Anda di halaman 1dari 13

Daftar Tari Medley Nusantara

1. Lagu Daerah Sik – sik Sibatumanikam ( Sumatera Utara )


Sik Sik Sibatumanikam adalah sebuah lagu daerah yang berasal dari Sumatera Utara. Lagu Sik
Sik Sibatumanikam kerap dinyanyikan dalam pesta dan upacara adat dengan suasana gembira. Sebagai
lagu yang populer, lagu Sik Sik Sibatumanikam juga pernah dinyanyikan oleh grup musik Jamrud dan
penyanyi Lyodra.

Makna Lagu Sik – sik Sibatumanikam

Lagu Sik Sik Sibatumanikam itu sendiripada dasar aslinya memiliki syair satu bagian saja dalam
bentuk satu suara dengan syair yang tidak memiliki pengertian atau makna yang jelas secara bahasa
didaerah suku toba. Sedangkan lagu Sik Sik Sibatumanikam arrasemen Pontas Purba memiliki syair tiga
bagian yang membuat struktur lagu berbeda dengan diberikannya penambahan beberaapa pantun jenaka
sehingga dalam syair memiliki pesan moral atau makna dalam kehidupan dimasyarakat itu sendiri serta
dilakukannya arrasemen dalam bentuk paduan suara dengan beberapa jenis suara. Hal inilah yang
membedakan lagu Sik Sik Sibatumanikam arrasemen Pontas Purba berbeda dengan lagu aslinya.
Perbedaan itu berdasarkan kebutuhan yang ada dimasyarakat sebagai sarana hiburan sekaligus
memberikan pesan moral tentang berhidupan bermasyarakat agar masyarakat hidup dengan damai
sejahtera serta tentram dan dapat dinikmati dari berbagai kalangan baik mulai anak-anak sampai keorang
dewasa sehinngga berdasarkan hal itu lagu ini tidaklepas dari masyarakat pendukung dalam usaha
melestarikan budaya keseniannya. Metode yang digunakan metode kualitatif yang meliputi observasi,
dokumentasi, dan wawancara.

Lirik lagu Sik – sik Sibatumanikam

Sik sik sibatumanikam


Diparjoged sormadigottam
Dinamanginani sibambangkar jula-jula
Sibambangkar jula-jula
Habang birik birik
Habang birik birik sattabi diloloanon
Dipatakkas dipatilik-tilik
Dipatakkas dipatilik-tilik bohi Naguraponon
Taradingdang dingdangdong
Taradingdang dingdangdong
Taradingdang dingdangdong
Taradingdang dingdangdong
Tarararadingdang dingdangdong
Tarararadingdang dingdangdong

2. Lagu Daerah Cublak – cublak Suweng ( Jawa Tengah )


Indonesia memiliki banyak sekali musik daerah yang beraneka ragam mulai dari sabang sampai
merauke. Misalnya, dari daerah Sumatera adalah Ayam Den Lapeh yang berasal dari Sumatera Barat, dari
Kalimantan Selatan adalah Ampar-Ampar Pisang, dari Sulawesi Selatan adalah Angin Mamiri, dari Papua
adalah Yamko Rambe Yamko, dan dari Jawa Timur adalah Cublak-cublak Suweng. Dan setiap musik
pasti memiliki sejarahnya yang berbeda-beda. Berikut adalah sejarah dari lagu Cublak-cublak Suweng.

Cublak-cublak Suweng merupakan lagu yang berasal dari daerah Jawa Timur. Cublak-cublak
Suweng diciptakan oleh Syekh Maulana Aiunul Yakin atau yang dapat disebut Sunan Giri pada tahun
1442 M. Pada saat itu, Sunan Giri sedang menyebarkan Agama Islam di Indonesia melalui jalur
kebudayaan. Arti dari Cublak Suweng sendiri adalah tempat suweng, Suweng adalah anting yang
merupakan sebuah aksesoris perempuan. Lagu Cublak-cublak Suweng saat ini dijadikan sebuah lagu
pengiring permainan tradisional anak-anak. Lirik dari lagu Cublak-cublak Suweng juga memiliki makna
nya sendiri. Misalnya, pada bagia Cublak-cublak Suweng memiliki arti tempat harta berharga, dan
Suweng berarti Suwung, Sepi, Sejati, dan Harta Sejati. Liriknya, Suwenge Teng Gelenter memiliki arti
berserakan, Suweng tersebut merupakan kebahagiaan sejati sudah ada di sekitar manusia. Mambu
Ketundhung Gudel Mambu, mambu sendiri memiliki arti baunya, Kethudung berarti dituju, Gudel adalah
anak kerbau, dan jika digabungkan berarti banyak orang yang berusaha mencari harta sejati tersebut,
bahkan orang yang bodoh mencari harta dengan penuh nafsu ego, keserakahan, dan tujuannya adalah
menemukan kebahagiaan sejati. Pak empo Lera-lere, Pak empo memiliki arti bapak ompong, Lera-lere
berarti menengok kanan kiri. Arti dari keseluruhannya adalah orang-orang bodoh mirip orang tua ompong
yang kebingungan. Kebingungan tersebut akibat oleh nafsu keserakahannya. Sopo ngguuyu Ndelikake,
arti dari Sopo ngguyu adalah siapa yang tertawa, ndelikake adalah menyembunyikan, sehingga
keseluruhan diartikan adalah menggambarkan bahwa siapapun yang bijaksana, itulah yang menemukan
harta sejati atau kebahagiaan. Sir pong dele kopong, arti dari sir adalah hati nurani, pong dele kopong
adalah kedelai kosong tanpa makna, artinya adalah dalam hati nurani yang kosong, bahwa untuk sampai
kepada tempat sejati manusia harus melepaskan diri dari kecintaannya pada harta dunianya. Makna dari
lagu Cublak-cublak Suweng adalah mengajarkan kita untuk mendapatkan kebahagiaan tidak harus
menuruti hawa nafsu.
3. Lagu Daerah Ampar – ampar Pisang ( Kalimatan Selatan )
Lagu Ampar ampar Pisang merupakan salah satu lagu ciptaan dari Hamiedan AC yang berasal
dari Kalimantan Selatan. Lagu ini termasuk lagu wajib daerah Kalimantan Selatan. Namun seiring
perkembangan zaman yang sudah semakin maju ini banyak sekali lagu-lagu daerah yang terlupakan.
Sejarah awal terciptanya lagu ampar ampar pisang ini adalah saat masyarakat Kalimantan Selatan
sedang melakukan pembuatan makanan dengan bahan utamanya pisang. Pertama kali dinyanyikan lagu
dibawakan oleh ibu-ibu yang sedang melakukan aktivitas jemur pisang di tengah terik matahari. Makanan
yang berbahan pisang ini nantinya bernama rimpi.
Cara membuat makanan rimpi yaitu dengan menyusun pisang setelah itu dibiarkan sampai
matang. Setelah itu pisang tersebut dijemur di panasnya sinar matahari sampai pisang tersebut
mengeluarkan bau manis yang khas dan teksturnya mengeras.
Pisang ini diampar sampai dikerubuti oleh hewan kecil yang suka dengan aroma khas pisang.
Masyarakat Kalimantan Selatan menyebut binatang ini bari bari. Pada akhir lagunya terdapat binatang
yang sangat ditakuti anak-anak yaitu biawak atau bidawang. Kata bidawang in muncul karena digunakan
untuk menakut-nakuti siapa saja yang sering dan suka mencuri pisang ketikan masih dalam penjemuran.
Keberadaan lagu ampar ampar pisang ini adalah untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa.
Mengingat setiap lagu daerah pasti memiliki nilai seni dan tingkat keunikan yang tinggi. Lagu daerah
memang bersifat sederhana namun mengandung makna yang cukup mendalam. Selain itu walau
sederhana telah menggunakan nada yang tidak bisa dijabarkan dengan notasi umum.
Pada zaman dahulu lagu ampar-ampar pisang ini digunakan untuk media bermain karena sering
kali dinyanyikan oleh anak-anak ketika bermain. Selain itu lagu ini juga bisa membuat keharmonisan
keluarga tetap terjaga karena bersifat menghibur. Lagu ini memang sudah banyak dinyanyikan oleh
banyak masyarakat luas. Namun tidak semua tahu terkait fakta-fakta tentang lagu ampar ampar
pisang.Berikut ini adalah fakta – fakta tentang lagu ampar – ampar pisang :
a. Berasal dari Kalimatan Selatan.
b. Menceritakan makanan khas yang terbuat dari Pisang.
c. Mengajarkan anak – anak untuk memiliki sifat sabar.

4. Lagu Daerah Rasa Sayange ( Maluku )


“Rasa sayange Rasa sayang sayange Eh lihat nona dari jauh rasa sayang sayange.” Kita sebagai
bangsa indonesia pasti tidak asing dengan lirik lagu tersebut. Bahkan, ketika mendengarnya akan selalu
terngiang-ngiang di kepala. Lagu Rasa Sayange adalah lagu khas Nusantara yang dari daerah Maluku.
Diciptakan oleh seorang putra daerah Asli Indonesia, kepemilikan lagu ini sempat menjadi kontroversi
antara Indonesia dan Malaysia.
Rasa Sayange adalah sebuah lagu dari Maluku. Lagu ini seringkali dinyanyikan oleh anak-anak
sebagai tanda suka cita yang riang. Lagu ini juga biasa dinyanyikan dalam suatu acara atau saat
menyambut tamu. Alkisah, lagu ini diciptakan oleh Paulus Pea. Paulus Pea merupakan seorang putra
daerah asli Indonesia. Pada awalnya ia menciptakan lagu ini sebagai iringan saat sedang mengajar di
dalam kelas, kemudian ia juga meminta para guru lainnya untuk menyanyikan lagu tersebut saat didepan
kelas. Dari situlah lagu ini mulai diperdengarkan dari telinga ke telinga dan menjadi lagu daerah yang
sampai saat ini masih lestari dan sering kita dengar. lagu ini pertama kali direkam di sebuah studio di
daerah Solo pada tahun 1962 menggunakan piringan. Pasalnya lagu ini direkam dengan tujuan sebagai
souvenir yang didistribusikan pada saat Asian Games ke-4. Menariknya, hasil rekaman pertama tersebut
masih tersimpan dengan rapi di Perum PNRI Cabang Surakarta sampai saat ini.

Meskipun lirik lagu ini hanya didominasi dengan kalimat yang sama, namun lagu tersebut sudah
cukup menunjukkan perasaan sayang kepada sesama serta lingkungan secara turun temurun sejak dulu
kala.Pantun pada bait pertama bermakna kasih sayang antara dua teman. Disini tidak harus sebatas dua
orang saja, namun dalam arti luas, bait tersebut menggambarkan rasa kasih sayang yang sejati antar
sesama. Pantun pada bait kedua menggambarkan sikap yang centil, jika kita artikan lebih luas sikap
tersebut menunjukkan keakraban dan saling canda antar sesama.Pantun pada bait ketiga bermakna
harapan perjumpaan kembali. Sebagai seorang teman yang saling menyayangi hendaknya harapan akan
bertemu lagi selalu ada. Bait tersebut juga berisi sebuah doa agar kita selalu diberi umur panjang. Ketika
kita mendengarkan lagu ini bersorai, kita akan merasakan perasaan bahagia disayang dan disambut
dengan baik. Energi ceria dari lagu tersebut akan mampu membuat siapapun yang mendengarkan menjadi
semangat dan tersenyum.

5. Tari Saman ( Aceh )


Tari Saman merupakan tarian yang berasal dari suku Gayo dan biasanya ditampilkan dalam suatu
perayaan penting di suatu peristiwa adat. Syair pada tariannya juga mempergunakan Bahasa-bahasa
Gayo. Selain itu tarian ini juga kerap ditampilkan saat merayakan hari raya kelahiran Nabi Muhammad
SAW.Beberapa literatur menyatakan Syekh Saman yaitu seorang ulama yang berasal dari Suku Gayo di
Aceh Tenggaralah yang kemudian menemukan dan mendirikan tari Saman hingga akhirnya ditetapkan
oleh UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda pada 24 November 2011 silam.Sebelum
Tari Saman dimulai dilakukan pembukaan dimana tampil pemuka adat atau seorang tua cerdik pandai
yang akan mewakili masyarakat setempat (keketar) dengan nasihat-nasihat yang berguna bagi para
penonton dan pemainnya sekaligus.
Syair dan lagu pengungkapannya sendiri dilakukan secara Bersama-sama dan berkesinambungan,
penari saman biasanya terdiri dari pria-pria muda yang menggunakan pakaian adat. Penyajian tarian ini
juga kemudian dipertandingkan antar grup dan grup tamu. Penilaian pada tari saman akan dititik beratkan
pada kemampuan setiap grup dalam mengikuti berbagai gerakan, lagu (syair) dengan bentul tari yang
disajikan oleh pihak lawan. Sebab tari saman dapat dikreasikan dengan gerakan yang berbeda-beda. Tari
Saman juga merupakan pengembangan dari permainan rakyat, Tepuk Abe kian diminati masyarakat Aceh
pada saat itu. Kondisi ini jugalah yang membuat Syekh Saman terinspirasi untuk mengembangkan tari
Tepuk Abe dengan menyisipkan berbagai syair-syair berisi pujian kepada Allah SWT. Tarian ini juga
kemudian menjadi salah satu media dakwah pada saat itu.

Sumber lain juga menyebutkan, kemungkinan-kemungkinan tari tradisional ini berasal dari
kesenian Melayu Kuno. Pendapat ini juga diperkuat dengan unsur gerak khas tepuk tangan dan tepuk
dada sebagai ciri khas kesenian dari Melayu Kuno. Pada mulanya tari saman hanya dilakukan oleh kaum
laki-laki dan tidak lebih dari 10 orang banyaknya. Dengan perkembangan zaman, tarian ini akhirnya
dilakukan juga oleh banyak penari perempuan. Tari saman ini juga kemudian membawa beberapa nilai.
Mulai dari nilai keagamaan, nilai pendidikan, nilai keagamaan, nilai sopan santun, nilai kepahlawanan,
nilai kekompakan, dan nilai kebersamaan.

Sebelum tarian saman ini dimulai, pemuka adat atau syekh akan tampil mengiringi nyanyian
untuk mewakili masyarakat setempat dengan memberi nasehat pada para penari dan penonton. Uniknya,
penonton tidak akan menemukan instrumen lain kecuali nyanyian dari para penari, juga tepuk paha, tepuk
dada, tepuk tangan, dan tepuk lantai untuk menyelaraskan gerakan dengan diiringi syair-syair dari lagu
sendiri dari para penarinya. Syairnya juga berisikan pesan moral ajaran Islam yang dapat diresapi oleh
para penonton. Dilansir situs Departemen Bahasa Arab UPI, terdapat aturan-aturan yang harus ditaati
dalam menyanyikan lagu-lagu dan tarian saman. Antara lain sebagai berikut:

 Rengum, yakni mukadimah dan pembukaan tari saman yang diawali oleh pemandu tari.
 Dering, sebagai rengum yang segera diikuti oleh para penari.
 Redet, merupakan suatu lagu singkat dengan nada pendek yang kemudian dinyanyikan oleh
seorang penari pada bagian tengah tarian.
 Syek, sebagai lagu-lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara yang panjang
tinggi melengking, biasanya juga digunakan sebagai tanda perubahan gerakan.
 Syair atau lagu yang diulang-ulang oleh para penari setelah dinyanyikan oleh salah satu
seorang penari solo.

6. Lagu Daerah Yamko Rambe Yamko ( Papua )


Yamko rambe yamko merupakan sebuah lagu daerah yang selama ini kita ketahui berasal dari
Papua. Namun, rupanya pertengahan tahun 2020 lagu ini kembali mencuat dan menjadi kontroversi.
Pasalnya, lirik lagu yamko rambe yamko bukan merupakan bahasa Papua. Karena itu, belum ada suku di
Papua yang mengakui bahwa lagu tersebut adalah lagu milik Papua. Isu ini rupanya menjadi sorotan bagi
BNPB Papua untuk melakukan penelitian terkait asal-usulnya. Lagu tradisional ini memiliki irama yang
menyenangkan. Sering kali lagu ini dinyanyikan pada acara-acara resmi, seperti untuk penyambutan tamu
atau sebagai suguhan penghiburan. Kita juga sering mendengar lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak di
TK atau Sekolah Dasar. Bahkan, lagu ini pernah dinyanyikan oleh tim paduan suara The Resonanz
Children’s Choir (TRCC) di ajang kompetisi paduan suara internasional Caludio Moteverdi Choral
Competition 2016 di Venesia, Italia. Kemerduan yang berhasil mereka tampilkan melalui lagu tersebut
membawa TRCC meraih juara umum pada kategori Children’s and Youth Choir.

Jika kalian mengira bahwa lagu ini memiliki makna yang gembira seperti yang terdengar dari
iramanya, maka tebakan itu kurang tepat. Meskipun memiliki irama yang ceria, namun ternyata makna
lagu ini lebih terkesan duka. Lagu ini menceritakan terkait bangsa yang gugur karena adanya perang yang
terjadi di dalam negeri serta pahlawan yang rela berkorban demi membela negeri. Selama puluhan tahun
lagu ini telah identik dengan Papua. Visualisasi lagu tersebut selalu dikaitkan dengan budaya dan
kebiasaan masyarakat Papua. Tidak jarang orang-orang yang menyanyikan lagu ini memakai kostum khas
Papua sebagai properti pendukungnya. Namun, justru terjadi hal sebaliknya di Papua. Tokoh dan seniman
Papua tidak mengakui bahwa lagu tersebut berasal dari Papua karena lirik lagu itu bukan merupakan
bahasa Papua.

Seorang saksi sejarah bernama Simon Patric Moran menyebutkan bahwa lagu yamko rambe
yamko diperkenalkan di Papua pertama kali pada tahun 1963 ketika Papua baru saja diserahkan ke
Indonesia oleh UNTEA. Lagu ini dibawa oleh beberapa seniman asal Jakarta, salah satunya adalah Pak
Kasur saat berada di Biak. Kala itu Simon masih duduk di kelas 3 SMP.

Sempat ada argumen yang menyebutkan bahwa lagu tersebut menggunakan bahasa Swahili dari
Negara Afrika.Isu tersebut viral pada pertengahan tahun 2020, sebuah akun twitter dengan nama
@PapuaItuAku menuliskan sebuah tweet yang berbunyi:

Bukti Twiter

Cuitan tersebut kemudian ramai diperbincangkan. Bahkan, artis Arie Kriting ikut membuka suaranya
bahwa bahasa yang terdapat pada lirik lagu itu bukan bahasa dari Papua, bahkan masyarakat Papua
sendiri tidak paham akan makna sebenarnya dari lagu tersebut.Seorang Etnomusikolog berpendapat
bahwa lagu tersebut senantiasa sengaja disematkan oleh pemerintah di masa lalu sebagai langkah
diplomasi dan membangun sebuah kontruksi sosial yang menyebabkan lagu tersebut identik dengan
Papua dan menjadi representasi Papua.Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Papua Ditjen Kebudayaan
Kemendikbud mengatakan bahwa belum ada literatur pasti terkait dengan lagu tersebut. Karena itu,
BPNB akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait asal-usul lagu tersebut.

Meskipun asal-usul dari lagu yambe ramko yambe belum pasti, namun lagu tersebut telah
menjadi budaya yang saat ini masih diimplementasikan oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, lagu tersebut
pernah membanggakan Indonesia dengan menjadi juara umum kompetisi paduan suara internasional yang
dibawakan oleh paduan suara asal Indonesia, TRCC. Dengan pembawaannya yang penuh semangat, lagu
ini juga telah menghiasi berbagai acara-acara nasional di Indonesia.

7. Tari Kecak ( Bali )


Tarian Kecak yaitu salah satu satu tarian yang cukup populer di Pulau Bali. Tak hanya terkenal
saja, tarian ini biasanya juga digunakan sebagai upacara penyambutan tamu, maupun upacara
keagamaan.Nah, namun, tahukah kamu bagaimana asal dari Tari Kecak pada zaman dulu hingga bisa
menjadi cukup populer saat ini? Berikut pembahasan selengkapnya mengenai asal tarian kesenian
tradisional bernama Tari Kecak.Tari Kecak merupakan salah satu tarian yang berasal dari Bali. Tarian ini
disebut juga dengan nama Tari Api atau Tari Cak. Tarian ini adalah tarian pertunjukan hiburan massal.
Tarian ini dipentaskan oleh beberapa penari laki-laki, dengan mengenakan kain penutup kotak-kotak
berwarna hitam putih seperti bentuk dari papan catur.

Tarian ini dimainkan tanpa menggunakan iringan iringan alat musik berupa gamelan. Dengan
duduk secara berbaris membentuk pola lingkaran dan diiringi seruan irama berbunyi “cak, cak, cak”
seraya mengangkat kedua tangan.Tarian tersebut merupakan salah satu tarian sakral. Tampak dari penari
yang terbakar api, tetapi mereka tidak mengalami kesakitan dan tidak terbakar justru mereka menjadi
kebal terhadap api.Selain Tari Api atau Tari Cak, Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tari
Sanghyang yang ditampilkan ketika adanya upacara keagamaan.

Pada saat itu, para penari ini umumnya kemasukan roh halus, dan dapat berinteraksi dengan para
leluhur atau dewa yang telah disucikannya. Penari ini dijadikannya sebagai media untuk menyampaikan
sabda Nya. Ketika kerasukan, mereka pun melakukan tindakannya diluar dugaan. Contohnya yaitu
melakukan beberapa gerakan yang cukup berbahaya maupun mengeluarkan suara yang jarang sekali
mereka keluarkan. Wayan Limbak merupakan seorang figur pencipta dari Tari Kecak. Di tahun 1930, Ia
memperkenalkan tarian ini ke berbagai negara, dengan dibantu oleh seorang pelukis dari Jerman bernama
Walter Spies.Para penari laki-laki yang menari ini, akan menyerukan kata berupa “cak, cak, cak”. Dari
seruan tersebutlah nama Kecak tercipta. Tak hanya menyerukan kata itu saja, para penari ini juga diiringi
dengan alunan musik berupa suara kerincingan. Suara itu muncul dari kincringan yang diikatkan pada
kaki penari dari pemeran tokoh Ramayana.Di dalam lingkaran tersebut, para penari kemudian beraksi.
Dengan memainkan sejumlah tarian yang diambil dari beberapa episode cerita Ramayana yang berusaha
untuk menyelamatkan Shinta dari tangan jahat Rahwana. Tak sedikit dari Tari Kecak ini pun melibatkan
pengunjung yang tengah menyaksikan aksi tarian tersebut.

Indonesia mempunyai berbagai kesenian tradisional yang tersebar di seluruh daerah dan membuat
takjub para pengunjung dari mancanegara. Dengan salah satu kesenian yaitu Tari Kecak yang berasal dari
Bali.Tarian ini cukup populer bagi wisatawan nasional maupun internasional yang berkunjung ke Bali.
Serta, rasanya ada yang kurang, manakala tidak menyaksikan pertunjukan dari Tari Kecak. Namun,
tahukah kamu bagaimana sejarah dari Tari Kecak pada zaman dulu hingga sekarang bisa menjadi cukup
populer? Berikut penjelasan selengkapnya mengenai sejarah kesenian tradisional bernama Tari Kecak ini.

Alasan Walter membantu Wayan Limbak menciptakan sebuah tarian ini, yaitu karena Walter
sangat tertarik dengan kesenian tradisional satu yakni Tari Kecak. Serta mempunyai ketertarikan dengan
sejumlah ritual tradisional yang masih cukup kental. Nah, sedangkan seruan kata yang ada atau terdengar
ketika para pemain tersebut memainkan tari Kecak, terdapat juga seruan berupa kata “cak cak cak” ketika
kamu memainkannya seni tari ini. Dari tradisi Sanghyang, diangkatlah seni tari ini dari sejumlah bagian
dari kisah Ramayana. Sementara itu, asal tarian ini tercipta dari teriakan atau seruan kata yang muncul
dari bibirnya yang berbunyi dan bernama “cak cak cak” ketika dimainkannya atau dipertunjukkan.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, Tari Kecak ini berasal dari provinsi Bali. Suara alunan tarian
ini menjadi khas ketika para penari mengikatkan krincing pada kaki masing-masing. Ornamen yang
dikenakan menjadi lebih lengkap dan bagus, ketika mempertunjukan kesenian ini.Sebab, tarian ini diiringi
oleh alunan musik yang berasal dari kerincingan para penari. Suaranya yang khas itulah menjadi daya
tarik tersendiri bagi Tari Kecak ini. Serta memberikan kesan bagi para penonton yang melihat
pertunjukan dan mendengar suara kerincingan tersebut.Walter, dan Wayan berdiskusi menciptakan tarian
ini dengan semenarik dan secantik mungkin, kemudian memperkenalkan sampai ke berbagai negara atau
mancanegara. Bahkan tak sedikit dari masyarakat setempat mempertunjukan Tarian Kecak tersebut,
ketika menyambut para tamu besar.Mulanya, tarian ini hanya ditampilkan di beberapa desa saja, dengan
salah satu desanya yaitu Desa Bona di Gianyar. Seiring berjalannya waktu, pementasan ini semakin
berkembang sampai ke semua daerah yang berada di pulau Bali. Tak hanya itu saja, tari ini juga dijadikan
sebagai pertunjukan andalan saat adanya kegiatan besar. Misalnya festival yang sering kali dilakukan oleh
pihak swasta maupun pemerintah. Pertunjukan yang dilakukan di tempat terbuka dengan diiringi
hembusan udara menjelang matahari terbenam. Pada umumnya pementasan ini diadakan di atas tebing
yang menghadap ke laut, cerita ini sepenuhnya bergantung pada cahaya alami di saat hari itu juga.
Bermula ketika senja, cerita berlanjut pada kegelapan, saat hanya ada cahaya yang datang dari obor
bambu yang berkedip-kedip.

Tarian yang berasal dari Pulau Bali ini tidak cuma sekedar gerakan badan semata saja, akan tetapi
terdapat kisah di setiap gerakannya yang bermakna. Saat para penari memasuki panggung, maka awal
kisah dimulainya. Lalu, dilanjutkan dengan dibawa atau diculiknya Shinta oleh Rahwana. Kemudian,
Rahwana bertarung melawan Jatayu serta Hanoman untuk menyelamatkan Shinta. Di dalam proses
penyelamatan itu, Hanoman mengacaukan tempat penyekapan Shinta dengan cara membakar.Akan tetapi,
Hanoman malah terkepung oleh prajurit Rahwana dan hampir saja terbakar. Awalnya, Rama memang
mengalami kekalahan. Tapi hal tersebut tak membuat surut Rama dalam menyelamatkan permaisurinya,
yakni Shinta. Raja Rama pun berdoa dengan kesungguhan hati dan kembali lagi berusaha untuk
membawa kembali sang permaisurinya tersebut. Hingga akhirnya, Rama pun berhasil mendapatkan
Shinta dengan kondisi yang selamat.

Dari kisah itulah, terdapat makna Tari Kecak yang cukup mendalam yaitu adanya kepercayaan
pada kekuatan Tuhan. Hal itu dicerminkan pada tindakan Rama saat meminta pertolongan kepada
Dewata.Hal seperti itulah memberikan pelajaran bahwa tarian ini dipercaya sebagai ritual untuk
mendatangkan dewi yang sanggup mengusir segala marabahaya, baik itu bencana maupun penyakit yang
menimpa masyarakat.Sementara itu terdapat pesan moral berupa, Tarian Kecak yang mencerminkan
perilaku Rama kepada permaisuri kesayangannya yaitu Shinta, dan Burung Garuda yang rela untuk
mengorbankan sayapnya demi Shinta. Selain pesan moral tersebut, terdapat beberapa pesan moral
lainnya. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Mengandung Nilai Seni yang Tinggi.


b. Belajar Mengandalkan Kekuatan Tuhan.
c. Banyak Pesan Moral.

8. Lagu Daerah Bubuy Bulan ( Jawa Barat )


Mengutip buku Horizon IPS oleh Adisukarjo, dkk (2007), lagu daerah adalah salah satu jenis
kesenian daerah yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Lagu daerah dinyanyikan dalam bahasa
daerah, seperti halnya Bubuy Bulan yang dinyanyikan dalam Bahasa Sunda.Lagu Bubuy Bulan
dinyanyikan oleh Nina Kirana yang merupakan istri dari penyanyi Bintaro Radio tahun 50-an. Jika
menilik dari sejarah, Nina menyanyikan lagu tersebut pertama kali di studio Lokananta, Solo, Jawa
Tengah.Kemudian, Nining Meida yang merupakan penyanyi pop-Sunda tahun 1980-an menyanyikan
kembali lagu Bubuy Bulan dan menambahkannya ke dalam album berjudul "Kalangkang".
Asal Daerah Lagu Bubuy Bulan beserta Lirik Lengkapnya

Lagu Bubuy Bulan dibuat oleh Benny Corda karena terinspirasi dari seorang gadis yang sedang
mengagumi seseorang.Ia jatuh cinta kepada lelaki yang sering ditemuinya setiap pagi. Ia kagum dan
takhluk dengan sorot matanya yang begitu menyentuh hati.Gadis itu berharap bisa bertemu orang itu pada
setiap bulannya dan berdoa agar bisa berjodoh dengannya. Dengan begitu, maka gadis tersebut akan
selalu bertemu dengan pujaan hatinya tiap hari.Lirik lagu Bubuy Bulan mengandung elemen pantun
dalam bahasa Sunda atau sisindiran. Sisindiran merupakan puisi yang jumlah baitnya empat baris. Selain
itu, lagu ini juga mengandung sampiran dan isi.

Lirik lagu Bubuy Bulan

Tanpa basa-basi, berikut adalah lirik lagu Bubuy Bulan beserta artinya:

Bubuy bulan bubuy bulan sangray bentang

Panon poe panon poe disasate

Unggal bulan unggal bulan abdi teang

Unggal poe unggal poe oge hade

Situ Ciburuy laukna hese dipancing

Nyeredet hate ninggali ngeplak caina

Tuh, itu saha nu ngalangkung unggal enjing

Nyeredet hate ningali sorot socana

Unggal bulan-unggal bulan abdi teang

Unggal poe-unggal poe oge hade

Arti Lagu Bubuy Bulan

Bubuy Bulan sangray bintang

Matahari matahari dibikin sate

Tiap bulan tiap bulan temuilah aku

Tiap hari tiap hari juga baik

Danau Ciburuy ikannya susah di pancing


Tergetar hati melihat bening dan luas airnya

Duh itu siapa yang lewat tiap pagi

Tergetar hati memandang sorot matanya

Jika kita perhatikan dari lirik lagu atau kawih bubuy bulan ini sebenarnya lebih menggambarkan
suasana hati seseorang yang sedang jatuh cinta yang sedang merindukan kekasihnya. Disisi lain,
kekasihnya

tersebut jauh dan sangat susah dijumpai sehingga membuatnya mencari-cari di setiap bulan bahkan hari
dengan harapan dapat bertemu dengan orang yang dia cintai tersebut. Di dalam teriknya matahari hingga
dinginnya malam yang berbintang ia tetap mencarinya, namun orang yang ia cintai itu sangat sulit di cari
layaknya situ ci buruy yang ikannya sulit untuk dipancing, sehingga ia merasakan hatinya yang selalu
rindu akan kekasihnya.

Di setiap pagi hari, dia selalu bertatapan dengan seseorang yang melintas didepannya dan seakan
merasakan getaran hati karena sorot matanya ketika bertatapan dengannya sehingga mebuatnya semakin
jatuh cinta kepadanya.Secara tidak langsung, dalam lirik lagu bubuy bulan ini juga menyelipkan suatu
makna yaitu memperkenalkan suatu tempat dari jawa barat situ ciburuy yakni yang terletak di kabupaten
Bandung Barat, Padalarang.Yang konon situ ini dulunya merupakan peninggalan Prabu Siliwangi, dan
tempat ini awalnya digunakan sebagai arena pertarungan para jawara di pulau Jawa. Kini situ Ciburuy
dijadikan salah satu destinasi wisata Jawa Barat.Namun meskipun demikian, lagu yang bernuansa
melankolis ini tetap melekat di hati banyak orang dan disukai karena gerak melodinya yang indah.
DAFTAR PUSTAKA
https://medan.kompas.com/read/2022/10/30/140006678/lirik-dan-makna-lagu-sik-sik-
sibatumanikam-lagu-daerah-dari-sumatera-utara.
jelaskan pesan yang terkandung dlm syair lagu sik sik sibatumanikam - Brainly.co.id
https://kumparan.com/berita-update/asal-daerah-lagu-bubuy-bulan-beserta-lirik-lengkapnya-
1xSwfmQvFUV
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-asal-tari-kecak/
https://www.gramedia.com/literasi/tari-saman/
https://museumnusantara.com/rasa-sayange/
https://www.dmo.or.id/daerah-asal-ampar-ampar-pisang/
https://mathsworkout.net/lagu-ampar-ampar-pisang/#:~:text=Sejarah%20dan%20Makna
%20Lagu%20Ampar%20Ampar%20Pisang.%20Sejarah,melakukan%20aktivitas%20jemur
%20pisang%20di%20tengah%20terik%20matahari.
https://artikelsiana.com/lagu-ampar-ampar-pisang-berasal-dari-sejarah-lagunya/
https://museumnusantara.com/yamko-rambe-yamko/#:~:text=Seorang%20saksi%20sejarah
%20bernama%20Simon%20Patric%20Moran%20menyebutkan,itu%20Simon%20masih
%20duduk%20di%20kelas%203%20SMP.
https://student-activity.binus.ac.id/bdm/2021/05/sejarah-lagu-cublak-cublak-suweng-yang-
memiliki-banyak-makna/

Anda mungkin juga menyukai