Anda di halaman 1dari 6

Drama Penginjilan Nomensen ke Tanah Batak

TERANG ITUPUN HADIR DI NEGERI YANG KELAM


(Oleh : Pdt. Bernard H. Pasaribu, M.Min)

Pengantar Drama : Pada abad ke-17 dan abad ke-18, Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang cukup terkenal di
Benua Eropa dan Amerika. Bangsa-bangsa di eropa berlomba-lomba untuk datang dan menjajah negri ini
karena mereka ingin menguasai kekayaannya. Bersama dengan kedatangan mereka, mereka juga
menyertakan para penginjil-penginjil untuk melayani mereka dan untuk memberitakan Injil.
Salah satu daerah yang cukup terkenal di dalam catatan para penginjil Eropa itu adalah Tapanuli (Tano
Batak). Daerah Tapanuli yang masih barbar menjadi salah satu daerah tujuan penginjilan yang paling
diinginkan para penginjil-penginjil (badan-badan penginjilan Eropa) karena masih steril dari pengaruh
agama-agama khususnya Islam yang sudah tersebar di Sumatra Barat (Padang).

I. ADEGAN I : DI SEBUAH SEKOLAH TEOLOGI DI AMERIKA


Prolog : Jauh di Amerika tahun 1834, di sebuah Kantor Zending American Board of Commisioners for Foreign
Missions yang terdapat di Boston Amerika, tampak beberapa pendeta dan penginjil sedang berdiskusi.

Panggung : Panggung menunjukkan sebuah ruangan sebuah kantor zending, , tampak beberapa meja kantor, namun di
satu meja ada beberapa hamba Tuhan sedang berdiskusi. (disitu ada Samuel Munson dan teman-
temannya.)

Henry Lyman : (lalu Lyman memasuki panggung, sambil membawa buku). .Samuel. samuel!
Samuel Munson: . Ya.Henry, ada apa?
Henry : Coba kamu tebak, surat apa yang ada di tangan saya saat ini?
Samuel : Surat apa?..... mana saya tahu! Tapi nampaknya kamu sangat bersemangat, coba sini biar saya baca
(berusaha untuk merebut surat tersebut dari tangan Henry)
Henry : Ooppps.. tunggu dulu, Ini surat dari pimpinan untuk menugaskan kita berangkat menginjili ke Tapanuli?
Samuel : Oh ya! Kapan ?
Henry : Dua minggu lagi. Ada kapal kompeni yang akan berangkat ke Hindia, 2 minggu dari sekarang.
Samuel : Tapi kita khan belum mempunyai informasi yang cukup tentang daerah itu
Henry : Tenang ..kawanini ada bulletin tentang perjalanan dan penginjilan dari Pdt. Burton dan Pdt. Ward dari
Sending Baptist Missionary Society Inggris tahun 1820 tentang Tapanuli, tentang Sibolga!
Samuel : Oh ya..Tentang orang-orang Batak yang masih primitive itu khan? Coba sini aku lihat
John : Tapi kalian khan belum tahu bahasa batak.! Bagaimana kalian akan berkomunikasi dengan mereka!
Henry : Bagaimana kalau kita membayar seorang penterjemah!
Samuel : Brilliantitu ide bagussaya suka ide kamu Henry! (sambil mengacungkan jempolnya ke Henry).
Henry : Tadinya sich saya mau belajar bahasa Batak dulu,
John : Lalu apa masalahnya .. kawan?.........
Henry : Masalahnya belum ada yang mengajarkannya .sementara kapal yang menuju ke Hindia itu akan
berangkat Minggu depan? Jadi tidak ada cukup waktu untuk mempelajarinya.
Samuel : Santai aja kawan, kita akan coba mempelajarinya selama di pelayaran.
Henry : Ide bagus kawan. (nampak wajah Samuel Munson dan Henry Lyman berseri-seri).
Samuel : Kalau begitu kita harus mulai mempersiapkan segala peralatan kita! Mari
(lalu mereka masuk, dan pangung pun menjadi sunyi).
Prolog : Samuel Munson & Henry Lyman pun mulai mempersiapkan segala keperluan mereka, mereka berangkat
ke Hindia (Indonesia pada saat itu) dengan menumpang kapal Kompeni Belanda yang pada jaman itu
menguasai dan menjajah Indonesia.

ADEGAN II : SEBUAH KAMPUNG BATAK YANG BERNAMA LOBU PINING


Situasi : sebuah perkampungan Batak yang nampaknya masih primitive, orang-orang berpaiakan ulos. Ada Raja,
Datu (Dukunnya orang Batak),pengawal-pengawal raja dan beberapa warga.
Prolog : Hingga abad ke-17 orang-orang Batak yang tinggal di Tano Batak (Tapanuli) masih hidup di dalam
kegelapan, mereka masih belum mengenal TuhanYesus Kristus, Orang Batak masih masih hidup dengan
menyembah roh-roh nenek moyang. Peran seorang Rja dan Datu (Dukun) masih sangat menentukan
didalam menentukan segala hal kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Sementara di
saat yang sama Belanda sudah menguasai Sumatra Barat , terdengar kabar akan segera memasuki
Tapanuli, sehingga Raja-raja Batak mulai gusar.

Panggung : (tampak di panggung, Raja dan beberapa pengawal. Raja sedang mondar-mandir, raut wajahnya
menunjukkan hatinya yang sedang gusar).

Pengawal I : Raja namiberita tentang Orang-orang Bolanda yang telah menguasai Padang dan Sibolga sudah sampai
ke telinga warga kita!
Pengawal 2 : Betul , raja nami, warga sudah semakin gusar, karena katanya bolanda itu akan masuk dan menyerang tano
kita ini!
Raja : Apa kabar yang kalian dengar ini bisa dipercaya?...
Pengawal I : Bisa, raja nami.
Raja : Kalau begitu, kau panggil dulu Ompung Datu na Bolon kemari, aku mau minta nasehat darinya,
.cepat..!
Pengawal II : Baik, raja nami, permisi raja nami!
Raja : Permisi!..permisi!.permisi kau bilang lagi! cepat sana pergi..! (lalu Raja mondar mandir seperti
sedang memikirkan sesuatu).

(Tidak lama kemudian, pengawal II masuk bersama dengan Ompung Datu na Bolon, di tangan Ompung
Datu ada tongkat namanya Tunggal Panaluan)

Datu : (Dengan suara berat) Horas ma di hamu


Raja : Horas ma Ompung! (sambil menundukkan kepala tanda hormat kepada Datu).
Datu : Ada apa Raja Panggalamei! Kenapa kau memanggil ompung mu ini, siang-siang begini! Ini khan jam
istirahatnya ompungmu ini!
Raja : Begini OmpungRakyat sekarang sudah gusarkatanya orang-orang Bolanda Si Bontar Mata itu
sudah menguasai Sibolga, dan katanya, akan segera masuk , menyerang dan menguasai daerah kita ini!
Datu : kalau begitu, kita akan memperketat penjagaan pintu masuk daerah kita ini, setiap orang asing apalagi si
Bontar Mata yang masuk ke daerah kita ini harus kita tangkap. dan Aku akan meminta kepada roh-roh
ompung kita untuk menjaga daerah kita ini.
Raja : Baik.Ompung! Pengawalkalian dengar apa kata ompung Datu na Bolon, mulai dari sekarang
perketat penjagaan tidak boleh ada siBontar Mata masuk ke tano kita ini.
Pengawal : (Serentak menjawab) Siap Raja nami..!
Raja : Beta ma ompung..(Raja mengajak Ompung Datu keluar meninggalkan panggung).

