Anda di halaman 1dari 7

Di Balik Merah Putih

Ustadz:
Pemuda 1:
Pemuda 2:

ustadz : Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh,


Penonton yang super, di hari yang insyaallah
dirahmati Allah S.W.T. kami akan menampilkan
sebuah kabaret yang berjudul “Dibalik merah
putih biru”. Semoga kalian tidak muntah, kabur,
pingsan apalagi ...... baper. Wahai penonton
yang super, selamat menyaksikan.
(Universal Opening

BABAK 1

“Suasana haru menyelimuti rumah di sebuah Desa


tatkala sang Pemuda yang gagah berani
menyaksikan sendiri kepergian Bapakandanya.
Dengan nafas tersenggal-senggal,
pria paruh baya tersebut membisikan sebuah
amanat berharga untuk sang Pemuda”
Pemuda 1 : (Menangis) “Hiks, hiks, hiks,
Bapakkkkk Bapakkk”,
Bapak Pemuda : “Jangan Menangis wahai
pemuda bangsa! Gemah Ripah
Loh Jinawi, Gagah berani mandra
guna, Ibu Pertiwi tak ingin
melihatmu menangis” (Hormat,
sambil ber-Cuhcur-an airmata),
Pemuda 1 : (Menahan Nangis) ”Baiklah
Bapak, aku.... aku tidak akan
menangis..... demi bangsa ini”,
Pemuda 2 : “Sudahlah sobat, biarkanlah
Bapakmu pergi ke pangkuan
sang ilahi”
(Figuran datang, (Sholawatan))
(salahsatu warga indonesia mendatangi bapak)
Warga 1 : “Bapak.... kenapa meninggal
sekarang?? aku tidak bisa
menahan airmata ini, aku takut
uangku tidak kembali karena
dipinjam olehmu wahai bapak
yang sedang tidak berdaya!!”,
Bapak Pemuda : “Sabar bu, akan saya lunasi di
surga nanti....”,
Warga 1 : “yaa... itu juga kalau bapak masuk
surga (duduk),
(Bapak pemuda memandang pemuda 1)
Bapak Pemuda : “Bapak titipkan negara ini
kepadamu. Jangan sampai
negara yang baru merdeka ini
direbut lagi oleh koloni, Jagalah
negara ini!!~”,
Pemuda 1 : “Baik Bapak aku akan selalu
mengingat titipanmu yang
berharga ini, aku ingin
memberimu...... ini!!.” (Memberi
bunga & nyanyi lagu Bunga
Terakhir)
Bapak Pemuda : “Selamat tinggal wahai penerus
bangsaaaaaaaa” (terengah-
engah & suara serak)
Pemuda 1 : “Tidaaaaaaaaaakkk!!!!!” (Berteriak
Slow Motion)
(Backsound Kereta Kencana – Opick)
Ustad : (Datang) “Innalilahi wainailaihi
rojiuun telah meninggalnya
Veteran Indonesia yang sangat
dibanggakan. Maka dari itu, kami
dengan
ikhlas meminta do’a dan
sumbangannya. Terima Kasih”
(Memungut sumbangan pada
warga lalu pulang dengan
gembira)
(Warga yang melihat hal itu cengo di tempat)
BABAK 2
“Indonesia baru saja merdeka setelah mengalami
penjajahan yang amat menyiksa. Sang Pemuda
yang kini menjalankan amanat Bapaknya,
berinisiatif membuat sesuatu untuk merayakan
kemerdekaan tersebut”
Pimp. Organisasi: “Assalamualikum, baiklah kita
mulai konverensi harian ini”,
Pemuda 1 : “Pak, saya punya ide!”,
Pimp. Organisasi :”Na’am, nak silahkan!”
Pemuda 1 : “Saya ingin mengusulkan,
sebagai amanat dari Bapak
saya....”
(Arwah Bapaknya pemuda 1 datang)
Bapak Pemuda : ” Jagalah negara ini!!”, (Berkali-
kali sampai keluar dari panggung)
Pemuda 1 : (Berdiam terpaku, tak mengucap
sesuatu)
Pimp. Organisasi :” Afa yang Abi antum kamu
katakan?!”
(Arwah Bapak pemuda itu kembali lagi untuk
mengingatkan kembali)
Bapak Pemuda :” Jagalah negara ini!!” (Sedikit
mengeraskan suaranya, dan
mengucapkannya berkali-kali),
Pemuda 2 : “Jagalah negara ini.....”
Pimp. Organisasi : “Jadi, afa hal yang harus kita
lakukan?”
Pemuda 1 : “Kibarkan bendera, Allahuakbar!”
Pimp. Organisasi : “Apa yang antum katakan?”
Pemuda 1 : (Diperlambat) “Kibarkan bendera,
Allahuakbar!”
Soeparno : “Ya, ya, ya,” (Mengangguk –
angguk) “Bagus, bagus” (Terdiam
sesaat)
(Setelah hening, tiba-tiba Soeparno angkat bicara
lagi)
Soeparno : (Suara meja digebrak) “Mulai

