di medan perang hanya untuk membela tanah air, mereka tidak
pernah mengharap tanda jasa.
Season II ( Latar tempat di Daerah kekuasaan belanda )

Alur singkatnya Terdapat 2 kapten yang bertemu dengan jendralnya

Mari kita ikuti cerita full mereka :

(kapten Donald dan kapten Smith masuk dengan di susul oleh


kapten Mallaby)

A.W.S Mallaby
: “pasukan….” (dengan ekspresi marah dia bertanya kepada
pasukannya).
 
Gorden Smith
: “siap kapten…” (maju dengan perasaan gugup).
 
A.W.S Mallaby
: “bagaimana keadaan pasukan kita, sudah siap apa belum? Dalam
merebut Kota Surabaya.”

Kapten Donald
: “lapor kapten pasukan sudah siap….”!!

  A.W.S Mallaby
: “Gorden Smith….”
 
Gorden Smith
: “yes srrr….” (sambil memberi hormat).
 
A.W.S Mallaby
: “bagaimana strategi kita untuk merebut Kota Surabaya?”

Gorden Smith
: “pasukan sudah siap kapten, tinggal menunggu perintah!!!”

A.W.S Mallaby
: “kapten Donald….”

Kapten Donald
: “siap kapten…” (sambil memberi hormat)

A.W.S Mallaby
: “sekarang kita berangkat menghadapi para pribumi Surabaya.”

Kapten Donald
: “siap kapten….”

Gorden Smith
: “pasukan majuuuu…..!” ( sekutu pun berangkat menuju hotel
yamato)
Season III ( Latar Tempat di Kantor Gubernur Surabaya )

Sementara itu kesibukan di dalam gubernuran, gubernur lagi


sibuk memikirkan serangan agresi sekutu. Bersamaan dengan itu
datanglah utusan dari sekutu yang mau menawarkan kesepakatan
damai…

untuk tahu kelanjutannya mari kita ikuti ceritanya :

(gubernur suryo masuk di ikuti oleh musrifah dan pengawalnya)

Musrifah
: “ampun gusti gubernur, nuwun sewu.”

Gubernur S
: “ada apa?”

Musrifah
: “wonten tamu, gusti…!!!”

Gubernur S
: “tamu dari mana ?”

Musrifah
:“sangking kompeni, gusti…”

Gubernur S
: “dimana tamunya? Suruh masuk.”

Gorden Smith
: “good morning, Gubernur.”
 
Gubernur S
: “morning kapten, wot hepen?”

Kapten Donald
: “sebelumnya kami minta maaf, tuan gubernur!!!”
 
Gorden Smith
: “tujuan kami kesini adalah untuk mengantarkan surat dari Kapten
Brigjen Mallaby.”
 
Gubernur S
: “surat apa kapten?” (gubernur suryo membacanya sambil terkaget
-kaget dengan mata melotot). “APA…?” (gubernur suryo mengelus
dada sambil marah kepada kompeni)

Kapten Donald
: “bagaimana tuan gubernur?”
 
Gorden Smith
: “apakah tuan mau bergabung dengan kompeni?” (dengan raut wajah,
berharap gubernur suryo menerima tawaran mereka)

Gubernur S
: “TIDAK….!!!” (gubernur marah
-marah sambil menyobek surat dari kompeni)

Kapten Donald
: “baik lah, nanti gubernur akan tau akibatnya.” (dengan kesal
kompeni mengancam gubernur suryo dan meninggalkan gubernuran)

Gubernur S
: “musrifah….”
 
Musrifah
: “inggih, gusti gubernur…..”
 
Gubernur S
: “kamu sebarkan kepada seluruh AREK - AREK suroboyo untuk
melawan setiap agresi penjajah yang mau menguasai bumi pertiwi
kita.”
 
Sebelum diadakannya perang, Bung Tomo Pun Mengumpulkan
seluruh pasukannya beliau ingin berpidato kepada seluruh pasukannya

BUNG TOMO :
Bismillahirrahmanirrahim…..
 
MERDEKA….!!
!Saudara-saudara di Indonesia, penduduk kota Surabaya, bersiaplah,
keadaan genting, saya peringatkan jangan mulai menembak, baru
kalau kita di tembak, mari kita ganti dengan menyerang mereka. Lebih
baik hancur lebur daripada tidak, MERDEKA !!!Semboyan kita tetap,
MERDEKA ATAU MATI !!!Sebab, ALLAH berada di pihak yang
benar, percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita
sekalian.”
MERDEKA….MERDEKA…!!!
 ALLAHUAKBAR…..ALLAHUAKBAR….ALLAHUAKBAR!!!
 MERDEKA…………..MERDEKA…………MERDEKA…….. !!

( Pasukan pun disiapkan oleh pemimpin pasukan yang siap untuk


bertempur )

Akhirnya perlawanan AREK-AREK suroboyo mencapai


puncaknya dengan mengobarkan semangat PERJUANGAN untuk
mempertahankan kota Surabaya, disetiap sudut kota surabaya
terdengar Suara dentuman peluru-peluru dan bom sekutu yang
menghiasi kota Surabaya, Pejuang Surabaya terus maju tak gentar
dengan para penjajah, seruan panjang para pejuang tuk memperoleh
kemerdekaan semakin kuat membasahi setiap keringat yang keluar.
Tiap tetes darah yang mereka tumpah kan demi menggapai
kemerdekaan yang sejati.
peperangan berlangsung sengit antara para pejuang kemerdekaan
dan para penjajah yang akhirnya di menangkan oleh para pejuang kita)
Dengan di iringi semangat yang di kobarkan dalam sanubari setiap
AREK-AREK suroboyo, akhirnya para penjajah berhasil di kalahkan
dalam PERTEMPURAN 10 NOVEMBER.

Peristiwa 10 November 1945 telah lama berlalu. Hari itu berada


jauh di belakang kita sekarang, namun patutlah kita kenang jasa
mereka semua. pejuang kemerdekaan yang tidak kenal namanya.
Beliau pejuang yang patut selalu kita kenang. Belajar dan belajar
untuk sebuah cita-cita. Cita-cita adalah satu semangat dari para
pendahulu kita. Para pejuang yang korbankan jiwa dan raga untuk
tanah air ini.
AYO!!! MARILAH KITA BERSAMA-SAMA BERSATU
DALAM SEBUAH BARISAN PANJANG MENUNAIKAN TUGAS
KEWAJIBAN KITA SEBAGAI PUTRA - PUTRA BANGSA.

Sekian Drama Kami Mudah – mudah han kita semua bisa mengambil
pelajaran dari judul ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai