Anda di halaman 1dari 10

Naskah Drama Resolusi Jihad NU

ِ ِ ِ ِ ‫قالَت اِ َّن اْمللُو َك اِ َذا دخلُوا َقريةً َأفْس ُدوها وجعلُوا‬


َ ‫ َو َك َذال‬،ً‫َأعَّز َة َْأهل َها َأذلَّة‬
َ‫ك َي ْف َعلُ ْو َن‬ ْ ََ َ َ ْ َ َْ ْ َ َ ُْ ْ
“Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya,
dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat”

Narasi 1
Nah... hadirin Yang berbahagia, apa itu Resolusi Jihad ? siapakah aktor di balik resolusi jihad dan
seberapa besarkah pengaruh resolusi jihad dalam mempertahankan kemerdekaan ini, marilah kita saksikan
bersama sebuah kisah yang menceritakan tentang lahirnya ”Resolusi jihad NU”
Narasi 2
(Saat pembawa bendera masuk)
Proklamasi kemerdekaan memang sudah dikumandangkan, namun perjuangan belum usai, belum
genap satu bulan kata Merdeka berkumandang, Republik baru Indonesia sudah mengalami ujian berat yang
melintang. Tepat pada tanggal 15 September 1945 Ribuan tentara Inggris yang tergabung dalam AFNEI datang
ke Indonesia dengan membonceng tentara Belanda yang disebut dengan NICA. Mereka datang dengan
maksud mengembalikan pemerintahan pada Hindia Belanda, karena memang mereka tidak mengakui akan
kemerdekaan Indonesia.

Babak 1
seorang pemuda yang sedang asyik belajar. Suasana diluar pondok nampak gaduh, namun
pemuda tersebut tetap asyik dengan belajar nya

Bagus : (terdengar memanggil dari jauh) Bud.... Budi... (tergopoh-gopoh sembari menepuk Budi yang
sedang asyik belajar) wooiii, dicari kemana-mana kok disini. Budi, Inggris sudah merapat di
Perak. Penjajah kembali lagi ke Indonesia. Ampun... hancur lagi Surabaya.
Budi : (santai dan tetap menikmati belajar nya) Ada apa gus? Kok senengnya ganggu orang kamu ini
gus... gus... ada apa?
Bagus : dasar orang ini, sekarang Inggris datang lagi. Kamu pengen mati tah?
Budi : (sambil nunjuk asrama) ohh... Linggis? Itu ada di asrama, sudah aku Beresi tadi. Tuh sana ada di
dilemari.
Bagus : (garuk-garuk kepala) Waduhhah.. dasar budek orang ini rek...rek.... sapa yang tanya Linggis?
Inggris Sot... Inggris... (memukul jidatnya sendiri)
Budi : (melirik bagus dan nunjuk ke arah asrama lagi) itu sana ambil sendiri, masak aku juga yang
harus ambilkan hmmmm....
Bagus : (bingung dan gelisah) heh bukan linggis yang kumaksud Sot, ini Inggris...Sekutu...belanda ikut
juga mendompleng pada pasukan sekutu. waduh bisa-bisa mati karena error di telinga anak ini.
Budi : (berdiri dengan raut wajah agak marah) Jiancuk, sampeyan ini maksudnya apa cak? Tadi tanya
linggis. Sudah kubilang ada di diasrama. Kok sampeyan malah marah-marah, bicara seenaknya.
Malah mau ngampleng lagi, salahku apa?
Bagus : (memegang bahu budi) sebentear dengarkan baik-baik telingamu, mangkanya bersihkan telinga
ini. Aku tidak bilang linggis tapi Inggris dan aku bilang Sekutu... se..ku..tuu...londo ikut juga
mendompleng bu...di... (sembari memperagakan seorang tentara membawa bedil)
Inggris...Sekutu, Londo...Londo... sot waduh, ampun bu’e (mimik wajah sedih dengan garuk-
garuk kepala)
Budi : Apa...
Bagus : Inggris Sot Sekutu... Seeekuutu Sot! Jiancuk anak ini
Budi : Inggris datang? Sekutu?
Bagus : (kesal) yo
Budi : Jiancuk, bahaya ini. Mau apa lagi belanda itu kesini? kita sudah merdeka kok. Mau apa lagi
mereka! asuuh...
Bagus : (masih dengan nada kesal) hidupmu itu sot, benar-benar beruntung. Di luar orang-orang pada
bingung, kamu masih enak-enak belajar. Jadi rame-rame di luar itu kamu kira orang mau ke
pasar?
Budi : siap...siap...aku siap, demi tanah air ini aku rela mati cak (berkacak pinggang) dan aku pasti ikut
perintah pemimpin cak, tidak perlu gusar. Santai saja
Bagus : Terserah, se bahagia mu, siap-siap. Ya gak dengar juga percuma. Ya udah ayo cepat kita pergi.
Kita lihat apa yang dilakukan tentara sekutu bersama belanda-belanda itu (seraya mengajak budi
keluar)
Budi :Tidak usah takut cak, santai saja. aku sadar cak gak usah kamu beritahu. Aku memang orang tidak
punyaak, tapi hidup, hati dan darahku hanya untuk bumi pertiwi ini. biarkan Inggris itu datang,
aku siap mati syahid cak. Benar-benar kurang ajar Inggris dan belanda itu (sambil melongok ke
jendela) ayo... ayo man tentara sekutu, Ini... budi arek suroboyo anti apes, kesini kamu Gris
Bagus :(menarik keluar) halah.. ayo cepat, arek-arek suroboyo sudah pada kumpul itu. Nuruti kamu
tambah rusak rusak semua urusan. Kita rembuk sama temen2 santri
(layar ditutup)
Babak 2
(Tirai dibuka dan masuklah pejabat tinggi dan tentara Inggris masuk)
Para santri sedang bermusyawarah apa yang harus di lakukan bersama masyarakat Surabaya
Suara arek-arek Suroboyo : kang santri datang.. kang santri datang... duduk semua...duduk..woi...
Santri 1 : ini sekarang kita harus berembug apa yang harus kita lakukan Belanda sudah mendarat di tanjung
perak
Santri 2 : bagaimana kalau kita langsung serbu markas Belanda
Masyarakat: betul itu betul !...
Santri 3 : kamu mau cari mati? Senjata tidak punya, mau langsung serbu aneh2 aja kamu