tangal 1 September 1945!


Kibarkan bendera merah putih di
seluruh pelosok negeri!”
(Berbicara dengan seluruh
wibawanya. Tersenyum-senyum
penuh kepuasan)
Semua Orng : SETUJU!!!
(Semua pemuda yang berada di tempat itu
menyuarakan Setuju!)
(Mereka pergi menemui Soeparno selaku
Presiden Indonesia saat itu untuk
menyampaikan maksudnya)

BABAK 3

(Gerakan mengkibarkan bendera merah putih di


seluruh Indonesia dilaksanakan
oleh seluruh warga
(Para warga memasuki lapang dan mengibarkan
bendera merah putih di area
lapangan)
(Backsound Benderaku-Coklat Mashup)
Lirik:
Biar saja ku tak sehebat matahari, tapi slalu ku
coba tuk menghangatkanmu
Kupertahankan kau demi Tumpah darah, Semua
pahlawan-pahlawan Ku
Merah Putih teruslah kau berkibar
Ku kan slalu bersamamu
BABAK 4
“Bertepatan dengan itu, datanglah rombongan
Belanda bermaksud “Hmm” di Indonesia.”
(Orang-orang belanda berjalan sambil mengobrol
dengan senangnya melewati barisan bendera
merah putih, Pemuda 1 dan 2, melihat seorang
cewe dan terpesona olehnya)
BABAK 5
“Tanpa diketahui siapapun, kedua pemuda
tersebut mengirimkan pesan kepada gadis belanda
dan sepakat untuk bertemu di (restoran) “
(Pada saat mereka janjian di sebuah kafe, pemuda
1 menunggu gadis belanda, dengan membawa
sebuah bunga
Gadis Belanda : (Mendatangi Pemuda 1), “I’m
sorry Saya datangnya too Late....”
Pemuda 1 : “O, No What what...”
Gadis Belanda : “Ada apahal you calling me?....”
Pemuda 1 : “I ingin say, you are beautiful”
(Backsound Beautiful – Cherry Belle)
Pemuda 1 : “Wahai the beautiful women, you
and I........ “Bobogohan”??”
Gadis Belanda : “Oh I Know, you so beautiful
too.... yes, i do, I can be your
“Bobogohan””
Pemuda 1 : “Apa?” (Pake Google Translate)
(Klepek-klepek – Hesti)
Gadis Belanda : “Hmm... now Tell me about
your self.”
Pemuda 1 : “Good Morning, Student. My Name
Is “Hamba Allah” I live in Suroboyo, I
am” (Eka Gustiwana – Vicky
Prasetyo).
(Figuran Masuk)
Pemuda 1 : “Saya adalah seorang pejuang,
yang sedang menjalankan amanat
ayahnya,”
(Tiba tiba Soeparto masuk)
Soeparto: “Sendok ini akan bengkok, bengkok,
bengkok,......”
(Tiba-tiba narrator masuk dan menghentikan
sementara jalannya alur cerita ini)
Narrator : “Cut! Cut! Cut!, BACA NASKAH
GAK SIH!!! LIAT NIH LIAT!!!
(Rewind)
Ustad : Anak anak yang super,
Seharusnya, Jadi Manusia itu, harus
lemah lembut, jangan mudah marah,
ingat itu nak! Super sekali(sambil
tersenyum)
Narrator : OKE KITA MULAI LAGI, CAMERA,
ROLLING..... ACTION!!!”
Pemuda 1 : “Saya adalah seorang pejuang,
yang sedang menjalankan amanat
ayahnya,”
(Tiba tiba arwah bapaknya kembali)
Bapak Pemuda : “Jagalah Negara Ini!”
Pemuda 1 : “JAGALAH NEGARA INI!!! “
