Anda di halaman 1dari 6

naskah drama PERTEMPURAN 10 NOVEMBER

Intro parapemain
Selamat pagi semuanya Kami dari kelas 12 IPS 6 Nah di sini kami akan kami akan
menampilkan sebuah drama kabaret yang pastinya akan seru dan menegangkan Nah di sini kita
akan membawakan drama kabaret yang bertemakan perjuangan maka dari itu sebelum kita
memulai drama kabaret kali ini alangkah baiknya kita Mengheningkan Cipta terlebih dahulu
untuk mengenang para jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita, Mengheningkan
Cipta mulai… okey kita mulai drama kabaret arek arek Suroboyo selamat menyaksikan.

Season I

MC: diceritakan pada saat itu Indonesia telah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945
pidato proklamasi Presiden Soekarno menggema di tanah Surabaya melalui Radio Republik
Indonesia namun pada saat itu rakyat Surabaya belum merasa bebas untuk mengibarkan
bendera merah putih bendera kebangsaan Indonesia saat itu hanya dapat dijadikan hiasan
dinding rumah tetapi sesaat setelah proklamasi menggema di tanah Surabaya.

Suasan pasar yang sangat ramai di penuhi dengan para pedagang dan pembeli.

Pemuda 1:membawa radio (yang berisi pidato Soekarno hatta yang memberikan informasi
kemerdekaan)

Suasana pasar pun menjadi hening sejenak saat mendengar berita itu, setelah itu mereka
bersorak gembira karena mendengarkan informasi kemerdekaan Indonesia

Bung tomo: “sudah merdeka setidaknya kita bebas menyebarkan bendera merah putih di ujung
tiang tertinggi”
Pemuda 1: “Robek saja bendera birunya Bung”
Bung tomo : “Ayo kita robek bendera birunya bendera merah putih berkibar dengan gagah “
(Menaik ke atas hotel yamato untuk merobek bendera Belanda)
Gadis :”hey, lihat lah siapa itu yang menarik ke atas hotel yamato
Pemuda 2:”itu bung tomo, merdeka!robek saja benderanya bung”
Bung tomo :”saudara-saudara arek-arek Suroboyo sebangsa dan setanah air Alhamdulillah pada
hari ini presiden kita Insinyur Soekarno telah memproklamasikan kemerdekaan bangsa
Indonesia secara de facto Indonesia telah merdeka namun Merdeka belum sepenuhnya Bebas,
merdeka belum sepenuhnya terlepas, kita harus tetap waspada Andai sekutu datang menuju
senjata, merdeka!
Para masyarakat:”merdeka…”

Season II

MC:
Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 Belanda tak berani lagi menginjakkan
kaki di tanah Indonesia rakyat Surabaya saat itu sangat berbahagia kehidupan berjalan
sebagaimana mestinya tak ada lagi tangisan, tak ada lagi kekejaman, tak ada lagi ketakutan, tak
ada lagi kelaparan. Yang ada hanyalah semangat kebangsaan dan semangat juang yang
membara. Hingga pada tanggal 9 November 1945 pasukan Inggris datang dengan tujuan meng
ultimatum senjata yang dipimpin oleh Brigadir Mallaby sebelum mengiltimatum senjata pihak
Inggris menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada rakyat Surabaya
yang berisi pihak Indonesia harus menyerahkan senjata-senjata yang telah direbut dari tangan
tentara Jepang dan datang kepada Inggris dengan mengangkat tangan.
hingga suatu hari

Suasana pasar yang sangat ramai dan tenang, dan datang para sekutu Inggris.

Jendral sekutu Inggris:”apa ini?enak saja mereka mengultimatum senjata yang sudah kita
rampas dan kita harus menyerah kepada mereka, sialan! Berani-beraninya mereka!

Lalu ada 2 pemuda pribumi yang tidak sengaja mendengar ocehan jendral sekutu Inggris itu.

Pemuda pribumi 1:”Hey lihat itu kan seperti Inggris dan pasukannya apa mereka kembali ke
tanah Surabaya”
Pemuda pribumi 2:”Kalau benar sekutu Inggris akan kembali ke Surabaya kita harus lapor kepada
Bung Tomo”
Pemuda pribumi 1:”Iya betul Ayo lapor pada Bung Tomo ternyata pamflet ini memang betul dan
bukan ancaman tetapi mereka memang ingin mengultimatum senjata sudah ayo kita pergi saat
mereka ingin pergi ke markas Bung Tomo”

MC:”mereka berhadapan terlebih dahulu dengan sekutu Inggris pihak Indonesia tidak
menyerang mereka tetapi keberadaannya Terasa seperti Ancaman bagi sekutu Inggris”

