Anda di halaman 1dari 3

Naskah Film Pendek Negosiasi

“Tukang Es Krim Naik Haji”

Oleh :
Kelompok 2
- Arcel Greesyo
- Bagja Maulidy Muhammad
- Bintang Nusantara Setiadi
- Irwanda Adzkia Aulia Dinan
- Sakilla Putri M
- Siti Fatimatuzzahra

Di hari yang cerah ada seorang pengusaha muda yang sedang mengembangkan usahanya. Ia
sedang mencari tempat untuk melakukan ekspansi usahanya. Ia pun mencari ruko-ruko kosong
sekaligus mencari tempat yang paling strategis diantara ruko-ruko tersebut.
Bagja : “Aduh! Mau cari di mana lagi nih?”
(Bagja pun menoleh ke sebelah kanan-kirinya. Secara tidak langsung Bagja pun menemukan
tempat yang Ia inginkan untuk usahanya itu)
Bagja : “Wah! Ini sepertinya tempat yang saya cari, akhirnya ketemu juga.”
Bagja pun menghampiri ruko itu.
Bagja : “Oh itu dia nomor telepon pemiliknya! Akan saya hubungi sekarang!”
Bagja : “Halo?”
Bintang : “Iya halo?”
Bagja : “Apakah betul ini dengan Pak Bintang pemilik ruko kosong yang ada di Jalan Patriots?”
Bintang : “Iya benar saya pemiliknya. Mohon maaf sebelumnya ini dengan siapa?”
Bagja : “Saya Bagja bin Chilling. Saya tertarik dengan ruko bapak dengan tempat yang strategis
dan cocok dengan pilihan saya.”
Bintang : “Kalau begitu untuk lanjutannya apakah bisa kita bicarakan secara langsung?”
Bagja : “Baik Pak, kalau begitu saya tunggu kabar untuk waktu dan tempatnya.”
Bintang : “Baik akan saya kirimkan waktu dan tempatnya.”

Mereka pun bertemu di tempat yang dijanjikan.


Bagja : “Pak Bintang?” (Menepuk bahu Pak Bintang)
Acel : (Menoleh)
Bagja : “Sepertinya ini bukan Pak Bintang.” (Ucapnya dalam hati)
Bintang : (Menepuk bahu Bagja) “Pak Bagja ya? Ini saya Pak Bintang.”
Bagja : “Eh iya Pak, Pak Bintang! Maaf ya Mas, saya salah orang.”
Acel : “Iya gak apa-apa.”
Bagja : “Selamat siang Pak Bintang!”
Bintang : “Selamat siang juga pak. Sepertinya di sini tempatnya kurang kondusif, bagaimana
kalau kita cari tempat yang lebih nyaman untuk membicarakan hal ini?”
(Mereka pun pergi ke suatu tempat yang dituju)

Bintang : “Jadi bagaimana pak? Apakah Pak Bagja jadi membeli rukonya?”
Bagja : “Maaf sebelumnya Pak, untuk ruko seluas itu berapa harga yang Pak Bintang pasang?”
Bintang : “Untuk rukonya saya jual dengan harga Rp. 500 juta. Itu tempatnya strategis Pak,
sangat cocok untuk membuka usaha.”
Bagja : “Wah iya Pak, kebetulan saya sedang mencari ruko untuk ekspansi usaha saya, untuk
harganya apakah bisa kurang lagi Pak?”
Bintang : “Memang Pak Bagja ingin harga berapa?”
Bagja : “Bagaimana kalau Rp. 400 juta?Kalau Pak Bintang terima saya ambil sekarang juga
rukonya.”
Bintang : “Aduh Pak, saya segitu mah kebanyakan, paling Rp. 480 juta Pak.”
Bagja : “Kurangin dikit lagi bisa tidak Pak? Rp. 450 juta aja gimana?”
Bintang : “Hmm, ya sudah deh Pak saya terima.”
Bagja : “Syukurah kalau begitu Pak, pembayarannya saya akan transfer secepatnya.”
Bintang : “Baiklah untuk data-data dan suratnya akan saya urus secepatnya.”
Bagja : “Terima kasih Pak Bintang waktu dan kerja samanya.”
Bintang : “Senang berbisnis dengan Anda.”
Setelah itu Bagja pun menggelar usahanya di tempat tersebut. Seiring berjalannya waktu,
usahanya berkembang pesat sampai ke luar negeri, hingga Ia bisa mendaftar ibadah haji.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai