Anda di halaman 1dari 20

Kutukan Cinta Bandung

Naskah telah dipentaskan pada, 12 Januari 2013


Pimpinan Produksi: Drs. Heru Subrata, M.Si
Judul : KCB (Kutukan Cinta Bandung)
Penulis Naskah : Indah TK
Sifat : Adaptasi Cerita Rakyat Asal Mula Candi Prambanan
Babak : I (satu) babak
Genre Teater : Komedi
Durasi : 30 menit
Konsep Cerita
Kutukan Cinta Bandung adalah sebuah naskah teater bergenre Komedi yang di adaptasi
dari sebuah cerita rakyat Asal Mula Candi Prambanan.
Sinopsis
Dikisahkan di sebuah kerajaan di Jawa ada seorang Raja yang gagah, sakti, sombong dan
arogan bernama Bandung Bondowoso. Pada suatu hari dia bertemu dengan Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso terpesona oleh kecantikan Roro Jonggrang. Dia berniat untuk
memperistri Roro Jonggrang. Roro Jonggrang tidak mau menikah dengan Bandung
Bondowoso. Dia mencoba menolaknya secara halus dengan menyuruh Bandung Bondowoso
membuatkan seribu candi untuknya dalam waktu satu malam. Bandung Bondowoso
menyetujuinya karena dia merasa sanggup untuk membuatnya dengan bantuan pasukan jin
yang dia miliki. Bandung Bondowoso langsung memanggil pasukan Jinnya untuk
membuatkan seribu candi. Terang saja dengan cepat ratusan candi telah dibuat. Melihat hal
itu Roro Jongrang sangat bingung. Akhirnya dia mempunyai inisiatif untuk membuat
sebuah pagi buatan. Melihat sudah pagi, pasukan jin pun pulang lagi ke tempat asalnya,
padahal candinya masih kurang satu. Roro Jonggrang kembali menghampiri Bandung
Bondowoso untuk menanyakan jumlah candinya. Karena kurang satu, jadi dia tidak mau
menikah dengan Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso sangat marah karena merasa
telah ditipu dan dibodohi oleh Roro Jonggrang. Saat kemarahannya itu dia mengutuk Roro
Jonggrang menjadi sebuah arca untuk melengkapi jumlah candi yang dibuatnya.

Pemeran :
1. Saiful sebagai Bandung Bondowoso
2. Duhita sebagai Roro Jonggrang
3. Alfin sebagai Patih
4. Vivi sebagai Dayang 1 (painem)
5. Eni sebagai Dayang 2 (paijem)
6. Menik sebagai Jinni
7. Tya sebagai Jinten
8. Putri sebagai Jinem
9. Qurun sebagai Jinnah
10.Okta sebagai rakyat 1
11.Dika sebagai rakyat 2
12.Baiq sebagai Rakyat 3
Watak Tokok (Penokohan) :
1. Bandung Bondowoso : Sombong, angkuh, percaya diri.
2. Roro Jonggrang : Cuek, jutek, cerdas.
3. Patih : Patuh kepada pimpinan,
4. Painem (Dayang ) : Centil, patuh
5. Paijem (Dayang) : Centil, patuh
6. Jinni : Percaya diri
7. Jinten : Suka Shopping
8. Jinem : pendiam, tidak terlalu banyak tingkah
9. Jinnah : Percaya diri
10 Para Rakyat : Patuh
Crew Drama:
Sutradara : Indah
Tata Rias + kostum : 1. Manda
2. Firma
Narator + pembisik : Firma
Music director : Wedari
Penata panggung dan properti 1. Baiq 2. Okta 3. Mahardika
Alur :
Alur Maju( Alur Kronologis)
Perkenalan : Pertemuan antara Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang
Pemunculan Masalah : Bandung Bondowoso melamar Roro Jonggrang, Roro Jonggrang
meminta dibuatkan seribu candi sebagai persyaratannya
Konflik : Pembuatan candi oleh para jin sudah hampir selesai sebelum fajar tiba
Klimaks : Candi yang diminta kurang satu, sehingga Roro Jonggrang menolak
pernikahannya dengan Bandung Bondowoso
Anti Klimaks: Roro Jonggrang dikutuk oleh Bandung Bondowoso menjadi arca sebagai candi
ke seribu
Konsep Panggung
Setting awal : Panggung terdapat beberapa tanaman hidup di panggung menggambarkan
suasana asrinya wilayah kerajaan Prambanan. Lesung di bagian panggung bawah.
Setting akhir : tiga buah miniatur candi, satu besar di tengah, dan dua buah candi kecil
disamping kanan dan kiri. Ada Banner yang menggambarkan banyaknya candi. Lesung di
bagian panggung bawah.
Setting Tempat
1. Depan Kerajaan Prambanan
2. Pemukiman Penduduk ( tempat penumbukan lesung)
Properti
Sterofoem untuk membuat candi dan lesung
22 Kardus Aqua gelas/ Mie Instan untuk dasar pembuatan candi
3 buah tongkat untuk alu (penumbuk lesung)
1 buah mic
beberapa buah shopping bag
Kentongan + pemukul
Uang mainan
1 tangkai bunga mawar merah
Tanaman hidup
Banner menggambarkan banyaknya candi
Konsep Busana
1 ps Pakaian Raja Jawa
1 ps Pakaian Patih Jawa
1 buah kemben, Main set, sewek untuk Roro Jonggrang
2 buah selendang
2 buah Jarik/ sewek
2 buah kebayak
3 buah stagen
4 buah kostum jin : celana + pakaian jin (seperti jinni oh jinni)
3 (Kebaya + sewek) untuk ibu-ibu penumbuk lesung.
Tata Rias
Roro Jonggrang : Tata rias yang menapilkan kesan mewah sebagai seorang Putri,
rambut berasal dari jilbab yang ditata sedemikian rupa sehingga membentuk seperti sanggul
yang tinggi.
Dayang-dayang : natural, diberi sanggul kecil / digelung kecil
Bandung Bondowoso : Tata rias natural dan menampilkan kesan sombong
Patih : Natural, menampilkan kesan garang.
Jinni : berdandan seperti Jinni oh Jinni
Jinten : berdandan seperti Jinni oh Jinni
Jinem : berdandan seperti Jinni oh Jinni
Jinah : berdandan seperti Jinni oh Jinni
Rakyat : Natural, menggunakan kerudung seperti sorban.
Konsep Musik : bunyi gamelan saat masuknya Bandung Bondowoso (diawal cerita,
Kebo Giro)
Lagu kahitna : Cantik (saat Bandung Bondowoso Melihat Roro Jonggrang di Taman Sari
Lagu Malik n DEsensial Pilihanku
Gang nam Style : Saat Pemanggilan Jin
Live Lagu dangdut (Hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbunga), saat jin 4 datang dan
mengajak bernyaanyi.
Gamelan jawa seperti saat peperangan di pewayangan pembuatan candi oleh para jin
Suara lesung yang ditumbuk
Lagu anang : separuh jiwaku pergi (saat setelah Bandung Bondowoso mengutuk Roro
Jonggrang)
Lagu Penutup : Gending Jawa
Narasi : Alkisah, di pulau jawa ada seorang Raja yang gagah, sakti, sombong dan
arogan bernama Bandung Bondowoso. Saat dia dan patihnya hang out di
kawasan kerajaan Prambanan dia bertemu dengan Roro Jonggrang yang sangat
cantik. Dia berniat untuk melamarnya. Untuk kisah selengkapnya kita saksikan di,
TKP..
(musik gending jawa kebo giro)
1. Bandung Bondowoso
(berjalan menampilkan kesan sombong dan arogan) tempat apa ini. sepi banget, kaya
kuburan. Masa ada Bandung Bondowoso yang keren gini gak ada yang nyambut. (menghela

nafas) aduh parah banget nih. Loh, mana lagi si patih gila itu. Tih..Patih .. (dengan nada
tinggi) Patih
2. Patih
(lari tergopoh-gopoh) iya bos, ada apa bos.
3. Bandung Bondowoso
bas..bos..bas..bos.. bosok ta?
4. Patih
sorry, paduka. Kalau ngomong paduka kan kayaknya jadul banget nih. Kita kan orang gaul.
Makanya untuk menampilkan kesan gaul, jadi saya manggil Padukanya Bos.
5. Bandung Bondowoso
Gaul dengkulmu iku.. heh, ngapain kamu berdiri didepanku. Duduk.. nggak sopan berdiri
didepan Raja. Tak tempeleng kamu nanti.
6. Patih
Ampun Paduka. Saya lupa.
7. Bandung Bondowoso
Ngomong-ngomong, tempat seindah ini kok sepi ya. Gak ada cewek cakep. Kamu tadi lihat
nggak pas jalan kesini.

8. Patih
So pasti paduka, rakyat disini cakep-cekep kaya luna maya. Bener-bener nggak rugi aku ikut
paduka kesini.
9. Bandung Bondowoso
apa? Rakyat jelata. Aduh kemseupai. Masa BB yang gagah perkasa kaya gini disejajarkan
dengan rakyat jelata.
10. Patih
yah, dari pada temen-temen paduka yang dari kerajaan jin itu. ya mending rakyat jelata di
sini.
11. Bandung Bondowoso
iya e.. kemarin aku tekor bayari Jinni sama Jinnah karaokean, belum lagi Jinten. Shopping
mulu kerjaannya. ATM terkuras kalau jalan sama mereka. Untung Jinem gak ikut kemaren.
Coba ikut, wes gak ngerti jadi apa aku.
12. Patih
loh, kemaren paduka jalan sama para jin itu ya? Kok saya nggak diajak sih paduka?
13. Bandung Bondowoso
kamu sih, molor mulu kemaren. Jadi ya tak tinggal.
14. Patih
yah, kalau gitu ya nggak salah.. kalo paduka diporotin sama jin-jin gila itu
15. Bandung Bondowoso
ow.. jadi kamu nyukurin aku. Tak pecat kamu nanti yo.
16. Patih
ow..tidak bisa.. kontrak saya masih panjang.

17. Bandung Bondowoso


semprul kamu.. eh, ada cewek cakep tuh. Siapa ya? Jaga sikap..jaga sikap..
(muncul lagu Cantik dari Kahitna)
18. Roro Jonggrang
Dayang, laper nih. Tadi bawa bekal apa?
19. Painem (dayang)
Aduh, lupa gusti ayu
20. Paijem (dayang)
Lupa, apa habis kamu makan tadi?
21. Roro Jonggrang
Kalian itu ya. Kebiasaan deh.
22. Bandung Bondowoso
(berjalan menghampiri Roro Jonggrang) ehem..ehem.. cewek.. boleh kenalan nggak??
23. Painem (dayang)
(mengulurkan tangan kepada patih) Painem.. biasa di panggil Inem si pelayan seksi.
24. Paijem (dayang)
(menabrak Painem sampai terjatuh dan memutuskan jabat tangannya dengan
patih) saja Maya, Luna Maya.
25. Pinem (dayang)
Paijem aja, ngaku-ngaku Luna Maya.
26. Patih
Saya Ariel, kok cocok ya kayaknya sama mbak Maya.
27. Bandung Bondowoso
udah-udah.. kok jadi ajang kenalan kalian sih.
(menyodorkan beberapa lembar uang kepada patih) Nih tih, buat kamu. Ajak jalan
dayang-dayang itu. Tapi jangn jauh-jauh. Nanti kalau tak tak panggil kamu harus cepet
kemari.
28. Patih
Kurang nih paduka..
29. Bandung Bondowoso
Loh, berani minta tambah lagi kamu??
30. Patih
Ampun paduka, ndak kok. Ini sudah lebih dari cukup. Saya berangkat dulu ya.
(menghampiri para dayang)
Ikut abang yuk neng..
31. Paijem
ijin ke sana dulu ya gusti ayu.
32. Roro Jonggrang
Loh..loh., pada mau kemana? Kalian tu ya, pada kecentilan.
33. Painem
ya maaf, kan lagi usaha.
34. Roro Jonggrang
(gemas melihat kalakuan dayang-dayangnya
35. Bandung Bondowoso
Ehem..ehem.. mbak yang cantik, kalo boleh saya tahu, Namanya siapa ya??
36. Roro Jonggrang
(Menjawab dengan ketus, tanpa mengulurkan tangan dan menatap Bandung
Bondowoso) ErJe.
37. Bandung Bondowoso
ErJe?? Namanya kok singkat banget ya?? Terus saya musti panggil apa??
38. Roro Jonggrang
ErJe tu nama panggilan gw dodol.. Nama gw tu Roro Jonggrang.
39. Bandung Bondowoso
Oh, Mbak Roro toh.
40. Roro Jonggrang
ErJebukan Mbak Roro.
41. Bandung Bondowoso
iya..iya Mbak Jonggrang.
42. Roro Jonggrang
(menghela nafas) terserah loe mau panggil gw apa.
43. Bandung Bondowoso
Iya..iya ErJe.. bercanda. Kalo gw BeBe alias Bandung Bondowoso.
44. Roro Jonggrang
Siapa juga yang nanya, PeDe banget sih. Lagian Nama kok Aneh, Bandung Bondowoso.
Bandung Jawa Barat, Bondowoso Jawa Timur. Nggak konsisten banget sih.
45. Bandung Bondowoso
aduh.. sombong banget sih Je. Nama aku sih nggak aneh. Aku kan blasteran Jawa Barat
sama Jawa Timur. Kayaknya cocok nih kalau kita menikah. Anak kita nanti Blasteran Jawa
Barat,Jawa Tengah sama Jawa Timur. Lengkap
(mencari Patih) tih..Patih..Patih (Sedikit berteriak)
46. Patih
Iya..iya..paduka.. ganggu orang aja sih paduka.
47. Bandung Bondowoso
(berbisik kepada Patih, menyuruhnya untuk mencarikan setangkai bunga)
48. Patih
siap, laksanakan paduka. (lari mencari bunga)
49. Patih
(Berlari menghampiri BB sambil terengah-engah, dan segera memberikan
setangkai bunga) ini paduka.
50. Bandung Bondowoso
Thanks ya, ntar gw naikin deh gaji lu. Sana pergi lagi.
51. Patih
(menggerutu dan berlalu meninggalkan Bandung Bondowoso)
Yang bener aja paduka? Bulan ini aja belum dibayar.
52. Bandung Bondowoso
(Berlutut, sambil menyodorkan setangkai bunga kepada Roro Jonggrang)
(Terdengar lirih, alunan lagu malik n DEsensial)
53. Bandung Bondowoso
ErJe, Will You Marry Me??
54. Roro Jonggrang
(terkejut, tapi pura-pura cuek) ihh..apa-apaan nih. Bunga?? Setangkai lagi. Nggak modal
banget sih lu.
55. Bandung Bondowoso
Ini emang setangkai, siapa juga yang bilang sepuluh tangkai. Tapi kamu tahu nggak apa arti
dari setangkai bunga ini?? ini tuh, melambangkan hatiku yang kupersembahkan hanya
untukmu
56. Roro Jonggrang
Sorry ya, gw nggak suka bunga yang beginian. Gw tuh sukanya Bunga deposito.
57. Bandung Bondowoso
oke deh, gw kasih semua buat lu. Gimana? Mau nggak??
58. Roro Jonggrang
gimana ya?? Kasih tau nggak ya???
59. Bandung Bondowoso
Kasih tau dong..
60. Roro Jonggrang
Emang lu pengen tau apa pengen tau banget??
61. Bandung Bondowoso
Banget, cepetan dong.
62. Roro Jonggrang
Oke, aku terima
63. Bandung Bondowoso
jadi kamu mau jadi istriku??
64. Roro Jonggrang
iya, tapi dengan satu syarat lagi.
65. Bandung Bondowoso
apaan?
66. Roro Jonggrang
Syaratnya, kamu harus membuatkan seribu candi untukku dalam satu malam. Nggak boleh
korupsi. Gimana? Mau nggak?? Kalo nggak mau ya udah.
67. Bandung Bondowoso
Ok. Apapun persyaratannya, minumnya teh botol sosro.
Loh, maksudnya apapun persyaratannya pasti akan ku terima.
68. Roro Jonggang
deal..
69. Bandung Bondowoso
deal
(mereka berdua berjabat tangan menandakan persetujuan)
70. Bandung Bondowoso
Patih
71. Roro Jonggrang
Dayang
72. Dayang-dayang
Iya gusti
73. Roro Jonggrang
Dari mana aja kalian? Ayo pulang. Besuk pagi kita kemari lagi untuk menghitung jumlah

Candinya. (mereka meninggalkan BB dan Patihnya)


74. Dayang-Dayang
(melambaikan tangan) Sampai ketemu besuk sayang
75. Patih
(melambaikan tangan)
76. Roro Jonggrang
Kalian ya.. ayo cepat.
Narator : setelah kepergian Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso berinisiatif
untuk memanggil para sabatnya yang berasal dari negeri Jin untuk meminta
bantuan kepada mereka membuatkan seribu candi untuk Roro Jonggrang.
77. Bandung Bondowoso
(berpikir serius, sambil mondar-mandir)
78. Bandung Bondowoso
Ngapain kamu mondar-mandir?
79. Patih
Kan ngikutin paduka. Lha terus paduka ngapain?
80. Bandung Bondowoso
Terserah aku dong, yang jadi raja siapa?
81. Patih
Paduka
82. Bandung Bondowoso
Yang mondar-mandir siapa?
83. Patih
Paduka
84. Bandung Bondowoso
Terus, emang masalah buat lo?
85. Patih
(menggumam) dasar rojo gendeng.
86. Bandung Bondowoso
Tih, coba deh kamu hubungi para jin.
87. Patih
Lagi nggak punya pulsa nih paduka.. Paket BB juga Habis.. Kan belum paduka gaji bulan ini.
88. Bandung Bondowoso
Dasar Kere..
89. Patih
Lagian paduka seenak jidatnya aja kalo nyuruh orang..
90. Bandung Bondowoso
Apa kamu bilang??
91. Patih
Nggak paduka..
92. Bandung Bondowoso
Jadi gw musti manggil manual nih.
93. Patih
Ya iya lah.. gimana lagi.
94. Bandung Bondowoso
Kamu tu ya, (gemas, aingin memukul patih)

(melakukan gerakan memanggil Jin, Tarian Gang nam Style, diiringi lagu Gang
Nam Style)
95. Jinni
Aduh apa-apaan sih kamu ini Be. Aku kan lagi asik karaokean,.
Eh Para Penonton Perkenalkan Nama saya Jinni, 22 tahun, asal dari Jawa Timur Bagian
Timur. Jika Anda Tertarik jangan matikan lampu podium anda.
96. Jinten
Apa-apaan kamu Jinni. Kamu pikir ini panggung Take Me Out ya.
Ada apa sih Be, Jinten kan lagi asik shopping. Ganggu aja sih lu. (tampak kelelahan, duduk
meletakkan shopping bagnya)
97. Jinem
BB, kamu tu ya kebiasaan. Kalo mau pake jasa kami tu mbok ya hubungi kami dulu minimal
seminggu sebelumnya. jadi kami kan dalam kondisi Ready.
98. Jinni
Bener tuh kata si Jinem..
99. Jinnah
(lari terbitrit-birit) Eh sorry Jinnah telat lagi ya. Maklum lah, gw baru selesai Casting iklan.
100. Jinem
Casting Iklan Apaan??
101. Jinnah
Biasa orang cantik..Casting iklan sabun muka Wage
102. Jinten
Emang ada sabun muka merk Wage
103. Jinnah
Ada baru aja mau beredar, saingan terberatnya PONDS.
e penonton..
104. Jinni, Jinten, Jinnem
eeee
105. Jinnah
Kok sepi sih?
106. Semua Jin
Hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbunga..
Hei, begitulah kata para pujangga, aduh hai begitulah kata para pujangga.
Taman suram tanpa bunga.
107. Patih
Stop..stop..stop.. aduh berisik banget sih kalian.
108. Jinnah
Apa sih tih, sirik aja deh.
109. Bandung Bondowoso
Udah-udah..sorry ya, aku yang salah, mendadak hubungin kalian.
110. Jinten
Emang ada apa sih?
111. Bandung Bondowoso
Aduh jadi nggak enak nih.
112. Jinnem
Ngak apa-apa biasa aja kalee.
113. Jinnah
Tau tuh, biasanya juga gak pake sungkan-sungkanan.
114. Bandung Bondowoso
Gw lagi butuh kalian banget?
115. Jinni
Eits butuh apa dulu nih?
116. Bandung Bondowoso
Kalian kan hebat-hebat tuh, tolong dong bantuin gw buat seribu candi malam ini saja. Cuma
malam ini kok. Tapi harus lengkap jumlahnya.
117. Jinni
Enak aja, gw baru selesai manny paddy nih, ntar kuku gw rusak dong kalo di pake buat
candi.
118. Bandung Bondowoso
Sok kecakepan benget sih lu. Emang lu pada mau gw pindah di tengah hutan yang jauh dari
PTC, jauh dari Citra Land, Jauh dari Ciputra?
119. Patih
Bener tuh paduka, biar tahu rasa mereka.
120. Jinnem
Eh diam lu tih, dasar mulut-mulut kompor lu ye, lama-lama gw sumpel pake sepatu tuh
mulutmu yang bau.
121. Jinten
Jangan dong Be. Kalo di tengah hutan ntar kita main sama nongkrongnya dimana? Yang
lebih parah lagi, gw pasti gk bisa Shopping de..
122. Bandung Bondowoso
Makanya kerjain apa yang gw suruh
123. Jinnem
Kasih nggak..kasih nggak
124. Jinni, Jinten, Jinnah
Kasih dah..
125. Bandung Bondowoso
Makasih ya.. kalian emang temen-temenku yang paling baik sedunia
(hendak memeluk para jin)
126. Jinnem
Heh..heh.. main peluk aja..bukan muhrim tau.
127. Patih
Kalau sama aku gimana??
128. Jinnem
Sama aja dodol..
129. Bandung Bondowoso
Kalian siap melaksanakan tugas???
130. Semua Jin
Siap boss materialnya mana?
131. Bandung Bondowoso
Ntar dianter sama patih. Tak tinggal dulu ya.
(BB + patih meninggalkan para jin, para Jin Berdiskusi mengenai rancangan
Candinya)
132. Patih
(mengantarkan material dengan hati yang tidak ikhlas) nih materialnya. (semua jin

berusaha membuat candi, ada iringan instrumen gamelan jawa mengiringi


pembuatan candi
Narasi : Roro Jonggrang terkejut dengan pembuatan candi yang telah hampir
selesai, dia takut jika pembuatan candi berhasil maka dia akan dinikahi oleh
Bandung Bondowoso. Akhirnya dia memiliki ide untuk membuat pagi buatan.
133. Roro Jonggrang
(kebingungan melihat candinya sudah hampir selesai)
Kok candinya udah hampir selesai ya. Gila tuh si BB kerjanya cepet banget.
134. Painem
Terus kenapa? Emang gw harus koprol sambil bilang wow gitu???
135. Paijem
Heh, kamu tu ya. Dalam keadaan genting seperti ini masih aja bercanda.
136. Painem
Ya maap. Kan buat menghibur gusti ayu.
137. Roro Jonggrang
Aduh gimana ya??
138. Paijem
Gusti ayu mending nikah aja sama Bandung, lumayan lho gusti ayu, orangnya ganteng
banget.. kalo gusti ayu ndak mau buat saya aja ya bandungnya.
139. Painem
Kamu tu ya, gusti ayu lagi bingung malah ngomong gituan. Lagian bandungnya mana mau
sama kamu??
140. Paijem
Ya maap, namanya juga usaha.
141. Painem
Gini aja gusti ayu, kita coba bikin pagi buatan?
142. Paijem
Lu pikir gampang bikin gituan? Gimana caranya??
143. Painem
Oh, iya ya.. gak kepikiran nih.
144. Roro Jonggrang
Bentar-bentarkayaknya ide kamu bagus dayang. Kita coba bikin pagi buatan aja. Biasanya
kan tiap pagi ibu-ibu tuh udah pada numbuk lesung, hewan ternak juga pada dikeluarin.
Gini aja, coba kamu suruh ibu-ibu menumbuk lesung. Lalu bapak-bapak kamu suruh
mengeluarkan hewan ternaknya.
145. Painem
Pinter juga nih bos gw. Kuliah dimana sih??
146. Roro Jonggrang
Ya iya lah PGSD Unesa gitu loh.. sana cepat laksanakan tugasmu.
147. Dayang-Dayang (Paijem + Painem)
sendiko dawuh Gusti Ayu.
(para dayang berangkat untuk melaksanakan tugasnya)
148. Painem
Woro-woro Woro-woro..
149. Paijem
(memukul kentongan)
150. Rakyat 1
ada apa sih dayang malam-malam gini kok ya bangunin orang tidur aja
151. Rakyat 2
Iya, nih. aku juga masih ngantuk berat (tiduran di lantai)
152. Rakyat 3
Nih mataku rasanya juga kaya di lem (duduk)
153. Painem
Ada titah dari Gusti Ayu Roro Jonggrang. Cepat tumbuk lesung kalian dan suruh suami
kalian mengeluarka hewan ternak.
154. Paijem
Ini pertaruhan masa depan Gusti Ayu Roro Jonggrang.
155. Rakyat 1
Lebay deh dayang, pake acara pertaruhan masa depan segala.
156. Rakyat 2
Iya nih emangnya kenapa??
157. Painem
Tadi Gusti Ayu dilamar oleh BB.
158. Rakyat 1
Hubungannya sama kami apa?
159. Paijem
Dengerin dulu dong.
160. Painem
Gusti ayu bingung menolaknya, lalu beliau memberi syarat untuk dibuatkan seribu candi
dalam satu malam.tapi candinya sudah hampir selesai saat ini. makanya beliau
mengeluarkan titah ini untuk membuat pagi buatan.
161. Rakyat 1
Itu sih salah gusti ayu sendiri, ngapain nggak langsung ditolak aja.
162. Paijem
Kamu itu nggak ngerti, ngomel aja. Tak sumpel mulutmu ntar.
163. Rakyat 2
BB tu yang mana sih?
164. Paijem
Itu loh, raja dari kerajaan pengging yang arogan dan sombong itu. tapi orangnya emang
ganteng sih.
165. Rakyat 3
Apa?? kasihan gusti ayu. Kalo kayak gitu ntar gusti ayu pasti dipukuli tiap hari. Kalo nggak
disuntik kaya manohara. Ih, ngeri.
166. Paijem
Makanya, kalian lekas tumbuk lesung kalian.
167. Semua Rakyat
Oke, berangkat. (mereka bertiga mulai menumbuk lesung)
Narasi: dalam pembuatan candi oleh pasukan jin yang hampir selesai, tiba-tiba
terdengar bunyi kegaduhan suara lesung dan ayam-ayam berkokok yang
menandakan datangnya pagi. Para jin akhirnya berpamitan kepada Bandung,
namun candinya hanya berjumlah sembilan ratus sembilan puluh sembilan
(terdengar bunyi tumbukan lesung, bunyi ayam ayam berkokok
168. Jinni
Aduh udah hampir pagi nih, waktunya pulang.
169. Jinem
Iya ntar kalo terkena matahari kulit kita gosong lagi.
170. Jinten
Gosong??? Nggak mau.
171. Jinni
Mending kita buru-buru cabut dari sini aja de.
172. Bandung Bondowoso
Gimana jin, udah selesai semua.
173. Jinten
Kayaknya sih kurang satu.
174. Jinni
Tapi ini udah pagi, jadi kita harus pulang.
175. Jinnah
Iya, tadi kan kontraknya sampai pagi.
176. Jinnem
Bener tuh, kalo kena sinar matahari, nggak kebayang de seberapa gosongnya kulit kita.
177. Jinni
Kira-kira habis lulur berapa ya? Buat mutihin kulit kita?
178. Jinten
au ah, gak kepikiran
179. Jinnah
Kayak mak nori aja, gak kepikiran.
180. Jinni
Ya udah Be, kita pamit dulu.
181. Semua jin
Bye. see you next time.. (mereka semua meninggalkan BB)
182. Bandung Bondowoso
Loh..loh.. kok ditinggalin siapa nih yang bakal nyeleseiin. Jin..jin.. jangan pergi.,JIn..
Jin..Jin.. Sial, kan belum selesai nih. Awas ya kalian ntar.
(Roro Jonggrang bersama para dayangnya menghampiri Bandung Bondowoso.
183. Roro Jonggrang
Gimana Be, udah selsai?
184. Bandung Bondowoso
Udah dong.
185. Roro Jonggrang
Yang bener aja Be, gw itung dulu ya. Dayang coba hitung semua candinya.
(Dayang menghitung jumlah candi yang telah selesai dibuat)
186. Painem
Lapor gusti ayu, candi yang saya hitung jumlahnya 500 buah.
187. Paijem
Lapor, candi bagian saya jumlahnya 499.
188. Roro Jonggrang
Jadi jumlahnya 999. Loh, kok kurang satu ya Be, gimana nih??
189. Bandung Bondowoso
Yang bener, salah hitung kali? Coba hitung lagi de.
190. Paijem
Enak aja, lu pikir kita gak lulus matakuliah matematika?
191. Painem
Iya nih, songong banget ni orang seenaknya aja ngatain orang.
192. Roro Jonggrang
cukup dayang, stop ngocehnya.
Tuan Bandung Bondowoso yang terhormat, karena jumlah candinya kurang satu. So, maaf
anda kurang beruntung. Bisa di coba lagi di lain kesempatan.
193. Bandung Bondowoso
Nggak bisa gitu dong kan cuma kurang satu, gw buatin deh. pokoknya kamu harus menikah
