Anda di halaman 1dari 3

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

‫الصال ُة‬
َّ ‫الديْ ِن َو‬ ِّ ‫الدنْيَا َو‬
ُ ‫ور‬ ِ ‫عل َى ا ُ ُم‬َ ‫العالِميْ َن َو ِب ِه ن َ ْستَ ِعيْ ُن‬
َ ‫ب‬ ِ ِ‫الح ْم ُد ل‬
ِّ ‫له َر‬ َ ,‫مد لِله‬ ُ ‫الح‬
َ
‫ أ َّما بَ ْع ُد‬.‫ح ِب ِه َأ ْج َم ِعيْ ُن‬
ْ ‫الص‬َّ ‫عل َى ألِ ِه َو‬
َ ‫الم ْر َسلِيْ َن َو‬ ُ ‫ف اَألن ْ ِبيَا ِء َو‬ ِ ‫عل َى َأ ْص َر‬
َ ‫السال َ ُم‬
َّ ‫ َو‬.
Bapak Kepala . . . bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara dan segenap hadirin yang
berbahagia.

Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Iliahi Rabbi, Tuhan yang senantiasa
melimpahkan segala rahmat dan nikmat-Nya kepada kita, yang mengatur perputaran waktu,
dari hari ke hari, dari bulan berganti bulan, dan dari tahun berganti tahun . . . sehingga tak
terasa kini kita masuki Tahun Baru 20... Masehi dalam keadaan sehat wal'afiyat, kita masih
diberi umur panjang sebagai suatu nikmat Allah yang tidak ternilai harganya untuk kita syukuri.

Cara mensyukuri usia panjang kita memasuki tahun baru ini, sudah barang tentu dengan
membuat neraca kehidupan secara jujur dengan berintrospeksi atas kekurangan dan prestasi
yang kita capai pada tahun yang lalu, kita meninjau ke belakang dan melihat ke muka !

Dalam rangka melakukan introspeksi itu, lebih-lebih lagi pada saat kita memasuki tahun baru,
baik tahun baru Islam maupun tahun baru nasional/internasional, pada tempatnyalah kita
merenungkan rangkaian hadits Rasulullah, agar kita memperbandingkan tahap-tahap, jarak-
jarak dan angka-angka dari masa ke masa; dari masa kanak-kanak ke masa remaja; dari masa
remaja ke masa dewasa; dari dewasa ke masa tua; sebagai tonggak-tonggak batu yang dapat
berbicara sendiri.

Imam Al Ghazali seorang filosof Islam yang terkenal, mengibaratkan manusia yang menempuh
kehidupan ini seperti seorang yang sedang berlayar mengarungi lautan. Pantai pertama yang
ditinggalkannya ialah perut ibunya, sedangkan tepi terakhir di mana ia harus mendarat ialah
lubang kuburnya. Antara perut ibu dan lubang kuburnya ia berjuang dipukul oleh gelombang
dan badai; kadang-kadang tergoyang di celah-celah ombak yang menghempas dalam suasana
harap dan cemas, tapi berdayung dan berjuang terus agar perahu tidak tenggelam...

Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami muliakan...

Oleh karena itu, untuk menempuh kehidupan pada lembaran tahun baru ini, marilah kita
mengukur keadaan dan prestasi kita sendiri, baik sebagai manusia pribadi (hamba) maupun
sebagai kesatuan bangsa dan umat (khalifah) di bumi. Terutama pada saat seperti sekarang,
setelah kita memasuki suasana baru dengan munculnya tahun 20 . . . Masehi; maka perlulah
kita mengukur apa prestasi yang sudah, belum dan yang harus kita laksanakan. Tentunya
prestasi hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, jangan sampai masih sama apalagi
lebih jelek dari kemarin.

Namun untuk meningkatkan prestasi kerja atau ibadah, nampaknya masih ada saja penyakit-
penyakit yang paling berbahaya dalam kehidupan dan perjuangan kita, yaitu "mengulur-ulur
waktu" dan "menunda-nunda" serta "menyia-nyiakan kesempatan" untuk melakukan amal
kebajikan, meningkatkan prestasi dan kemajuan sampai puncak karier. Banyak orang yang
menunda-nunda pekerjaan yang mesti dapat dilaksanakan hari ini sampai besok. Padahal-
pepatah mengatakan :

‫الغ ِد َما َت ْق ِد ُر َأنْ َتعْ َم َل ُه ال َي ْو َم‬


َ ‫لى‬ َ ‫الَ ُتَؤ ِّخرْ َع َم َل‬
َ ‫ك ِإ‬

LAA TUAKKHIR ‘AMALAKA ILAL GHADDI MAA TAQDIRU AN TA’MALAHUL YAUM

Artinya :

"Janganlah tunda pekerjaanmu hingga esok hari yang bisa kamu kerjakan hari ini"

Mengapa demikian ? Karena waktu yang telah lewat sudah tidak akan kembali lagi, dan waktu
itu lebih mahal daripada emas berlian. Waktu juga bagaikan pedang, jika kita tidak dapat
mempergunakannya, maka akan memenggal kita.

Para bapak, saudara-saudara dan hadirin yang berbahagia...

Oleh karenanya dalam menyambut tahun baru 20... Masehi ini, kita sebagai manusia pribadi
atau hamba Allah kiranya dapat meningkatkan iman dan takwa serta ibadah dan amal shalih.
Sedangkan kita sebagai kesatuan bangsa dan umat atau khalifah di bumi, marilah kita
tingkatkan prestasi kerja pada jajaran tugas kita masing-masing, sesuai fungsi, tugas dan
wewenang kita masing-masing. Kita tingkatkan etos kerja, disiplin waktu, intregritas diniyah dan
loyalitas nasional, dalam menunjang pelaksanaan firman Allah :
‫قُ ْل ُك ٌّل َيعْ َم ُل َع َل ٰى َشا ِك َل ِتهِۦ َف َر ُّب ُك ْم َأعْ َل ُم ِب َمنْ ه َُو َأهْ دَ ٰى َس ِبي ًل‬
QUL KULLUY YA'MALU 'ALĀ SYĀKILATIH, FA RABBUKUM A'LAMU BIMAN HUWA AHDĀ
SABĪLĀ

Artinya :

"Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih


mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. (QS. 17 Al Isra' : 84)

Demikian agar hasil prestasi kerja kita sebagai karya nyata, amal bakti atau amal shalih yang
berpahala di sisi Allah dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara, sebab pada
hakikatnya kita sebagai abdi Tuhan, abdi masyarakat, bangsa dan negara. Perhatikanlah firman
Allah :

ِ ‫ون ِإ َل ٰى َعال ِِم ْال َغ ْي‬


‫ب‬ َ ‫َوقُ ِل اعْ َملُوا َف َس َي َرى هَّللا ُ َع َم َل ُك ْم َو َرسُولُ ُه َو ْالمُْؤ ِم ُن‬
َ ‫ون ۖ َو َس ُت َر ُّد‬
َ ُ‫َوال َّش َهادَ ِة َف ُي َن ِّبُئ ُك ْم ِب َما ُك ْن ُت ْم َتعْ َمل‬
‫ون‬
WAQULI’MALUU FASAYAROLLOOHU ‘AMALAKUM WAROSUULUHUU WAL MU’MINUUNA
WASATURODDUUNA ILAA ‘AALIMIL GHOIBI WASY SYAHAADATI FAYUNABBI-UKUM BIMAA
KUNGTUM TA’MALUUN

Artinya :

"Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.". (QS. 9 At Taubah : 105)

Dan marilah kita pertahankan kemajuan-kemajuan dan prestasi kerja yang telah kita capai
selama ini, kita kembangtingkatkan mekanisme dan dinamika kerja dan tugas kita, kita
tingkatkan semangat disiplin dan tanggung jawab kita untuk menyongsong hari esok yang lebih
baik daripada hari ini, sehingga dalam mengarungi kehidupan dan perjuangan dari tahun ke
tahun kita termasuk orang yang beruntung ...

Begitulah kiranya harapan-harapan kita dalam menyambut tahun baru ini, mudah-mudahan
bermanfaat bagi kita, Amin. Sekian terima kasih dan mohon maaf - BILLAAHIT TAUFIQ WAL
HIDAYAH - Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai