Anda di halaman 1dari 5

PERTEMPURAN 10 NOPEMBER

Pada tanggal 17 agustus 1945, Indonesia telah memproklamasikan


kemerdekaannya . Akan tetapi para sekutu tidak menerima kemerdekaan
Indonesia. Disamping itu tentara Inggris yang datang juga membawa misi
mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negeri
jajahan Hindia Belanda. Jauh dari ibukota Batavia terjadi sebuah
perlawanan kecil yang di lakukan rakyat Surabaya di kenal PERTEMPURAN
10 NOVEMBER. Mengorbankan seluruh jiwa raga mereka demi tanah air
tercinta, walaupun hanya menggunakan senjata sederhana di tangan
mereka.

Bagian 1 :
(mbak Sri masuk sambil jualan jamu, di susul oleh Cak No)

Mbak Sri : Jamu….jamuuuu,jamu..!!


Cak No : Jamune, Ning!
Mbak Sri : oalah Cak No, jamu opo cak?
Cak No : Jamu kuat, Ning!
Mbak Sri : Engge Cak..
(mbak sri memberikan jamu)
Mbak Sri : Monggo Cak..
Cak No : (lalu cak no meminumnya)
Pejuang : (lari-lari seperti orang kebingungan sambil terengah-engah,
Lalu menepuk keras punggung Cak no sampai memuntahkan
jamunya :LOL:) Gawat Cak..!
Cak No : ONO OPO CAK!
Mbak Sri : cak..cak, ono opo sih cak? Kok mblayu…mblayu koyok di
uber setan. (ekspresi kaget dan bingung)
Pejuang : iki lho ning, sekutu teko maneh kate menjajah suroboyo.
Cak No : Londo iki gak nyerah-nyerah rupane. Oke wes tak kumpulno
warga-warga
“ayo ngumpul…ngumpul.”
(Sementara Cak No mengumpulkan warga, Kolonel Ardhan pergi
menjemput bung Tomo)
Pejuang : Iki bung Tomo seng kate njelasno tentang kedatangan
pasukan Sekutu.
Bung Tomo : Assalamualaikum wr. wb
Warga : Wa’alaikumsalam wr.wb
Bung Tomo : Dalam keadaan yang genting ini saya beritahukan
kepada para warga semua,bahwa sekutu kembali datang ke
kota Surabaya ini untuk mengembalikan negara kita menjadi
jajahan belanda lagi.Dan tentu saja kita tidak akan
membiarkan hal ini terjadi lagi.

Pejuang : Benar bung, sebaiknya kita harus segera memikirkan


strategi untuk mempertahankan kota ini.
Cak No : Tapi kita masih kalah dalam persenjataan meski kita telah
melucuti banyak senjata tentara jepang dan itupun masih
kurang.
Bung Tomo : Memang benar kita kalah jauh dalam persenjataan
dengan mereka, tapi apakah kita akan diam saja saat para
penjajah itu merampas tanah air kita,
Apakah kita ingin hidup terjajah seperti dulu lagi. Ingatlah
saudara-saudara Allah berada di pihak yang benar.
MERDEKA!!!(diikuti semuanya)
(seluruh warga bubar, mbak sri menemui cak no untuk berbicara)
Mbak Sri : Yo opo iki cak..londo kate nyerang Suroboyo maneh. Haduh..
(ekspresi ketakutan)
Cak No : Tenang ning.. bener sing diomongno bung Tomo. Kita tidak
ingin hidup terjajah lagi, lebih baik mati daripada hidup
terjajah.
Mbak Sri : Jujur, aku gak gelem keilangan awakmu Cak..
Cak No : Tak apa Ning Sri. Walau aku mati setidaknya aku telah
merasakan segarnya jamu buatanmu (sambil memegang
tangan Cak No kwakwakwak:V)

Seluruh rakyat Surabaya bersama-sama saling bahu-membahu


dalam menghadapi penjajah,mereka mulai menyatukan seluruh pribumi
untuk bersatu. Para pejuang berjuang tanpa pamrih, dan tanpa kenal lelah
demi cita-cita tanah air tercinta serta tumpah darah. Kebahagiaan mereka
adalah merdeka dari penjajahan di atas bumi pertiwi yang kita cintai
bersama.

Bagian 2
Sementara itu di markas pasukan Sekutu. Pasukan Sekutu pun lalu
merancang strategi untuk menyerang Rakyat Surabaya.

