Anda di halaman 1dari 9

NASKAH DRAMA PENDEK

BANDUNG LAUTAN API


(Karya Rachita Julie)

Pemeran :

1. TRI (3 orang)

- kaus hitam

- kacu pramuka

- bambu runcing

2. Tentara Belanda (3 orang)

- baju pramuka

- senapan

3. Tokoh Pemerintah (1org)

- Baju putih, jaz hitam, kopiah

- Dasi

4. Rakyat (4 org)

-kaus polos

-celana pendek/kain

-sarung

-topi caping

-kopiah
Monolog :

Dalam perjuangan kemerdekaan di Indonesia, ada banyak peristiwa heroik yang menandakan adanya
perlawanan sengit para pejuang terhadap penjajah di tengah keterbatasan yang ada. Salah satunya
adalah peristiwa heroik yang terjadi di Bandung, Jawa Barat yang dikenal dengan Sebutan “Bandung
Lautan Api”

Peristiwa ini diawali dengan kedatangan NICA pada bulan oktober 1945 dengan membonceng para
tentara sekutu ke Bandung untuk menguasai Indonesia kembali setelah memenangkan perang Dunia II
melawan Jepang. Mereka menuntut agar semua senjata api yang ada di tangan rakyat Indonesia
diserahkan kepada mereka.

Beberapa saat setelah kedatangan mereka di Bandung, mereka lantas menguasai kantor-kantor penting
yang sedang beroperasi secara tiba-tiba.

- Adegan 1 :

Latar : Tempat Percetakan Koran

Para pemuda Indonesia sedang bekerja di dalam kantor percetakan koran seperti biasa. Ada yang
sedang menulis berita, melipat koran yang akan diantar, dan menulis di papan tulis kapur.

suasana hening dan tenang sampai tiba-tiba tentara belanda menyerbu kantor tersebut.

"Jangan bergerak!!" ucap tentara belanda 1, sambil menodongkan pistol kepada para pemuda yang ada
di ruangan tersebut.

"Ada apa ini?" ucap salah satu pemuda yang ada di sana.

"Jangan banyak omong, cepat berlutut dan taruh semua barang yang kalian pegang!" ucap tentara
belanda 2.

"Saya tidak sudi berlutut untuk kalian!" jawab pemuda 2 sambil menghempaskan koran yang sedang ia
pegang ke atas meja.
"Apa yang sebenarnya kalian lakukan di sini? Kami sudah merdeka!" sahut pemuda 3 sambil
menggebrak meja.

"Cukup ikuti perintah kami, dan jangan membantah!" tentara belanda 3 bersuara sambil menodongkan
pistolnya semakin dekat.

"Atas dasar apa?" sahut pemuda 4.

"Jelaskan kepada kami, mengapa kami harus berlutut disaat negeri ini sudah memproklamasikan
kemerdekaanya," lanjut pemuda tersebut.

"Banyak tanya kalian!" tentara 1 menembakkan senapannya ke arah atas untuk mengintrupsi para
pemuda agar mengikuti ucapannya.

Bukannya gentar, para pemuda justru dengan cekatan menghajar tentara tersebut dan melumpuhkan
mereka. Para pemuda itu berhasil merebut senapan yang ada di tangan para tentara belanda dan
berhasil membalikkan situasi.

Setelah mengantongi senapan dari tentara belanda, para pemuda tersebut melarikan diri selagi para
tentara belanda jatuh pingsan.

- selesai

- Monolog :

Setelah berita mengenai kejadian penyerbuan kantor-kantor penting di Bandung menyebar, para TKR
(Tentara Keamanan Rakyat) menggelar rapat tertutup untuk membahas permasalahan tersebut secara
serius.
Akhirnya, tepat pada tanggal 21 November 1945 TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan
serangan ke markas tentara sekutu di Bandung bagian utara.

- Adegan 2 :

Latar : Markas TKR

Para TKR sedang duduk menyila, memikirkan hal yang baru saja terjadi di kota bandung. Mereka
membentuk posisi setengah lingkar.

"Kita tak bisa tinggal diam atas apa yang telah terjadi belakangan ini!" TKR 1 membuka suara.

"Benar, tak sepantasnya negeri ini kembali diserang setelah memproklamasikan kemerdekaan,"
sambung TKR 2.

"Sebenarnya apa yang mereka inginkan?" TKR 3 bertanya.

"Saya dengar, mereka menginginkan semua senjata api milik pribumi dikumpulkan dan diserahkan
kepada mereka. Tidak hanya itu, mereka juga meminta untuk kita membebaskan para tawanan Eropa
dan tentara Jepang," jawab TKR 1

"Kurang ajar! atas dasar apa mereka meminta hal itu?" TKR 3 meninggikan nada suaranya.

"Mereka menganggap dengan mengalahkan Jepang, Indonesia kembali jatuh ke tangan mereka," sahut
TKR 2.

"Ini tidak bisa dibiarkan, kita sudah merdeka secara de facto dan de juro!! Saya tidak akan sudi berlutut
di hadapan mereka!!" ucap TKR 3 berteriak.
"Benar, kita tidak boleh tinggal diam. Kita harus mulai bergerak untuk menghentikan kemungkinan
buruk yang nantinya dapat terjadi," TKR 1 menyahuti.

