==============================================
Indah permai alam desaku
Tempatku melepas keluh kesah
Semilir angin dipagi hari
Kini hanya tinggal terganti riuh gergaji
Panen Raya
==============================================
Yang ku petik adalah emas
Buahnya yang menghijau di sudut pekarangan
Ranum warna pelangi terlukis di kulitnya
Nyanyian burung alam semesta tertawa
KEINDAHAN ALAM
Puisi Cahyaning P.
TANAH AIRKU
Puisi Haris Rahmat Nugraha
Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Oh..... tanah airku tercinta
Indonesia jaya.....
-----------------
ALAM
Puisi Vino Tritambayong
Ku buka mata ..
cahaya pagi menembus kaca jendela ..
Semerbak mawar merah dan putih merekah ..
Ku buka jendela ..
Ku hirup udara segar ..
----------------------
BANCANA MELANDAKU
Puisi Tanpa Nama
PERMAINYA DESAKU
Puisi Tanpa Nama
SABDA BUMI
Puisi Tanpa Nama
Jagalah alam
seperti kau menjaga rumahmu sendiri
Karena alam kita
adalah
alam anak cucu kita
Kemana mereka?
Kemana mereka,
Para pengisi alam yang tak berakal
Mereka yang menyediakn daging
Mereka yang terkadang jinak
Seringkali liar
Berbulu indah
Kicau yang indah
Auman yang mengerikan
dan suara kerik jangkrik yang menengkur saat gelap
Kemana mereka?
Hewan yang Tuhan ciptakan untuk berdampingan
Dengan manusia sang khaalifah dunia
Kemana mereka wahai manusia
Kemanakah mereka yang seharusnya menjadi sahabat
Kemana mereka?
APakah telah kita bunuh dengan penebangan
Apakah telah kita bunug dengan sampah kita
Apakah kita bunuh karena kerakusan kita
Lalu berkedok
Ini kebutuhan hidup
Indahnya negeriku
Menjelajah kepulauan yang luas
Dibawah langit tuhan
Dibawah selaksa awan yang beriringan
------------
Lestari alamku...
kan ku jaga selalu...
dari tangan-tangan yang mengganggu...
dan merusaak ke indahanmu...
Kan ku pelihara...
Dari segala yang merusaknya...
Agar bumiku tetap hijau...
Dan untuk masa yang akan datang...
------------------
Alamku Berbicara
Pertiwi kini berduka,
Pertiwi kini berteriak,
Memangil, mencari,
Dimana manusia berada???
Pertiwi berkata
Masih adakah manusia yang akan melayaniku???
Kutumpahkan lahar di Jogja,
Kuberi air bah untuk Mentawai,
puisi hujan
Hujan
Hujan turun deras menjelang bulan sebelas
Oh..alam desaku
aman dan damai
Oh. alam desaku
.lestarikanlah
KICAU BURUNG
Kicau burung yang menyusup lewat
sela daun mangga bersama hangatnya mentari pagi
adalah sebuah misteri
pada siapa rindu kubagi
DI TEPI LAUT
Diujung musim yang bertiup angin
bagai denguas gurun pasir
cahaya melompat dalam lautan salju
diseretnya langkah dimalam itu
dalam putih waktu
kutawarkan pada-Mu
jenuh semesta ini kupenuhi isi
dihidupmu nasib dunia
bentangkan kedua tangan mu
pohon-pohon kering di tepi laut padang pasir
menyanyi dalam gaib malam
kepada seluruh dunia
yang menelankan dipucuk pantai
kuburlah hidup tanpa kesadaran
BERITA ALAM
Halilintar menggelegar, daun-daun berguguran
Langit biru menghilang
Burung terbang tinggalkan sarang
Rintik hujan berjatuhan, payung-payung dikenakan
Pohon tumbang tercabut dari akarnya
Awan hitam semakin mengembang
Kulangkahkan kakiku menuju cakrawala
Gapai harapan mimpi indah
Kupetik senar gitarku nyanyikan lagu tra la la
Merah putih sudah kusam warnanya
Burung garuda entah terbang kemana
Pancasila tak lagi bermakna
Indonesiaku tertutup wajahnya
Badai datanglah hentak kegersangan
Hujan air turunlah sirami kekeringan
Mentari terbitlah ubah kesuraman alam ini
Nergri ini.
HAMPARAN MUTIARA
Sepi hening dikeramaian
menatap hari tanpa dedaunan
tak satupun serpan daun menerawang
menutupi diri dalam ketenangan
berdiri sepi menatap rembulan
ditemani sang kekasih malam
hamparan mutiara bersinar terang
tanpa bunyi rembulan malam
LEMBAYUNG JINGGA
Lembayung jingga masih setia
diatas bukit yang sama
beranjak perlahan melepas senja
menunggu sesaat sambut kejora
KEMARAU DIAM
Kemarau diam di jiwaku. Serangkai
bayang-bayang randu tumbang, berisi adzan
dengan pilu. Pahamilah bagaimana mataku rabun,
jumpalitan, begitu cemburu. Aku susuri ketiakmu,
tapi rupanya jalanan makin malam,
meski aku telah tinggalkan dirimu. Sepanjang keriuhan kelu,
mayatku terpencil. Ingus para pejalan bergayutan
di jenggotku
LAGU OMBAK
Pantai yang perkasa adalah kekasihku
Dan aku adalah kekasihnya
Akhirnya kami dipertautkan oleh cinta
Namun kemudian bulan menjarakkan aku darinya
Kupergi padanya dengan cepat lalu berpisah
dengan berat hati.
Menyusut kekuatanku
tetapi aku pemuja cinta
dan kebenaran cinta itu sendiri perkasa
mungkin kelelahan akan menimpaku
Namun tiada aku bakal binasa.
TAMAN
------------------