Pemuda pribumi:”permisi tuan”


Sekutu Inggris:”what is that?”
Pemuda pribumi:”ini bukan apa-apa tuan”
Sekutu Inggris:”where are you going?”
Pemuda pribumi:”kamu mua ke markas bung tomo”
Sekutu Inggris:”shut up, give me to me(sambil mendorong ke2 pemuda pribumi itu dan
menyerangnya)
Jendral sekutu Inggris:”drop everything and let’s go(menyuruh para pasukannya untuk
menyerang para pedagang dan pembeli yang ada di pasar)

Suasana pasar pun menjadi kacau, dan orang yang ada di pasar pun menjadi ketakutan dan
meminta tolong.

Jendral sekutu Inggris:” shut up, look at this


Season I
(mbok iyem masuk sambil jualan jamu, di susul oleh tukidi, dan
tukiyem) Mbok iyem : “jamu….jamuuuu,jamune mbak”!!!
Tukiyem : “jamu pegel linune, mbak…”
Mbok iyem : “enggeh, mbak”!!
Tukidi : (lari-lari seperti orang kebingungan sambil membawa kentongan)
Mbok iyem : “cak..cak, ono opo sih cak? Kok mblayu…mblayu koyok di uber
setan.” (ekspresi kaget dan bingung)
Tukidi : “iki lho ning, sekutu teko maneh ape menjajah suroboyo.” (lari-lari
sambil memanggil warga dengan kentongannya)
Pejuang : “(lari-lari sambil membawa bamboo runcing)
“MERDEKA….MERDEKA”!!! (suara pesawat terbang sekutu sedang berkeliaran di atas
hotel yamato)
Tukidi : “ayo ngumpul…ngumpul.” (tukidi kebingungan untuk mengumpulkan
warga demi menghindari serangan sekutu).
Pejuang : “ayo cepetan, sekutu wis teko nang hotel yamato.” (para pejuang
melihat bendera sekutu telah berkibar di atas hotel yamato).
Mbok iyem : “ayo wis cepetan nang hotel yamato, sekutu selak teko nang hotel yamato.”
(mbok iyem berlari sambil mengangkat barang dagangannya, dengan tergesa-gesa).
Tukidi : “maju….!!!”
Pejuang : “SEKALI MERDEKA TETEP MERDEKA.”
Mbok iyem : “ALLAHUAKBAR.”
Tukiyem :
“Merdekaaaaaaaaa…..!!!” (semua pemain
masuk dengan bergiliran)

Seluruh rakyat Surabaya bersama-sama saling bahu-membahu dalam menghadapi


penjajah, mereka berjuang tanpa pamrih, dan tanpa kenal lelah demi cita-cita tanah air tercinta
serta tumpah darah. Kebahagiaan mereka adalah merdeka dari penjajahan di atas bumi pertiwi
yang kita cintai bersama. Satu demi satu pejuang Indonesia gugur di medan perang hanya untuk
membela tanah air, mereka tidak pernah mengharap tanda jasa.

Season II
Dengan semangat 45 mereka terus maju ke medan tempur untuk menggapai
kemerdekaan bangsa Indonesia. Mari kita ikuti perjuangan mereka :
(kapten Donald dan kapten Smith masuk dengan di susul oleh kapten Mallaby)
A.W.S Mallaby : “pasukan….” (dengan ekspresi marah dia bertanya kepada pasukannya).
Gorden Smith : “siap kapten…” (maju dengan perasaan gugup).
A.W.S Mallaby : “bagaimana keadaan pasukan kita, sudah siap apa belum? Dalam merebut
Kota Surabaya.”
Kapten Donald : “lapor kapten pasukan sudah siap….”!!
A.W.S Mallaby : “Gorden Smith….”
Gorden Smith : “yes srrr….” (sambil memberi hormat).
A.W.S Mallaby : “bagaimana strategi kita untuk merebut Kota Surabaya?”
Gorden Smith : “pasukan sudah siap kapten, tinggal menunggu perintah!!!”
A.W.S Mallaby : “kapten Donald….”
Kapten Donald : “siap kapten…” (sambil memberi hormat)
A.W.S Mallaby : “sekarang kita berangkat menghadapi para pribumi Surabaya.”
Kapten Donald : “siap kapten….”
Gorden Smith : “pasukan majuuuu…..!” (dengan di iringi genderang perang yang
mereka bawa, sekutu berangkat menuju hotel yamato)
(semua pemain masuk)

Suara dentuman peluru-peluru dan bom sekutu menghiasi kota Surabaya, asap bom
menyebar kemana-mana. Pejuang Surabaya terus maju tak gentar dengan para penjajah,
seruan panjang para pejuang tuk memperoleh kemerdekaan semakin kuat membasahi setiap
keringat yang keluar. Tiap tetes darah yang mereka tumpahkan demi menggapai kemerdekaan
yang sejati.

Season III
Sementara itu kesibukan di dalam gubernuran, gubernur lagi sibuk memikirkan
serangan agresi sekutu. Bersamaan dengan itu datanglah utusan dari sekutu yang mau
menawarkan kesepakatan damai…untuk tahu kelanjutannya mari kita ikuti ceritanya :
(gubernur suryo masuk di ikuti oleh musrifah)
Musrifah : “ampun gusti gubernur, nuwun sewu.”
Gubernur S : “ada apa?”
Musrifah : “wonten tamu, gusti…!!!”
Gubernur S : “tamu dari mana ?”
Musrifah : “sangking kompeni, gusti…”
Gubernur S : “dimana tamunya? Suruh masuk.”
Gorden Smith : “good morning, Gubernur.”
Gubernur S : “morning kapten, wot hepen?”
Kapten Donald : “sebelumnya kami minta maaf, tuan gubernur!!!”
Gorden Smith : “tujuan kami kesini adalah untuk mengantarkan surat dari Kapten
Brigjen Mallaby.”
Gubernur S : “surat apa kapten?” (gubernur suryo membacanya sambil terkaget-
kaget dengan mata melotot). “APA…?” (gubernur suryo mengelus dada sambil marah
kepada kompeni)
Kapten Donald : “bagaimana tuan gubernur?”
Gorden Smith : “apakah tuan mau bergabung dengan kompeni?” (dengan raut
wajah, berharap gubernur suryo menerima tawaran mereka)
Gubernur S : “TIDAK….!!!” (gubernur marah-marah sambil menyobek surat dari
kompeni) Kapten Donald : “baik lah, nanti gubernur akan tau akibatnya.” (dengan kesal
kompeni mengancam gubernur suryo dan meninggalkan gubernuran)
Gubernur S : “musrifah….”
Musrifah : “inggih, gusti gubernur…..”
Gubernur S : “kamu sebarkan kepada seluruh AREK-AREK suroboyo untuk melawan
setiap agresi penjajah yang mau menguasai bumi pertiwi kita.”
Akhirnya perlawanan AREK-AREK suroboyo mencapai puncaknya dengan mengobarkan
semangat PERJUANGAN untuk mempertahankan kota Surabaya, di sisi lain suara lantang
semangat kemerdekaan sedang bergemuruh di setiap pojok-pojok kota Surabaya.
MERDEKA….MERDEKA…!!! siapakah pengobar semangat itu?

BUNG TOMO :
Bismillahirrahmanirrahim…..
MERDEKA….!!!
Saudara-saudara di Indonesia, penduduk kota Surabaya, bersiaplah, keadaan genting, saya
peringatkan jangan mulai menembak, baru kalau kita di tembak, mari kita ganti dengan
menyerang mereka. Lebih baik hancur lebur daripada tidak,
MERDEKA !!!
Semboyan kita tetap,
MERDEKA ATAU MATI !!!
Sebab, ALLAH berada di pihak yang benar, percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi
kita sekalian.”
ALLAHUAKBAR…..ALLAHUAKBAR….ALLAHUAKBAR !!!
MERDEKA…………..MERDEKA…………MERDEKA........!!!
(sambil di iringi pidato dari bung tomo, peperangan berlangsung sengit antara para pejuang
kemerdekaan dan para penjajah yang akhirnya di menangkan oleh para pejuang kita)

Dengan di iringi semangat yang di kobarkan dalam sanubari setiap AREK-AREK suroboyo,
akhirnya para penjajah berhasil di kalahkan dalam PERTEMPURAN 10 NOVEMBER.
*

Sekian
Peristiwa 10 November 1945 telah lama berlalu . hari itu berada jauh di belakang kita sekarang
. namun patutlah kita kenang jasa mereka semua . pejuang kemerdekaan tidak kenal namanya .
beliau pejuang yang patut selalu kita kenang . belajar dan belajar untuk sebuah cita-cita . cita-
cita adalah satu bagian dari para pendahulu kita . para pejuang berkorban, jiwa dan raga untuk
tanah air ini .
AYO !!! MARILAH KITA BERSAMA-SAMA BERSATU DALAM SEBUAH BARISAN PANJANG
MENUNAIKAN TUGAS KEWAJIBAN KITA SEBAGAI PUTRA PUTRI BANGSA

Anda mungkin juga menyukai