Jend. Mallaby : Pasukan..!! (dengan ekspresi marah dia bertanya


kepada pasukannya)
Seluruh pasukan sekutu: siap Jendral… (dengan perasaan gugup)
Jend. Mallaby : Saya beritahukan, bahwa misi kita disini adalah untuk
mengembalikan indonesia menjadi negara jajahan belanda.
Kapten James..!
Kapten James : Siap jendral..
Jend. Mallaby : Siapkan pasukan untuk menyerang kota Surabaya!
Kapten James : Siap jendral. Pasukan kita telah siap Jendral..
Jend. Mallaby : Gorden Smith...
Gorden Smith : Yes Sirr..
Jend. Mallaby : bagaimana strategi kita untuk merebut Kota Surabaya?
Gorden Smith : Ini akan menjadi pertempuran yang mudah jendral,
mungkin kita bisa memenangkan pertempuran ini dalam 3
hari!
Jend. Mallaby : Lalu, bagaimana strateginya, agar pertempuran kita
menangkan dalam 3 hari.?
Gorden Smith : (Sambil membuka peta) begini, kita akan menyerang
kota surabaya, melalui jalur udara, laut dan darat. Dan kita
kerahkan semua pasukan.
Kapten James : Strategi yang bagus, aku yakin kita pasti menang, dalam
pertempuran ini dengan mudah.
Jend. Mallaby : Kapten James..
Kapten James : Siap Jendral...
Jend. Mallaby : sekarang kita berangkat ke Hotel Yamato sekarang.
Kapten James: Siap Jendral. Pasukan majuuuu…!” (dengan di iringi
genderang perang yang mereka bawa, sekutu berangkat
menuju hotel yamato)

(perang, penyobekan bendera, malaby mati)


Sesampainya di hotel Yamato pasukan sekutu kemudian
mengibarkan bendera merah putih biru. Hal itulah yang menyulut
kemarahan AREK-AREK Suroboyo hingga pecahlah bentrokan-bentrokan
bersenjata antara pasukan Inggris dengan para pejuang. Peristiwa itu
menewaskan Jendral Mallaby dan banyak pejuang.

Bagian 3
Sementara itu di kantor gubernur sekutu menawarkan kepada gubernur
Raharjo agar rakyat Surabaya untuk menyerahkan seluruh senjata dan
menyerah kepada sekutu atau Tentara Sekutu akan membombardir Kota
Surabaya dengan seluruh kekuatannya.

(gubernur Raharjo masuk di ikuti oleh musrifah)

Musrifah : Nuwun sewu, Gusti Gubernur


Gubernur : ada apa?
Musrifah : wonten tamu, gusti..!
Gubernur : Dari mana?
Musrifah : Sangking kompeni, gusti..
Gubernur : Dimana tamunya, suruh masuk!
Gorden Smith : good morning, Gubernur.
Gubernur : morning kapten, wot hepen?
Gorden Smith : mister gubernur mungkin sudah tahu tentang
bentrokan yang terjadi di hotel yamato yang menewaskan
jendral kami, benar.
Gubernur : Ya saya sudah mengetahuinya. Lalu apa maksud kapten
datang kesini?
Gorden Smith : Saya diperintahkan untuk menyerahkan surat ini.
Gubernur : surat apa kapten?(gubernur Raharjo membaca surat dari
sekutu)
Gorden Smith : (sambil gubernur membaca surat) Anda harus
memerintahkan rakyat anda untuk menyerah kepada sekutu
dan menyerahkan Surabaya kepemerintahan belanda
Gorden Smith : bagaimana mister gubernur?
apakah tuan mau bergabung dengan kompeni?
Gubernur : TIDAK….!!! Bangsa kami telah merdeka, kita tidak ingin
hidup terjajah lagi. KELUAR..!!!(gubernur marah-marah sambil menyobek
surat dari kompeni)
Gorden Smith : baiklah, nanti you tau sendiri akibatnya.” (dengan
kesal kompeni mengancam gubernur suryo dan meninggalkan
kantor gubernur)
Gubernur : Musrifah..
Musrifah : inggih, gusti gubernur…
Gubernur : kamu sebarkan kepada seluruh AREK-AREK suroboyo untuk
melawan setiap agresi penjajah yang mau menguasai bumi
pertiwi kita.

Akhirnya perlawanan AREK-AREK suroboyo mencapai puncaknya dengan


mengobarkan semangat PERJUANGAN untuk mempertahankan kota
Surabaya, di sisi lain suara lantang semangat kemerdekaan sedang
bergemuruh di setiap pojok-pojok kota Surabaya.
MERDEKA….MERDEKA…!!! siapakah pengobar semangat itu?
Dialah bung tomo dengan pidato yang berapi-api menyemangati arek-
arek Suroboyo.
<!--Bung tomo Pidato-->
(Setelah pidato dari bung tomo, peperangan berlangsung sengit antara
para pejuang kemerdekaan dan para penjajah yang akhirnya di
menangkan oleh para pejuang kita)

Dengan di iringi semangat yang di kobarkan dalam sanubari setiap AREK-


AREK suroboyo, akhirnya para penjajah berhasil di kalahkan dalam
PERTEMPURAN 10 NOVEMBER.
Tentara Inggris yang menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di
Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan
persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal
perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.
Namun di luar dugaan, ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama,
berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu.
Peristiwa 10 November 1945 telah lama berlalu . hari itu berada jauh di
belakang kita sekarang . namun patutlah kita kenang jasa mereka semua .
pejuang kemerdekaan tidak kenal namanya . beliau pejuang yang patut
selalu kita kenang . belajar dan belajar untuk sebuah cita-cita . cita-cita
adalah satu bagian dari para pendahulu kita . para pejuang berkorban,
jiwa dan raga untuk tanah air ini .

Sekian

Anda mungkin juga menyukai