"Di Bandung Utara, mereka mendirikan markas untuk tentara sekutu Inggris," TKR 2.

"Ayo kita serang mereka secepatnya!" TKR 3 lantas berdiri semangat.

"Benar, ayo kita serang mereka saat mereka lengah!" TKR 2 mengikuti.

TKR 1 akhirnya ikut berdiri.

"Ayo persiapkan diri dan senjata!" TKR 1 berucap sambil keluar dari ruangan.

-selesai

- Adegan 3 :

Para tentara sekutu dan belanda sedang berleha-leha di markas mereka. Namun tiba-tiba para TKR
datang dan mengepung mereka.

Pertempuran tak bisa dihindari, para tentara sekutu dan belanda melancarkan tembakkannya mengenai
para TKR yang berada di sana.
Situasi berbalik, para TKR dilumpuhkan dengan luka tembak yang ada di tubuh mereka. Karena berpikir
sudah tidak bisa menang melawan belanda, para pemuda TKR akhirnya mundur dari arena markas
tersebut.

-selesai

Monolog :

Penyerangan tanggal 21 November 1945 menyebabkan Kolonel Tentara Belanda mengeluarkan


ultimatum 1 kepada Gubernur Jawa Barat agar bandung utara di kosongkan oleh penduduk Indonesia,
termasuk pasukan tentara. Ultimatum tersebut berlaku sampai tanggal 29 November 1945 jam 12.00.

Namun Rakyat menolak ultimatum tersebut, dan karena hal itu juga banyak rakyat yang bentrok dengan
para tentara belanda. Karena keterbatasan senjata, pada akhirnya bandung utara berhasil dikuasai
tentara belanda dan sekutu.

Pada tanggal 24 Januari 1946, TKR berubah nama menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia). Lalu pada
tanggal 23 Maret 1946, Ultimatum ke-2 dikeluarkan oleh Tentara Sekutu. Ultimatum tersebut berisi
peringatan untuk semua masyarakat Indonesia dan pasukan TRI untuk mengosongkan kota bandung
bagian selatan.

Pemerintah Republik Indonesia memerintahkan pasukan TRI untuk mematuhi ultimatum tersebut untuk
menghindari perang yang lebih besar dan korban yang bertambah. Namun, pihak TRI bersih keras tidak
mau menyerahkan tanah Bandung kepada para tentara sekutu.

Oleh karena perbedaan pendapat itu, terjadilah adu argumen antara para pasukan TRI dan pihak
pemerintah Indonesia.

-Adegan 4
Pemerintah Indonesia yang memegang selembar kertas yang berisi ultimatum dari tentara sekutu
sedang duduk di kursinya, di sekelilingnya ada pasukan TKR yang berdiri sambil memegang senapan.

"Sudahlah, kita menyerah saja kali ini," ucap pemerintah.

"Saya tidak setuju, pak! ini tanah kami, tumpah darah kami!" TKR 1.

"Benar pak, tidak sudi saya menyerahkan tanah ini kepada para Tentara sekutu," TKR 3 menjawab.

"Ini bukan masalah sudi atau tidaknya kita pergi dari tanah ini, tapi saya tidak mau ada pertumpahan
darah lagi, sudah banyak korban melayang," jawab pemerintah.

"Jika dilihat dari potensi keberhasilan kita melawan para tentara sekutu pun, kesempatannya kecil."

"Sudahlah, menyerah saja. . ."

"Tidak pak, tanah ini adalah harga diri kami!" TKR 2 angkat suara.

"Jika memang kita tak bisa melawan mereka, dan tak mau memberikan tanah ini saya mengusulkan kita
bumihanguskan saja kota bandung." TKR 2.

"Apa yang kamu maksud?" pemerintah.

"Kita bumihanguskan saja kota Bandung agar mereka tidak bisa membangun pangkalan militer di sini.
Kita evakuasi semua masyarakat yang ada, lalu bakar semua senjata dan gedung di Bandung."
"Hanya dengan cara itu kita mempertahankan harga diri ini."

"Benar, dengan begitu mereka tidak bisa memanfaatkan tanah Bandung ini" timpal TKR 1.

"Saya setuju, bumihanguskan saja kota Bandung agar mereka tahu seberapa tidak sudinya kita
memberikan tanah ini." TKR 3.

"Baiklah, jika memang hanya itu pilihannya saya setujui usulan kalian. Cepat Evakuasi rakyat yang ada,
dengan begitu kita mempunyai banyak waktu untuk pergi sebelum kota ini dilahap api." Pemerintah

Lalu TRI pergi dari ruangan tersebut sambil bergegas, begitu pula pemerintah yang mengikuti di
belakang mereka.

-selesai

- Monolog :

Tepat pada tanggal 24 Maret 1946, eksekusi membumihanguskan kota bandung dilakukan. Dengan
terbakarnya kota Bandung, para Tentara sekutu dan belanda tidak dapat menguasai kota bandung. Aksi
ini dilakukan kurang lebih selama 7 jam lamanya. Para Pasukam TRI dan masyarakat bandung membakar
habis gedung dan rumah-rumah sebelum mereka pergi.

-Adegan 5

Para pasukan TRI mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti perintah mereka.
"Bakar habis semuanya!!"

"Bakar!!"

Kota bandung terbakar habis, api menyala dimana-mana.

-selesai

Anda mungkin juga menyukai