( Alur pembuka )
(mbok iyem masuk sambil jualan jamu, yang akan di susul oleh tukidi)
Mbok iyem
: “jamu….jamuuuu,jamune mbak”!!!
Tukiyem
: “jamu pegel linune, mbak…”
Mbok iyem
: “enggeh, mbak”!!
Tukidi
: “iki lho ning, sekutu teko maneh ape menjajah suroboyo
Pejuang
: “MERDEKA….MERDEKA”!!!
( Terdengar suara pesawat terbang sekutu yang sedang berkeliaran di
atas hotel yamato)
Tukidi
: “ayo ngumpul…ngumpul.” (tukidi kebingungan untuk
mengumpulkan warga demi menghindari serangan sekutu).
Pejuang
: “ayo cepetan, sekutu wis teko nang hotel yamato.” (para pejuang
melihat bendera sekutu telah berkibar di atas hotel yamato).
Tukidi
: “maju….!!!”
A.W.S Mallaby
: “pasukan….” (dengan ekspresi marah dia bertanya kepada
pasukannya).
Gorden Smith
: “siap kapten…” (maju dengan perasaan gugup).
A.W.S Mallaby
: “bagaimana keadaan pasukan kita, sudah siap apa belum? Dalam
merebut Kota Surabaya.”
Kapten Donald
: “lapor kapten pasukan sudah siap….”!!
A.W.S Mallaby
: “Gorden Smith….”
Gorden Smith
: “yes srrr….” (sambil memberi hormat).
A.W.S Mallaby
: “bagaimana strategi kita untuk merebut Kota Surabaya?”
Gorden Smith
: “pasukan sudah siap kapten, tinggal menunggu perintah!!!”
A.W.S Mallaby
: “kapten Donald….”
Kapten Donald
: “siap kapten…” (sambil memberi hormat)
A.W.S Mallaby
: “sekarang kita berangkat menghadapi para pribumi Surabaya.”
Kapten Donald
: “siap kapten….”
Gorden Smith
: “pasukan majuuuu…..!” ( sekutu pun berangkat menuju hotel
yamato)
Season III ( Latar Tempat di Kantor Gubernur Surabaya )
Musrifah
: “ampun gusti gubernur, nuwun sewu.”
Gubernur S
: “ada apa?”
Musrifah
: “wonten tamu, gusti…!!!”
Gubernur S
: “tamu dari mana ?”
Musrifah
:“sangking kompeni, gusti…”
Gubernur S
: “dimana tamunya? Suruh masuk.”
Gorden Smith
: “good morning, Gubernur.”
Gubernur S
: “morning kapten, wot hepen?”
Kapten Donald
: “sebelumnya kami minta maaf, tuan gubernur!!!”
Gorden Smith
: “tujuan kami kesini adalah untuk mengantarkan surat dari Kapten
Brigjen Mallaby.”
Gubernur S
: “surat apa kapten?” (gubernur suryo membacanya sambil terkaget
-kaget dengan mata melotot). “APA…?” (gubernur suryo mengelus
dada sambil marah kepada kompeni)
Kapten Donald
: “bagaimana tuan gubernur?”
Gorden Smith
: “apakah tuan mau bergabung dengan kompeni?” (dengan raut wajah,
berharap gubernur suryo menerima tawaran mereka)
Gubernur S
: “TIDAK….!!!” (gubernur marah
-marah sambil menyobek surat dari kompeni)
Kapten Donald
: “baik lah, nanti gubernur akan tau akibatnya.” (dengan kesal
kompeni mengancam gubernur suryo dan meninggalkan gubernuran)
Gubernur S
: “musrifah….”
Musrifah
: “inggih, gusti gubernur…..”
Gubernur S
: “kamu sebarkan kepada seluruh AREK - AREK suroboyo untuk
melawan setiap agresi penjajah yang mau menguasai bumi pertiwi
kita.”
Sebelum diadakannya perang, Bung Tomo Pun Mengumpulkan
seluruh pasukannya beliau ingin berpidato kepada seluruh pasukannya
BUNG TOMO :
Bismillahirrahmanirrahim…..
MERDEKA….!!
!Saudara-saudara di Indonesia, penduduk kota Surabaya, bersiaplah,
keadaan genting, saya peringatkan jangan mulai menembak, baru
kalau kita di tembak, mari kita ganti dengan menyerang mereka. Lebih
baik hancur lebur daripada tidak, MERDEKA !!!Semboyan kita tetap,
MERDEKA ATAU MATI !!!Sebab, ALLAH berada di pihak yang
benar, percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita
sekalian.”
MERDEKA….MERDEKA…!!!
ALLAHUAKBAR…..ALLAHUAKBAR….ALLAHUAKBAR!!!
MERDEKA…………..MERDEKA…………MERDEKA…….. !!
Sekian Drama Kami Mudah – mudah han kita semua bisa mengambil
pelajaran dari judul ini.