TANAH AIRKU
ALAM
Ku buka mata ..
cahaya pagi menembus kaca jendela ..
Semerbak mawar merah dan putih merekah ..
Ku buka jendela ..
Ku hirup udara segar ..
Melihat kabut tebal masih menyelimuti bumi ..
Setetes embun membasahi daun ..
Kicauan indah terdengar di telinga ..
Angin berhembus halus menembus kulit
Ku lihat awan seputih melati ..
Juga langit, sebiru lautan samudra ..
Kini kusiap menghadapi hari yang baru ..
Dan indahnya bumi ..
BENCANA MELANDAKU
PAHLAWAN
Di tanah kelahiranku
Pahlawan yang telah pergi dahulu
Cukup senjata
Peluru di dadanya
Tekad membara sungguh membela
Di sini kuhanya mengenang
Indonesia dahulu telanjang
Tapi, Indonesia berkata; pakaianku darah perwira.
Di sini kuberdiri dan bernyanyi
Buah kata ucapan doa
Untukmu pahlawan negeri
Kau yang di sana Sudah terlepas masa
Tulangmu bercampur debu
Bukan lagi putih salju
Tapi aku tak kan mau
Jika kau hanya angin lalu
Bendera yang berkibar
Kau mau menyerbu tak gentar
Seperti panah yang terlepas
Seperti luka yang membekas
Kaulah dada negeri
Berdebar pasrah diri
Bagai bayi kesayangan bunda
Menangis memanggilnya
Kau senjata perkasa
Menghujam di tanah berbunga
Seperti guntur bergemuruh
Dan hujan yang turun jauh
Hening malam yang kelam
Kau adalah nyanyian
Hening malam yang kelam
Kau kurindukan
Seperti kekasih jauh di seberang
Cinta tak berkurang.
Duhai pahlawan
Kau tetap kukenang!