ADEGAN III : PDT. HENRY LYMAN DAN PDT SAMUEL MUNSON DIBUNUH
Prolog : Di Sibolga Pdt Henry Lyman & Pdt Samuel Munson telah tiba, mereka berkonsultasi dengan Belanda dan
mendapat ijin dari pemerintah Hindia Belanda untuk masuk ke daerah tapanuli untuk memberitakan Injil.
Mereka menyewa beberapa pengantar dan penterjemah karena mereka sendiri tidak bisa berbahasa batak.
Mereka juga membawa senapang untuk jaga-jaga. Mari kita dengarkan babak selanjutnya.

Panggung : Menunjukkan suatu tempat terbuka layaknya sebuah pasar. Ada beberapa orang pengawal yang sedang
berjaga di dekat pintu masuk sementara di sudut yang lainnya ada beberapa orang batak yang sedang
mengadakan aktivitas dagang (jual beli).

Pengawal 3 : hei laepernah ya kau melihat orang Belanda si Bontar Mata itu?
Pengawal 4 : Belum lae. Tapi pasti matanya beda dengan kita.khan siBontar Mata berarti Matanya pasti putih.
Pengawal 3 : Ya ia lah..namanya pun Si Bontar Mata. hei..coba lihat orang itu, coba kau perhatikan matanya! Itu pasti
si Bontar Mata itu!
Pengawal 4 : Ia, betul lae, matanya putih . itu pasti si bontar mata yang disebut-sebut itu, mereka pasti mata-mata
belanda
Pengawal 3 : Cepat.cepat kau pergi beritahukan kepada Raja dan para pengawal lainnya.
Pengawal 4 : Baik., baik,. lae
(Pengawal 4 lalu berlari menemui raja dan pengawal lainnya..semantara Pdt Henry Lyman & Pdt Samuel
Munson masuk bersama dengan para pengawalnya).

Dari sisi yang lain Raja & Pengawalnya datang (para pengawal datang lengkap dengan senjatanya
Tombak). ..

Pengawal 1 : Berhenti(rombongan Penginjil itupun berhenti, akan tetapi melihat para pengawal raja yang datang
dengan membawa tombak, pengawal dan penterjemah para penginjil itupun lari ketakutan meninggalkan
Pdt. Samuel Munson dan Pdt. Henry Lyman)
Samuel : Hei.wait ! dont go..(Samuel memanggil para pengawal an pennterjemahnya yang melarikan diri
meningglkan mereka berdua).

Pengawal 2 : Hei.Bontar Mata, kau pasti orang belanda, penjajah itu khan
Pengawal 3 : Raja.Lihat dia membawa senjata, dia pasti datang mau menjajah kitabunuh aja
Henry : What do you say we not understand, we are missionaries.Yesusyou knowYesus
Raja : Tangkap mereka. (Pengawal menangkap mereka, mengambil senjatanya dan pengawal lainnya
mengikat tanggan para misionaris itu).
Samuel : What do you do!.....heiwaitwaitwhat do you do, you know Jesus, Jesus.
Raja : Bawa mereka ke pasar, cepat.Dan kau.! (menunjuk ke salah seorang pengawal), pergi ke rumah
Ompung Datu na Bolon, kita mau minta nasehatnyacepat!
Pengawal 4 : SiapRaja..!
(lalu para pengawal membawa para missionaries yang terikat itu ke salah satu sudut panggung).
(Pengawal 4 datang bersama dengan datu).

Datu : Horas ma di hamu..


Semua : Horas ma Ompung Datu Na Bolon..
Raja : Ompung..ini ada Si Bontar Mata, mereka adalah mata-mata Bolanda yang akan masuk dan menyerang
negeri kita ini, apa yang harus kita lakukanompung?
Datu : (bertanya kepada para missionaries), Betul ?kalian mata-mata belanda?
Samuel : Jesus.Jesus.Jesus is Lord, He is the Saviour, we are his missionaries..
Datu : Apa yang dibilang orang ini?
Pengawal 1 : Mereka orang Belanda Ompung.., Lihat mereka bawa senjata..!
Datu : Kalau begitu kita harus mempersembahkan mereka kepada begu (roh-rohnya)nya ompung-ompung kita!
Bagaimana raja nami!
Raja : Bagus Ompung.kita harus menyingkirkan mereka, sebelum mereka melaporkan kepada Belanda
tentang negri kita ini, bunuh saja mereka.
Pengawal.., kasih kau dulu pisau yang tajam itu kepada Ompung Datu!
(Pengawal memberi pisau kepada Datu, lalu datu mulai berkomat-kamit)
Datu : (sambil memainkan-mainkan pisaunya dan melihat ke atas dan sesebentar menari sambil mengucapkan).
Ompung Mula Jadi Na Bolon, pencipta dunia dan isinya, kami akan memberikan si Bontar Mata ini
menjadi persembahan kami kepadamu, jauhkanlah bencana dari negeri kami, Ompung penguasa roh-roh
yang ada dibumi, lindungi lah kami, Ompung leluhur kami, terimalah persembahan kami ini
uaghhhhhh (Datu menusukkan pisaunya kepada para missionaries).
Samuel + Henry : aghhhhh (seketika itu juga kedua missionaries itu rubuh)
Datu : Huaghahahahaha..huaghahahaha,..(Datu tertawa dengan sangat puas)
Semua : Huaghahahahaha.
Datu : Raja namiSekarang ..kau makanlah tubuh si Bontar Mata ini, lalu kau bagikan kepada seluruh
rakyat, setelah itu buang lah bangkainya ke jurang yang dalam itu..
Raja : Baik ..ompung Datu.. Pengawal!.. kerjakan! Kau potong-potong lah tubuh si Bontar Mata
ini, kalian makan juga dan bagikan kepada rakyat ini.
Raja : Ayo .ompung. (Raja dan Datu keluar dari panggung, diikuti oleh Para pengawal sambil
membawa mayat kedua missionaries itu).

Maka kedua missionaries itupun mati terbunuh di Lobu Pining, satu kampung yang menjadi pintu masuk
dari Sibolga ke Tarutung dimana Raja Panggalamei Lumbantobing menjadi Raja di daerah itu. Pada hari
itu 6 Pebruari 1834 adalah hari paling kelabu berita penginjilan di Tano Batak. Akan tetapi jauh di Benua
Eropa tepatnya di di sebuah pulau Kecil Marsch Nortdstrand di Jerman pada hari itu juga, lahir kedunia
seorang bayi yang kemudian diberi nama Inger Ludwid Nomensen. Ia kemudian akan menjadi
misiionaries yang hebat dan paling terkenal bahkan dijuluk sebagaii rasulnya orang batak.

ADEGAN IV : PDT.DR.INGER LUDWID NOMENSEN DATANG KE TANO BATAK

Prolog : Berita tentang kematian kedua missionaries ini, beberapa tahun kemudian menjadi satu berita yang hangat
di Eropa, kematian mereka disebut-sebut karena dimakan orang Batak, (Orang batak yang disebut sebagai
kanibal ) menjadi salah satu motivasi yang kuat untuk Nomensen segera datang menginjil ke tana batak.
Tahun 1862 dibawah bendera badan Penginjilan Misi Zending Gereja Protestan (Evangelissche kirche)
dulunya RMG, yang berkantor Pusat di Barmen, Jerman. Setelah berlabuh di padang Nomensen
berangkat ke Sipirok. Di Sipirok, Nomensen mulai mempelajari budaya dan bahasa Batak lebih
mendalam. Sehingga akhirnya ia siap Berangkat masuk ke hutan Sumatra,. Bersama dengan beberapa
teman dan pembantunya ia menelusuri hutan Sumatra.
Panggung : Panggung mengambarkan sebuah Pasar, tampak beberapa pengawal, juga masyarakat biasa yang sedang
berjualan (Nomensen dan temannya masuk dan menemuai masyarakay yang sedang asyik berjualan).

Nomensen : Horas ma di hamu.


Ibu-ibu 1 : Horas juga untumu, bahorang mananya kau ito? Beda kulihat matamu dan warna kuliatmu
Ibu-ibu 2 : Orang belanda si Bontar Mata itu ya kau ito khan? Penjajah itu?
Nomensen : Bukan ibubukan aku bukan penjajah.. aku penginjil dari Jerman..
Ibu-ibu 1 : Kalau kau bukan penjajah, untuk apa kau datang kesini?
Nomensen : Aku datang mau memberitakan kabar tentang keselamatan manusia? Tentang kehidupan setelah kematian?
Ibu-ibu 2 : Tentang apa pula itu?
Nomensen : Tentang Yesus, Tuhan Juruslamat dunia. Kalau ibu nanti meninggal, apa ibu tahu ibu jadi apa, dan pergi
kemana.
Ibu-ibu 1 : Ya menjadi tanahlah, roh ku jadi begu
Nomensen : Sesungguhnya tidak begitu ibu, setelah kita mati masih ada fase kehidupan yang kedua.(belum selesai
ia berbicara, ia dikejutkan dengan suara para pengawal Raja).
Pengawal 1 : Hei.kau Sibontar Mata..apa yang kau ajarkan kepada orang-orang ini, kau datang mau memata
matai untuk belanda ya. Kau pasti orang belanda!
Lae(Menunjuk pengawal 2) kau pergi sekarang, beritahukan kepada Raja ada sibontar mata yang
tertangkap masuk ke negeri kita ini..cepat.
Pengawal 2 : baik, lae. (lalu pengawal 2 berlari dan pergi keluar panggung, tidak lama ia datang kembali bersama
dengan Raja, Raja sudah nampak lebih tua).
Semua : Horas Raja nami.
Raja : Horas ma di hamu, aku dengar ada siBontar Mata masuk ke kampung kita..
Pengawal 1 : Betul, Raja nami. Ini orangnya. Katanya dia bukan mata-mata belanda, katanya dia seorang
penginjil..
Nomensen : Saya bukan penjajah, saya bukan orang belanda.saya seorang penginjil dari Jerman
Raja : Apa itu penginjil.kau pasti mata-mata Belandatangkap dia.ikat di kayu borotan
Pengawal.kau panggil dulu Ompung Datu Na Bolon.sekarang, cepat.!

(pengawal 1 & 2 mengikat Nomensen dan temannya lalu membawa dia ke sebuah sudut panggung dan
mengikatnya ke sebuah tiang borotan, sementara pengawal 3 berlari keluar panggung dan masuk kembal
bersama dengan Ompung Datu).

Datu : Horas ma di hamu.


Semua : Horas ma Ompung..
Datu : Ada apa ini Raja Panggalamei, kenapa pengawalmu ini memanggil saya seperti orang sedang kesetanan,
ada apa itu?siapa Si Bontar Mata ini?
Raja : Begini ompung, ada si Bontar Mata masuk ke kampong kita ini.katanya dia bukan orang Belanda,,
katanya Dia seorang Penginjil dari Jerman.tapi aku curigadia pasti mata-mata belanda.
Datu : kalau begitu, kita bunuh saja dia.kita persembahkan saja darahnya kepada roh-roh ompung kita..
Semua : betul.betul.bunuh saja dia
Datu : Raja nami, tolong dulu kau sediakan pisau yang tajam..
Raja : pengawal!!!!..kalian dengar kata ompung Datu, berikan pisau yang tajam itu kepada Ompung
Nomensen : Tunggu dulu.tunggu.sebelum kalian membeunuh akuaku mau katakana kepada kalian
bahwa Tuhan akan melihat perbuatan kalian ini sebagai dosa besar.Tuhan akan sedih kepada perbuatan
kalian.kalian akan mati karena dosa-dosa ini.Tuhan mengutus aku ke negri ini supaya kalian hidup
supaya kalian selamat bukan untuk mati.Saudaraku dengarkanlah aku.aku hamba Tuhan Yesus.aku
penginjil keselamatan
Datu : Ahhhdiam Kau orang belanda, kau mata-mata belanda. Dan kau harus mati.
(Datu mulai mempersiapkan dirinya untuk mempersembahkan Nomensen kepada roh-roh nenek moyang
Di depannya nampak sebuah tampi berisi, jeruk purut dan bakaran kemenyan dan daun sirih).
(kalau ada gondang bisa dipaluh (dibunyikan).

Datu : Ompung mulajadi, Ompung Penguasa bumi dan langit, Kami akan mempersembahkan darah Bolanda ini
kepadamu, lindungilah kami (lalu mengambil sikap hendak menusukkan pisaunya)
heakkk..

(tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar dan semua orang : Datu, Raja, Para pengawal dan warga jatuh
tersungkur dan terpelanting, hanya Nomensen dan temannya saja yang tetap berdiri teguh, sementara tali
yang mengikat tanggannya tiba-tiba lepas).
Lalu terdengarlah alunan musik yang lembut yang penuh dengan kedamaian. (boleh dipilih salah satu lagu
dari KJ atau BE).

Nomensen : Saudara-saudaraku.bangkitlah(Nomensen Berjalan menemui mereka yang terbaring


tersungkur di lantai satu persatu, mengangkat mereka sambil berkata-kata).. Tuhan tidak menginginkan
kalian melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinyaTuhan mengasihi kalianTuhan Yesus
telah mati di Kayu salib supaya kita semua orang-orang yang berdosa ini tidak mati akan tetapi bisa
menerima keselamatan dan kehidupan yang kekal.
Raja : tapi kami telah mempuyai Tuhan yaitu Mulajadi Na Bolon.
Nomensen : Tapi kalian belum mengenal Mulajadi Na Bolon itu, Mulajadi Na bolon itu, dialah Tuhan yang
menciptakan seluruh dunia ini dan isinya, juga manusia, Namanya adalah Tuhan Allah yang Tritunggal,
Dialah Tuhan Yesus, Dialah Bapa kita dan Dialah Roh yang berkuasa diatas roh-roh yang diatas semua
roh dan kekuatan dunia ini. Dialah yang dengan kasihnya telah mengutus aku untuk menjadi penginjil
ketengah bangsa ini. Dia mengasihi kalian dan dia ingin kalian selamat?
Datu : Lalu apa yang harus kami lakukan supaya kami selamat?
Nomensen : Percayalah kepada Tuhan Yesus, Kepada Allah kita, apakah kalian mau percaya?
Semua : Ya, kami percaya..
(musik yang penuh dengan kemenangan terdengar membuat suasana menjadi harubiru, Nomensen lalu
menumpangkan tangannya disetiap kepada orang yang ada disitu, dan mulai mengajar bangsa itu).

Nomensen : (kemudian Nomensen Berlutut, berdoa serta berikrar kepada Tuhan)


Ya Tuhan Yesus, begitu besar kasihmu kepadakuEngkau telah menyelamatkan aku, Engkau telah
memelihara hidupku. Inilah aku hambaMu. Aku berikrar dibawah kaki langitmu.Di tempat ini, Aku
berjanji, Hidup dan Matiku akan kepersembahakan kepadamu untuk memberitakan Injil
keselamatanMu.Di tengah-tengah bangsa inilah aku akan Hidup dan mati untuk memberitakan InjilMu.
Amin.

Semua : Semua pemain tampil ke panggung bersama-sama menyanyikan sebuah lagu yang gembira.

Prolog : Akhirnya Nomensen bisa memenangkan hati Raja-Raja di Tanah Batak, dia dengan kuasa Tuhan mulai
mengajar orang-orang Batak akan Firman Tuhan, bersama dengan penginjil-penginjil lainnya, ia terus
mengajar dan menginjili sampai kepelosok-pelosok kampong sehingga semakin banyak orang batak yang
diselamatkan. HKBP, GKPI, GKPS dan gereja-gereja Batak lainnya adalah beberapa gereja buah
penginjilan Nomensen dan Penginjil-penginjil lainnya. Tuhan memberkati

Anda mungkin juga menyukai