Belanda datang

Ploegman : (Berkacak Pinggang) kita kembali ke negeri ini dan sepantasnya kita orang kibarkan lagi bendera-
bendera Belanda karena gedung ini akan menjadi markas Rehabilitation of Allied Prisioners of
War and Internees, cepat you kibarkan di tiang tertinggi di Hotel Yamato itu. Biar semua orang
tau kalau kita orang akan kembali berkuasa hahahaha.... cepaaat
Santri 1 : apa kalian,! Kalian angkat kaki dari sini kami sudah merdeka! Atau...

Ploegman : (Mengacungkan Revolvernya) atau apa heh...Tentara sekutu telah menang perang and karena
Belanda adalah anggota sekutu, maka sekarang Pemerintah Belanda berhak menegakkan kembali
Pemerintahan Hindia Belanda. Republik Indonesia? Ne... kita orang tidak mengakui itu

Siddik : (Menendang tangan Ploegman yang sedang mengacungkan senjata pada Sudirman), Belanda
memang kurang ajar
Ploegman : Kamu orang mau main kasar heh...
Siddik : (Marah dan berkelahi hingga mencekik leher Ploegman) Indonesia sudah merdeka, kau masih
mau menjajah kami lagi hah... rasakan ini, mati kamu setaaaan...
Suasana pun menjadi ricuh, tentara Belanda langsung menusuk Siddik yang mencekik Ploegman. Arek-arek
suroboyo terus merangsek dan Bagus naik ke atas tiang

Santri 3 : Turunkan benderanya... turunkan benderanya...sobek benderanya, sobek bendera itu... sobek,
kita sudah merdeka... merdeka...
Bagus : (Menurunkan Bendera Belanda dan menyobek Bendera warna biru dan menaikkan kembali
bendera yang telah berubah menjadi Merah putih) Kita sudah merdeka, kita menolak bangsa
asing masuk ke bumi pertiwi ini, merdeka...merdeka...merdeka... (sambil melambaikan sisa
sobekan bendera dan membuangnya)
Santri 1 : Belanda punya senjata, kita semua tidak punya. Bagaimana kalau kita rampas senjata-senjata mereka
ini... setuju... (diikuti oleh semua massa) (Pemuda pun merampas senjata yang dipegang oleh
tentara-tentara sekutu)
(tirai ditutup)