denganku.
194. Roro Jonggrang
Tidak bisa..sesuai dengan kesepakatan kita. Sebelum fajar tiba, kau harus menyelesaikan
pembuatan candi itu.
195. Bandung Bondowoso
Tapi ini tipu muslihatmu kan, yang bikin pagi buatan.
196. Roro Jonggang
Lu pikir gw cewek apaan nglakuin tipu muslihat.
197. Bandung Bondowoso
Nggak ngaku lagi. Seharusnya kamu itu bersyukur ErJe dilamar olehku, Bandung
Bondowoso raja paling tersohor seantero jagad raya. Bukannya bertindak seperti ini,
melakukan tipuan murahan.
198. Roro Jonggrang
Jangan seenaknya aja ya kalo ngomong. Kamu juga kan nyuruh jin-jin bodoh itu untuk
membuatkan seribu candi.
199. Bandung Bondowoso
emang tadi ada peraturan kalau Jin Dilarang Membantu Pembuatan Candi nggak kan. Jadi
nggak masalah dong??
200. Roro Jonggrang
Emang nggak ada sih, berarti aku juga nggak salah dong bikin pagi buatan kan nggak ada
peraturan Dilarang bikin pagi buatan, jadi skor kita 1-1.
201. Bandung Bondowoso
Oke, candi ini emang kurang satu, dan aku akan segera melengkapinya. Karena candi yang
satu lagi adalah kau
(menunjuk dayang painem)
202. Painem
(mematung)
203. Bandung Bondowoso
Gimana Je, udah seribu kan.
204. Roro Jonggrang
Nggak mau.. Ini kan dayangku bukan candi.
205. Paijem
Kembalikan painem seperti dulu
206. Bandung Bondowoso
Aduh.. kakehan omong iki. Dadio patung pisan kon.
207. Paijem
(mematung)
208. Bandung BOndowoso
Yak opo Je?? Wis tak lebihi siji iki lho
209. Roro Jonggrang
Aku tetep nggak mau Bandung, ini tetap kurang satu candinya. Lagi pula kau orang jahat.
Kau telah mejadikan dayang-dayangku sebagai patung.
210. Bandung Bondowoso
Jadi kau tetap tidak mau menikah denganku??
211. Roro Jonggrang
Nggak!!!
212. Bandung Bondowoso
Oke.. jika aku tidak dapat menikahimu, maka orang lain juga tidak boleh menikah
denganmu. Jika kau menganggap candi ini belum lengkap, aku akan melengkapinya
denganmu Roro Jonggrang.
213. Roro Jonggrang
Apa? A
(berputar-putar dan akhirnya jadi Arca, diiringi musik gamelan gending jawa)
214. Bandung Bondowoso
Dayang ki lapo se nang kene. Geser titik poo.
215. Painem
Kan wis mbok dadikno patung se Be. Gayamu lali.
216. Bandung Bondowoso
Loh patung kok ngomong?? Berarti sek iso minggir.
217. Painem
Yo wes

218. Bandung Bondowoso


Lha ngono lak enak se. Kembali ke Lap..top.
Kenapa kau harus menipuku Roro Jonggrang. Kenapa kau tidak mau menjadi isteriku. Apa
sih, susahnya jadi istri Bandung Bondowoso. Kalau kau mau kan nggak mungkin jadi begini.
(di samping Roro Jonggrang Bandung Bondowoso tampak menyesai perbuatannya)
(terdengar lirih alunan lagu anang Separuh Jiwaku Pergi).
Karena ini berada di kerajaan Prambanan, akan kunamai candi ini dengan nama Candi
Prambanan.
(musik penutup)

Anda mungkin juga menyukai