(Figuran memberi Aplause)
“MENUMPAS KOLONIALISME,
MENJAGA KEUTUHAN BANGSA,
MENGENTASKAN KEMISKINAN,
HALANGAN RINTANGAN TAKKAN
GENTARKAN DIRIKU!!!,
DENGUNGKAN GEMA NYATAKAN
PERSATUAN....”
(Soundtrack iklan Perindo (Ada yang disensor))
(Figuran Memberi Aplause Lagi)
(Duduk Seperti semula)
BABAK 6
“Pekikan “Merdeka” menggema di seluruh pelosok
negeri saat gerakan pengibaran bendera merah
putih dilaksanakan. Kejanggalan terjadi di puncak
Hotel Yamato bendera merah putih dengan warna
biru di bawahnya. Para warga saat itu terutama
para Pemuda sangat marah lalu mereka
menghubungi Soeparno”
Warga : {Menari-nari soundtrack Bang bang)
Warga 1 : “Lihat Apa Itu??!!!!”
Warga : (Riweuh) “Mana?!?!”
Pemuda 1 : (Menelpon Soeparno)
: “Halo Pak, Selamat Siang?”
Soeparno : “Mau Ngomong apa?”
Pemuda 1 : “Tuh pak lihat!! Itu Bendera
Belanda!”
Soeparno : “Oh” (Kembali ke istana negara)
.....
Soeparno : “Soal bendera belanda?? Oh kamu
tenang, Akan saya tangani!”
BABAK 7
(Soeparno pergi menemui Mr. Pacman dan
membujuknya untuk menurunkan
benderanya)
(Soeparno dengan di dampingi oleh Moh. Matta
menghampiri meja konverensi, yang
ada di ruangan itu, mereka semua
menghormat, Soeparno duduk dan
pelayan menghampirinya menawari
minuman keras)
Soeparno : “Maaf, saya lagi puasa,”
(Soundtrack Miras)
Soekarno : “lagipula itu minuman yang selama
ini mengganggu otak para remaja”
(Semua Orang belanda yang mau
minum, jadi gajadi)
(Darah Muda)
Investor : “Oke, Please.....”
Soeparno : “Bendera anda memang sangat
indah, menghiasi hotel ini....”
Investor : “hah? “
Soeparno : “yaaa” (bhs isyarat lalu menepuk
Moh. Matta) “silahkan teruskan!”
Moh Matta : “turunkan bendera itu sekarang
juga! Kalau anda tidak ingin warga
saya menikam anda di depan saya,
Cepat!”
Mr. Pacman : “No! Sampai kapanpun saya tidak
akan menurunkan bendera negara
saya. Thankyou” (lalu pergi
meninggalkan ruang rapat)
(Para investor bingung lalu serempak
meregangkan otot)
BABAK 8
“Perundingan pun gagal. Para Pemuda yang tak
bisa menahan amarahnya, nekat mendaki puncak
Hotel saat itu. Di sisi lain, peperangan dengan
pihak Belanda pun terjadi di depan Hotel”
(Perang..... warga menyerang gerbang hotel
melawan 4 prajurit belanda. Hotel
pun berhasil dimasuki)
(beberapa jam kemudian, salah satu pemuda
berhasil mencapai puncak hotel)
(setelah itu, datanglah sigadis belanda dengan
rasa ketakutan berbicara kepada
pemuda 1)
Gadis Belanda : “Help Me, Janganlah You Killing
My Dad, I sangat berharap banyak
pada you...”
Pemuda 1 : “Aku Hanya ingin benderamu itu
turun dari tiang tiang kami...”
Gadis Belanda : “Oke, I Janji I tidak akan
menganggu Lagi, I akan menghargai
