Perjuangan
Bangsa Indonesia
dalam upaya
mempertahankan
kemerdekaan
NKRI secara
bersenjata dan
perundingan
diplomasi
1. MAULIDYAH GALUH P 19
2. NEYZSA AMANDA 28
3. SAVIRA AMALIA D 37
XI MIPA 2
A.
Perjuangan Bersenjata
No
Nama Peristiwa
1.
Pertempuran 10
November di Surabaya
(10 Nopember 1945)
Kronologi
Dampak
6000 rakyat
Surabaya gugur.
Tanggal 10
November
diperingati sebagai
Hari Pahlawan dan
dibangun Tugu
Pahlawan di
Surabaya.
Pengaruh
pertempuran
berdampak luas di
internasional,
bahkan menjadi
agenda siding
Dewan Keamanan
PBB tanggal 7 13
Februari 1946.
Pertempuran Ambarawa
(21 Nopember 1945)
Berhasil
mempengaruhi dan
melemahkan
kekuatan Belanda
dengan mengepung
benteng Willem.
Pertempuran ini
mengakibatkan
Letkol Isdiman dan
Prajurit Indonesia
banyak yang gugur
di medan perang.
Terbentuknya satu
komando yang
bernama Komando
resimen Rakyat
Medan Area yang
membawahi 4 sektor
perjuangan. Tiap
sektor dibagi
menjadi 4 subsektor
dan setiap subsektor
berkekuatan 1
batalion.
Terbentuknya
komando itu
membuat serangan
terhadap kedudukan
AFNEI di Medan
Area menjadi lebih
sensitif. Sehingga
pejuang kita berhasil
mengusir Jepang.
Dengan demikian di
seluruh Sumatera
rakyat bersama
pemerintah membela
dan
mempertahankan
kemerdekaan.
Seluruh masyarakat
Bandung
meninggalkan kota
Bandung dan
infrastruktur yang
berada di sana telah
mereka
bumihanguskan
dengan tujuan agar
pos pos penting
dan tempat-tampat
yang vital milik
Indonesia tidak
dapat dipergunakan
oleh pihak sekutu.
Peristiwa ini
kemudian dikenal
dengan
Bandung Lautan
Api.
Pertempuran Margarana,
Bali
(29 November 1946)
Pertempuran
tersebut dikenal
dengan nama
Puputan
Margarana dan
gugurnya Letnan
Kolonel I Gusti
Ngurah Rai telah
melicinkan jalan
bagi usaha Belanda
untuk membentuk
Negara Indonesia
Timur.
Nama I Gusti
Ngurah Rai
dijadikan nama
bandara dan
dianugerahi sebagai
Pahlawan Anumerta.
Peristiwa Westerling di
Makassar
(7 - 25 Desember 1946)
Mengakibatkan
sekitar 40.000
orang tidak
berdosa menjadi
korban
kebiadaban
Raymond
Westerling.
B.
RI.
Ke luar :
Menunjukkan kepada
dunia Internasional
bahwa TNI
mempunyai kekuatan
untuk melakukan
serangan; dan Mematahkan moral
pasukan Belanda.
Perjuangan Diplomasi
No
Nama
Peristiwa
Kronologi
Dampak
Pertemuan
Soekarno-Van Mook
Konfrensi InterIndonesia
Perundingan Sjahrir
- Van Mook
Perundingan hooge
valuwe
Van Mook
(1) Indonesia akan
dijadikan negara
Commonwealth
berbentuk federasi
yang memiliki
pemerintahan sendiri
di dalam lingkungan
kerajaan Belanda.
(2) Urusan dalam
negeri dijalankan
Indonesia sedangkan
urusan luar negeri
oleh pemerintah
Belanda.
Sjahrir
(1) pemerintah
Belanda mengakui
kedaulatan de facto
Rl atas Jawa dan
Sumatera.
(2) RI dan Belanda
bekerja sama
membentuk Republik
Indonesia Serikat
(RIS).
(3) RIS bersamasama dengan
Nederland,
Suriname, Curacao,
menjadi peserta
dalam ikatan negara
Belanda.
Tidak membawa hasil sebab Belanda
menolak konsep hasil pertemuan Sjahrir-Van
Mook-Clark Kerr di Jakarta. Pihak Belanda
tidak bersedia memberikan pengakuan de
facto kedaulatan RI atas Jawa dan Sumatra
tetapi hanya Jawa dan Madura serta
dikurangi daerah-daerah yang diduduki oleh
Pasukan Sekutu. Dengan demikian untuk
sementara waktu hubungan IndonesiaBelanda terputus, akan tetapi Van Mook
masih berupaya mengajukan usul bagi
pemerintahannya kepada pihak RI.
Perundingan
Linggarjati
Perundingan renville
.7
Perjanjian Roem
Royem
Positif:
Indonesia mendapat
pengakuan
kedaulatan oleh
internasional, yakni
dari Mesir,
Afghanistan, Yaman,
Saudi Arabia, dan
beberapa Negara
lainnya di Timur
Tengah.
Negatif:
Pemerintah Indonesia
wajib turut pada
Belanda akibat dari
Uni Indonesia
Belanda dan wilayah
kekuasaan Indonesia
yang sangat sempit.
Konferensi Meja
Bundar
DAFTAR PUSTAKA
http://nurulwilda55.blogspot.co.id/2013/12/usaha-perjuanganmempertahankan.html
LKS Sejarah Indonesia Untuk Kelas 11B dan Buku Paket Sejarah Indonesia kelas 11
Semester 2
http://juckuumbrella.blogspot.co.id/2011/03/latar-belakang-peristiwa.html