Warga I
Warga II
: Ya benar sekali, nampaknya akan seperti itu. Bahkan akan lebih karena jauh dari musim
kemarau.
: Semoga saja bu, kebutuhan anak sekolah juga semakin tinggi, Apalagi si Yana selalu
memaksa ingin melanjutkan ke keperguruan tinggi tahun ini.
Kepala desa
: Iya bapak ibu, kita berdoa saja semoga hasil panen tahun ini seperti yang kita harapkan
Warga III
Kepala desa
: Mari pak bu, sambil diminum. Ngomongngomong bagaimana persiapan kita mesin mesin
untuk peralatan panen raya minggu depan ?
Warga III
: Pagi tadi karang taruna sudah saya minta untuk mempersiapkan peralatan panen pak
Kepala desa
: Baguslah kalau seperti itu, Begini bapak ibu sekalian saya ingin mengingatkan kembali
kalau besok sudah waktunya kita melakukan penyerahan sesajen menyambut panen raya kita. Jadi
saya harap kita bersama-sama mempersiapkan sesajen seperti biasanya ya pak bu
Warga II
: Iya pak, setelah ini kami akan menyiapkan semuanya dirumah Bu Nuri
Kepala Desa
: Baiklah bu, Kalau begitu mari kita pulang dan jangan lupa ingatkan teman lainnya yang
mendapat giliran meletakkan sesaji besok ya.
: Ya aku juga sangat yakin kalau panen kita kali ini pasti akan sangat melimpah, karna
kita liat saja sekarang betapa meriah nya seserahan sesajen kita kali ini, dan juga pasti dengan
meriah nya seserahan akan sangat senang dan memberikan kita panen yang melimpah.
warga III
: Tunggu dulu bagaimana dengan kepala kerbau yang ada sama Bu Asri ? Beliau belum
sampai dan meletakkan sesajen
warga II
: Ibu, bagaimana kepala kerbaunya belum diantar oleh kakak, Apakah tidak apa-apa kita
melakukan peletakan sesajen ini duluan
Bu Asri : Tidak apa-apa nak, yang penting kita sudah meletakan sesajen ini nanti.
*(Melanjutkan Ritual)
Bu Asri : nak,tolong bawa sesajen ini ke sana dan dan lakukan ritual seperti yang Ibu lakukan
tadi, Ibu harus segera kembali ke kerumah mengawasi karang taruna menyiapkan peralatan panen.
Yana
Bu Asri : Iya nak, kamu segera pulang setelah selesai meletakkan sesajen. Bantu ibu dirumah ya.
Yana
: Iya bu
*(Bu Asri terlihat gelisah mencari Yana yang belum pulang dari sawah sedari tadi)
*(Setelah beberapa waktu mencari ternyata belum juga bertemu, Bu Asri gelisah dan melapor kepada kepala
desa)
pak kepala desa :ya cukup lancar hanya saja ada warga yang tertinggal dan terlambat melakukan
ritual sesajen.
bu kepala desa
:oh begitu,ya tetapi semoga saja kali ini benar-benar dapat hasil penen yang
melimpah ruah ya pak.
pak kepala desa :ya bapak juga berharap begitu, semoga saja.
(datang Bu Asri dengan wajah gelisah)
pak kepala desa :ada perlu apa Bu Asri ? Sehingga Ibu datang sepetang ini kemari
Bu Asri
: Hikmah ada dirumah sedari siang tadi bu Asri, memangnya ada Apa ?
Bu Asri
Hikmah
: Tidak bu, hikmah sedari pagi tidak keluar rumah bu, memangnya ada apa bu ?
Yana dimana bu ?
Bu Asri
: Yana belum ada kembali kerumah dari tadi siang, Tadi ibu tinggal dia untuk
melanjutkan peletakan sesajen tapi sampai sekarang belum pulang kerumah, ibu pikir dia
sedang dengan kamu
: (Dengan nada gemetar menahan tangis) Tadi siang saya tinggal di sawah bu, tapi sampai
sekarang belum kembali, Saya sudah mencari kembali kesawah tapi dia tidak ada disana.
Tidak biasanya Yana jalan sampai sesore ini.
: Ayok pak,
Adegan 5 (SAWAH)
*(Hikmah berada disawah mencoba mencari sahabatnya)
Hikmah
Hikmah : Aku menemukan sobekan baju Yana di orang-orangan sawah itu tapi ketika aku menggambilnya dia
bergerak
Warga
Warga
Kepala Desa
: Dia hanya sebuah orang-orangan sawah jadi tidak mungkin dia bergerak.
Warga
: Benar, kamu hanya terbawa suasana karena terlalu panik dan lelah karena mencari yana.
Hikmah : Tidak, sungguh aku benar-benar melihatnya bergerak dan orang-orangan sawah
itu bergerak ke arahku bahkan hampir menyerangku.
Kepala Desa
: Hentikan hikmah! Cukup! Itu semua tidak mungkin, benar apa yang dikatakan para
warga. Pulanglah semua warga mari kita beristirahat dirumah, kita sudah seharian bekerja keras
untuk panen hari ini. Kau juga hikmah segeralah pulang, kita lanjutkan besok pagi pencarian yana
karena hari sudah malam.
(Scarecrow mendekati Hikmah lalu melukai hikmah hingga sekarat dan menyembunyikan Hikmah)
*(Warga datang memberi sesajen kemudian mendengar suara rintihan Hikmah dari balik scarecrow, kemudian
warga mencoba mendekati scarrecrow, scarecrow coba menyerang warga nemun kakinya ditahan oleh hikmah.
Wargapun berlari ketakutan dan memanggil warga lain)
*(Wargapun datang kembali membawa peralatan untuk memusnahkan scarecrow)
Warga
Warga
: Ayo kita bakar, dia yang membawa bencana untuk desa ini.
TAMAT