Pengantar Drama : Pada abad ke-17 dan abad ke-18, Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang cukup terkenal di
Benua Eropa dan Amerika. Bangsa-bangsa di eropa berlomba-lomba untuk datang dan menjajah negri ini
karena mereka ingin menguasai kekayaannya. Bersama dengan kedatangan mereka, mereka juga
menyertakan para penginjil-penginjil untuk melayani mereka dan untuk memberitakan Injil.
Salah satu daerah yang cukup terkenal di dalam catatan para penginjil Eropa itu adalah Tapanuli (Tano
Batak). Daerah Tapanuli yang masih barbar menjadi salah satu daerah tujuan penginjilan yang paling
diinginkan para penginjil-penginjil (badan-badan penginjilan Eropa) karena masih steril dari pengaruh
agama-agama khususnya Islam yang sudah tersebar di Sumatra Barat (Padang).
Panggung : Panggung menunjukkan sebuah ruangan sebuah kantor zending, , tampak beberapa meja kantor, namun di
satu meja ada beberapa hamba Tuhan sedang berdiskusi. (disitu ada Samuel Munson dan teman-
temannya.)
Henry Lyman : (lalu Lyman memasuki panggung, sambil membawa buku). .Samuel. samuel!
Samuel Munson: . Ya.Henry, ada apa?
Henry : Coba kamu tebak, surat apa yang ada di tangan saya saat ini?
Samuel : Surat apa?..... mana saya tahu! Tapi nampaknya kamu sangat bersemangat, coba sini biar saya baca
(berusaha untuk merebut surat tersebut dari tangan Henry)
Henry : Ooppps.. tunggu dulu, Ini surat dari pimpinan untuk menugaskan kita berangkat menginjili ke Tapanuli?
Samuel : Oh ya! Kapan ?
Henry : Dua minggu lagi. Ada kapal kompeni yang akan berangkat ke Hindia, 2 minggu dari sekarang.
Samuel : Tapi kita khan belum mempunyai informasi yang cukup tentang daerah itu
Henry : Tenang ..kawanini ada bulletin tentang perjalanan dan penginjilan dari Pdt. Burton dan Pdt. Ward dari
Sending Baptist Missionary Society Inggris tahun 1820 tentang Tapanuli, tentang Sibolga!
Samuel : Oh ya..Tentang orang-orang Batak yang masih primitive itu khan? Coba sini aku lihat
John : Tapi kalian khan belum tahu bahasa batak.! Bagaimana kalian akan berkomunikasi dengan mereka!
Henry : Bagaimana kalau kita membayar seorang penterjemah!
Samuel : Brilliantitu ide bagussaya suka ide kamu Henry! (sambil mengacungkan jempolnya ke Henry).
Henry : Tadinya sich saya mau belajar bahasa Batak dulu,
John : Lalu apa masalahnya .. kawan?.........
Henry : Masalahnya belum ada yang mengajarkannya .sementara kapal yang menuju ke Hindia itu akan
berangkat Minggu depan? Jadi tidak ada cukup waktu untuk mempelajarinya.
Samuel : Santai aja kawan, kita akan coba mempelajarinya selama di pelayaran.
Henry : Ide bagus kawan. (nampak wajah Samuel Munson dan Henry Lyman berseri-seri).
Samuel : Kalau begitu kita harus mulai mempersiapkan segala peralatan kita! Mari
(lalu mereka masuk, dan pangung pun menjadi sunyi).
Prolog : Samuel Munson & Henry Lyman pun mulai mempersiapkan segala keperluan mereka, mereka berangkat
ke Hindia (Indonesia pada saat itu) dengan menumpang kapal Kompeni Belanda yang pada jaman itu
menguasai dan menjajah Indonesia.
Panggung : (tampak di panggung, Raja dan beberapa pengawal. Raja sedang mondar-mandir, raut wajahnya
menunjukkan hatinya yang sedang gusar).
Pengawal I : Raja namiberita tentang Orang-orang Bolanda yang telah menguasai Padang dan Sibolga sudah sampai
ke telinga warga kita!
Pengawal 2 : Betul , raja nami, warga sudah semakin gusar, karena katanya bolanda itu akan masuk dan menyerang tano
kita ini!
Raja : Apa kabar yang kalian dengar ini bisa dipercaya?...
Pengawal I : Bisa, raja nami.
Raja : Kalau begitu, kau panggil dulu Ompung Datu na Bolon kemari, aku mau minta nasehat darinya,
.cepat..!
Pengawal II : Baik, raja nami, permisi raja nami!
Raja : Permisi!..permisi!.permisi kau bilang lagi! cepat sana pergi..! (lalu Raja mondar mandir seperti
sedang memikirkan sesuatu).
(Tidak lama kemudian, pengawal II masuk bersama dengan Ompung Datu na Bolon, di tangan Ompung
Datu ada tongkat namanya Tunggal Panaluan)
ADEGAN III : PDT. HENRY LYMAN DAN PDT SAMUEL MUNSON DIBUNUH
Prolog : Di Sibolga Pdt Henry Lyman & Pdt Samuel Munson telah tiba, mereka berkonsultasi dengan Belanda dan
mendapat ijin dari pemerintah Hindia Belanda untuk masuk ke daerah tapanuli untuk memberitakan Injil.
Mereka menyewa beberapa pengantar dan penterjemah karena mereka sendiri tidak bisa berbahasa batak.
Mereka juga membawa senapang untuk jaga-jaga. Mari kita dengarkan babak selanjutnya.
Panggung : Menunjukkan suatu tempat terbuka layaknya sebuah pasar. Ada beberapa orang pengawal yang sedang
berjaga di dekat pintu masuk sementara di sudut yang lainnya ada beberapa orang batak yang sedang
mengadakan aktivitas dagang (jual beli).
Pengawal 3 : hei laepernah ya kau melihat orang Belanda si Bontar Mata itu?
Pengawal 4 : Belum lae. Tapi pasti matanya beda dengan kita.khan siBontar Mata berarti Matanya pasti putih.
Pengawal 3 : Ya ia lah..namanya pun Si Bontar Mata. hei..coba lihat orang itu, coba kau perhatikan matanya! Itu pasti
si Bontar Mata itu!
Pengawal 4 : Ia, betul lae, matanya putih . itu pasti si bontar mata yang disebut-sebut itu, mereka pasti mata-mata
belanda
Pengawal 3 : Cepat.cepat kau pergi beritahukan kepada Raja dan para pengawal lainnya.
Pengawal 4 : Baik., baik,. lae
(Pengawal 4 lalu berlari menemui raja dan pengawal lainnya..semantara Pdt Henry Lyman & Pdt Samuel
Munson masuk bersama dengan para pengawalnya).
Dari sisi yang lain Raja & Pengawalnya datang (para pengawal datang lengkap dengan senjatanya
Tombak). ..
Pengawal 1 : Berhenti(rombongan Penginjil itupun berhenti, akan tetapi melihat para pengawal raja yang datang
dengan membawa tombak, pengawal dan penterjemah para penginjil itupun lari ketakutan meninggalkan
Pdt. Samuel Munson dan Pdt. Henry Lyman)
Samuel : Hei.wait ! dont go..(Samuel memanggil para pengawal an pennterjemahnya yang melarikan diri
meningglkan mereka berdua).
Pengawal 2 : Hei.Bontar Mata, kau pasti orang belanda, penjajah itu khan
Pengawal 3 : Raja.Lihat dia membawa senjata, dia pasti datang mau menjajah kitabunuh aja
Henry : What do you say we not understand, we are missionaries.Yesusyou knowYesus
Raja : Tangkap mereka. (Pengawal menangkap mereka, mengambil senjatanya dan pengawal lainnya
mengikat tanggan para misionaris itu).
Samuel : What do you do!.....heiwaitwaitwhat do you do, you know Jesus, Jesus.
Raja : Bawa mereka ke pasar, cepat.Dan kau.! (menunjuk ke salah seorang pengawal), pergi ke rumah
Ompung Datu na Bolon, kita mau minta nasehatnyacepat!
Pengawal 4 : SiapRaja..!
(lalu para pengawal membawa para missionaries yang terikat itu ke salah satu sudut panggung).
(Pengawal 4 datang bersama dengan datu).
Maka kedua missionaries itupun mati terbunuh di Lobu Pining, satu kampung yang menjadi pintu masuk
dari Sibolga ke Tarutung dimana Raja Panggalamei Lumbantobing menjadi Raja di daerah itu. Pada hari
itu 6 Pebruari 1834 adalah hari paling kelabu berita penginjilan di Tano Batak. Akan tetapi jauh di Benua
Eropa tepatnya di di sebuah pulau Kecil Marsch Nortdstrand di Jerman pada hari itu juga, lahir kedunia
seorang bayi yang kemudian diberi nama Inger Ludwid Nomensen. Ia kemudian akan menjadi
misiionaries yang hebat dan paling terkenal bahkan dijuluk sebagaii rasulnya orang batak.
Prolog : Berita tentang kematian kedua missionaries ini, beberapa tahun kemudian menjadi satu berita yang hangat
di Eropa, kematian mereka disebut-sebut karena dimakan orang Batak, (Orang batak yang disebut sebagai
kanibal ) menjadi salah satu motivasi yang kuat untuk Nomensen segera datang menginjil ke tana batak.
Tahun 1862 dibawah bendera badan Penginjilan Misi Zending Gereja Protestan (Evangelissche kirche)
dulunya RMG, yang berkantor Pusat di Barmen, Jerman. Setelah berlabuh di padang Nomensen
berangkat ke Sipirok. Di Sipirok, Nomensen mulai mempelajari budaya dan bahasa Batak lebih
mendalam. Sehingga akhirnya ia siap Berangkat masuk ke hutan Sumatra,. Bersama dengan beberapa
teman dan pembantunya ia menelusuri hutan Sumatra.
Panggung : Panggung mengambarkan sebuah Pasar, tampak beberapa pengawal, juga masyarakat biasa yang sedang
berjualan (Nomensen dan temannya masuk dan menemuai masyarakay yang sedang asyik berjualan).
(pengawal 1 & 2 mengikat Nomensen dan temannya lalu membawa dia ke sebuah sudut panggung dan
mengikatnya ke sebuah tiang borotan, sementara pengawal 3 berlari keluar panggung dan masuk kembal
bersama dengan Ompung Datu).
Datu : Ompung mulajadi, Ompung Penguasa bumi dan langit, Kami akan mempersembahkan darah Bolanda ini
kepadamu, lindungilah kami (lalu mengambil sikap hendak menusukkan pisaunya)
heakkk..
(tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar dan semua orang : Datu, Raja, Para pengawal dan warga jatuh
tersungkur dan terpelanting, hanya Nomensen dan temannya saja yang tetap berdiri teguh, sementara tali
yang mengikat tanggannya tiba-tiba lepas).
Lalu terdengarlah alunan musik yang lembut yang penuh dengan kedamaian. (boleh dipilih salah satu lagu
dari KJ atau BE).
Semua : Semua pemain tampil ke panggung bersama-sama menyanyikan sebuah lagu yang gembira.
Prolog : Akhirnya Nomensen bisa memenangkan hati Raja-Raja di Tanah Batak, dia dengan kuasa Tuhan mulai
mengajar orang-orang Batak akan Firman Tuhan, bersama dengan penginjil-penginjil lainnya, ia terus
mengajar dan menginjili sampai kepelosok-pelosok kampong sehingga semakin banyak orang batak yang
diselamatkan. HKBP, GKPI, GKPS dan gereja-gereja Batak lainnya adalah beberapa gereja buah
penginjilan Nomensen dan Penginjil-penginjil lainnya. Tuhan memberkati