negara you...”
(Gadis Belanda itupun menghormat sang merah
putih tapi iapun melirik potongan biru
benderanya, lalu ia berubah pikiran)
Gadis Belanda : “Tapi hal itu tidak akan terjadi
sebelum I Membunuhmu!!!”
(Menembak Pemuda 1)
Pemuda 1 : (Tertembak dan Menghormat
kedapa sang Merah putih, Semua
warga pun tergeletak bersamaan)
(Pemuda 2 Datang Tiba” Sambil berteriak, lalu ia
memukul gadis belanda itu dengan
pistol)
Pemuda 2 : “PENGHIANAT!!!”
Gadis Belanda : “I Hanya Cinta kepada negara I
sendiri, I akan selalu terus menjaga
negara I dari pemberontak.. I, I akan
mati dan mengharumkan negara I.
Pemuda 2 :” Aku memang mencintai dirimu, tapi
kau telah menyakiti sabatku.. aku tak
terima..
Sekarang, aku akan membunuhmu!!”
(menodongkan senjata)
Gadis Belanda :” No!!!, Jangan sia siakan
pelurumu, I akan bunuh diri”
(menutup mata dengan kain biru, dan
bunuh diri)
(tetapi)
Pemuda 2 : “ Aku akan tetap membunuhmu!!”
(dooooooor, suara tembakan ke arah
gadis belanda)
(Pemuda 2 menghampiri Pemuda 1,
sambil menangis)
(dooooooor, suara tembakan ke arah
gadis belanda)
Pemuda 2 : “ Hiks..Hiks..Hiks, Sahabatku,
bertahanlah, Pertolongan akan
datang!!”
Pemuda 1 : “Hanya 1 kalimat yang dapat aku
sampaikan kepadamu wahai
sahabatku, “Jagalah Negeri Ini”...”
Pemuda 2 : “Ya, Aku Berjanji akan selalu
menjaga negara ini, kami para
pemuda akan selalu berjuang untuk
mempertahankan negara ini,
INDONESIA HARGA MATI!
MERDEKA, ALLAHUAKBAR! 3x”
“Akhirnya, para pemuda pun berhasil mengibarkan
bendera merah putih dan mereka berjanji dengan
sumpahnya mempertahankan negara Indonesia.”
(Soundtrack UntukSumpahYangTerlupakan)
Lirik:
Apakah kamu Lupa dengan sumpahmu?
Tanah Air Bangsa dan Bahasa yang Satu
Bangkit Bersama Jangan Kamu Tertidur,
Bangun! Bangun! Pemuda Indonesia.
Pantaskah kamu Lupa dengan sumpahmu?
Tanah Air Bangsa dan Bahasa yang Satu
Bangkit Bersama Jangan Kamu Tertidur,
Bangun! Bangun! Pemuda Indonesia.

Orasi(Soeparno)

Pantaskah kamu menjejakkan kaki di bumi pertiwi


dan menari di atasnya,
Merayakan ketamakan dan dirimu sendiri,
Padahal sesungguhnya bukan darahmu yang
tertumpah untuk Indonesia,
Tidak setetes keringatmu pun menyumbang disini
Jangan menjadi penyakit, tidak tahu berterimakasih
Bangun, dan Bangun Negeri Ini!
“D, N.”
Ustad : Penonton yang super, kini, pemuda
yang super duper yang berhasil
memperjuangkan negaranya, tapi
gagal memperjuangan cintanya telah
meninggal duni. Maka dari itu, kami
meminta doa dan sumbangannya,
tapi, tidak ada siapa siapa..... disini.
Maka dari itu terimakasih atas
perhatian penonton yang super.
Super sekali, Salam Super.
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai