1;
2;
oleh batalion Jepang yang lain yang bersenjata lengkap menghadapi TKR (Tentara
Keamanan Rakyat) dan pemuda pelajar.
Pertempuran berlangsung 5 hari (15 20 Oktober 1945) dan baru berakhir
setelah pemimpin TKR berunding dengan pemimpin pasukan Jepang. Usaha
perdamaian dipercepat karena kedatangan pasukan Sekutu di Semarang pada
tanggal 20 Oktober 1945. Sekutu datang untuk melucuti pasukan Jepang dan
menawan mereka. Diperkirakan ada 2 ribu rakyat Indonesia dan 100 orang pasukan
Jepang tewas dalam pertempuran tersebut. Kegigihan rakyat Semarang dalam
berjuang menjadi teladan bagi generasi penerus. Untuk menghormati perjuangan
rakyat Semarang maka di tengah Kota Semarang dibangun sebuah tugu peringatan
yaitu Tugu Muda.
Tokohnya adalah Dr. Kariadi, MR. Wangsonegoro. Drg. Duenarti, Kasan
Singodimeo, dan Jendral Nakamura.
3;
menghadapi dengan gigih. Akibatnya, jatuh korban cukup banyak diekdua belah
pihak.
Tokohnya adalah Mr. Teuku Moh Hassan, Achmad Tahir, Mayor Hasan
Achmad, dan Mayor Martinus Lubis.
4;
5;
membuat sedih Letkol I Gusti Ngurah Rai, pemimpin tentara Indonesia di Bali.
Sementara itu daerah-daerah Indonesia di bagian timur sedang giat mendirikan
Negara boneka (Negara buatan Belanda).
Pada tanggal 18 November 1946, pasukan I Gusti Ngurah Rai mulai
melancarkan serangan kepada pasukan Belanda. Kekuatan Belanda di Bali dan
Lombok dikerahkan utuk menghadapi pasukan perang puputan (pertempuran habishabisan) yang terjadi di Margarana pada tanggal 29 November 1946 dan sebelah
utara Tabanan. I Gusti Ngurah Rai gugur bersama seluruh anak buahnya. Gugurnya
I Gusti Ngurah Rai melicinkan jalan bagi Belanda untuk mendirikan Negara boneka
atau negara buatan Belanda di Indonesia timur. Perjuangan I Gusti Ngurah Rai
mencerminkan tekad bangsa Indonesia yang ingin mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Tokohnya adalah I Gusti Ngurah Rai.
6;
7;
Teluk Cirebon. Kapal Indonesia GAJAH MADA mendapat serangan hebat dari
Belanda sehingga rusak dan tenggelam. Letnan Samadikun Komandan Kapal
GAJAH MADA gugur. Walaupun banyak kerugian yang ditanggun oleh TKR
namun pejuang tersebut memperlihatkan behwa bangsa Indonesia tidak kenal
menyerah.
Tokohnya adalah Kapten laut Samadikun.
8;
9;
TEKS PROKLAMASI