Babak 3
KH. Hasyim Asyari sedang mengaji dan masuklah santri dengan mengucapkan salam
Santri : Assalamualaikum, maaf mengganggu Kyai
KH. Hasyim : Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, tidak apa-apa silahkan masuk. Ada apa ?
Santri : Mohon maaf Kyai, ada utusan dari Jakarta ingin bertemu kyai
KH. Hasyim : (menutup Al-Qur’annya) baiklah, suruh dia masuk
Santri : Baik Kyai, Assalamualaikum (berlalu dari tempat itu)
KH. Hasyim : Waalaikum Salam
(Santri masuk kembali mengantarkan ajudan dan keluar)
Ajudan : Assalamualaikum wr.wb Kyai
KH. Hasyim : Waalaikum salam wr.wb. silahkan duduk
Ajudan : baik kyai, terima kasih
KH. Hasyim : Bagaimana kondisi di Jakarta, ada kepentingan apa? Mungkin aku bisa membantumu
Ajudan : Alhamdulillah kondisi masih kondusif Kyai, saya diutus secara diam-diam oleh Presiden Soekarno
untuk bertemu kyai
KH. Hasyim : Presiden Soekarno?
Ajudan : Betul Kyai
KH. Hasyim : Ada apa gerangan hingga bung karno mengutusmu kemari
Ajudan : Untuk menyampaikan ini pada kyai (memberikan sepucuk surat)
KH. Hasyim : (membaca isi surat dan menghela nafas) hmmm aku tau maksud bung karno
Ajudan : mohon maaf kyai, lantas bagaimana kyai?
KH. Hasyim : Begini, sampaikan pada bung karno. Berkenaan dengan keinginan beliau, aku akan
memusyawarahkannya terlebih dahulu. Dalam waktu dekat beliau akan kukabari baik secara
langsung maupun tidak langsung. Insya Allah jawabannya akan segera beliau dapatkan.
Sampaikan saja seperti itu
Ajudan : Baik kyai, terima kasih. Kalau begitu saya mohon pamit untuk kembali ke jakarta
KH. Hasyim : Baiklah, sampaikan salam hormat saya pada beliau
Ajudan : Baik Kyai, saya mohon pamit Assalamualaikum wr. Wb (mencium tangan kyai dan berlalu)
KH. Hasyim : Waalaikum salam wr.wb, hati-hati dijalan (sambil menepuk pundak ajudan)
Ajudan : Baik kyai (Mereka keluar semua)
(tirai ditutup)

Babak 4
Kyai Hasyim masuk bersama Kyai Wahab dan Kyai Bisri
KH. Hasyim : Kyai Wahab, Kyai Bisri, Maksud saya mengundang antum semua datang kesini adalah untuk
menanggapi pertanyaan Bung Karno kepada saya tentang bagaimana hukumnya membela tanah
air menurut pandangan Islam ?
KH. Bisri: kedatangan tentara inggris dan belanda di negeri kita, memang membuat kemerdekaan menjadi
terancam. Mereka berniat mengembalikan pemerintahan ketangan Belanda.
KH. Wahab : tapi saya menangkap keinginan yang lain dari Bung Karno. Jika hanya menginginkan tentang
hukum, beliau pasti bisa memutuskan sendiri. Bukankah beliau juga pernah nyantri pada
Hadratus Syaikh
KH. Hasyim : benar, itu juga yang ada di fikiranku. Menurutku, Bung Karno meminta kita dan Warga pesantren
untuk bertempur melawan para penjajah yang ingin kembali berkuasa (semuanya menggguk
mengiyakan)
KH. Bisri : kalau begitu, sebaiknya Hadratus Syaikh segera mengeluarkan Fatwa, untuk mendorong
semangat semua rakyat yang ada di negeri ini. Bukan hanya para Santri, tapi semua yang merasa
sebagai Rakyat Indonesia.

ُّ ِ‫ اِ َّن اهللَ حُي‬،‫اهلل‬


KH. Hasyim : benar... َ ‫ب اْملَت َو ِّكلِنْي‬ ِ ‫( و َشا ِورهم ىِف اْالَم ِر فَاِذَا عزمت َفَتو َّكل علَى‬dan bermusyawaralah dengan mereka
َ ْ َ َ ْ ََ ْ ُْْ َ
ُ
dalam satu urusan. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal) dengan begitu kita
akan semakin kuat dengan semakin banyaknya Musyawirin yang hadir. Yang lebih penting
dengan bermusyawarah kita akan ditolong oleh Allah SWT.
KH. Bisri : Namun untuk memantapkan hati musyawirin untuk melawan mereka tentunya kita harus
mempunyai dasar yang kuat
: surat al-hajj ayat 39 yang berbunyi ‫ص ِر ِه ْم لََق ِد ْيٌر‬ ِ ِ ِِ ِ
KH. Bisri ْ َ‫( اُذ َن للَّذيْ َن يُ َقاَتلُ ْو َن بَِأن َُّه ْم ظُل ُم ْوا َوا َّن اهللَ َعلَى ن‬Telah diizinkan
(berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya) Dan
sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu itu bisa kita jadikan dasar
KH. Wahab : tapi bukankah ayat itu di turunkan berkenaan dengan peperangan melawan kaum kafir,
sedangkan pokok permasalahan yang kita hadapi sekarang bukanlah peperangan antar keyakinan
tapi peperangan untuk mempertahankan tanah air
ِ ِ ِ ِ ‫( قَالَت اِ َّن اْمللُ و َك اِ َذا دخلُ وا َقريَةً َأفْس ُدوها وجعلُ وا‬Dia
َ ‫ َوكَ َذال‬،ً‫َأع َّز َة َْأهلهَا َأذلَّة‬
KH. Hasyim : surat An-Naml ayat 34 yang berbunyi ‫ك َي ْف َعلُ ْو َن‬ ْ ََ َ َ ْ َ ْ ْ ََ ُْ ْ
Ratu Balqis berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka
membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah
yang akan mereka perbuat) menurut istikhorah yang saya lakukan ayat itulah yang lebih pantas
untuk kita jadikan dasar, karena seperti yang di katakan KH. Bisri tadi, pokok permasalan yang
akan kita hadapi sekarang bukanlah peperangan antara kaum muslim melawan kaum kafir akan
tetapi kita melawan orang-orang yang akan merebut tanah air kita. Jadi siapapun orangnya, baik
muslim ataupun non muslim jika berpihak pada sekutu, berbuat kerusakan dan berprilaku kufur
maka wajib hukumnya untuk di bunuh.
KH. Wahab : saya sangat setuju hadratus syaikh. Tidak ada bantahan lagi tentang ayat itu untuk
menjadi dasar perjuangan kita.
KH. Bisri : baiklah hadratus syaikh jika demikian kami mohon diri, Assalamu alaikum
KH. Hasyim : wa alaikum salam.

(titai ditutup)
Babak 5
(Tirai dibuka terlihatlah Bung Tomo yang sedang gelisah sendirin berjalan bolak balik di dalam rumahnya)
Bung tomo : (Gelisah) Aku harus menemui Kyai Hasyim dan aku harus meminta pendapat beliau, langkah apa yang harus
aku lakukan untuk terus membakar semangat arek-arek suroboyo. (pandangan perlahan ke atas) Ya Allah,
tunjukkanlah Kuasa-Mu. Aku tau Engkau maha dari segala maha di muka bumi ini. Berikanlah kekuatan
kepada kami Rakyat Indonesia
Ibunda sutomo : ada apa Lee nampak gelisah sangat
Bung Tomo : saya harus sowan kyai Hasyim Bu. Saya dengar Belanda akan datang bersama Inggris
Ibunda Sutomo : makan lah terlebih dahulu Ingatlah nak, pemuda-pemuda Indonesia masih membutuhkanmu, mereka
masih ingin mendengar pidato-piatomu yang dapat menggetarkan dan mengobarkan semangat.
Bung Tomo : Aku tau bu’e tapi...
Ibunda Sutomo : tapi makanlah sekarang, jika kau sakit. Bagaimana kau bisa bertemu Kyai dan berkoordinasi tentang
keinginanmu Nak...
Bung Tomo : (Memotong) Hanya Allah.... dan doa restumu Bu’e, hanya Allah yang mampu membisukan suaraku. Pidato-
pidatoku akan terus menggema di seantero negeri ini dan itu semua karena kuasa Allah. Bukan Inggris-
inggris itu yang akan membungkamku. (memegang kaki ibunya dan membasuhnya lantas meminumnya)
doakan saja aku bu’e, ikhlaskan aku jika mati karena memberantas kedholiman di muka bumi ini.
Ikhlaskan anakmu untuk menuju syahid bu’e. Ikhlaskan anakmu dalam membela agama Allah, ikhlaskan
bu’e...ikhlaskan... (mencium tangan ibunya dan bersujud di pangkuannya)
Ibunda Sutomo : (Menghela Nafas dan sedih) baiklah Nak, bu’e ikhlas, bu’e ridho, bu’e bangga telah melahirkan bung
tomo, bu’e bangga punya anak berbakti pada agama dan orang tua ) doa bu’e pasti selalu menyertaimu
nak
(berdiri dan keluar lalu masuklah dua orang dengan tergesa-gesa)
Budi : assalamualaikum bung!... Bung!
Ibunda Sutomo : walaikumsalam eh Budi, bagus .. silahkan masuk ibu habis goreng pindang di belakang
Budi : (dipaksa berdiri) pisang goreng (Tak kuasa menolak menelan ludah)
Bagus Wibowo : heh jgn malu maluin . Maaf Bu kami gak bisa lama lama
Budi : apa sih gus.. iya Bu pisang gorengnya di mana
Bagus : heh! (menepuk Budi) Bu kami ingin bertemu bung Tomo ada hal mendesak
Ibunda Sutomo : Tomo... Ada tamu. Ibu masuk dulu ya...
Bung Tomo : iya gus ada apa
Bagus : Belanda bung ! Sudah mendarat
Budi : KH.hasyim sudah mberi fatwa jihad
Bung Tomo : baik lah aku akan menyusul kalian ke pondok
Budi : pisang goreng nya masih bung?
Bagus : kau ni! Belanda dah kokang peluru kau masih mikir pisang.maaf bung kami pamit assalamualaikum

Ibunda Bung Tomo : Ada hal apa yang sangat mendesak nak?
Bung Tomo : Sejarah bu, Hadratus Syaikh akan mengukir sejarah. Kyai dan para santri se jawa dan madura akan
bergabung. KH. Hasyim Asyari akan mengumumkan Resolusi Jihad, beliau siap berperang melawan sekutu.
Maka malu pemuda bila semangat mereka mlempem bu’e
Ibunda Bung Tomo : Alhamdulillah, pergilah nak temui beliau. Apa yang harus kamu lakukan selanjutnya.
Bung Tomo : Baiklah bu’e (Mencium tangan ibunya) doakan anakmu assalamualaikum (lantas pergi)
Ibunda Bung Tomo : Waalaikum salam, Semangatlah anakku (berjalan ke centre dan melihat ke depan) Ya Allah, Biarkan
suaranya bergetar membana untuk terus membakar semangat para pejuang karena aku yakin hanya
engkaulah yang mampu menjadikan segala yang tidak mungkin menjadi mungkin Yaa Rabb... Ya Allah aku
tau engkau Maha Pemurah, Engkau Maha Penyayang dan Engkau Maha Pelindung maka aku mohon atas
nama seorang ibu, lindungilah anakku dan jika engkau memang harus memanggilnya di tengah
peperangan, aku ikhlas dan panggillah dia dalam ke adaan syahid Yaa Rabb, aku mohon kepada-Mu aku
mohon. (bersujud)
(Tirai ditutup)

(tirai dibuka)
Babak 9
KH. Hasyim Asyari sudah ditengah panggung kemudian Bung Tomo masuk
KH. Hasyim : ternyata semangat para putra bangsa terus berkobar dalam memerangi pasukan penjajah, semoga
mereka semua selalu berada dalam lindungan Allah SWT.
Bung Tomo : Assalamu alaikum
KH. Hasyim : wa alaikum salam, silahkan duduk
Bung Tomo : kiai saya sudah baca selebaran tentang resolusi jihad, dada saya langsung bergemuruh kiai
KH. Hasyim : apakah bung tomo berjuang hanya karna pasukan sekutu menyerang surabaya
Bung Tomo : tidak kiai, tanah air saya bukan hanya surabaya tapi seluruh nusantara
KH. Hasyim : alhamdulillah... lantas apa tujuan Bung Tomo datang kemari ?
Bung Tomo : saya datang kesini untuk meminta restu kiai
KH. Hasyim : meminta restu..?? untuk apa bung tomo ??
Bung Tomo : untuk membacakan pidato saya sebagai pemicu semangat perlawanan untuk menjawab ancaman
pasukan sekutu terhadap kita kiai
KH. Hasyim : pidato yang seperti apa bung Tomo
Bung Tomo : pidato yang merupakan manifestasi atau pernyataan dari resolusi jihad
KH. Hasyim : (berfikir sejenak) mmmmzz... kalau begitu awali dan akhiri pidato saudara dengan mengagungkan Tuhan.
Ucapkanlah Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar..
Bung Tomo : baiklah kiai, saya pasti akan melaksanakannya
KH. Hasyim : dan percayalah bahwa Tuhan pasti akan selalu melindungi orang-orang yang berada dalam kebenaran
Bung Tomo : baiklah kiai jika demikian saya mohon diri, Asslamualaikum... (keluar)
KH. Hasyim : wa alaikum salam

(tirai ditutup)

Narasi : Terjadi baku tembak dimana-mana, surabaya pemudanya murka karena dihina bangsanya. Tak dapat
dibendung lagi, insiden tembak menembak secara sporadis terjadi di penjuru kota. Hingga
dibentuklah anggota biro yang terdiri dari pihak Inggris dan Republik. Anggota biro kontak
beriringan dalam 8 mobil menuju tempat pertempuran yang masih terjadi dengan tujuan
menghentikan tembak menembak. Sesampainya di Lindeteves Jalan Pahlawan ternyata tembak
menembak sudah mereda. Konvoi Biro Kontak pun melanjutkan perjalanan ke Gedung
Internatio. Sesampai di gedung internatio sekitar pukul 17.15 keadaan sudah remang-remang
karena asap mesiu dan matahari yang mulai jatuh ke ufuk barat. Gedung yang telah dikepung
oleh massa, tiba-tiba ada tembakan yang membabi buta dari arah utara kerumunan massa. Maka
dipercepatlah mobil yang ditumpangi oleh Jenderal Mallaby. Dalam perang yang mirip tawuran
massal ini, ada seorang pejuang santri dari Pondok Pesantren Tebu Ireng mendekati mobil sang
jenderal. Dikeluarkanlah sarung pistol itu dan ditembakkan pada Jenderal Tua Mallaby. Anak
buah mallaby menjadi bingung dan melemparkan granat dan tepat jatuh di belakang mobil
Mallaby. Jenderal Mallaby hangus terbakar, seiring ledakan granat di mobilnya. (Musik sedih)
Kematian Sang Jenderal Mallaby membuat pihak Inggris marah besar. Lantas Pasukan Inggris
mengeluarkan ultimatum 9 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan
persenjataan dan menghentikan perlawanan dengan batas waktu ultimatum pukul 6 Pagi tanggal
10 November 1945.

Bagus : biarlah aku syahid membela negriku Bud...


Budi : tidak bagus, kamu masih harus menemaniku belajar. Kau masih belum setoran hafalan kan,pisang
goreng tadi belum kita makan? Jgn kau pergi mendahului ku
Bagus : waktu ku seperti nya sudah tidak lama, sampai kan salam ke keluarga ku . Teman teman kita, dan
sampai kan salam ku ke pak kyai
Budi : tidak Gus ...
Bagus : cerita kan ini pada generasi setelah kita Bud. Aku yakin perjuangan ku tidak sia sia

Babak 10
(Tirai kembali dibuka)
Bung Tomo

Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing, dengan pasukan-pasukan rakyat yang


dibentuk di kampung-kampung. Telah menunjukken satu pertahanan yang tidak bisa dijebol,
telah menunjukken satu kekuatan, sehingga mereka itu terjerai dimana-mana. Hanya karena
taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara. Mereka mendatangken presiden dan
pemimpin-pemimpin lainnya ke surabaya ini, maka kita tunduk untuk memberhentikan
pertempuran. Tetapi pada masa itu, mereka mau memperkuat diri dan tak pernah kuat, sekarang
inilah keadaannya. Saudara-saudara jika semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya
ini akan menerima tantangan-tantangan Inggris itu. Dan kalaupun tentara Inggris yang ada di
Surabaya ingin mendengarken jawaban rakyat Indonesia, ingin mendengarken jawaban seluruh
pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini. Dengarkanlah ini!!! Tentara Inggris!!! Ini jawaban
kita, ini jawaban rakyat Surabaya, ini jawaban pemuda Indonesia. Hai tentara Inggris, kau
menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu. Kau
menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu, kau menyuruh kita menolak srigala-srigala
yang masih bernafas dari tentara-tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu. Tuntutan itu,
walaupun kita tau, engkau menjemput kita dengan seluruh kekuatan yang ada. Tragis inilah
catatan kita, selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah dan membikin
secarik kain putih menjadi Merah dan putih. maka selama itu, tidak akan kita pernah mau
menyerah pada siapapun juga. Saudara-saudara rakyat Surabaya siaplah keadaan genting, tetapi
saya peringatken sekali lagi jangan mulai menembak, baru kalau kita ditembak maka kita akan
jadi menyerang mereka itu. Kita tunjukken bahwa kita ini adalah benar-benar orang-orang yang
ingin merdeka. Dan untuk kita saudara-saudara, lebih baik kita hancur lebur daripada tidak
merdeka. Semboyan kita tetap, MERDEKA ATAU MATI dan kita yakin saudara-saudara, pastilah
kemenangan akan jatuh ketangan kita. Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar, pecayalah
saudara-saudara Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar.... Allahu Akbar... Allahu
Akbar MERDEKA (diikuti kata merdeka oleh arek-arek Suroboyo)
(Layar ditutup dengan iringan lagu)
Narasi : (Diikuti suara dentuman perang) Tentara Inggris mengawali dengan pengeboman di gedung
pemerintah Surabaya dan mengerahkan 30.000 Infanteri, sejumlah pesawat terban g, tank dan
kapal perang untuk memborbardir kota surabaya. Semangat jihad tak bisa dibendung, ditembak 1
muncul 10, ditembak 10 muncul 100, ditembak 100 muncul 1000. Seolah tak ada habisnya.
Tentara Pakistan dan India membelot membela Indonesia karena mengetahui lawannya selalu
menyebut Takbir Allahu Akbar. Perang berjalan 3 pekan, kota Surabaya luluh lantah, pihak sekutu
kehilangan 2 jenderal dan 2000 pasukan terbaiknya serta dikhianati pasukan-pasukannya. Sekitar
200ribu masyarakat Surabaya yang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi ke luar kota
dan pihak Indonesia telah kehilangan 60ribu jiwa. Mereka menjadi syuhada’-syuhada’ bangsa,
pengharum bumi persada Indonesia. Pertempuran yang hebat dan menelan korban yang banyak
membuka lebar mata dunia internasional bahwa pemerintah dan militer Indonesia gigih
memperjuangkan kemerdekaannya. Maka Belanda diwajibkan melakukan perundingan damai
bukan dengan cara agresi berasal dari Resolusi Jihad, jiwa dan semangat rakyat Indonesia
khususnya di Kota Surabaya telah mampu buktikan dan meyakinkan dunia bahwa bangsa
Indonesia benar-benar telah merdeka bukan kemerdekaan pemberian bangsa asing.
Babak 11
(tirai terbuka dan para kyai masuk dipimpin oleh KH. Hasyim Asyari)
KH. Hasyim Asyari : Innamal ‘akmalu bin niah, sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung dari niatnya.
Oleh karena itu, hendaknya Jihad didasari dengan cinta kasih sesuai dengan aturan. karena jihad
adalah jalan kebenaran untuk menuju keridho’an Ilahi Rabbi. Kanjeng Nabi Rasulullah S.A.W
dawuh jihad yang paling berat adalah jihad melawan hawa nafsu. Orang-orang yang melawan
penjajah, dia adalah pahlawan dan tidak ada yang pernah mengungguli dari jasa yang ada pada
dirinya. Tetapi masih ada orang-orang yang melupakan itu, namun itu tidak mengapa. Karena
Allah telah memberikan tempat yang sangat indah bagi para syuhada’ kita.

seluruh pemain yang berada di atas panggung

Anda mungkin juga menyukai